Bahaya Merkuri Pada kosmetik, bagi Ibu Hamil, dan Bagi Anak – Anak
bahaya merkuri |
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Merkuri adalah suatu unsur alami yang umumnya ditemukan seperti merkuri sulfide (sinabar, HgS), tidak dapat larut dan stabil. Merkuri berwarna putih-silver ( logam cair), putih (merkuri padat), tidak berbau, tidak mudah terbakar. Terdapat di kerak bumi rata-rata 0.5 ppm, tetapi nyatanya konsentrasinya bervariasi tergantung tempatnya. Biji merkuri prosesnya tidak mahal untuk menghasilkan metalik merkuri. Titik didihnya rendah, dan dapat disuling dengan memanaskan biji dan memadatkan uap logamnya untuk membentuk metalik mercuri. Dengan metoda ini efisiensi sampai 95% dan menghasilkan merkuri murni 99.9%.
Ketika unsur ini bebas dari suatu area yang besar, seperti dari pabrik industri, atau dari suatu kontainer, seperti botol atau drum, yang masuk ke lingkungan. Pelepasan/Release ini tidak selalu menyebabkan paparan. Kita dapat terpapar unsur ini hanya bila kita kontak langsung. Kita mungkin dapat terpapar melalui pernafasan, makan atau minum yang mengandung unsur ini atau melalui kontak dengan kulit.
1.2 Rumusan Masalah
- Efek merkuri pada kesehatan
- pengaruh merkuri terhadap otak
- pengaruh merkuri terhadap anak – anak
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana Bahaya Merkuri Pada kosmetik, bagi Ibu Hamil, dan Bagi Anak – anak.
1.4 Metode dan Prosedur
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan mengumpulkan informasi dari browsing di internet
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Merkuri
Merkuri merupakan unsur alami yang ditemukan seperti merkuri sulfide (sinabar, HgS), tidak dapat larut dan stabil. Merkuri berwarna putih-silver ( logam cair), putih (merkuri padat), tidak berbau, tidak mudah terbakar. Terdapat di kerak bumi rata-rata 0.5 ppm, tetapi nyatanya konsentrasinya bervariasi tergantung tempatnya. Biji merkuri prosesnya tidak mahal untuk menghasilkan metalik merkuri. Titik didihnya rendah, dan dapat disuling dengan memanaskan biji dan memadatkan uap logamnya untuk membentuk metalik mercuri. Dengan metoda ini efisiensi sampai 95% dan menghasilkan merkuri murni 99.9%.
Ketika unsur ini bebas dari suatu area yang besar, seperti dari pabrik industri, atau dari suatu kontainer, seperti botol atau drum, yang masuk ke lingkungan. Pelepasan/Release ini tidak selalu menyebabkan paparan. Kita dapat terpapar unsur ini hanya bila kita kontak langsung. Kita mungkin dapat terpapar melalui pernafasan, makan atau minum yang mengandung unsur ini atau melalui kontak dengan kulit.
Jika kita terpapar merkuri, banyak faktor yang menentukan apa efeknya kepada kita. Faktor ini meliputi dosis ( berapa banyak), jangka waktu ( berapa lama), dan bagaimana kontak dengan unsur ini. Kita juga harus mempertimbangkan adanya zat kimia lain yang mungkin memapari, juga umur, jenis kelamin, makanan, faktor keluarga, gaya hidup dan status kesehatan. Bentuk ini dibagi tiga : metalik mercuri ( yang dikenal dengan unsur merkuri), inorganic merkuri dan organic merkuri. Metalik merkuri itu berkilau, logam yang berwarna putih keperakan berbentuk cair pada suhu kamar. Metalik merkuri merupakan bentuk merkuri murni ( yaitu., tidak bercampur dengan unsur lain). Logam metalik merkuri adalah cairan logam yang umum digunakan pada termometer dan beberapa tombol elektrik. Pada suhu-kamar, sebagian dari metalik merkuri akan menguap dan terbentuk uap merkuri. Uap mercury tidak berwarna dan tidak berbau. Makin tinggi temperature semakin banyak uap merkuri yang bebas dari cairan metalik merkuri. Sebagian orang yang menghirup uap metalik mercuri melaporkan adanya rasa logam di mulut mereka.
Inorganik merkuri adalah campuran yang terjadi bila merkuri dikombinasikan dengan unsur seperti khlor, belerang, atau oksigen. Merkuri campuran ini disebut juga garam merkuri. Banyak campuran inorganic merkuri yang berbentuk bubuk putih atau kristal, kecuali merkuri sulfida ( yang dikenal sinabar [HgS]) yang berwarna merah dan mulai kehitaman bila terpapar cahaya.
Sewaktu merkuri berkombinasi dengan karbon, terbentuk campuran yang disebut campuran " organik" merkuri atau organomerkurial. Ada sejumlah potensi besar dari campuran organic merkuri; bagaimanapun, campuran organic merkuri yang umum di lingkungan adalah methylmercury ( yang dikenal sebagai monomethylmercury). Dulu, campuran organic merkuri disebut phenylmercury yang digunakan dalam beberapa produk komersil. Campuran organic merkuri yang lain disebut dimethylmercury yang digunakan dalam jumlah kecil sebagai standard acuan untuk beberapa tes bahan kimia. Dimethylmercury merupakan satu-satunya campuran organic merkuri yang dapat dikenali pada lokasi pembuangan yang berbahaya. Hal tersebut ditemukan hanya dalam jumlah kecil di dua tempat di seluruh Negara tempat pembuangan yang berbahaya, tetapi hal tersebut sangatlah berbahaya pada binatang dan manusia. Campuran inorganic merkuri, kedua methylmerkury dan phenylmerkury berbentuk " garam" ( sebagai contoh, methylmerkuri klorid atau phenylmerkuri asetat). Ketika murni, kebanyakan bentuk methylmerkury dan phenylmerkury adalah kristal putih yang padat. Dimethylmerkury adalah suatu cairan tanpa warna.
Beberapa bentuk merkuri terjadi secara alami di lingkungan. Bentuk merkuri alami yang paling umum ditemukan di lingkungan adalah metalik merkuri, merkuri sulfida ( biji sinabar [HgS] ), merkuri klorid, dan methylmerkury. Beberapa mikroorganisma ( jamur dan bakteri) dan proses alami dapat merubah merkuri di lingkungan dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Campuran organik merkuri yang paling umum oleh mikroorganisma dan proses alami adalah bentuk dari methylmerkury. Methylmercury menjadi perhatian tertentu sebab dapat meningkat pada ikan dan mamalia yang terdapat di sungai dan laut yang meningkat beberapa kali lebih besar dibandingkan air dilingkungan.
Mercury ditambang dalam bentuk biji sinabar [HgS], yang berisi merkuri sulfida. Bentuk metalik disuling dari biji merkuri sulfida dengan pemanasan di atas 1,000 derajat Fahrenheit. Uapnya kemudian dikumpulakan dan didinginkan untuk membentuk cairan logam merkuri. Banyak digunakan pada termometer, barometer, baterei, dan tombol elektrik. Mengenai tambalan gigi berwarna silver; tambalan secara khas berisi sekitar 50% metalik merkuri.
Beberapa campuran inorganic merkuri digunakan sebagai fungisida. Garam inorganic dari merkuri, termasuk ammonia merkuri klorid dan merkuri iodid, telah digunakan untuk memutihkan kulit. Merkuri klorid adalah suatu antiseptic topical atau desinfektan. Dulu, merkuri klorid digunakan secara luas pada obat pencuci perut, obata cacing, dan bubuk untuk gigi. Sejak digantikan bahan yang lebih aman dan efektif tidak dipakai lagi. Bahan kimia yang mengandung merkuri hanya digunakan sebagai antibakterial. Produk ini meliputi obat merah ( berisi sejumlah kecil air raksa, 2%), thimerosal dan nitrat phenylmerkuri, yang digunakan dalam jumlah kecil sebagai bahan pengawet dalam beberapa resep obat dan hanya di toko obat. Merkuri sulfida dan merkuri oksida digunakan untuk pewarna cat, dan merkuri sulfida adalah salah satu pewarnaan merah yang digunakan dalam celupan tato.
Methylmerkury diproduksi terutama oleh mikroorganisma ( jamur dan bakteri) di lingkungan, dibanding oleh manusia. Sampai 1970s, campuran methylmerkury dan ethylmerkury digunakan untuk melindungi benih dari infeksi jamur. Karena efek kesehatan methylmerkury belum jelas, penggunaan methymerkury dan ethylmerkury sebagai fungisida tidak diperkenankan. Sampai tahun 1991, campuran phenylmerkuri digunakan sebagai antifungi dan keduanya digunakan sebagai campuran cat, tetapi penggunaan ini dilarang karena uap merkuri yang terlepas dari cat tersebut.
Mercury dapat masuk dan berakumulasi di rantai makanan. Bentuk merkuri yang berakumulasi di rantai makanan adalah methylmerkury. Inorganik merkuri tidak berakumulasi pada rantai makanan manapun. Ketika ikan kecil makan methylmerkury di makanannya, Ketika ikan lebih besar makan ikan lebih kecil atau organisma lain yang berisi methylmercury, kebanyakan dari methylmercury ada di ikan yang kecil akan tersimpan di badan ikan yang lebih besar. Alhasil, ikan yang lebih tua dan besar yang hidup di air tercemar, ditemukan methylmerkury paling tinggi pada badan ikan. Ikan air laut ( terutama ikan hiu dan ikan pedang ) yang hidup dalam waktu yang lama dan dapat tumbuh sampai ukuran sangat besar cenderung mempunyai tingkatan merkuri yang paling tinggi di badan mereka. Tumbuhan ( seperti jagung, gandum, dan kacang polong) tingkat merkurinya sangat rendah, sekalipun tumbuh di lahan yang tercemar merkuri yang lebih tinggi dari lingkungannya. Jamur, dapat mengakumulasikan mercuri bila tumbuh di lahan yang tercemar.
Karena merkuri alamiah ada di lingkungan, semua orang bisa terpapar dengan konsentrasi yang rendah di udara, air, dan makanan. Antara 10 dan 20 nanogram merkuri per kubik ( ng/m3) dari udara di kota. Level ini ratusan kali lebih rendah dibanding level yang masih dianggap aman untuk bernafas. Pengukuran di desa lebih rendah, biasanya sekitar 6 ng/m3 atau kurang. Mercury di permukaan air umumnya kurang dari 5 bagian merkuri pertriliun air ( 5 ppt, atau 5 ng perliter air), sekitar seribu kali lebih rendah dari standar “ aman” air minum.
Level normal di tanah sekitar 20 untuk 625 bagian merkuri permilyar bagian tanah ( 20–625 ppb; atau 20,000–625,000 ng per kilogram tanah). Sepermilyar adalah seribu kali lebih besar dari sepertriliun.
2.2 Merkuri dan Dampak nya Bagi Kesehatan
Merkuri atau air raksa (Hg) merupakan golongan logam berat dengan nomor atom 80 dan berat atom 200,6. Merkuri merupakan unsur yang sangat jarang dalam kerak bumi, dan relatif terkonsentrasi pada beberapa daerah vulkanik dan endapan-endapan mineral biji dari logam-logam berat. Merkuri digunakan pada berbagai aplikasi seperti amalgam gigi, sebagai fungisida, dan beberapa penggunaan industri termasuk untuk proses penambangan emas. Dari kegiatan penambangan tersebut menyebabkan tingginya konsentrasi merkuri dalam air tanah dan air permukaan pada daerah pertambangan. Elemen air raksa relatif tidak berbahaya kecuali kalau menguap dan terhirup secara langsung pada paru-paru.
Bentuk racun dari air raksa pada proses masuk pada tubuh manusia adalah methyl mercury (CH3Hg+ dan CH3-Hg-CH3) dan garam organik, partikel mercuric khlor (HgCl2). Methyl mercury dapat dibentuk oleh bakteri pada endapan dan air yang bersifat asam. Ion merkuri anorganik adalah bersifat racun akut. Elemen merkuri mempunyai waktu tinggal yang relatif pendek pada tubuh manusia tetapi persenyawaan methyl mercury tinggal pada tubuh manusia 10 kali lebih lama merkuri berbentuk metal (logam) dan menyebabkan tidak berfungsinya otak, gelisah/gugup, ginjal, dan kerusakan liver pada kelahiran (cacat lahir).
Methyl mercury terakumulasi pada rantai makanan, sebagai contoh adalah merkuri bisa masuk ke dalam tubuh manusia dengan mengkonsumsi ikan yang hidup pada perairan yang tercemar merkuri. Senyawa phenyl mercury (C6H5Hg+ dan C6H5-Hg-C6H5) bersifat racun moderat dengan waktu tinggal yang pendek pada tubuh tetapi senyawa ini berubah bentuk secara cepat pada lingkungan menjadi bentuk merkuri anorganik. Dari survei efek bahaya, merkuri ini adalah bersifat racun bagi semua bentuk kehidupan, dan bersifat lambat untuk dikeluarkan dari tubuh manusia. Methyl mercury beracun 50 kali lebih kuat daripada merkuri anorganik.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, kadar merkuri maksimum di dalam air adalah 0,001 mg/l.
A. Bahaya Merkuri pada Kosmetik
Pemakaian kosmetik yang mengandung Merkuri dapat mengakibatkan :
- Dapat memperlambat pertumbuhan janin
- mengakibatkan keguguran (Kematian janin dan Mandul)
- Flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian dihentikan, flek itu dapat / akan timbul lagi & bertambah parah (melebar).
- Efek REBOUND yaitu memberikan respon berlawanan (KULIT AKAN MENJADI GELAP/KUSAM SAAT PEMAKAIAN KOSMETIK DIHENTIKAN).
- Bagi Wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang sangat parah (lebar).
- Dapat mengakibatkan kanker kulit.
Unsur merkuri yang ada di kosmetik akan diserap melalui kulit, kemudian akan dialirkan melalui darah keseluruh tubuh dan merkuri itu akan mengendap di dalam ginjal yang berakibat terjadinya GAGAL GINJAL YANG SANGAT PARAH. (BISA MENYEBABKAN KEMATIAN) Merkuri dalam krim pemutih (yang mungkin tidak tercantum pada labelnya) dapat menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama.
Walau tidak seburuk efek merkuri yang tertelan (dari makanan ikan yang tercemar), tetap menimbulkan efek buruk pada tubuh. Kendati cuma dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, lalu ,memasuki system saraf tubuh. Manifestasi gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit muncul sebagai gangguan system saraf, seperti tremor (gemetar), insomnia (tidak bisa tidur), pikun, gangguan penglihatan, ataxia (gerakan tangan tak normal), gangguan emosi, depresi dll.
Oleh karena umumnya tak terduga kalau itu penyakitnya, kasus keracunan merkuri sering didiagnosis sebagai kasus Alzheimer, Parkinson, atau penyakit gangguan otak. Setelah sekian lama, kosmetik tsb akan diserap melalui kulit dan dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh, akhirnya merkuri itu akan mengendap di dalam ginjal, sehingga menyebabkan gagal ginjal yang sangat parah bagi pemakainya.
Produk kosmetik yang dipakai tersebut akan menyebabkan iritasi parah pada kulit, yakni berupa kulit yang kemerah-merahan dan menyebabkan kulit menjadi mengkilap secara tidak normal. Kondisi tersebut telah banyak dikeluhkan oleh para konsumen yang sudah terlanjur menggunakan produk-produk kosmetik illegal tersebut. 100%
B. Bahaya Merkuri pada Anak – Anak dan Ibu Hamil
Anak-anak lebih rentan daripada orang dewasa terhadap merkuri. Merkuri di ibu yang mengandung dapat mengalir ke janin yang sedang dikandungnya dan terakumulasi di sana. Juga dapat mengalir ke anak lewat susu ibu. Akibatnya, pada anak dapat berupa kerusakan otak, retardasi mental, buta, dan bisu. Bahkan, masalah pada pencernaan dan ginjal juga dapat terjadi.
Keracunan pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadi mental retardasi pada bayi atau kebodohan, kekakuan (spastik). (MARSH et al, 1987). Konsentrasi mercuri pada rambut bila lebih dari 1 nmol/g menunjukkan intoksikasi mercuri.
C. Pengaruh Merkuri Pada Fungsi Otak
Pengaruhnya pada fungsi otak dapat mengakibatkan tremor, pengurangan pendengaran atau penglihatan dan pengurangan daya ingat. Pemaparan dalam waktu singkat pada kadar merkuri yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan paru-paru, muntah-muntah, peningkatan tekanan darah atau denyut jantung, kerusakan kulit, dan iritasi mata. Badan lingkungan di Amerika (EPA) menentukan bahwa merkuri klorida dan metilmerkuri adalah bahan karsiogenik.
D. Efek Respirasi Merkuri
Pada manusia, gejala yang berhubungan dengan pernafasan merupakan efek durasi akut dengan paparan yang tinggi dari uap metalik merkuri. Gejala yang dilaporkan berupa batuk, dyspnea, dan tertekan atau nyeri terbakar pada dada ( Bluhm et al. 1992a; Nanduk dan 1987; Haddad dan Sternberg 1963; Hallee 1969; Kanluen dan Gottlieb 1991; Raja 1954; Lilis et al. 1985; Matthes et al. 1958; Mcfarland dan Reigel 1978; Milne et al. 1970; Rowens et al. 1991; Snodgrass et al. 1981; Soni et al. 1992; Taueg et al. 1992; Teng dan Brennan 1959; Tennant et al. 1961). Analisa dengan sinar X pada paru menunjukkan infiltrate yang difus atau pneumonitis ( Bluhm et al. 1992a; Garnier et al. 1981; Nanduk dan 1987; Hallee 1969; Raja 1954; Soni et al. 1992; Tennant et al. 1961). Fungsi paru mungkin juga menjadi lemah. Jalannya udara menjadi terhambat karena obstruksi, restriksi, hiperinflasi (Snodgrass et al. 1981), dan berkurangnya kapasitas paru ( Lilis et al. 1985;) juga dilaporkan. Organik merkuri. Dyspnea, depresi respiratori, dan obstruksi pernapasan akibat mucus diamati pada petani yang diterapi dengan phenylmerkuri assetat untuk beberapa musim ( coklat 1954).
Pada otopsi ditemukan bronchopneumonia purulent. Tapi belum jelas apakah efek pada pernafasan berhubungan langsung dengan efek phenilmerkuri asetat atau akibat neurotoksisitas dari efek unsur tersebut.
E. Efek Cardiovasculer Merkuri
Meningkat dalam hati dan meningkatkan tekanan darah telah dilaporkan melalui paparan inhalasi metalik merkuri. Inhalasi paparan akut dengan konsentrasi tinggi uap metalik merkuri dengan memanaskan metalik merkuri mengakibatkan tekanan darah meningkat ( Haddad dan Sternberg 1963; Hallee 1969; Snodgrass et al. 1981) dan denyut jantung meningkat/palpitasi ( Bluhm et al. 1992a; Haddad dan Sternberg 1963; Hallee 1969; Jaffe et al. 1983; Snodgrass et al. 1981; Soni et al. 1992; Teng dan Brennan 1959). Paparan jangka waktu yang lama akibat cipratan atau karena pekerjaan telah dilaporkan meningkatkan tekanan darah ( Fagala dan Wigg 1992; Foulds et al. 1987; Friberg et al. 1953; Karpathios et al. 1991; Taueg et al. 1992) dan denyut jantung ( Fagala dan Wigg 1992; Foulds et ).
Organik merkuri. Hanya dua kasus yang mengenai efek kardiovaskuler dengan paparan melalui inhalasi. Tidak ada efek cardiovasculer yang dilaporkan pada empat laki-laki yang diopname dengan neurotoksik setelah terhirup debu methylmerkuri dengan konsentrasi yang tidak diketahui dalam beberapa bulan ( pemburu Et al. 1940). Tekanan darah yang meningkat dilaporkan akibat pekerjaan yang terpapar methylmerkuri ( dosis yang tidak diketahui ) ( Sangkutkan et al. 1954).
F. Efek Gastrointestinal Merkuri
Banyak efek gastrointestinal yang dilaporkan pada manusia karena paparan inhalasi akut uap metalik merkuri. Efek klasik dari intoksikasi adalah stomatitis ( radang mukosa mulut ). Sejumlah penelitian kasus melaporkan adanya stomatitis setelah terpapar durasi akut dengan konsentrasi tinggi uap metalik merkuri ( Bluhm et al. 1992a; Garnier et al. 1981; Haddad dan Sternberg 1963; Snodgrass et al. 1981; Tennant et al. 1961). Adakalanya, stomatitis diikuti oleh saliva yang berlebihan ( Hallee 1969; Karpathios et al. 1991) atau kesullitan menelan ( Campbell 1948). Efek gastrointestinal yang lain setelah paparan durasi akut konsentrasi tinggi adalah sakit pada abdomen. ( Bluhm et al. 1992a; Campbell 1948; Haddad dan Sternberg).
Organik merkuri. Efek gastrointestinal dilaporkan pada beberapa penelitian pada manusia yang terpapar campuran organomerkuri. Seorang petani 39 tahun sewaktu menyebar benih terpapar phenylmerkuri asetat tampak mulut membengkak, memerah dan mengeluarkan ludah, caries gigi, dan terdapat garis biru tipis pada gusi, infeksi dan membengkak pada dinding pharing posterior. ( brown 1954). Dengan cara yang sama, dua wanita meninggal setelah terpapar 3–5 bulan uap diethylmerkuri dari pekerjaannya dan tampak peradangan pada mulut dan gusi, saliva berlebihan, dan gangguan gastrointestinal yang tidak diketahui penyebabnya ( Hill 1943).
G. Efek Hematologik Merkuri
Terpapar dengan konsentrasi tinggi uap merkuri menyebabkan sindrom yang berupa " demam uap metal," yang ditandai dengan kelelahan, demam, rasa dingin, dan jumlah lekosit meningkat. Bukti tingginya lekosit terutama netrophil dilaporkan pada paparan inhalasi akut uap metalik merkuri ( Campbell 1948; Haddad dan Sternberg 1963; Hallee 1969; Jaffe et al. 1983; Lilis et al. 1985; Matthes et al. 1958; Rowens et al. 1991).
Sukarelawan dengan amalgam pada gigi, terjadi penurunan hemoglobin dan hematokrit yang signifikan dan peningkatan konsentrasi hemoglobin korpuskuler dibandingkan dengan control tanpa menggunakan amalgam pada gigi ( Siblerud 1990). Aktivitas б-asam aminolevulinik dehydratase menurun di eritrosit pada pekerja yang terpapar pada unsur merkuri pada pembuatan tangkai tungsten ( Wada et al. 1969). Penurunan tersebut berhubungan dengan meningkatnya merkuri di dalam air kencing.
Organik merkuri. Tidak ada penelitian mengenai pengaruhnya terhadap hematology pada manusia dan hewan setelah terpapar inhalasi organic merkuri.
H. Efek musculoskeletal
Metalik merkuri. Sejumlah penelitian melaporkan adanya peningkatan tremor, fasikulasi otot, myoklonus, atau nyeri otot akut ( Adams et al. 1983; Bluhm et al. 1992a; Karpathios et al. 1991; Mcfarland dan Reigel 1978), intermediate ( Aronow et al. 1990; Tukang cukur 1978; koster (penjaga gereja) Et al. 1976; Taueg et al. 1992), atau kronis ( Albers et al. 1982, 1988; Bidstrup et al. 1951; Chaffin et al. 1973; Chapman et al. 1990; Fawer et al. 1983; tukang besi Et al. 1970; Verberk et al. 1986; Vroom dan Greer 1972; Williamson et al. 1982) setelah terpapar uap metalik merkuri.
I. Efek pada hepar
Suatu studi kasus menguraikan adanya keracunan akut pada seorang anak muda yang terpapar uap merkuri akibat pemanasan sejumlah merkuri yang tidak diketahui ( Jaffe et al. 1983).
Efek hepatoseluler ditandai adanya perubahan biokimia (contohnya peningkatan serum alanine aminotransferase [ALT], tingkatan dari ornithine carbamyl transferase, dan serum bilirubin) dan bukti adanya penurunan sintesis dari faktor koagulan hepatik.
Organik merkuri. Nekrosis midzonal di dalam hati diamati sewaktu otopsi seorang petani yang meninggal setelah terkena butiran phenylmerkuri asetat untuk beberapa musim ( brown 1954). Tidak ada kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini, bagaimanapun, faktor lain yang mungkin menyebabkan efek pada hepar pada subyek ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Merkuri adalah suatu unsur alami yang umumnya ditemukan seperti merkuri sulfide (sinabar, HgS), tidak dapat larut dan stabil. Merkuri berwarna putih-silver ( logam cair), putih (merkuri padat), tidak berbau, tidak mudah terbakar. Terdapat di kerak bumi rata-rata 0.5 ppm, tetapi nyatanya konsentrasinya bervariasi tergantung tempatnya. Biji merkuri prosesnya tidak mahal untuk menghasilkan metalik merkuri. Titik didihnya rendah, dan dapat disuling dengan memanaskan biji dan memadatkan uap logamnya untuk membentuk metalik mercuri. Dengan metoda ini efisiensi sampai 95% dan menghasilkan merkuri murni 99.9%.
3.2 Saran
Mengingat dampak buruknya bila manusia terkontaminasi merkuri, demi pengamanan lingkungan, pemerintah sebaiknya segeralah berupaya mencegah pencemaran, dengan peraturan dan pemberian sangsi yang tegas pada pihak yang telah mencemari lingkungan. Pengujian rutin juga dapat dilakukan untuk mengawasi keadaan di lapangan.
Daftra Pustaka
http://viramedika.blogspot.com/2009/04/merkuri.html
http://281online.tripod.com/iptek/merkuri.html
http://bocahiseng.blogspot.com/2008/11/bahaya-merkuri-pada-kosmetik.html
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1091588411,67718