contoh makalah sistem pencernaan
Sistem pencernaan (digestive system) merupakan sistem organ dalam tubuh yang berfungsi untuk menerima makanan, memproses, mengubah dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem perncernaan sifatnya mengolah makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. Sistem pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang merentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan pancreas. Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaannormal.
KATA PENGANTAR
Denganmenyebutnama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, daninayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA “ ini
dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusun bahasanya maupun segilainnya. Oleh karenaitu dengan lapang
dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah
kami di kemudian hari.
............. Januari 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Tubuh manusia
terdiri atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya
yang khusus untuk dilaksanankan. Agar dapat melaksanakan fungsinya, tubuh
memerlukan energi untuk melakukan berbagai aktifitas. Untuk melakukan
aktifitasnya, Setiap makhluk hidup pasti memerlukan makan karena makanan
merupakan sumber energi pada makhluk hidup. Namun, makanan yang kita makan
tidak selamanya berguna bagi tubuh. Di dalam tubuh kita terdapat organ-organ
tubuh yang sangat berperan penting dalam proses pencernaan. Dimana antara organ
yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Jika ada salah satu organ yang
mengalami gangguan maka sistem pencernaan di dalam tubuh manusia tidak akan
berlangsung secara optimal.
Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel dan jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh.
Salah satu ciri makhluk hidup adalah memerlukan makanan. Makanan yang telah dimakan akan diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, komponen penyusun sel dan jaringan, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu sistem kompleks dalam tubuh adalah sistem pencernaan.
Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel dan jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh.
Salah satu ciri makhluk hidup adalah memerlukan makanan. Makanan yang telah dimakan akan diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, komponen penyusun sel dan jaringan, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu sistem kompleks dalam tubuh adalah sistem pencernaan.
Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan
hidup tanpa adanya organ sistem pencernaan,
karena sistem pencernan merupakan hal yang sangat vital di dalam tubuh
manusia. Sistem pencernaan makanan berhubungan
dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh.
Makanan adalah tiap zat atau bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna
memperoleh bahan-bahan untuk memperoleh tenaga atau energi. Selama dalam proses
pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh
usus, kemudian digunakan oleh jaringan tubuh.
Fisiologi sistem
pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus,
lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu
akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk
mencerna semua makanan yang masuk ke tubuh.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar
belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
- Apa
itu sistem pencernaan?
- Apa
fungsi sistem pencernaan?
- Apa
saja organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan?
- Bagaimana
proses pencernaan dalam tubuh ?
- Apa
saja gangguan pada sistem penceraan ?
Dari rumusan
masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian
sistem pencernaan
2. Fungsi
sistem pencernaan
3. Organ-
organ dalam sistem pencernaan
4. Proses
pencernaan dalam tubuh
5. Gangguan
pada sistem pencernaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan merupakan sistem
yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa
nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan akan memecah molekul makanan yang kompleks
menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh
tubuh.
Sistem
perncernaan mengolah makanan makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh
sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. Sistem pencernaan ini terdiri
dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang merentang
dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah,
kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang
terletak di bawah area diafragma disebut saluran grastrointestinal.Sedangkan
pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau
kerja system pencernaan dalam keadaannormal.
2.2 Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama
dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan
berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
- Ingesti
adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
- Pemotongan
dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan
kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
- Peristalsis
adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan
tertelan melalui saluran pencernaan.
- Digesti
adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung.
- Absorpsi
adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan
ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
- Egesti
(defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri,
dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
2.3 Organ sistem pencernaan dan fungsinya
2.3.1
Mulut/cavum oris
Mulut (Rongga Mulut) |
Terjadi
pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pada bagian dalam mulut terdapat gigi,
lidah, dan kelenjar ludah.
- Gigi
/dens
Merupakan alat
pencernaan yang bertugas secara mekanik. Terdapat 4 jenis gigi yaitu gigi
taring (dens caninus) berfungsi untuk merobek/mencabik makanan. Gigi seri (dens
inscisivus) berfungsi untuk memotong makanan. Gigi geraham depan (dens
premolare) dan geraham belakang (dens molare) yang keduanya berfungsi untuk
menghaluskan makanan.
- Lidah/lingua
Merupakan organ
yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot. Permukaannya kaya akan
papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung kuncup pengecap. Berfungsi
untuk:
1.
Pengaduk makanan.
2.
Membantu proses
penelanan makanan.
3.
Sebagai alat/organ
pengecap.
4.
Membantu membersihkan
rongga mulut.
5.
Membantu untuk
berbicara/bercakap-cakap.
6.
Terbagi menjadi
beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, asam dan pahit.
- Kelenjar
ludah/glandula salivales
Menghasilkan air
liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak
mengandung lendir atau musin dan enzim ptyalin/amylase. Enzim ptialin memiliki
pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu 37o C.
Fungsi air
liur/saliva :
- Mempermudah
proses penelanan dan pencernaan makanan
- Melindungi
selaput mulut
- Mencerna
makanan secara kimiawi.
2.3.2 Faring
Faring |
Faring
merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan atau
esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses
deglutisi melewati faring.
Faring
juga merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi.
Disebut juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat
amandel/tosil yang merupakan kumpulan kelenjar limpa yang mengandung limposit.
2.3.3
Kerongkongan (esophagus)Kerongkongan (esophagus) |
Esophagus berasal
dari bahasa Yunani oeso yang berarti membawa (phagus) yang berarti memakan atau
kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung atau ventrikulus dengan
panjang sekitar 20 – 25 cm. Makanan berjalan melalui esofagus dengan
menggunakan proses peristaltik . Dinding kerongkongan atau esophagus ini
terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
a.
Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lender
b. Tunika submukosa : terdapat
jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler darah, dan ujung saraf
c. Tunika muskularis : mengandung otot polos dan
jaringan ikat
gerakan
peristaltik pada kerongkongan.
Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus
merupakan gerakan peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran
pencernaan (kaya akan otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak
meremas-remas makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus menuju ke
lambung. Waktu yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju ke lambung adalah
6 detik
2.3.4 Lambung/ventrikulus
sistem pencernaan |
Bagian-bagian lambung
Lambung atau
ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di rongga perut agak ke
kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
- Lapisan
peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan
lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan pelindung
perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya
gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
- Lapisan
Berotot, yang terdiri dari :
1.
Cardiac merupakan
bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan esophagus dan hepar.
2.
Fundus merupakan bagian
tengah ventriculus yang bentuknya membulat.
3.
Pylorus merupakan
bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan intestinum tenue.
- Lapisan
Submukosa.
Submukosa ialah
lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan
nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang
diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
- Lapisan
Mukosa.
Mukosa
ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim,
asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk
memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume
getah lambung yang dapat dikeluarkan. Fungsi lambung yaitu :
- Menyimpan
makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
- Mengaduk
makanan (dengan gerakan meremas).
- Mencerna
makanan dengan bantuan enzim.
- Menerima
makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
- Makanan
dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini
disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
- Susu
dibekukan dan kasein dikeluarkan.
- Pencernaan
lemak dimulai di dalam lambung.
- Faktor
antianemia dibentuk.
- Khime,
yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.
Enzim yang dihasilkan :
- HCl/asam
chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal (parietal cell) yang
fungsinya antara lain :
1.
Merangsang keluarnya
seketin.
2.
Mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin untuk memecah protein.
3.
Desinfektan, yaitu
membunuh kuman-kuman.
4.
Merangsang keluar
hormon kolesistokinin yang merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
5.
Renin berfungsi untuk
mengendapkan kasein (protein susu). Kasein akan diubah oleh pepsin menjadi
pepton.
- Pepsinogen
[dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila dalam bentuk
pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna protein menjadi pepton dan
proteosa.
- Lipase
berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
- Hormone
gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
- Lendir/musin
berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung terhadap kerusakan
akibat kerja dari HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet (goblet cell)
2.3.5
Usus Halus (Intestinum Tenue)
Usus Halus (Intestinum Tenue) |
Merupakan
saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
- Duodenum/usus
dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventriculus.
Terjadi proses oemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25
cm/0,25 m
- Jejunum/usus
kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan duodenum dan
ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan makanan.
Panjangnya sekitar 7 m.
- Ileum/usus
penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan
intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan.
Panjangnya sekitar 1 m.
Fungsi utama usus halus adalah:
- Menerima
zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler
darah dan saluran-saluran limfe
- Menyerap
protein dalam bentuk asam amino
- Menyerap
karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
Kelenjar
atau enzim didalam usus halus :
- Enterokinase
untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
- Eripsin
menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
- Laktase
mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
- Maltase
mengubah maltosa menjadi glukosa.
- Disakarase
mengubah disakarida menjadi monosakarida
- Peptidase
mengubah polipeptida menjadi asam amino
- Lipase
mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
- Sukrase
mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
2.3.6
PankreasPankreas |
Terletak dekat
ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa.
Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm.
Kelenjar
pankreas menghasilkan :
- Hormon
insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah.
- Berfungsi
untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim. Enzim
tersebut yaitu :
-
Amylopsin/amylase
pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose.
-
Steapsin/lipase
pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol.
-
Tripsinogen dengan
bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripsin berfungsi untuk
memecahkan pepton menjadi asam amino.
-
Karbohidrase pancreas
berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida. Disakarida yang penting
adalah maltase, sukrase, lactase.
-
Garam NaHCO3 dan
bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasamaan kim/chyme yang keluar
dari ventriculus.
2.3.7
Hati (Hepar)Hati (Hepar) |
Hepar Merupakan
kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan
berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak
sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam
kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter
cairan empedu.
Kandungan Empedu
:
- Garam
kholat yang berfungsi :
-
Mengaktifkan lipase
pancreas
-
Menurunkan tekanan
permukaan butir-butir lemak sehingga
dapat diemulsikan dalam pencernaan
-
Bersenyawa dengan asam
lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan mudah diserap.
- Natrium
karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat pH empedu
menjadi 7, 1 – 8,5.
- Kolesterol
merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air.
Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone.
Empedu menghasilkan zat warna
empedu (bilirubin dan biliverdin), Garam empedu.
Fungsi
empedu :
-
Untuk
mengemulsikan/memecahkan lemak.
-
Membunuh kuman-kuman
dalam saluran pencernaan bagian atas.
Hepar
berfungsi :
@ Menghasilkan
cairan empedu.
@ Menawarkan
racun.
@ Menyimpan
gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
@ Mengubah
provitamin A menjadi vitamin A.
@ Menjaga
keseimbangan zat makanan dalam darah.
@ Mengubah
kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh
2.3.8
Usus Besar (Intestinum Mayor)
Usus Besar (Intestinum Mayor) |
Usus
besar/duodenum Merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding yang
mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan dari usus halus.
Panjang usus besar ± l½ m dengan lebar 5 - 6cm. Bagian-bagian usus
besar, yaitu :
- Caecum/sekum
merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar. Pada bagian ujung
sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (appendiks) dengan
panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun
tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada
orang yang masih hidup.
Fungsi
dari peritoneum sendiri adalah :
-
Menutupi sebagian dari
organ abdomen dan pelvis
-
Membentuk pembatas yang
halus antara organ dalam rongga peritoneum
-
Menjaga kedudukan dan
mempertahankan hubungan organ terhadap posterior abdomen
-
Tempat kelenjar limfe
dan pembuluh darah
- Usus
Buntu (appendiks)
Usus buntu
(Bahasa Latin: caecus yang berarti buta) dalam istilah anatomi adalah suatu
kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari
usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis
reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora
eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan
oleh umbai cacing
Bisa juga
diartikan sebagai bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir
seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat
dilewati oleh beberapa isi usus.
Appendiks
tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga pelvis minor
terletak horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap
infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa
menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
- Colon/kolon/usus
tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan menyempit dengan banyak
tonjolan pada bagian pemukaannya.
-
Kolon Asendens
Panjang kolon
asendens yaitu 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas
dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini
disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
-
Kolon Transversum
Panjang kolon
transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens
berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah
kin terdapat Fleksura Lienalis.
-
Kolon Descendens
Panjangnya ± 25
cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan
Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
-
Kolon Sigmoid.
Merupakan
lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri
bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
-
Rectum/rectum/poros
usus
Merupakan bagian
terakhir dari usus besar. Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan
intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum
dan os koksigis.
Proses yang
terjadi di colon adalah adanya pencernaan secara biologis dengan bantuan
bakteri Escherichia coli yang bertugas untuk membusukkan makanan,membentuk
vitamin K dan menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen. Sisa
makanan yang telah dibusukkan akan dibentuk menajdi feces dan akan masuk dalam
rectum. Proses yang terjadi di rectum adalah pergerakan feces secara peristaltic
yang dikendalikan oleh otot polos dan akhirnya akan menuju anus (lubang
pelepasan akhir). Proses perjalanan makanan untuk sampai di usus besar
membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Usus besar dapat menyimpan makanan dalam
kurun waktu 24 jam
2.3.9
Anus/Lubang PelepasanAnus/Lubang Pelepasan |
Merupakan lubang
pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar
(udara luar). Terletak di dasar pelvis. Di anus, terjadi proses perjalanan
terakhir dari feces yang telah dibentuk di colon. Proses pengeluaran feces
melalui anus disebut defekasi.
Dinding
anus diperkuat oleh 3 spinter:
a.
Spinter Ani internus (Bekerja tidak menurut kehendak )
b.
Spinter Levator Ani (Bekerja juga tidak menurut kehendak)
c.
Spinter Ani Eksternus (Bekerja menurut kehendak)
2.4 Proses Pencernaan Dalam Tubuh
Proses
pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses
tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan
dipotong-potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham , sehingga makanan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Walaupun zat makanan telah dilumatkan
atau dihancurkan dalam rongga mulut tetapi belum dapat diserap oleh dinding
usus halus. Karena itu, makanan harus diubah menjadi sari makanan yang mudah
larut. Dalam prose ini dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan
oleh kelenjar pencernaan.
Waktu
pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi sari makanan yang diserap oleh
jonjot usus dan sisa makanan dikeluarkan melalui poros usus. Sari makanan hanya
dapat diserap dan diangkut oleh darah dan getah bening bila larut di dalamnya,
kemudian makanan tersebut didistribusikan ke bagian tubuh yang membutuhkannya.
Berdasarkan
prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti
berikut.
- Proses
mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan
yang terjadi di lambung.
- Proses
kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan
dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang
berukuran kecil.
Makanan
mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses
pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan
makanan meliputi ingesti, mastikasi,
deglutisi, digesti, absorpsi, dan defekasi.
ORGAN
|
JENIS
ENZIM PENCERNAAN
|
FUNGSI
ENZIM PENCERNAAN
|
Kelenjar
air liur
|
Enzim ptialin
atau amilase
|
Mencerna amilum
menjadi maltose
|
Lambung
|
Pepsin
|
Mengubah protein
menjadi pepton
|
Renin
|
Mengubah
kaseinogen menjadi kasein
|
|
Pankreas
|
Tripsin
|
Mengubah protein
menjadi polipeptida
|
Lipase Pankreas
|
Mengemulsikan
lemak menjadi asam lemak dan gliserol
|
|
Amilase Pankreas
|
Mengubah amilum
menjadi disakarida
|
|
Karbohidrae
Pankreas
|
Mencerna amilum
menjadi maltose
|
|
Usus
halus
|
maltase
|
Mengubah maltose
menjadi glukosa
|
laktase
|
Mengubah laktosa
menjadi galaktosa dan glukosa
|
|
enterokinase
|
Mengubah
tripsinogen menjadi tripsin
|
|
lipase
|
Mengubah lemak
menjadi gliserol dan asam lemak
|
|
peptidase
|
Mengubah
polipeptida menjadi asam amino
|
|
sukrase
|
Mengubah sukrosa
menjadi fruktosa dan glukosa
|
2.5 Gangguan Pada Sistem Pencernaan
Gangguan
atau kelaianan yang biasa menyerang sistem pencernaan adalah:
- Gastritis
Gastritis atau
radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi sehingga
mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri.
Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.
- Batu
empedu
Batu empedu
adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini
terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.
- Konstipasi
(sembelit)
Konstipasi
terjadi karena feses bergerak secara lambat melalui kolon. Feses yang ada
sangat banyak dan kering sehingga sulit buang air besar. Hal ini disebabkan,
karena buang air yang tidak teratur.
- Diare
Diare adalah
suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak. Makanan terlalu
cepat melalui usus halus dan kolon sehingga air tidak banyak diabsorpsi. Diare
dapat merupakan gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi.
- Disentri
Disentri
disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini adalah buang
air besar bercampur darah.
- Radang
usus buntu
Radang usus
buntu adalah peradangan pada apendiks. Hal ini terjadi, karena adanya
penumpukan makanan dan terjadi infeksi.
- Kanker
Kanker
usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang timbul
adalah adanya darah pada feses.
BAB III
PENUTUP
- Proses
pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks)
menjadi bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus. Proses
pencernaan pada manusia dibedakan menjadi pencernaan secara mekanik dan
pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu mengubah
makanan dari bentuk kasar menjadi halus. Sedangkan pencernaann secara
kimiawi, yaitu pencernaan dengan bantuan enzim.
- Sistem
pencernaan berfungsi untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
- Organ
pencernaan pada manusia terdiri atas : mulut, faring, kerongkongan,
lambung, hati, pankreas, usus halus, usus besar, dan anus.
- Proses
pencernaan makanan meliputi
ingesti, mastikasi, deglutisi, digesti, absorpsi, dan defekasi.
Sebaiknya
kita menjaga dan mengontrol pola makan kita agar kesehatan sistem pencernaan
dapat tetap terjaga serta dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana
mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimos.,(2015).
Sistem
Pencernaan Pada Manusia. tersedia
pada http://cacatanipa.blogspot.co.id/2015/06/sistem-pencernaan-pada-manusia.html.
Diakses pada tanggal 10 Desember 2017
Irianto, Kus. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk
Paramedis. Bandung : Yrama
Widya. 2004.
Panji. (2015). Proses pencernaan
manusia. Tersedia pada http://www.edubio.info/2015/12/proses-pencernaan-makanan-pada-manusia.html.
Diakses pada 10 desember 2017
Pearce Evelyn C.
2006. Anatomi
dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT
Gramedia.
S. Ethel. W. 2004. Anatomi dan
Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Watson, Roger. 2002. Anatomi dan
Fisiologi. Jakarta : EGC.
Green, J.H..
2002. Pengantar
Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Bina
Rupa Aksara.