Perkembangan sebagai bagian dari psikologi pendidikan anak

Perkembangan Sebagai Cabang Psikologi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa perkembangan anak adalah cara anak-anak melanjutkan usahanya untuk menguasai tugas-tugas dalam perkembangan yang dasarnya telah di letakan pada masa bayi. 
Hubungan orang tua sangat berpengaruh dengan perkembangan seorang anak. apa saja yang harus para orang tua lakukan pada anak yang sedang emosi, dan bagaimana caranya orang tua memahami anak. tahap perkembangan anak pun di bagi menjadi beberapa periode. Di masa anak-anak, mereka mempunyai permasalahan-permasalahan yang terkadang sulit untuk dipahami. Kepribadiaan anak-anak cenderung aktif dan memeiliki kreativitas yang sangat tinggi. Selain itu, sifat imajinasinya pun selalu dalam pikirannya.
perkembangan sebagai cabang psikologi
perkembangan sebagai cabang psikologi
Perkembangan sebagai bagian dari psikologi pendidikan anak yang perlu perhatian khusus oleh para orang tua, sedikit saja lengah anak-anak akan dipertanyakan masa depannya. Pendidikan umum dan pendidikan agama harus seimbang. Oleh karena itu, kita sebagai pendidik harus memikirkan moral, tingkah laku dan sikap yang harus ditumbuhkan dan di bina pada anak. 
Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didikinya maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti : kurang difahaminya materi yang disampaikan pendidik.
1.2 Rumusan Masalah
  1. Apa Pengertian Perkembangan sebagai bagian dari psikologi pendidikan anak?
  2. Apa Pengertian pertumbuhan?
  3. Sebut dan Jelaskan Kematangan?
1.3 Tujuan
  1. Mengetahui Perkembangan sebagai bagian dari psikologi
  2. Mengidentifikasi pengertian pertumbuhan
  3. Untuk mengetahui tentang kematangan
BAB II
PERKEMBANGAN SEBAGAI CABANG PSIKOLOGI

2.1 Perkembangan Sebagai Bagian Dari Psikologi

1. Pengertian Psikologi Perkembangan

Psikologi Perkembangan merupakan cabang dari psikologi. Psikologi (Psychology dari bahasa yunani dari kata “psycho” yang berarti roh, jiwa (daya hidup) dan “logos” berarti ilmu, secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. 
A. David G Myers (1996) 
Psikologi perkembangan “a branch of psychologu that studies physical, coginitive, and socialchange throughout the life span” B. Kevil L.Seifert & 
B. Robert J Hoffnung (1994) 
Psikologi Perkembangan “The schientificy study of how thoughts, feeling, personalitu, social relationships, and body of motor skill envolve as an individual grows older” 
C. Linda L Daidoff (1991)
Psikologi Perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan dan perkembangan stuktur jasmani, perilaku, dan fungsi mental manusia yang dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan hingga menjelang mati. 
D. M Lenner (1976) 
Psikologi perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup (mempelajari bagaimana proses berpikir pada anakanak, memiliki persamaan dan perbedaan, dan bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembangn dari anak-anak, remaja, sampai dewasa.

2. Bidang / cabang kajian psikologi

1. Psikologi teoritis; yaitu psikologi yang bertujuan untuk mengembangkan psikologi secara teori. Artinya untuk menemukan dan mengembangkan teori-teori tentang tingkah laku individu:
a. Psikologi umum : yaitu suatu cabang psikologi yang mempelajari tingkah laku individu secara umum yang meliputi semua usia jenis kelamin dan kelompok.
b. Psikologi khusus :
  1. Psikologi perkembangan.
  2. Psikologi sosial
  3. Psikologi Abnormal
  4. Psikologi Eksperimen
  5. Psikologi Differensial
  6. Psikologi Kepribadian
2. Psikologi praktis : yaitu psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam bidang tertentu dan bertujuan menemukan prinsip-prinsip psikologi untuk keperluan pemecahan masalah-masalah praktis dalam kehidupan. Termasuk ke dalam psikologi praktis antara lain:
  1. Psikologi Pendidikan 
  2. Psikologi Klinis
  3. Psikologi Kriminal
  4. Psikologi Industri

3. Pentingnya Psikologi Perkembangan dalam Pendidikan

Pentingnya psikologi perkembangan dalam pendidikan antara lain :
  1. Sebagai pendidik, guru perlu mengetahui perubahan-perubahan fisik, mental dan sosio emosional peserta didik.
  2. Pengetahuan psikologi perkembangan berguna bagi pendidik, guru untuk memperbaiki pribadi sendiri, yang harus menjadi teladan bagi para peserta didiknya.
  3. Dengan memahami psikologi perkembanganj, dapat memudahkan pendidik guru dalam memodifikasi perangsang-perangsang pendidikan dan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

2.2 Pengertian Pertumbuhan (Growth)

Dalam konsep perkembangan juga terkandung pertumbuhan. Pertumbuhan (growth) sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. C.P. Chaplin (2002), mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organisme sebagai suatu keseluruhan. Menurut A.E. Sinolungan, (1997), pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung atau dapat diukur, seperti panjang atau berat tubuh. Sedangkan Ahmad Thonthowi (1993), mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel.
Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa istilah pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk pada perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif. Dengan demikian, istilah “pertumbuhan” lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum dan kemudian menurun menuju keruntuhannya. Sedangkan “perkembangan” lebih menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat.
Istilah pertumbuhan dimaksudkan untuk menunjukkan bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik yang murni. Pertumbuhan fisik memang mempengaruhi perkembangan fisik, misalnya bertambahnya fungsi otak memungkinkan anak dapat tertawa, berjalan, dsb. Mampu berfungsi dalam suatu tahap yang nlebih tinggi karena pengaruh pertumbuhan yang disebut pemasakan. Misalnya sebelum pendidikan kebersihan dapat dimulai, maka urat daging pembuangan harus selesai pertumbuhannya, harus sudah masak lebih dahulu. Meskipun dapat dikatakan mengenai belajar berjalan, namun harus ada pemasakan beberapa fungsi lebih dahulu, sebelum belajarnya tadi dilaksanakan.
Pertumbuhan sebenarnya merupakan istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. Berikut pendapat beberapa ahli tentang pertumbuhan:
  1. C.P. Chaplin (2002), mengartikan pertumbuhan adalah suatu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau organism sebagai suatu keseluruhan.
  2. A.E. Sinolungan (1997), pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif yaitu yang dapat diukur atau dihitung, seperti panjang atau berat tubuh.
  3. Ahmad Thontowi (1993) pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel.
Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami istilah pertumbuhan, antara lain:
  1. Pertumbuhan merujuk pada perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ujuran dan struktur seperti pertumbuhan badan, kaki, kepala, jantung, paru-paru, dsb.
  2. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume dan ukuran yang disebebkan pertambahan dan pembesaran sel yang bersifat irreversibel (pertambahan ukuran, berat, dan bentuk tetapi tidak dapat berbalik) dan kuantatif (terukur). 
  3. Pertumbuhan fisik bersifat meningkat, menetap, dan kemudian mengalami kemunduran sejalan dengan bertambahnya usia. Ini berrti pertumbuhan fisik ada puncaknya. Sesudah masa tertentu fisik mulai mengalami kemunduran dan berakhir pada keruntuhan di hari tua, di mana kekuatan dan kesehatannya berkurang, panca indera menjadi lemah/ lumpuh sama sekali. Berbeda halnya dengan perkembangan aspek psikis/ mental relatif berkelanjutan, sepanjang individu yang bersangkutan tetap memeliharanya. 

2.3 Kematangan/Maturation

Istilah kematangan yang dalam bahasa Inggris disebut dengan maturation, yang sering dilawankan dengan immaturation, yang artinya tidak matang. 
Pertumbuhan dan perkembangan itu pada umumnya berjalan selaras dan pada tahap-tahap tertentu menghasilkan suatu kematangan, baik jasmani maupun rohani. Kematangan juga berasal dari istilah biologi, yang menunjuk pada keranuman atau kemasakan.Istilah ini digunakan dalam perkembangan individu karena terdapat beberapa persesuaian.
Chaplin (2002), mengartikan kematangan (maturation) sebagai : 
  1. Perkembangan, proses mencapai kemasakan/usia masak, 
  2. Proses perkembangan, yang dianggap berasal dari keturunan atau tingkah laku khusus spesies (jenis, rumpun). 
Davidoff (1998), menggunakan istilah kematangan untuk menunjuk pada munculnya pola perilaku tertentu yang bergantung pada pertumbuhan jasmani dan kesiapan susunan saraf, yang juga bergantung pada gen, karena karena pada masa pembuahan, gen telah memprogram potensi-potensi tertentu untuk perkembangannya di kemudian hari.
Jadi, kematangan itu sebenarnya merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir, timbul dan bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pola perkembangan tingkah laku individu.Tetapi juga tidak dapat dikategorikan sebagai faktor keturunan atau pembawaan karena merupakan suatu sifat tersendiri yang umum dimiliki oleh setiap individu dalam bentuk dan masa tertentu.
Kematangan mula-mula merupakan suatu hasil daripada adanya perubahan-perubahan tertentu dan penyesuaian struktur pada diri individu, seperti adanya kematangan jaringan-jaringan tubuh, saraf dan kelenjar-kelenjar yang disebut dengan kematangan biologis.Yang mana terjadi pula pada aspek psikis yang meliputi keadaan berpikir, rasa, kemauan, dan lain-lain, yang memerlukan beberapa latihan-latihan tertentu. Misalnya, anak yang baru berusia lima tahun dianggap masih belum matang untuk menangkapmasalah-masalah yang bersifat abstrak, oleh karena itu, anak yang bersangkutan belum bisa diberikan matematika dan angka-angka. Pada usia empat bulan, seorang anak belum matang didudukkan, karena berdasarkan penelitian bahwa kemampuan leher dan kepalanya belum mampu untuk tegak. Sebab usaha pemaksaan terhadap kecepatan tibanya masa kematangan yang terlalu awal akan mengakibatkan kerusakan atau kegagalan dalam perkembangan tingkah laku individu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
  1. Perkembangan sebagai bagian dari psikologi pendidikan awal kanak. Psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi. Psikologi (Psychology dari bahasa yunani dari kata “psycho” yang berarti roh, jiwa (daya hidup) dan “logos” berarti ilmu, secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. 
  2. Perkembangan merupakan perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.
  3. Psikologi perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup (mempelajari bagaimana proses berpikir pada anakanak, memiliki persamaan dan perbedaan, dan bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembangn dari anak-anak, remaja, sampai dewasa
3.2 Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah perkembangan sebagai cabang psikologi ini, penulis khususnya dan para pembaca dapat memahami bagaimana perkembangan yang terjadi pada masa anak-anak. penulispun berharap adanya kritik saran dari para abaca. Karena semua itu untuk sempurnanya pembuatan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, B. Elizabeth. 1999. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Erlangga : Jakarta
Zulkifli. 1992. Psikologi Perkembangan. PT Remaja Rosdakarya : Bandung.
Sjarkawi. 2005. Pembentukan Kepribadian Anak. PT. Bumi Aksara: Jakarta. 
Azerrad, Jacob. 2005. Membangun Masa Depan Anak. Nusamedia, Nuansa: Bandung.
Qaimi, Ali. 2002. Keluarga dan Anak Bermasalah. hlm.20-22. Cahaya: Bogor.
Kuder, Frederic dan Blance B.Paulson. 2004. Mencari Bakat Anak-Anak. N.V Bulan Bintang: Jakarta.
Hidayati, Arini. 1998. Televisi dan Perkenbangan Sosial Anak. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »