Perspektif Psikologi Dalam Memahami Perkembangan terbagi atas 4 bagian yaitu: perspektif kognitif, perspektif biologis, perspektif behaviorisme, dan perspektif humanisme.
BAB I
PENDAHULUAN

Pengembangan pribadi yang dimaksud adalah individu dapat
menguasai kemampuan-kemampuan social secara umum seperti keterampilan
komunikasi yang efektif, sikap tenggang rasa, memberi dan menerima toleran,
mementingkan musyawarah untuk mencapai mufakat seiring dengan sikap demokratis,
memiliki rasa tanggung jawab social seiiring dengan kemandirian yang kuat dan
lain sebagainya.
Dalam Pendidikan pun dinamika perilaku perlu diterapkan agar
kegiatan bimbingan dan konseling kelompok bisa berjalan dengan lancar, dinamis
dan tujuan yang diingkan tercapai. Misalnya dalam bimbingan dan konseling
kelompok semua anggota dan konselor bersikap pasif maka kegiatan tersebut tidak
akan hidup dan tidak berjalan dengan lancar. Begitu pula sebaliknya.
Mengkaji pendidikan yang derima oleh individu, sangatlah
terkait dengan keberadaan guru sebagai staf pengajar. Selain itu guru juga
merupakan salah satu factor penting dalam penyelenggaraan pendidikan yang
sangat berpengaruh dalam keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah.
Melalui mata kuliah pendidikan peserta didik diajarkan salah
satunya untuk mempelajari masalah perspektif psikologi dalam memahami
perkembangan. Tanpa hal tersebut seorang guru mungkin tidak akan mampu
mengetahui keadaan setiap siswa yang diajarnya. Karena hal tersebutlah maka
dianggap penting untuk membahas materi perspektif psikologi dalam
memahami perkembangan demi keberhasilan seorang guru dalam mengetahui keadaan
jiwa atau mampu membaca perasaan atau kondisi siswa melalui tingkah laku.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan
makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan?
2. Apa yang dimaksud dengan psikologi?
3. Apa saja Macam-macam perspektif psikologi dalam memahami perkembangan?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari perkembangan
2. Untuk mengetahui pengertian psikologi
3. Untuk mengetahui macam-macam perspektif dalam memahami perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan adalah perubahan yang dialami oleh individu
atau organisme menuju tingkat kedewasaan yang berlangsung secara sistematik
(Lefrancois,1975) progresif (witherington,1952) dan berkesinambungan
(Hurlock,1956) baik mengenai fisik dan psikis-nya.
Perkembangan merupakan suatu deretan perubahan-perubahan
yang tersusun dan berarti, yang berlangsung pada individu dalam jangka waktu
tertentu. Lebih menujuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani
yang melaju terus sampai akhir hayat.
Perkembangan merupakan proses yang sifatnya menyeluruh
atau holistik mencakup proses biologis – kognitif dan psikososial. Pandangan tradisional
terhadap perkembangan lebih ditekankan pada: Kematangan, pertumbuhan, dan
perubahan yang ekstrim selama masa bayi,anak – anak,dan remaja.
2.2 Pengertian psikologi dan Pengertian Psikologi Perkembangan
1.
Pengertian
Psikologi
Psikologi berasal dari kata psyche (=
jiwa) dan logos (= ilmu) ; psikologi merupakan ilmu pengetahuan
yang tergabung dalam Psychological Sciences,yaitu ilmu yang
menyelidiki dan membahas tentang perbuatan dan tingkah laku manusia.
Artinya, dengan ilmu ini kita mampu mengetahui karakter seseorang yang dapat
kita lihat dari aspek fisiknya maupun perbuatan dan tingkah lakunya.
Psikologi memberikan sumbangan terhadap pendidikan, karena
subjek dan objek pendidikan adalah manusia (individu). Psikologi memberikan
wawasan bagaimana memahami perilaku individu, proses pendidikan serta bagaimana
membantu individu agar dapat berkembang optimal.
Pengertian psikologi menurut Soedjono D, SH : ilmu
pengetahuan mengenai jiwa yang di peroleh secara sistematis dengan
metode-metode ilmiah yang memenuhi syarat-syaratnya seperti yang dimufakati
sarjana-sarjana psikologi pada zaman sekarang ini. sehingga dapat kita
simpulkan bahwa definisi konsep psikologi adalah gagasan-gagasan mengenai
sesuatu yang menyangkut tentang tingkah laku manusia dan lingkungan sekitarnya
melalui pengalaman-pengalaman.
2.
Pengertian
Psikologi Perkembangan
Ada beberapa ahli yang mengemukakan pengertian pskologi
perkembangan, yaitu:
§ Linda L Daidoff (1991)
Psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang
mempelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi
mental manusia yang dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan
hingga menjelang mati.
§ M. Lenner (1976)
Psikologi perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari
persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup (mempelajari
bagaimana proses berpikir pada anak-anak, memiliki persamaan dan perbedaan dan
bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembangnya dari anak-anak,
remaja sampai dewasa).
Dari beberapa definisi di atas dapat
kita simpulkan bahwa Perkembangan psikologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia secara
ontogeny yaitu mempelajari struktur jasmani, perilaku maupun fungsi mental
manusia sepanjang rentang hidupnya dari masa konsepsi hingga menjelang mati.
Ilmu ini termasuk psikologi khusus yakni psikologi yang mempelajari kekhususan
dari pada tingkah laku individu.
2.3 Perspektif Psikologi Dalam Memahami Perkembangan
Perspektif psikologi dalam memahami
perkembangan terbagi atas 4 bagian yaitu:
1.
Perspektif
kognitif
Perspektif kognitif dikemukakan oleh
Jean Peaget (1896-1980): perspektif kognitif adalah tingkat
kecerdasan,perkembangan bahasa, kreatif serta kemampuan berfikir kritis dan
keahlian menyelesaikan masalah.
Psikologi kognitif adalah ilmu
mengenai pemrosesan informasi. Bagaimana cara kita memperoleh informasi
mengenai dunia dan bagaimana pemerosesannya., bagaimana informasi itu disimpan
dan diproses oleh otak,bagaimana informasi itu disampaikan dengan struktur penyusunan
bahasa, dan proses-proses tersebut ditampilkan dengansebuah prilaku yang dapat
diamati dan juga yang tidak dapat diamati.
Perkembangan berdasarkan perspektif
kognitif yaitu :
a. Schemata muncul ketika seseorang memperoleh cara baru.
Schemata merupakan sebuah pemikiran
psikologis yang di usulkan sebagai bentuk representasi mental untuk pengetahuan
kompleks. Schemata mewakili prototype pengetahuan (fenomena) yang telah
di amati untuk menafsirkan dan mengatur persepsi. Jadi, Schemata muncul ketika
seseorang memperoleh cara baru berarti ketika seseorang melihat suatu kejadian
atau fenomena maka dengan sendirinya muncul pengetahuan baru yang berkaitan
dengan apa yang di lihatnya.
b. Kemampuan kognitif muncul dari tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.
Kemampuan kognitif berfokus pada
keterampilan berfikir, termasuk belajar, pemecahan masalah, rasional dan
mengingat. Perkembangan keterampilan kognitif berhubungan secara langsung
dengan perkembangan keterampilan lainnya, termasuk komunikasi, motorik, social,
emosi, dan keterampilan adaptif.
Aplikasi
perspektif kognitif dalam pendidikan yaitu :
a. Guru memahami kemampuan murid.
Setiap murid memiliki kemampuan
berbeda-beda karena itu seorang guru harus mampu memahami kemampuan setiap muridnya,
karena jika guru menyamakan kemampuan semua muridnya maka akan memunculkan
ketidakseimbangan pengetahuan atau pemahaman yang dimiliki oleh murid-muridnya.
b. Guru memberikan pelajaran berdasarkan kemampuan murid.
Seperti yang telah dijelaskan pada poin
a, guru harus mampu mengetahui kemampuan muriddan memberikan pelajaran sesuai
kemampuan muridnya.
c. Murid lebih cepat menangkap.
Murid akan cepat menangkap materi pelajaran apabila seorang
guru mampu menjelaskan materi dengan baik. Karena itu, Seorang guru sebaiknya
memiliki kemampuan khusus dalam mengajar agar muridnya cepat mengerti dengan
materi yang di ajarkannya.
Perbedaan perspektif kognitif dengan
perspektif lain adalah memberikan pengajaran sesuai dengan level peserta didik.
2.
Perspektif
biologis
Perspektif biologis adalah paham yang memandang bahwa
perkembangan manusia terkait dengan perkembangan biologisnya. Juga dikatakan
bahwa perspektif biologis yaitu sebuah pendekatan psikologi yang menekankan
pada berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh memengaruhi prilaku,
perasaan dan pemikiran seseorang. Psikologi biologis menjelaskan prilaku dalam
hal neurologis, yaitu fisiologi dan struktur otak dan bagaimana ini
mempengaruhi prilaku.
Perkembangan berdasarkan perspektif biologis:
a. Umumnya digunakan untuk mengukur perkembangan fisikb. Standar merupakan hasil riset yang berupa “rata-rata”
c. Ada standar yang diikuti
Aplikasi perspektif bilogis dalam
pendidikan ialah standar kompetensi yang menjadi target peserta didik
berdasarkan usia.
Perbedaan perspektif bilogis dengan
perspektif lainnya yaitu lebih menekankan kepada “ standar” yang menjadi
patokan perkembangan.
Teori dalam perspektif biologi yang mempelajari perilaku
genomik mempertimbangkan bagaimana gen mempengaruhi perilaku. Sekarang genom
manusia dipetakan, mungkin, suatu hari nanti kita akan memahami lebih tepatnya
bagaimana perilaku dipengaruhi oleh DNA. Faktor biologis seperti kromosom,
hormon dan otak semua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku
manusia, untuk jenis kelamin misalnya, Pendekatan biologis berpendapat
bahwa perilaku sebagian diwariskan dan memiliki fungsi (atau evolusi) adaptif.
Misalnya, dalam minggu-minggu segera setelah kelahiran anak, tingkat
testosteron pada ayah hampir lebih dari 30 persen.
3.
Perspektif
behaviourisme
Perspektif behaviorisme dikemukakan
oleh John Broades Watson: perspektif behaviourisme adalah paham yang sangat
percaya bahwa segala tingkah laku manusia adalah hasil dari pembelajaran.
Manusia dilahirkan dengan sejumlah reflex yang terbatas. Sedangkan belajar
adalah hasil dari pengkondisian reflek-reflek tersebut.
Perkembangan berdasarkan perspektif
behaviourisme :
a. Hasil belajar terlihat dari perubahan tingkah laku
b. Perubahan dapat diamati atau di ukur
c. Perkembangan terjadi (sebagian besar) karena lingkungan
Aplikasi perspektif behaviourisme
dalam pendidikan yaitu :
a. Guru memberi latihan
b. Berulang-ulang
c. Siswa berlatih karena latihan berulang
Perbedaan perspektif behaviourisme
dengan perspektif lain adalah menekankan factor ekstern sebagai sumber perilaku
manusia.
Behaviorisme berbeda dengan
kebanyakan pendekatan lain karena mereka melihat orang (dan hewan) sebagai
dikendalikan oleh lingkungan mereka dan secara khusus bahwa kita adalah hasil
dari apa yang telah kita pelajari dari lingkungan kita. Behaviorisme berkaitan
dengan bagaimana faktor lingkungan (disebut rangsangan) mempengaruhi perilaku
yang dapat diamati (disebut respon). Pendekatan behavioris mengusulkan dua
proses utama dimana orang belajar dari lingkungan mereka:. Pengkondisian yaitu
klasik dan operant conditioning Pengkondisian klasik melibatkan pembelajaran
oleh asosiasi, dan pengkondisian operan melibatkan belajar dari konsekuensi
perilaku.
4.
Perspektif
humanisme
Dikemukakan oleh Carl Ransom Roger
dan Abraham Maslow :perspektif humanisme adalah paham dimana kebutuhan,
kepentingan dan kepuasan manusia menjadi hal yang utama bahkan lebih utama.
Perkembangan di pandang dari
perspektif humanism yaitu :
a. Memahami karakteristik masing-masing individu
b. Kemampuan individu untuk menentukan masa depan
c. Kemampuan individu untuk menyelesaikan masalah
d. Kemampuan individu untuk menciptakan kondisi yang dia inginkan
Aplikasi perspektif humanisme dalam
pendidikan
a. Pengajar harus memahami kemampuan siswanya
b. Tidak mem”bodoh” kan siswanya
c. Menerima pendapat siswanya
d. Mendorong siswanya mencapai prestasi yang optimal
Perbedaan perspektif humanisme dengan perspektif lain adalah
menekankan pilihan seseorang dalam menentukan pengembangan potensi dirinya.
BAB III
PENUTUP
Perkembangan merupakan suatu deretan perubahan-perubahan
yang tersusun dan berarti, yang berlangsung pada individu dalam jangka waktu
tertentu.Lebih menujuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani yang
melaju terus sampai akhir hayat. Definisi konsep psikologi adalah
gagasan-gagasan mengenai sesuatu yang menyangkut tentang tingkah laku manusia
dan lingkungan sekitarnya melalui pengalaman-pengalaman. Perspektif psikologi
dalam memahami perkembangan terbagi atas 4 bagian yaitu, perspektif kognitif, perspektif
biologis, perspektif behaviorisme, dan perspektif humanisme.
3.2 Saran
Diharapkan dengan makalah ini,
mahasiswa dapat menambah pengetahuannya mengenai perspektif psikologi dalam
memahami perkembangan dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama
pada saat proses belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi.
Jakarta:Rineka Cipta.
Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung :
Penerbit Alfabeta.
Darsono, M.. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP
Semarang Press.
Praja, Juhaya S. & Efendi,
Usman. 1984. Pengantar Psikologi.
Bandung: Angkasa.
Purwanto, M. Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sarlito Wirawan Sarwono.1976. Pengantar Umum Psikologi .Jakarta:Bulan
Bintang.
Syah, Muhibbin. 1997. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru.
Bandung:Rosda Karya.