Mengembangkan Instrumen Evaluasi Program Layanan Bimbingan Konseling

Instrumen Evaluasi Program Layanan Bimbingan Konseling Di Sekolah

BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Dalam melaksanakan program bimbingan disekolah terdapat berbagai komponen. Komponen-komponen disini ialah saluran-saluran untuk melayani para siswa, tenaga-tenaga bimbingan kependidikan lainnya, serta orang tua siswa. Sebagaimana halnya kegiatan-kegiatan pendidikan yang lain disekolah seperti kegiatan belajar-mengajar pada waktu-waktu tertentu harus dievaluasi untuk mengetahui apakah tujuan dari kegiatan itu tercapai. Demikian pula halnya dalam kegiatan-kegiatan bimbingan disekolah secara berkala harus dieavaluasi. 
Instrumen Evaluasi Program Layanan Bimbingan Konseling
Instrumen Evaluasi Program Layanan Bimbingan Konseling
Program bimbingan dan konseling direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu untuk mengetahui sampai seberapa jauh tujuan-tujuan itu tercapai, dibutuhkan usaha tersendiri mengumpulkan data yang dapat memberikan indikasi tentang hal itu, dalam menafsirkan data yang telah terkumpul. 
1.2 Rumusan Masalah 
  1. Apa Pengertian Evaluasi Program BK di Sekolah? 
  2. Apa saja Prinsip, Tujuan, Jenis, Fungsi dan Prosedur Evaluasi Program BK di Sekolah? 
  3. Hambatan-Hambatan Apasaja, Sumber Data, Aspek-Aspek Yang Di Evaluasi, Metode Dan Kriteria Evaluasi Program BK di Sekolah? 
  4. Bagaimana Teknik-Teknik dan Langkah-Langkah Evaluasi Program BK di Sekolah? 
BAB II 
PEMBAHASAN 

2.1 Pengertian Evaluasi Program BK di Sekolah 

Menurut Dewa Ketut Sukardi (1990: 47) Evaluasi program bimbingan adalah segala upaya tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan yang dilaksanakan. 
Jadi dengan demikian dapat dikatakan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan yang sangat penting karena berdasarkan hasil evaluasi itulah dapat diambil suatu kesimpulan apakah kegiatan yang telah dilakukan itu dapat dicapai sasaran yang diharapkan secara efektif dan efesien atau tidak, kegiatan perlu diteruskan atau tidak dan sebagainya. 

2.2 Prinsip, Tujuan, Jenis, Fungsi dan Prosedur Evaluasi Program BK di Sekolah 

1. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah 
Beberapa prinsip yang harus diperankan dalam penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling, yaitu sebagai berikut: 
  1. Evaluasi yang efektif menuntut pengenalan terhadap tujuan program. 
  2. Evaluasi yang efektif memerlukan kriteria pengukuran yang jelas. 
  3. Evaluasi melibatkan berbagai unsur yang professional. 
  4. Menuntut umpan balik (feed back) dan tindak lanjut (follow-up) sehingga hasilnya dapat digunakan unt membuat kebijakan / keputusan. 
  5. Evaluasi yang efektif hendaknya terencana dan berkesinambungan. 
2. Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah 
1. Tujuan Umum 
  • Meneliti secara berkala pelaksanaan program bimbingan dan konseling. 
  • Mengetahui tingakt efesiensi dan efektifitas dari layanan bimbingan dan konseling. 
  • Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan dan atau perlu diadakan perbaikan dan pengembangan. 
2. Tujuan Khusus 
  1. Untuk mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling apakah sudah ada atau belum diberikan kepada siswa di sekolah ( madrasah ). 
  2. Untuk mengetahui efektivitas dan efesiensi layanan yang diberikan itu dalam fungsinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan semua individu disekolah ( madrasah ) dan diluar sekolah ( madrasah ). 
3. Jenis Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. 
a. Evaluasi Peserta Didik ( Input ) 
Evaluasi jenis ini dimulai dari layanan pengumpulan data pada saat peserta didik diterima oleh dekolah bersangkutan. Adapun jenis data yang dikumpulkan dari peserta didik dapat berupa: kemampuan sekolastik, bakat, minat, kepribadian, prestasi belajar, riwayat kependidikan, riwayat hidup, citia-cita pendidikan atau jabatan, hobi dan penggunaan waktu luang, kebiasaan belajar, hubungan sosial, keadaan fisik dan kesehatan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan minat terhadap mata pelajaran sekolah. 
b. Evaluasi Program 
Jenis evaluasi program ini dilakukan demi untuk peningkatan mutu program bimbingan dan konseling di sekolah dibagi menjadi beberapa kegiatan layanan, yaitu: 
  • Layanan kepada peserta didik. 
  • Layanan kepada guru. 
  • Layanan kepada kepala sekolah. 
  • Layanan kepada orang tua siswa atau masyarakat. 
c. Evaluasi Proses 
Dalam evaluasi proses, yang dievaluasi adalah proses pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan. 
d. Evaluasi Hasil 
Aspek yang paling penting keberhasilan suatu program dari pelaksanaan program itu sendiri. Untuk memperoleh gambaran tentang hasil yang diharapkan sesuai dengan tujuan pelayanan bimbingan dapat tercapai atau tidak, akan tercermin dalam diri siswa yang mendapat pelayanan bimbingan itu sendiri. 
3. Fungsi Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah 
Adapun fungsi evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah adalah: 
  1. Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling. 
  2. Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program BK di sekolah. 
4. Prosedur Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah 
Dalam mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dapat melalui prosedur sebagai berikut: 
1) Fase Persiapan 
Dalam kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi ini langkah-langkah yang dilalui adalah: 
  1. Langkah pertama penetapan aspek-aspek yang dievaluasi. 
  2. Langkah-langkah kedua penetapan kriteria keberhasilan evaluasi. 
  3. Langkah ketiga penetapan alat-alat/ instrument evaluasi. 
  4. Langkah keempat penetapan prosedur evalusi. 
  5. Langkah kelima penetapan tim penilaian atau evaluator . 
2) Fase persiapan alat atau instrument evaluasi 
Dalam fase kedua ini dilakukan kegiatan di antaranya: 
  1. Memilih alat-alat atau instrumen evaluasi yang ada atau menyusun dan mengembangkan alat-alat evaluasi yang diperlukan. 
  2. Penggandaan alat-alat instrumen evaluasi yang akan digunakan. 
3) Fase pelaksanaan kegiatan evaluasi 
Dalam fase pelaksanaan evaluasi ini, evaluator melalui kegiatan, yaitu: 
  1. Persiapan pelaksanaan kegiatan evaluasi; 
  2. Melaksanakan kegiatan evaluasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 
4) Fase menganalisis hasil evaluasi 
Dalam fase analisis hasil evaluasii dan pengolahan data hasil evaluasi ini dilakukan mengacu kepada jenis datanya. Data-data itu, diantarnya: 
  1. Tabulasi data; 
  2. Analisis hasil pengumpulan data melalui statistik atau non-statistik 
5) Fase penafsiran atau interprestasi dan pelaporan hasil evaluasi. 

2.3 Hambatan-Hambatan, Sumber Data, Aspek-Aspek Yang Di Evaluasi, Metode Dan Kriteria Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling di Sekolah. 

1. Hambatan-Hambatan Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling di Sekolah. 
Ada beberapa hambatan yang dirasakan sampai saat ini dalam evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu: 
  1. Pelaksana bimbingan di sekolah tidak mempunyai waktu yang cukup memadai untuk melaksanakan evaluasi pelaksanaan program BK. 
  2. Pelaksana bimbingan dan konseling memiliki latar belakang pendidikan yang bervariasi baik ditinjau dari segi jenjang maupun programnya, sehingga kemampuannya pun dalam mengevaluasi pelaksanaan program BK sangat bervariasi termasuk dalam menyusun, membakukan dan mengembangkan instrumen evaluasi. 
  3. Belum tersedianya alat-alat atau instrument evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah yang valis, reliable, dan objektif. 
  4. Belum diselenggarakannya penataran, pendidikan, atau pelatihan khusus yang berkaitan tentang evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling pada umumnya, penyusunan dan pengembangan instrumen evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. 
  5. Penyelenggaraan evaluasi membutuhkan banyak waktu dan uang. Tidak dapat diragukan lagi untuk memulai mengadakan evaluasi tampaknya memerlukan baya yang cukup mahal dan perlu biaya yang banyak. 
  6. Belum adanya guru inti atau instruktur BK yg ahli dlm bidang evaluasi pelaksanaan peogram BK di sekolah. 
  7. Perumusan kriteria keberhasilan evaluasi pelaksanaan bimbingan dan yang tegas dan baku belum ada sampai saat ini. 
2. Sumber Data Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling di Sekolah. 
Sumber-sumber data yang dapat dihubungi, yaitu: 
  1. Kepala sekolah 
  2. Wakil kepala sekolah 
  3. Koordinator bimbingan dan konseling 
  4. konselor sekolah 
  5. Guru mata pelajaran 
  6. Personel sekolah lainnya 
  7. Siswa dan teman terdekatnya 
  8. Orang tua dan masyarakat 
  9. Para ahli atau lembaga-lembaga yang terkait 
3. Aspek-Aspek Yang Di Evaluasi. 
Menurut buku, “ bimbingan dan konseling “, terbitan direktorat tenaga kependidikan direktorat jendral peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, departemen pendidikan nasional ( 2008: 30 ), Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu penilain proses dan penilaian hasil. Aspek yang dinilai baik proses maupun hasil antara lain: 
  1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan; 
  2. Keterlaksanaan program; 
  3. Hambatan-hambatan yang dijumpai; 
  4. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar; 
  5. Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan; 
  6. Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar; dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat. 
4. Metode atau Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling di Sekolah. 
Ada beberapa metode yang digunakan untuk menyelnggarakan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling, yaitu: 
a) Metode survei. 
Metode ini mungkin sering menggunakan metode evaluasi dalam setting sekolah. Metode ini dimaksudkan guna mendapatkan data tentang lingkungan, pengelolaan sikap dan pandangan personel sekolah lainnya, sikap dan pandangan siswa terhadapa program bimbingan. 
b) Metode observasi. 
Sebelum melaksanakan observasi dibutuhkan suatu rencana yang terinci, yang mencakup perilaku-perilaku siswa yang akan diamati, kapan yang akan diamati, oleh siapa yang akan diamati, akan direkam dengan cara yang bagaimana, dan akan diberi interpretasi eveluatif menurut apa. 
c) Metode eksperimental. 
Bentuk ini yang paling tepat memerlukan dengan membentuk 2 kelompok siswa yang satu diantaranya dijadikan kelompok eksperimental dan kelompok yang lainnya menjadi kelompok kontrol, yaitu yang satu menjadi kelompok yang mendapat pelayanan bimbingan dan konseling dan kelompok yang lainnya tidak mendapat layanan bimbingan dan konseling. 
d) Metode study kasus. 
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan seorang siswa yang dijadikan objek studi kasus. Sebelum melakukan studi kasus perlu ditetapkan hal-hal yang dianggap penting tentang diri seorang siswa (klien) yang berkaitan dengan usaha layanannya. 
5. Kriteria Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling di Sekolah 
Kriteria sebagai patokan untuk menevaluasi keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah adalah mengacu pada terpenuhi tidaknya kebutuhan-kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung, berperan membantu peserta didik memperoleh perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. ( Sukardi, 1990: 48 ). 

2.4 Teknik-Teknik dan Langkah-Langkah Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling di Sekolah 

1. Teknik-Teknik Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling di Sekolah 
Kegiatan penyelenggaraan bimbingan dan konseling disekolah meliputi banyak aspek baik yang menyangkut SDM maupun instrumen pendukung kegiatan lainnya. 
Bila aspek proses kegiatan yang hendak dievaluasi dengan kriteria pada bagian 1 di atas (Lingkungan bimbingan, sarana yang ada, dan situasi daerah ), instrumen teknik yang harus digunakan adalah: 
  1. Chek list 
  2. Observasi kegiatan 
  3. Tes situasi 
  4. Wawancara 
  5. Angket 
2. Langkah-Langkah Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling di Sekolah. 
Dalam melaksanakan evaluasi program, ada beberapa hal yang harus ditempu sebagai berikut: 
a) Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan. 
Dua aspek pokok yang dievaluasi yaitu : (1) tingkat keterlaksanaan program (aspek proses), dan (2) tingkat ketercapaian tujuan program (aspek hasil). 
b) Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data. 
Untuk memperoleh data yang diperlukan, yaitu mengenai tingkat keterlaksanaan dan ketercapaian program, maka konselor perlu menyusun instrumen yang relevan dengan kedua aspek tersebut. Instrumen itu diantaranya inventori, angket, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi. 
c) Mengumpulkan dan menganalisis data. 
Setelah data diperoleh maka data itu dianalisis, yaitu menelaah tentang program apa saja yang telah dan belum dilaksanakan, serta tujuan mana saja yang telah dan belum tercapai. 
d) Melakukan tindak lanjut (Follow Up). 
Berdasarkan temuan yang diperoleh, maka dapat dilakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan ini dapat meliputi dua kegiatan, yaitu (1) memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah, kurang tepat, atau kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, dan (2) mengembangkan program, dengan cara merubah atau menambah beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau efektivitas program. 
Penilaian di tingkat sekolah merupakan tanggung jawab kepala sekolah yang dibantu oleh pembimbing khusus dan personel sekolah lainnya. Di samping itu penilaian kegiatan bimbingan dilakukan juga oleh pejabat yang berwenang (pengawas bimbingan dan konseling) dari instansi yang lebih tinggi (Departemen Pendidikan Nasional Kota atau kabupaten). 
BAB III 
PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Evaluasi adalah Jadi dengan demikian dapat dikatakan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena berdasarkan hasil evaluasi itulah dapat diambil suatu kesimpulan apakah kegiatan yang telah dilakukan itu dapat dicapai sasaran yang diharapkan secara efektif dan efesien atau tidak, kegiatan perlu diteruskan atau tidak dan sebagainya. 
Ada beberapa metode yang digunakan untuk menyelnggarakan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling, yaitu metode survei, metode observasi, metode eksperimental dan metode studi kasus. 
3.2 Saran 
Dalam melaksanakan evaluasi program, ada beberapa hal yang harus ditempu sebagai berikut: 
  1. Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan. 
  2. Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data 
  3. Mengumpulkan dan menganalisis data. 
  4. Melakukan tindak lanjut (Follow Up). 
DAFTAR PUSTAKA
Ketut Dewa Sukardi. , 2008. Pengantar pelaksanaan program bimbingan sekolah. Jakarta: Rineka Cipta 
Tohirin, 2009. Bimbingan dan konseling disekolah dan madrasah. Jakarta: Rajawali, 
Salahuddin Anas, 2010. Bimbingan dan konseling. Bandung: Pustaka setia, 
Ketut Dewa Sukardi, 1995.Proses bimbingan dan penyuluhan disekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »