Askeb Ibu Menopause

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Menopause

asuhan kebidanan ibu menopause asuhan kebidanan pada ibu menopause
asuhan kebidanan ibu menopause| asuhan kebidanan pada ibu menopause

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Menopause secara alami didefinisikan ketika seorang wanita tidak menstruasi selama 12 bulan. Banyak orang menganggap menopause adalah sebuah periode transisi yang lama. Menopause merupakan salah satu hal penting di kehidupan wanita, akibat penurunan fungsi folikel di ovarium atau sering disebut siklus menstruasi. Kira-kira setelah umur 40 tahun, sebelum menopause benar-benar terjadi. Sistem reproduksi mulai menurun, ini merupakan manifestasi dari frekuensi ovulasi dan atrofi dari organ reproduksi. Setelah fase menopause wanita akan mengalami post menopause. Selama menopause, penurunan produksi estrogen dan inhibin ovarium mengurangi sinyal umpan balik negatif terhadap hipofisis dan hipotalamus dan menyebabkan peningkatan kadar Gonadotropin. Karena inhibin bekerja secara khusus untuk mengatur FSH maka kadar FSH meningkat terhadap kadar LH (McPhee, 2003).
Perimenopause merupakan fase menjelang menopause, tubuh wanita mulai memproduksi hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah yang lebih kecil. Rata-rata usia perimenopause adalah 45,1 tahun tetapi dapat terjadi antara usia 39 dan 51 tahun. Fase perimenopause dapat berlangsung selama dua sampai delapan tahun (rata-rata lima tahun).
Menopause merupakan kejadian normal yang dialami wanita. Beberapa wanita menganggapnya sebagai sebuah pengalaman positif tetapi sebagian lain menganggap sebagai suatu peristiwa negatif. Menopause adalah berhentinya siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut sebagai fase perubahan kehidupan.

B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Mengatasi gangguan stabilitas emosional pada ibu menopause.
2.      Tujuan Khusus
a.       Agar ibu mengetahui penyebab gangguan stabilitas emosional pada ibu menopause.
b.      Agar ibu dapat menerima keaadaan selama menopause.
c.       agar ibu dapat menghadapi gejala-gejala selama menopause.

C.    Manfaat
1.      Agar ibu dapat mengatasi penyebab gangguan  emosional pada  ibu menopause.
2.      Bagi KK binaan dapat dijadikan sebagai masukan dalam mengahapi masalanya, sehingga membentuk rasa percaya diri bahwa bukan hanya dirinya saja yang berada dalam kondisi tersebut.
3.      Bagi mahasiswi dapat dijadikan sebagai pengalaman dan sebagai       pengetahuan untuk menambah wawasan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.      Pengertian
          Menopause adalah berhentinya menstruasi dan kesuburan secara permanen yang terjadi 12 bulan setelah menstruasi terakhir. Pada usia empat puluhan, siklus mulai memanjang lagi. Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa dua puluh delapan hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian telah membuktikan bahwa hanya 12,4% wanita benar-benar mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan 20% dari semua wanita mengalami siklus tidak teratur.
          Menopause adalah proses biologis alami dan bukan penyakit medis. Meskipun secara fisik dan emosional gejala menopause dapat mengganggu tidur, menguras energi dan memicu perasaan sedih dan kehilangan. Menopause lebih disebabkan oleh perubahan hormon.
          Gejala menopause biasanya mulai terlihat pada wanita usia 40 tahun. Namun sekarang ini banyak wanita yang mengalami menopause di usia muda. Gejala seperti ini disebut dengan menopause dini. Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab, diantaranya gaya hidup serta pola makan tak sehat, tekanan kerja dan stres.

B.      Klasifikasi-klasifikasi menopause
            Menopause dapat di bedakan menjadi tiga yaitu :
  1. Menopause alami adalah akhir proses biologi yang dialami wanita berupa penurunan produksi hormone seks perempuan, yakni estrogen dan progesterone dari indung telur yang biasanya terjadi di usia 48-56 tahun (Nasruddin, 2011).
  2. Menopause dini adalah menopause sebelum usia 40 tahun, kemungkinan penyebabnya adalah factor keturunan, penyakit autoimun, dan rokok (El Mannan, 2011).
  3. Menopause buatan terjadi akibat campur tangan medis yang menyebabkan berkurangnya pelepasan hormon oleh ovarium. Campur tangan ini biasa berupa pembedahan untuk mengangkat ovarium atau untuk mengurangi aliran darah ke ovarium serta kemoterapi atau terapi penyinaran pada panggul untuk mengobati kanker (El Mannan, 2011).

C.    Etiologi
           Sejalan dengan pertambahan usia, ovarium menjadi kurang tanggap terhadap rangsangan oleh LH dan FSH, yang dihasilkan oleh hipofisis. Akibatnya ovarium melepaskan lebih sedikit estrogen dan progesterone dan akhirnya proses ovulasi (pelepasan telur) berhenti (Daud Abu, 2011).
           Menopause dini adalah menopause yang terjadi sebelum berusia 40 tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah factor keturunan, penyakit autoimmun dan rokok (El Mannan, 2011).
           Menopause buatan terjadi akibat intervensi medis yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya pelepasan hormone oleh ovarium. Intervensi ini bias merupakan pembedahan untuk mengangkat ovrium serta kemoterapi atau radioterapi pada kanker (Nasruddin, 2011).
           Histerektomi (pengangkatan rahim) menyebabkan berakhirnya siklus menstruasi, tetapi selama ovarium tetap ada hal tersebut tidak akan mempengaruhi kadar hormon dan tidak menyebabkan menopause (Nasruddin, 2011).

D.    Patofisiologi
           Dalam bidang endokrinologi reproduksi, poros hipotalamus-hipofisis-ovarium sangatlah penting. Hipotalamus mengeluarkan Gonadotropin Releazing Hormon (Gn-RH). Gn-RH tidak dikeluarkan secara kontinyu melainkan secara bertahap (pulsatif) Gn-RH ini sampai ke hipofisis untuk mengeluarkan FSH dan LH. FSH memicu pematangan folikel di ovarium sehingga terjadi peningkatan hormone estrogen. Selama peningkatan folikel terjadi pembentukan inhibin. Inhibin adalah hormon polipeptida yang disintesis dan disekresi oleh sel granulose. Estrogen menghambat pengeluaran LH dan FSH, namun inhibin menekan pengeluaran FSH lebih kuat lagi (Rafif, 2010).
           Estrogen memicu pertumbuhan endometrium. LH memicu ovulasi dna sintesis progesterone di korpus luteum. Progesteron melepaskan endometrium yang menebal tersebut sehingga terjadi haid. Haid adalah perdarahan dari uterus yang keluar melalui vagina selama 5-7 hari dan terjadi setiap 22 atau 35 hari (Nasruddin, 2011).
           Secara alami, jumlah folikel pada ovarium wanita akan berkurang, ketika bayi wanita lahir ia mempunyai ± 750.000 oosit/primordial folikel. Pada masa menarche, seorang wanita memiliki sekitar 400.000 oosit. Jumlah primordial folikel akan berkurang terus menerus akibat ovulasi yang secara normal terjadi setiap bulan dan banyak pula yang akan mati pada proses yang disebut atresia (Nasruddin, 2011).
           Dalam keadaan normal, FSH adalah hormon yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel-folikel diovarium sejak siklus haid pertama wanita. Ketika memasuki klimakterium folikel tersebut menjadi resisten terhadap rangsangan FSH dan LH dan folikel the graff tidak mensekresi hormon estrogen dan progesterone (Nasruddin, 2011).

E.     Gejala-Gejala Menopause
            Menurut Aina (2009), yang mengutip pendapat Hurlock, ketika seorang memasuki menopause, fisik mengalami ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba–tiba disekujur tubuh, misalnya pada kepala, leher, dan dada bagian atas. Kadang–kadang rasa kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas atau dingin, pening, kelelahan, jengkel, resah, cepat marah, dan berdebar-debar.
            Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:
a.       Menurunnya gairah seks (Hilangnya hasrat seksual)
Wanita mengalami penurunan dalam kadar testosteron mereka selama pra menopause ini dapat mengakibatkan hilangnya hasrat seksual. Tapi bagi sebagian wanita masalah libido terkait dengan kurangnya hormon estrogen atau menipisnya jaringan vagina (Northrup, 2006).
b.      Menstruasi yang tidak teratur atau abnormal (yang paling sering, perdarahan vagina yang berlebihan)
Ketika seorang wanita mengalami perubahan hormon di masa pra menopause, segala macam perdarahan mungkin terjadi, mulai dari menstruasi yang menjadi sangat ringan dan sebentar sampai menstruasi yang berjarak tiga bulan atau lebih. Dan sebagian wanita mempunyai pola perdarahan yang begitu tidak menentu sehingga tampak seperti bukan menstruasi sama sekali (MacKenzei , 2002).
c.       Pembengkakan (retensi air)
Ketidak nyamanan menahan kencing (lepasnya air kencing saat batuk, bersin, tertawa dsb) terjadi dikarenakan menipisnya lapisan saluran kencing luar yang sangat bergantung pada estrogen. Gejala gejala kencing sering dapat diatasi dengan penggunaan secolek kecil krim estrogen di lokasi tersebut. Latihan kegel juga dapat meningkatkan aliran darah ke area itu dan membantu mengatasi ketidak mampuan menahan kencing (Northrup, 2006).
d.      Perubahan suasana hati (yang paling sering rasa kesal dan depresi)
Banyak wanita merasakan bahwa perubahan suasana hati mereka lebih parah dibanding sebelumnya menjelang haid mereka datang, meningkatnya suasana hati yang negatif dan gelap, bersifat abnormal (Setiyo, 2007).
e.       Berkeringat di Malam hari
Berkeringat di malam hari merupakan suatu kesatuan dengan gelora panas. Terlebih pada pukul 3 dan 4 pagi merupakan saat yang paling umum dimana wanita pra menopause mandi keringat. Sehingga perlu mengganti pakaian dimalam hari. Berkeringat malam hari tidak saja mengganggu tidur melainkan juga teman atau pasangan tidur. Akibatnya diantara keduanya merasa lelah dan lebih mudah tersinggung, karena tidak dapat tidur nyenyak (Setiyo, 2007). Cara kerjanya belum diketahui secara pasti, tetapi pancaran panas pada tubuh akibat pengaruh hormon yang mengatur thermostat tubuh pada suhu yang lebih rendah. Akibatnya suhu udara yang semula dirasakan nyaman, mendadak menjadi terlalu panas dan tubuh mulai menjadi panas serta mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri (Kasdu, 2002).
f.       Jantung berdebar-debar
Seperti gelora panas, debaran jantung dapat berkisar dari ringan sampai berat. Gejala ini jarang yang berbahaya, meskipun kadang-kadang bisa terasa sangat menakutkan. Itu merupakan akibat ketidak seimbangan antara sistem syaraf simpatik dan para simpatik dan sering terkait dengan ketakutan dan kecemasan (Widjanarko Bambang, 2009).
g.      Sakit kepala
Kadar hormon yang tidak seimbang ikut menambah apa yang dinamakan migrain menstruasi selama masa pra menopause dan menopause. Jenis sakit kepala ini biasanya datang tepat sebelum menstruasi anda, ketika kadar estrogen maupun progesteron dapat turun secara drastic (Yatim, 2001).
h.      Gelora Panas
Gelora panas adalah gejala pra menopause yang paling umum dalam budaya kita terjadi sekitar 70 sampai 85% dari semua wanita pra menopause. Gelora panas itu bisa sangat ringan atau sangat berat sehingga mengakibatkan kurang tidur dan depresi. Itu dimulai dengan sensasi hangat yang muncul tiba-tiba dan selintas yang kemudian dapat menjadi sangat panas di wajah, kulit kepala, dan area dada, kadang kadang bisa disertai dengan kulit kemerahan dan keringat. Kadang-kadang itu disertai frekuensi jantung yang meningkat, diikuti dengan rasa kedinginan. Pada kebanyakan wanita, gelora panas sering dimulai tepat sebelum atau selama periode menstruasi di masa pra menopause (Hurlock,1997).

F.     Fase-Fase Menopause
a.       Fase pramenopause
              Apabila seorang perempuan berusia antara 40 tahun dan mengalami ketidakteraturan siklus haid, dengan perdarahan yang memanjang dan jumlah darah yang relativ banyak dan disertai nyeri. Atau sedikit perdarahan, hanya berupa flek-flek namun terjadi dalam rentang waktu yang lama. Ataupun terdapat berbagai keluhan yang menyertai siklus menstruasi baik sebelum atau sesudah menstruasi. Bisa jadi perempuan tersebut sedang mengalami fase pramenopause. Ketika dilakukan pemeriksaan akan ditemukan perubahan endokrinologik (perubahan pada kelenjar-kelenjar endokrin), dimana terkadang ditemui kadar estrogen yang sangat tinggi (Rafif, 2010).
b.      Fase Perimenopause
              Merupakan masa peralihan antara pramenopause dan pasca menopause. Fase ini ditandai dengan ketidakteraturan siklus haid. Pada kebanyakan wanita siklus haidnya lebih dari 38 hari dan sisanya kurang dari 18 hari. Diketahui pula bahwa pada sekitar 40% wanita mengalami siklus haid anovulatorik. Meskipun terjadi ovulasi (pematangan sel telur), namun kadar progesteron tetap rendah. Pada saat perimenopause ini wanita telah mengalami berbagai jenis keluhan klimakterik. Perlu diingat bahwa pada masa pramenopause ataupun perimenopause tetap dapat terjadi kehamilan sehingga masih memerlukan penggunaan kontrasepsi (Rafif, 2010).
c.       Fase Menopause
              Seperti penjelasan diawal, menopause diartikan sebagai ketiadaan perdarahan siklus menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Hal ini dapat ditunjang pula dengan pemeriksaan kadar Folicle Stimulating Hormon (FSH) lebih dari 40mlU/ml dan kadar Estradiol kurang dari 30pg/ml. berhentinya siklus menstruasi ini harus dikarenakan oleh sebab-sebab alami. Dimana terdapat berkurangnya hormone estrogen dan ketidaktersedianya folikel untuk ovulasi. Bila perdarahan siklus menstruasi berhenti oleh sebab-sebab non alami , semisal dikarenakan penggunaan kontrasepsi hormonal dan tidak mengalami keluhan klimakterik maka wanita tersebut tidak dikatakan mengalami menopause (Rafif,2010)
d.      Fase Pascamenopause
Pada wanita pascamenopause dijumpai kelainan pada kulit berupa kulit menipis, keriput, gatal-gatal, kuku rapuh dan berwarna kuning, dan lidah seperti terbakar. Keluhan lain adalah mata kering sehingga menyulitkan penggunaan lensa kontak, rambut menipis, dan sering ditemukan tumbuhnya rambut di sekitar bibir, hidung dan telinga. Terdapat pula kelihan pada uriogenital berupa nyeri saat bersenggama, vagina kering, perdarahan pascasenggama, infeksi saluran kemih berulang, iritasi, prolapsus uteri/vagina, keputihan, gatal pada vagina dan di jumpai inkontinensia urin (sulit berkemih). Pada masa ini juga didapatkan gangguan metabolisme berupa peningkatan kadar kolesterol, peningkatan kadar LDL dan penurunan HDL pada serum (Rafif, 2010).

G.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menopause
  • Umur sewaktu mendapat haid pertama kali.
Beberapa penelitian menemukan hubungan antara umur pertama mendapat haid pertama dengan umur sewaktu memasuki  menopause. Semakin muda umur sewaktu mendapat haid pertama kali, semakin tua usia memasuki menopause.
·         Kondisi kejiwaan dan pekerjaan
Ada peneliti yang menemukan pada wanita yang tidak menikah dan bekerja, umur memasuki menopause lebih muda dibandingkan dengan wanita sebaya yang tidak bekerja dan menikah.
·         Jumlah anak
Ada peneliti yang menemukan, makin sering melahirkan, makin tua baru memasuki menopause. Kelihatannya kenyataan ini lebih sering terjadi pada golongan ekonomi berkecukupan dibandingkan pada golongan masyarakat ekonomi kurang mampu.



·      Penggunaan obat-obat Keluarga Berencana (KB)
Karena obat-obat KB memang menekan fungsi hormon dari indung telur, kelihatannya wanita yang menggunakan pil KB lebih lama baru memasuki umur menopause.
·         Merokok
Wanita perokok kelihatannya akan lebih muda memasuki usia menopause dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.
·         Cuaca dan ketinggian tempat tinggal dari pemukaan laut
Wanita yang tinggal di ketinggian lebih dari 2000-3000 m dari permukaan laut lebih cepat 1-2 tahun memasuki usia menopause dibandingkan dengan wanita yang tinggal di ketinggian < 1000 m dari permukaan l


BAB III
TINJAUAN KASUS

CONTOH ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU MANOPAUSE



Biodata                        Ibu                                          Suami
Nama                           : Ny. F                                     Tn. T
Umur                           : 50tahun                                 56 tahun
Agama                         : Islam                                                 Islam
Suku/bangsa                : Aceh                                      Aceh
Pendidikan                  : SD                                         SD
Alamat                                    :Keutapang mesjid                  Keutapang mesjid
No.telepon/hp             : -                                             -

DATA SUBJEKTIF
1.      Keluhan utama
Ibu mengatakan keringat di malam hari dan tidak bisa tidur, suka marah-marah mudah tersinggung.
2.      Riwayat Perkawinan
Kawin                               :1 kali.
Kawin pertama umur        : 25 tahun.
Dengan Suami Sekarang   : 25Tahun.
3.      Riwayat menstruasi
Menarche umur 12 tahun. siklus 28 hari.teratur/tidak.
Lama 5 - 7 hari.sifat darah :encer.Bau khas fluor albus tidak ada.dismenorroe: tidak ada. Banyaknya 30 cc
4.      Riwayat Kehamilan,Persalinan Dan Nifas Yang Lalu
G: 0             P: 0             Ab: 0
Hamil ke
Persalinan
Nifas
Tgl lahir
Umur kehamilan
Jenis persalinan
Penolong
Komplikasi
Jenis kelamin
BB lahir
laktasi
Komplikasi
Ibu
bayi

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

5.      Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No
1

Jenis kontrasepsi
Mulai memakai
Berhenti atau ganti cara
Tanggal
Oleh
Tempat
Keluhan
Tanggal
Oleh
Tempat
alasan
Ibu tidak menggunakan metode atau alat kontrasepsi

6.      Riwayat kesehatan
a.       Penyakit sistemik yang pernah / sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang  menderita penyakit berat seperti hipertensi, DM, jantung, TBC
b.      Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit.
c.       Riwayat Penyakit Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit ginekologi
d.      Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan riwayat penyakit sekarang tidak ada.
7.      Pola pemenuhan kebutuhan sehari hari
  1. Pola nutrisi        makan                                    minum
frekuensi         :  3 x sehari                             2 liter
macam             : nasi, ikan dan sayur              air putih
jumlah             : 1 porsi                                  2 gelas
  1. Pola eliminasi      BAB                                    BAK
Frekuensi         :   1 x sehari                             3 x sehari
Warna              :   Kuning                                Bening
Bau                  :   Khas                                    Pesing
Konsistensi      :   Lunak                                  Cair
  1. Pola aktivitas
Kegiatan sehari hari : Mengurus rumah tangga.
Istirahat/tidur          : 6 jam / hari
  1. Seksualitas               : Tidak ada
Keluhan                    : Tidak ada
  1. Personal hygien
Kebiasaan mandi                                         : 1 kali/hari
Kebiasaan mamembersihkan alat kelamin : Setiap Habis BAK dan BAB
Kebiasaan mengganti pakaian dalam         : Setiap Habis Mandi
Jenis pakaian dalam yang di gunakan         : katun
8.      Keadaan psiko sosial spiritual
a.                               Pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi
Ibu mengatakan  kurang mengetahui tentang kesehatan reproduksi


b.  Dukungan suami/keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak  memberi dukungan kepadanya tentang makanan bergizi.

DATA OBJEKTIF
1.      Pemeriksaan Fisik
  1. keadaan umum            :Baik                kesadaran : kompos mentis
  2. tanda vital
Tekanan darah             : 120/70 mmhg
Nadi                            : 64 x/m
Pernapasan                  : 24 x/m
Suhu                            : 37 c
  1. TB                               : 155 cm
BB                               : 58 kg
  1. Kepala Dan Leher
Hiperpigmentasi          : Tidak Ada
Mata                            : Simetris, konjungtiva merah muda, seklera putih
Mulut                          : Tidak Ada Carries Dan Stomatities
Leher                           : Tidak Pembesaran Kelenjar Thiroid
  1. payudara
Bentuk                                    : Simetris
Puting Susu                 : Menonjol
massa/tumor                : Tidak Ada

  1. Abdomen
Bentuk                                    : Normal
Bekas Luka                 : Tidak Ada
Masa/Tumor                : Tidak Ada
  1. Ekskremitas
Oedema                                   : Tidak Ada
Varises                                    : Tidak Ada
Refleks Patela             : Ada
  1. Genetalia Luar
Tanda Chatwichk        : Tidak Ada
Varises                                    : Tidak Ada
Bekas Luka                 : Tidak Ada
Kelenjar Bartholeni     : Normal
Pengeluaran                 : Normal
  1. Anus                            : Tidak Ada Hemoroid
2.      Pemeriksaan dalam/ginekologis
Selama ini ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan dalam baik di puskesmas maupun pelayanan kesehatan lainnya
3.      Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan.



ASESSMENT
1.      Diagnosis kebidanan
Ibu dengan ganguan stabilitas emosional berkeringat di malam hari,susah tidur suka marah-marah dan mudah tersinggung.
2.      Masalah
Gangguan stabilitas emosional,suka marah-marah mudah tersinggung dan susah tidur.
3.      Kebutuhan
Memberikan konseling tentang tahapan-tahapan menopause,
4.      Diagnosis potensial
Ibu dengan depresi.
5.      Masalah potensial
Ibu merasa tidak percaya diri lagi dan konsentrasi hilang.
6.      Kebutuhan tindakan segara berdasarkan kondisi klien
  1. Mandiri
memberikan konseling kepada ibu.
  1. Kolaborasi
Saat ini tidak di lakukan .
  1. Merujuk
Saat ini tidak di lakukan rujuk

PLANNING
1.      Berikan dukungan secara psikologis bahwa masa menopause ini bukan berarti berakhirnya kehidupan, malainkan suatu tingkat kehidupan yang baru.
2.      Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene
3.      Jelaskan pada ibu bahwa semua keluhan yang dirasakan ibu merupakan tanda-tanda menopause, dan hal ini biasa terjadi pada sebagian besar wanita yang berusia 45 – 55 yang memasuki masa menopause

EVALUASI
Ibu mengerti apa yang di jelaskan tentang cara  mengatasi gangguan emosional pada menopause.
















BAB IV
HASIL

A.      Gambaran Umum
1.      Gambaran Umum Lokasi PBL
a.       Desa / Kelurahan                : Desa  Keutapang Mesjid
b.      Kecamatan                          : Glumpang Tiga
c.       Kabupaten                          : Pidie
d.      Provinsi                               : Nanggroe Aceh Darussalam
2.      Gambaran Geografi.
a.       Luas Wilayah                      :  2.60 km
b.      Batas Wilayah
1.      Sebelah Utara               : Berbatasan Bukit Barisan
2.      Sebelah Selatan            : Berbatasan dengan Meunasah Meunjee
3.      Sebelah Barat               :  Berbatasan dengan desa Kumbang Kupula
4.      Sebelah Timur               : Berbatasan dengan desa Tufah Jeulatang
Desa keutapang mesjid merupakan daerah yang pada umumnya penduduk bermata pencaharian petani dengan jumlah penduduk 385 jiwa dan jumlah kepala keluarga 103 KK.
c.       Pembagian Wilayah Desa
Jumlah Dusun                                           : 2 Dusun
d.      Kondisi Daerah                                         : Dataran Rendah
e.       Kondisi Tanah                                           : Subur

3.                              Gambaran Umum KK Binaan.
a.       Data Demografis
1.      Data vital
Jumlah anggota keluarga         :2
Jumlah anggota laki-laki         :
Jumlah anggota perempuan     : 2
Jumlah KK      : 1

B.      Data Hasil Kuesioner
Setelah dilakukan pengumpulan data dan pendekatan dengan KK binaan diperoleh hasil dalam bentuk table sebagai berikut :
a.       Data umum
Tabel I :   Distribusi KK binaan  menurut mata pencaharian di Didesa Keutapang mesjid, Kecamatan Glumpang Tiga.
No
Pekerjaan
Jumlah
Persentase (%)
1.
PNS
-
-
2.
Wiraswasta / jualan
-
-
3.
Tani
1
100%
4.
IRT
-
-

Jumlah
100
100 %
Sumber : Data Primer dari Kuesioner PBL Mahasiswi AKBID DARUL HUSADA Sigli tahun 2013
Analisa Data :      Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa mata pencaharian KK binaan adalah tani.








Tabel II:Distribusi KK binaan menurut pendidikan di Desa
keutapang mesjid, Kecamatn Glumpang Tiga 2013.
No
Status Pendidikan
Jumlah
Persentase (%)
1.
Tidak Sekolah


2.
SD
1
100%
3.
SLTP


4.
SLTA


5.
Dipoloma



Jumlah
100
100 %
Sumber : Data Primer dari Kuesioner PBL Mahasiswi AKBID DARUL HUSADA Sigli tahun 2013
Analisa Data :   Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa KK binaan tingkat pendidikan SLTP.
Masalah Kesehatan KK Binaan
NO
MASALAH
DATA DASAR
1
Ibu menopause dengan keringat di malam hari,suka marah-marah, mudah tersinggung.
S : Ibu mengatakan bahwa:
1)      Ibu mengatakan sering berkeringat di malam hari,
O : Dari hasil pengkajian data seperti anamnese didapatkan bahwa ibu takut terhadap kondisi yang di alaminya.
Prioritas Masalah Berdasarkan Score
NO
Kriteria
Perhitungan
Score
Pembenaran
1.
Sifat masalah
1 : 3 x 1
2/6
Situasi krisis karena saat yang menuntut dalam menopause.

2.




Kemungkinan masalah untuk dirubah.
1 : 2 x 2


1
Masalah dapat dirubah. Tetapi Ibu tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang pengetahuan dan tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada.

3.
Potensi masalah untuk di rubah.
3 : 3 x 1

1
Tinggi.
Potensial menopause dapat dicegah dengan konseling agar keluarga dapat berpikir positif tentang masalah yang dialaminya
4.
Menonjolnya masalah.
1 : 2 x 1
½
Masalah yang tidak perlu segera ditangani.
Keluarga menyadari adanya masalah tetapi tidak segera melakukan tindakan.

Total Score

17/8


C.      Program Intervensi
Program intervensi yang dilakukan adalah bersifat penyuluhan dan sekaligus evaluasi penerimaannya ini diadakan di rumah Keluarga Binaan yaitu di Desa Keutapang mesjid, kecamatan Glumpang tiga mulai dari tanggal 13 s/d 22 November 2013 yang bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang masalah yang dialami KK binaan tersebut..
Penyuluhan yang dilakukan bersifat informasi, dimana terjadi proses diskusi dan disertai dengan tanya jawab yang berkaitan dengan masalah  menopause.
Masalah-masalah yang dihadapi dan cara pemecahannya yaitu:
No
Masalah
Tindakan/ Pemecahan
Waktu / Tempat
Sasaran
1.
Gangguan emosional susah tidur berkeringat di malam hari.
Penyuluhan
13s/d 22 November 2013 di rumah Keluarga Binaan di desa keutapang mesjid, kec. Glp. Tiga.
Ibu Menopause

Pelaksanaan penyuluhan:
No
Masalah
Tujuan
Intervensi
Implementasi
1.
Ibu merasa sedih karena ibu tidak mengerti tentang menepouse.
Agar ibu menerima keaadaan  tersebut..
1.      Berikan penyuluhan tentang menopause.
2.      Berikan support pada ibu agar tetap optimis.
3.      Anjurkan pada ibu
untuk  TSH.(terapi insulin hormon)
4.      Anjurkan ibu untuk membiasakan pola hidup sehat.

1.      Memberikan penyuluhan tentang menopause.
2.      Memberikan support pada ibu  agar tetap optimis.
3.      Menganjurkan pada ibu untuk melakukan TSH.(terapi insulin hormon)
4.      Menganjurkan ibu untuk membiasakan pola hidup sehat.


D.      Pembahasan
Berdasarkan hasil survey atau pengumpulan data dan dilanjutkan prioritas masalah yang ada dalam KK binaan tersebut. Telah dilakukan program intervensi dengan penyuluhan di rumah KK binaan tersebut dengan permasalahan menopause, serta factor penyabab menopause, tahapan menopause, serta gejala menopause.
Setelah dilakukan penyuluhan terhadap KK binaan, ibu akan mengerti apa yang disampaikan dalam penyuluhan tersebut. Sehingga ibu mau menerimanya.

E.      Evaluasi
NO
DIAGNOSA
EVALUASI
1
Ibu sudah mulai membaik kondisi emosionalnya.
Tanggal 13 s/d 22 November 2009
  1. Sudah diberikan penyuluhan tentang menopause.
  2. Sudah diberikan konseling bagaimana menghadapi masalah tersebut.
  3. Sudah diberikan penyuluhan agar ibu mau mengkosumsi makanan bergizi.




BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan         
Setelah  dilakukan pendekatan dan program intervensi pada KK binaan di Desa keutapang mesjid, Kecamatan Glumpang tiga, Kab. Pidie pada tanggal 13 sampai 22 November 2013, dapat ditarik kesimpulan:
1.      Dengan gangguan stabilitas emosional.
2.      KK binaan di Desa keutapang Mesjid, Kecamatan Glumpang Tiga ini adalah suatu keluarga yang mempunyai masalah menopause dengan keringat di malam hari dan susah tidur Telah dilakukan intervensi kepada KK binaan dengan penyuluhan masalah dalam menopause dengan harapan ibu tersebut bisa menerima keadaannya sehingga tidak timbul perasaan takut dan sedih.
3.      Dengan dilakukan penyuluhan ini diharapkan resiko depresi pada ibu tidak terjadi.

B.     Saran
         Perlu adanya dukungan psikologis untuk wanita yang mengalami menopause sehingga mereka memiliki kualitas hidup yang positif, karena menopause merupakan hal yang wajar. Selain itu, Dianjurkan pada wanita-wanita menopause untuk melakukan pemeriksaan kolesterol, dan bila profil lipid darahnya kurang baik segera lakukan modifikasi diet, gaya hidup dan olahraga.


DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2000, Menopause, Jakarta,

Anonimous. 2009, Menopause. 

Mayo Clinic Staff. 2010. Menopause, Jakarta, Aksees online

The Society of Obstetricians and Gynaecologists of Canada.2006, A Companion Guide to The Society of Obstetrics and Gynecologists of Canada Menopause Consensus Report. The Journalist’s Menopause Handbook, Jakarta.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »