Konsep Dasar Pendidikan

Penerapan Konsep Dasar Pendidikan

Pendidikan Dasar Konsep
Konsep Dasar Pendidikan
Konsep Dasar Pendidikan bagi manusia menjadi penting sebagai upaya untuk melakukan proses yang terencana dan berkesinambungan sebagai dasar untuk mengembangkan potensi dan hakikat kemanusiaannya. Konsep Dasar Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan siswa atau peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Konsep Dasar Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah.Konsep Dasar Pendidikan akan dimulai setelah anak lahir dan akan berlangsung sampai manusia meninggal dunia, sepanjang hidup ia akan mampu menerima pengaruh-pengaruh yang positif.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang  kami miliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk  menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi “Penerapan Konsep Dasar Pendidikan”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan  yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.


...................20
Penyusun


BAB I 

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan semua usaha atau kebutuhan yang diperlukan oleh manusia baik sacara formal atau informal agar manusia memperoleh ilmu dan dapat melakukan atau menggapai apa yang ia inginkan dalam jangka waktu pendek maupun dalam jangka waktu panjang.
Pendidikan bukan hanya sebuah kewajiban, lebih dari itu pendidikan merupakan sebuah kebutuhan. Dimana manusia akan lebih berkembang dengan adanya pendidikan. pendidikan adalah sesuatu hal yang luhur.di mana suatu pendidikan tak hanya sebatas dalam lembaga formal saja tetapi pendidikan juga ada dilingkungan informal, karena hakikatnya kita lahir sampai akhir hayat. Belajar adalah bagaimana kita berkembang untuk terus menjadi baik menjadi pemimpin di bumi ini.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Sebutkan pengertian pendidikan?
2.      Jelaskan konsep dasar Pendidikan?
3.      Sebutkan tujuan dan unsur-unsur pendidikan?
1.3 Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian pendidikan
2.      Untuk mengetahui konsep dasar pendidikan
3.      Mengidentifikasi tujuan dan unsur-unsur pendidikan




BAB II 

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan

a.   Batasan tentang Pendidikan

Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya.

b.   Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya

Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.

c.    Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi

Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri. 

d.   Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara

Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.

e.    Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja

Pendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.

2.2 Konsep Dasar Pendidikan

            Pendidikan bagi manusia menjadi penting sebagai upaya untuk melakukan proses yang terencana dan berkesinambungan sebagai dasar untuk mengembangkan potensi dan hakikat kemanusiaannya. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan siswa atau peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan dimulai setelah anak lahir dan akan berlangsung sampai manusia meninggal dunia, sepanjang hidup ia akan mampu menerima pengaruh-pengaruh yang positif. Oleh karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
Manusia hidup di dalam lingkungan tertentu, di dalam lingkungannyalah setiap orang memperoleh berbagai pengalaman yang turut berpengaruh terhadap perkembangan pribadinya. Dalam arti luas, semua pengalaman hidup yang berpengaruh positif terhadap perkembangan pribadi seseorang adalah pendidikan. Sebab itu, lingkungan dimana seseorang hidup merupakan lingkungan pendidikan baginya. Terdapat tiga jenis lingkungan pendidikan (Tri Pusat Pendidikan), yaitu:

1.      Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembangan seorang individu sekaligus merupakan peletak dasar kepribadian anak. Pendidikan anak diperoleh terutama melalui interaksi antara orang tua – anak. Dalam berinteraksi dengan anaknya, orang tua akan menunjukkan sikap dan perlakuan tertentu sebagai perwujudan pendidikan terhadap anaknya.

2.      Sekolah

Pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dalam keluarga. Sekolah merupakan lembaga tempat dimana terjadi proses sosialisasi yang kedua setelah keluarga, sehingga mempengaruhi pribadi anak dan perkembangan sosialnya. Sekolah diselenggarakan secara formal.

3.      Masyarakat

Pendidikan di masyarakat merupakan bentuk pendidikan yang diselenggarakan di luar keluarga dan sekolah. Bentuk pendidikan ini menekankan pada pemerolehan pengetahuan dan keterampilan khusus serta praktis yang secara langsung bermanfaat dalam kehidupan di masyarakat.
Pada masyarakat tradisional pendidikan cukup dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat saja. Akan tetapi, dalam masyarakat modern, keluarga tidak dapat lagi memenuhi semua kebutuhan dan aspirasi pendidikan bagi anak-anaknya, baik menyangkut pengetahuan, sikap, maupun keterampilan untuk melaksanakan peranannya di dalam masyarakat. Dengan demikian, sekolah dan masyarakat berfungsi untuk melengkapi pendidikan yang tidak dapat diberikan oleh keluarga. Namun demikian, tidak berarti bahwa keluarga dapat melepaskan tanggung jawab pendidikan bagi anak-anaknya. Keluarga diharapkan bekerja sama dan mendukung kegiatan pendidikan di sekolah dan di masyarakat.

2.3 Tujuan Pendidikan

Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berikut adalah Empat Pilar Pendidikan,yaitu:

1.      Belajar Untuk Mengetahui (Learning To Know)

Semakin luas pengetahuan seseorang, semakin baik ia dapat memahami berbagai aspek dari lingkungannya. Studi tersebut mendorong rasa ingin tahu yang lebih besar secara intelektual, mempertajam kemampuan kritis dan memungkinkan orang mengembangkan penilaian mereka secara independen pada diri sendiri dan pada dunia di sekitar mereka.

2.      Belajar Untuk Melakukan (Learning To Do)

Hal utama yang dimainkan oleh pengetahuan dan informasi dalam industri manufaktur telah menyusul tuntutan akan keterampilan khusus bagi tenaga kerja. Konsep utama sekarang adalah “kompetensi pribadi”. Kompetensi Pribadi ini dinilai dengan melihat campuran keterampilan dan bakat, menggabungkan keahlian bersertifikat yang diperoleh melalui pelatihan tenis dan kejuruan, perilaku social, inisiatif pribadi, dan kemauan untuk mengambil resiko. Jika kita menambahkan permintaan untuk komitmen pribadi pada pihak karyawan dalam peran mereka sebagai agen perubahan, jelas bahwa jenis kompetensi pribadi melibatkan bawaan sangat subjektif atau diperoleh kualitas yang sering disebut sebagai “ keahlian interpersonal” dikombinasikan dengan pengetahuan dan keterampilan pekerjaan lain. Dari kualitas, komunikasi, dan keterampilan tim pemecahan masalah yang lebih penting adalah asumsi.

3.      Belajar Untuk Menjadi (Learning To Be)

Pendidikan harus berkontribusi untuk menyelesaikan pengembangan setiap orang. Semua orang di masa kecil dan remaja harus menerima pendidikan yang melengkapi mereka untuk mengembangkan independensinya sendiri, cara berpikir kritis, dan penilaian, sehingga mereka dapat mengambil keputusan untuk memilih kursus terbaik dalam hidup mereka.

4.      Belajar Untuk Hidup Bersama (Learning To Life Together)

Tugas pendidikan, baik dalam rangka pembelajaran bagi siswa dan mahasiswa tentang keragaman manusia maupun untuk menanamkan kesadaran diri mereka tentang persamaan dan saling ketergantungan semua orang esensinya adalah bagaimana mereka mampu hidup bersama dengan orang lain secara bersahabat dan menyenangkan. Sejak dari anak usia dini, proses dan substansi pembelajaran harus merebut setiap kesempatan untuk mengejar aneka cabang ilmu yang mengarah pada tujuan ini. Ketika orang bekerja sama dalam proyek-proyek yang menarik dengan melibatkan mereka dalam aneka bentuk tindakan yang tidak biasa, perbedaan dan bahkan konflik antara individu cenderung melemah dan kadang-kadang hilang.

2.4 Unsur-Unsur Pendidikan

Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:

1.      Subjek yang dibimbing (peserta didik).

Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
a.       Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan   insan yang unik.
b.      Individu yang sedang berkembang.
c.       Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d.      Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.  

2.      Orang yang membimbing (pendidik)

Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.

3.      Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)

Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.

4.      Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)

a.       Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.
b.      Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

5.      Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)

6.      Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)

7.      Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)



BAB III 
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah sesuatu hal yang luhur.di mana suatu pendidikan tak hanya sebatas dalam lembaga formal saja tetapi pendidikan juga ada dilingkungan informal, karena hakikatnya belajar dimulai dari kita lahir sampai akhir hayat. Belajar adalah bagaimana kita berkembang untuk terus menjadi baik menjadi pemimpin di bumi ini.
Pendidikan bagi manusia menjadi penting sebagai upaya untuk melakukan proses yang terencana dan berkesinambungan sebagai dasar untuk mengembangkan potensi dan hakikat kemanusiaannya. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan siswa atau peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah.
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang dapat diberikan oleh penulis agar sebagai pendidik kita harus mengetahui dan memahami konsep dasar pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwam. 2011. Pengantar Pendidikan. Bandung. CV. Alfabeta

Fatturrahman, dkk. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta. Prestasi Pustaka Publisher

Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Jalaludin, 1990. Kapita Selekta Pendidikan. Jakarta: Kalam Mulia.
Notosusanto, Nugroho. 1993. Sejarah Nasional Indonesia IV. Jakarta: Balai.

Tilaar, H.A.R. 1995. 50 Tahun Pembangunan Pendidikan Nasional Indonesia 1945-1995. Jakarta: Gramedia Widiasarana.

Zaenuddin, 2008. Reformasi Pendidikan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »