BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menghadapi kemajuan zaman yang semakin modern ini, kita perlu mempersiapkan remaja-remaja masa kini yang tangguh terhadap perubahan-perubahan akan kemajuan zaman tetapi akhir-akhir ini kita banyak dihadapkan dengan begitu banyaknya permasalahan pada masa remaja, keprihatinan yang cukup beralasan, mengingat pergaulan remaja yang salah ini dapat berdampak negatif terhadap dirinya sendiri maupun orang lain, terutama orang tuanya. Pergaulan yang berdampak negatif ini disebabkan oleh faktor pergaulan yang kurang memperhatikan aturan-aturan yang ada, tetapi jika remaja tersebut mempunyai pergaulan yang sesuai maka akan sesuai dengan perkembangan yang seharusnya.
Pelayanan Konseling Untuk Anak Remaja |
1.2 Rumusan Masalah
- Sebutkan definisi, ciri-ciri dan karakteristik remaja?
- Jelaskan ragam permasalahan remaja?
- Bagaimana strategi dan metode bimbingan yang cocok untuk remaja?
1.3 Tujuan
- Mengetahui definisi, ciri-ciri dan karakteristik remaja
- Menjelaskan ragam permasalahan remaja
- Mengetahui strategi dan metode bimbingan yang cocok untuk remaja
BAB II
KONSELING UNTUK ANAK REMAJA
2.1 Definisi Masa Remaja
Hurlock mengungkakan bahwa Secara psikologis masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa yang merupakan peralihan dari masa kehidupan anak ke masa kehidupan orang dewasa. Bila ditinjau dari segi tubuhnya, mereka terlihat sudah dewasa tetapi jika mereka diperlakukan sebagai orang dewasa ternyata mereka belum dapat menunjukkan sikap dewasa karena mereka merupakan peralihan dari masa kehidupan anak ke masa kehidupan orang dewasa.
Pendapat yang telah dikemukakan oleh Hurlock juga hampir sama dengan apa yang dikemukakan oleh Sugeng yang menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak dan masa kehidupan dewasa dan remaja sering menunjukan kegelisahan, pertentangan, dan keinginan mencoba segala sesuatu. Dalam hal ini remaja dikatakan sebagai individu yang masih belum jelas identitas dirinya atau juga disebut dengan individu yang masih mencari jati dirinya. Contohnya remaja mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, sebab jarang sekali diantara remaja yang memegang prisip atas dirinya. Dapat dikatakan juga remaja tidak mempunyai tempat yang jelas kerena tidak masuk kedalam golongan anak-anak, tetapi tidak juga termasuk golongan yang sudah dewasa, jadi remaja berada di antara masa kanak-kanak dan dewasa.
2.2 Ciri-Ciri dan Karakteristik Masa Remaja
Ciri-ciri pada masa remaja dapat dikategorikan sebagai berikut, yaitu sebagai periode yang paling penting, sebagai periode peralihan, sebagai periode perubahan, sebagai usia bermasalah, sebagai usia mencari identitas, sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, dan sebagai ambang masa dewasa.
Sebagai periode yang paling penting, masa remaja ini memiliki karakterisitik yang khas jika dibanding dengan periode-periode perkembangan lainnya. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
a. Masa remaja adalah periode yang penting
Periode ini dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak langsung dan dampak jangka panjang dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain itu, periode ini pun memiliki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan psikologis individu, dimana terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang cepat dan penting. Kondisi inilah yang menuntut individu untuk bisa menyesuaikan diri secara mental dan melihat pentingnya menetapkan suatu sikap, nilai-nilai dan minta yang baru.
b. Masa remaja adalah masa peralihan
Periode ini menuntut seorang anak untuk meninggalkan sifat-sifat kekanakkanakannya dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk menggantikan dan meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam periode ini, seringkali seseorang merasa bingung dan tidak jelas mengani peran yang dituntut oleh lingkungan. Misalnya, pada saat individu menampilkan perilaku anak-anak maka mereka akan diminta untuk berperilaku sesuai dengan usianya, namun pada kebalikannya jika individu mencoba untuk berperilaku seperti orang dewasa sering dikatakan bahwa mereka berperilaku terlalu dewasa untuk usianya.
c. Masa remaja adalah periode perubahan
Perubahan yang terjadi pada periode ini berlangsung secara cepat, peubahan fisik yang cepat membawa konsekuensi terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang juga cepat. Terdapat lima karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini yaitu, (1) peningkatan emosionalitas, (2) perubahan cepat yang menyertai kematangan seksual, (3) perubahan tubuh, minat dan peran yang dituntut oleh lingkungan yang menimbulkan masalah baru, (4) karena perubahan minat dan pola perilaku maka terjadi pula perubahan nilai, dan (5) kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan yang terjadi.
d. Masa remaja adalah usia bermasalah
Pada periode ini membawa masalah yang sulit untuk ditangani baik bagi anak laki-laki maupun perempuan. Hal ini disebabkan oleh dua lasan yaitu : pertama, pada saat anak-anak paling tidak sebagian masalah diselesaikan oleh orang tua atau guru, sedangkan sekarang individu dituntut untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Kedua, karena mereka dituntut untuk mandiri maka seringkali menolak untuk dibantu oleh orang tua atau guru, sehingga menimbulkan kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
e. Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri
Pada periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting bagi remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan berperilaku sebisa mungkin sama dengan kelompoknya. Salah satu cara remaja untuk meyakinkan dirinya yaitu dengan menggunakan simbol status, seperti mobil, pakaian dan benda-benda lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain.
f. Masa remaja adalah usia yang ditakutkan
Masa remaja ini seringkali ditakuti oleh individu itu sendiri dan lingkungan. Gambaran-gambaran negatif yang ada dibenak masyarakat mengenai perilaku remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan remaja. Hal ini membuat para remaja itu sendiri merasa takut untuk menjalankan perannya dan enggan meminta bantuan orang tua atau pun guru untuk memecahkan masalahnya.
g. Masa remaja adalah masa yang tidak realistis
Remaja memiliki kecenderungan untuk melihat hidup secara kurang realistis, mereka memandang dirinya dan orang lain sebagaimana mereka inginkan dan bukannya sebagai dia sendiri. Hal ini terutama terlihat pada aspirasinya, aspiriasi yang tidak realitis ini tidak sekedar untuk dirinya sendiri namun bagi keluarga, teman. Semakin tidak realistis aspirasi mereka maka akan semakin marah dan kecewa apabila aspirasi tersebut tidak dapat mereka capai.
h. Masa remaja adalah ambang dari masa dewasa
Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka dianggap dewasa secara hukum, mereka merasa cemas dengan stereotype remaja dan menciptakan impresi bahwa mereka mendekati dewasa. Mereka merasa bahwa berpakaian dan berperilaku seperti orang dewasa sringkali tidak cukup, sehingga mereka mulai untuk memperhatikan perilaku atau simbol yang berhubungan dengan status orang dewasa seperti merokok, minum, menggunakan obat-obatan bahkan melakukan hubungan seksual.
2.3 Ragam Permasalahan Remaja
Pada masa remaja ini akan terjadi banyak perubahan yang sangat berarti baik dari segi fisik, emosi, sosial, dan intelektual. Para ahli juga mengungkapakan hal yang serupa, bahwa masa remaja adalah masa tersulit dan masa penuh tantangan. Berikut beberapa ragam permasalah yang dialami ketika pada masa remaja.
1. Masalah yang menyangkut jasmani.
Pada permulaan remaja, terjadi pertumbuhan jasmani yang cepat, seperti perkembangan kelenjar atau hormonnya dan organ seks yang begitu juga cepat, begitu juga suaranya akan berubah lebih keras. Perubahan badannya juga luar dan dalam yang terjadi dengan cepat itu bila tidak dipahami oleh remaja, maka akan menimbulkan keresahan dan ketakutan pada dirinya. Ia akan berprasangka jangan-jangan ia akan tumbuh menjadi tidak tampan atau tidak cantik dan berkelainan. Hal ini akan menimbulkan kecemasan yang akan menggoncangkan jiwa remaja tersebut.
2. Masalah hubungan dengan orang tua.
Masalah ini yang sering menimbulkan kekecewaan remaja terhadap orang tuanya, dikarenakan kurangnya pengertian orang tua terhadap perubahan yang sedang dilaluinya sebab orang tua yang masih memperlakukannya sama ketika ia masih anak-anak.
3. Masalah agama.
Perasaan yang bermacam-macam yang berkecamuk dalam diri remaja menyebabkan semakin tidak tenang, gelisah, cemas, marah, kepercayaan kepada Tuhan kadang-kadang terganggu, sifat-sifat Tuhan diragukannya tetapi ia memerlukan-Nya menyebabkan kadang ia sangat rajin beribadah, kadang mogok dan lalai.
4. Masalah hari depan.
Remaja sering mengeluh tentang masa depannya mengenai bekerja dimana dan profesi apa yang cocok untuknya dikemudian hari, Semua itu terasa suram. Seringnya berkhayal tentang masa depan yang gemilang, hidup enak, bahagia. Tetapi di lain pihak ia tidak melihat jalan untuk menuju kepada arah itu, karena lingkungan masyarakat yang tidak memberikan kepastian kepadanya (termasuk sekolahnya).
5. Masalah sosial
Remaja ingin diterima oleh kawan-kawannya dan merasa sedih bila dikucilkan. Karena itu ia meniru tingkah laku, pakaian, sikap dan tindakan temannya. Dia dihadapkan pada pilihan mematuhi orang tuanya atau hanyut dalam pergaulan yang menyenangkan. Masalah ini merupakan masalah yang terjadi kebanyakan masa kini, akibat dari pergaulan yang salah.
6. Masalah akhlak
Ketidak puasan terhadap kehidupan yang dilalui menyebabkan kenakalan remaja, perkelahian, penyalahgunaan narkotika, tidak semangat belajar dan melanggar aturan orang tua.
2.4 Strategi Bimbingan
Untuk mengatasi permasalah remaja strategi bimbingan sangatlah diperlukan dalam membantu dan mengembangkan potensi minat dan bakatnya. Oleh arena itu cara ini dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan diantaranya sebagai berikut.
1. Bimbingan Akedemik
Si remaja bingung dalam menentukan pimilihan jurusan yang akan ia tempuh kita dapat menerapkan strategi bimbingan akademik, dengan cara menanyakan kepada remaja tersebut lalu mengadakan uji coba terhadap remaja tersebut agar mengetahui apa bakat dan minat yang ia miliki. Kemudian remaja tersebut akan diarahkan oleh pihak yang akan bertanggung jawab.
2. Bimbingan Sosial Pribadi
Remaja mempunyai masalah dengan pribadi dan teman sebayanya, agar kita dapat mngetahui dan mengarahkannya, kita tanya terlebih daulu apa permasalahan yang ia hadapi kemudian beri solusi agar masalah yang ia hadapi tidak berkepanjangan.
3. Bimbingan Karier
Remaja ini bingung akan bagaimana kehidupan ia dimasa depan nanti karena tidak adanya bimbingan khusus mnegenai pekerjaan yang ia hadapi, cara menanganinya yaitu dengan mengarahkan apa dan bagaimana pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatnya kemudian menyediakan sebuah soal tentang bimbingan karier yang akan dia tempuh.
4. Bimbingan keluarga
Remaja mempunyai masalah keluarga, dimana keluarganya sudah terpecah belah akibat perceraian, biasanya remaja ini lari nya kepada kenakalan remaja yang ingin mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya, hal yang harus dilakukan adalah dengan membimbingnya dan mengajaknya kepada hal yang positif disertai tindakan yang tidak menyinggung perasaannya.
2.5 Metode Bimbingan
Dalam menerapkan bimbingan untuk remaja perlu adanya metode yang digunakan agar remaja tidak salah langkah dan mengetahui dirinya sendiri. Berikut beberapa metode tersebut.
1. Metode Keteladanan
Cara menerapkan metode ini cukuplah gampang-gampang sulit, karena metode ini menyangkut juga dengan kepribadian orang yang lebih dewasa darinya dalam memberikan contoh yang baik, misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya.
2. Metode Nasihat
Dalam metode ini cukuplah mudah namun kembali lagi pada bagimana cara menyampaikan nasihat tersebut, dengan contoh, tidak baik untuk anak perempuan malam hari masih ada di luar rumah, sebaiknya sudah ada di rumah, karena kodratlaki-laki dan perempuan itu berbeda.
3. Metode pengamatan dan pengawasan
Dalam metode ini orang yang lebih dewasa melakukan beberapa hal untuk remaja yaitu dengan cara memngawasi dan mengamati bagaimana sikap dan prilaku remaja yang telah dilakukan, kemudian perbaiki hal tersebut dengan memberitahukannya bahwa mana yang baik dan benar, dan dalam memberikan aturan hendaknya juga memperhatikan keinginan dan kebaikan untuk remaja tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa remaja adalah masa taransisi dimana masa anak-anak menuju masa dewasa yang dimana masa ini tantangan-tantangan yang di hadapi sangat banyak karena dengan pertumbuhan fisik dan emosionalnya dari pengertian tersebut terdapat ragam permasalahan remaja yaitu masalah yang menyangkut jasmani, masalah hubungan dengan orang tua, masalah agama, masalah hari depan, masalah sosial, masalah akhlak, dalam permasalahn ini strategi bimbingan yang diberikan dalam mengatasi masa remaja adalah bimbingan akedemik (belajar), bimbingan sosial pribadi, bimbingan karir, dan bimbingan keluarga dan di ikui juga dengan pemberian metode yang diberikan pada remaja harus sesuai agar remaja tidak salah dalam melangkah, beberapa cara yang dapat diterapkan adalah dengan metode keteladanan, metode nasihat, metode nasihat, metode pengamatan dan pengawasan.
3.2 Saran
Hendaknya konseling pada remaja diperkenalkan dan dipraktekkan sedini mungkin oleh orang tua atau masyarakat kepada remaja agar lebih mudah mengatasi segala permasalahan yang dihadapi remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elzabeth. (terj. Istiwidayanti,1999). Psikologi Perkembangan Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Hansen, J.C., Stevic, R.R., Warner, R,W., 1977. Counselling Theory and Process. Boston: Allyn and Bacon.
Prayitno. 2004a. Layanan Konseling Perorangan. Padang: Jurusan BK FIP UNP.
Santrock, John W. 1983. Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup. (terj. Achmad Chusairi dan Juda Damanik, 2002. Jakarta: Erlangga.
WS Winkel. 1985. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Gramedia.
Nurihsan A.J dan Agustin M (2011). Dinamika Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT Refika Aditama.
Yusuf, Syamsu (2006). Program Bimbingan Dan Konseling Disekolah, Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Baca : Konseling Remaja dan Anak