GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU RUMAH TANGGA TERHADAP PENGELOHAN AIR TERHADAP PENYAKIT DIARE DI DESA KRUENG LALA KECAMATAN MILA KABUPATEN PIDIE

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU RUMAH TANGGA TERHADAP PENGELOHAN AIR TERHADAP PENYAKIT DIARE DI DESA KRUENG LALA KECAMATAN MILA KABUPATEN PIDIE

PENGELOHAN AIR TERHADAP PENYAKIT DIARE
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU RUMAH TANGGA
A. Latar Belakang
Memasuki tahun 2008, kondisi anak Indonesia tidak juga membaik. Semakin memprihatinkan. Berbagai kasus dan kejadian yang berujung pada kematian sejumlah anak, dari tahun ke tahun, tidak juga membuka mata berbagai pihak untuk mengadakan perbaikan dan perubahan serius. Satu per satu  anak di belahan bumi Nusantara ini meninggal dengan kondisi kesehatan yang memprihatinkan. (YPHA 2004).
Diare merupakan salah satu penyakit paling sering menyerang anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Diperkirakan, anak berumur di bawah lima tahun mengalami 203 episode diare per tahunnya dan empat juta anak meninggal di seluruh dunia akibat diare dan malnutrisi. Kematian akibat diare umumnya disebabkan karena dehidrasi (kehilangan cairan). Lebih kurang 10% episode diare disertai dehidrasi akibat kehilangan cairan dan elektrolit tubuh secara berlebihan. Bayi dan anak kecil lebih mudah mengalami dehidrasi dibanding anak yang lebih besar. (IDAI 2008)
Kelompok umur yang paling rawan terkena diare adalah 2-3 tahun, walaupun banyak juga ditemukan penderita yang usianya relatif muda yaitu antara 6 bulan–12 bulan. Pada usia ini anak mulai mendapat makanan tambahan seperti makanan pendamping air susu ibu, sehingga kemungkinan termakan makanan yang sudah terkontaminasi dengan agent penyebab penyakit diare menjadi lebih besar. Selain itu anak juga sudah mampu bergerak kesana kemari sehingga pada usia ini anak senang sekali memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. (Hiswani 2003)
Pada anak–anak yang gizinya tidak begitu baik, sering menderita diare walaupun tergolong ringan. Akan tetapi karena diare itu dibarengi oleh menurunnya nafsu makan dan keadaan tubuh yang lemah, sehingga keadaan yang demikian sangat membahayakan kesehatan anak. Ibu biasanya tidak menanggapinya secara sungguh–sungguh karena sifat diarenya ringan. Padahal penyakit diare walaupun dianggap ringan tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan anak. (Hiswani 2003)
Pandangan masyarakat untuk menanggulangi penyakit diare, anak harus dipuasakan. Jadi usus dikosongkan agar tidak terjadi rangsangan yang menyebabkan anak merasa ingin buang air besar. Jika anak sudah dalam keadaan gizi kurang, keadaan gizinya akan menjadi lebih buruk akibat puasa. Maka anak saat diare ditambah dengan dehidrasi yang mudah terjadi pada anak saat diare akan memperburuk keadaan bahkan dapat menyebabkan kematian. (Hiswani 2003).
Karena itu, peran ibu dalam melakukan penatalaksanaan terhadap diare diperlukan suatu pengetahuan, karena pengetahuan merupakan salah satu komponen faktor predisposisi yang penting. Peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan terjadinya perubahan sikap dan perilaku tetapi mempunyai hubungan yang positif, yakni dengan peningkatan pengetahuan maka terjadinya perubahan perilaku akan cepat. (Notoatmodjo S 2007)
Salah satu pengetahuan ibu yang sangat penting adalah bagaimana penanganan awal diare pada anak yaitu dengan mencegah dan mengatasi keadaan dehidrasi. Pemberian cairan pengganti (cairan rehidrasi) baik yang diberikan secara oral (diminumkan) maupun parenteral (melalui infus) telah berhasil menurunkan angka kematian akibat dehidrasi pada ribuan anak yang menderita diare. (IDAI 2008).
Dari latar belakang di atas penulis tertarik melakukan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan, Sikap, Perilaku Ibu rumah Tangga Terhadap Pengelohan Air Terhadap Penyakit Diare Di Desa Krueng Lala Kecamatan Mila Kabupaten Pidie.
B. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan, Sikap, Perilaku Ibu Rumah Tangga Terhadap Pengelohan Air Terhadap Penyakit Diare Di Desa Krueng Lala Kecamatan Mila Kabupaten Pidie.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi 
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Ibu Rumah Tangga desa Krueng Lala Kecamatan Mila Kabupaten Pidie.
2. Sampel 
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2008:91). Sampel dari penelitian ini diambil dari populasi ibu Rumah Tangga yang berada di Gampong Krueng Lala Kecamatan Mila Kabupaten Pidie tahun 2013.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
Widayatun, TS. (2004). Ilmu Perilaku.Jakarta: CV Sagung Seto.
Widiono, S. (2001). Studi Potensi Desa untuk Intervensi Perubahan Perilaku Kesehatan dalam Penanganan Diare (Penelitian di Desa Talung Pauh, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Utara).pdf Jurnal Penelitian UNIB, Vol. VII, No. 2, Juli, h. 89 – 95.
Read More: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN POST DATE

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »