GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GIZI BURUK PADA ANAK BALITA
FAKTOR PENYEBAB GIZI BURUK PADA ANAK BALITA |
A. Latar Belakang
Tujuan utama pembangunan Nasional adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya meningkatkan kualitas SDM dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang anak sejak pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang ini, pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti perawatan dan makanan bergizi yang diberikan dengan penuh kasih sayang dapat membentuk SDM yang sehat, cerdas dan produktif (Depkes RI 2007).
Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi disamping merupakan gejala kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan ditingkat rumah tangga juga menyangkut aspek pengetahuan dan perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat. (Depkes RI 2007).
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan dengan cita-cita bangsa indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Salah satu strategi pembangunan, kesehatan nasional untuk mewujudkan “Indonesia Sehat 2015” adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai konstribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan yang sehat dan perilaku yang sehat (Depkes RI. 2008).
Masa depan Indonesia tergantung pada mutu dan kesehatan bayi serta anak yang kini sedang tumbuh dan berkembang, tumbuh kembang anak banyak kaitannya dengan jumlah dan mutu makanan yang dikonsumsi oleh mereka. Status gizi penduduk biasanya digambarkan oleh masalah gizi yang dialami golongan penduduk yang rawan gizi, terutama anak-anak yang berumur dibawah lima tahun (BALITA). Masalah gizi, khususnya pada anak balita, memerlukan perhatian khusus karena kecerdasan bangsa tergantung pada kecukupan gizi anak (Depkes RI 2007).
Berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk meneliti gambaran faktor-faktor penyebab gizi buruk pada anak balita di Puskesmas Peukan Baro Kabupaten Pidie tahun 2013.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disusun suatu rumusan masalah yaitu : Bagaimanakah Penyebab Gizi Buruk Pada Anak Balita Di Puskesmas Peukan Baro Kabupaten Pidie”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor penyebab gizi buruk pada balita di Puskesmas Peukan Baro Kabupaten Pidie.
2. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu tentang faktor-faktor terjadinya gizi buruk pada balita.
- Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang faktor-faktor terjadinya gizi buruk pada balita.
- Untuk mengetahui tradisi/budaya dapat mempengaruhi terjadinya gizi buruk pada balita.
- Untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi ibu tentang faktor-faktor terjadinya gizi buruk pada balita.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang diteliti (Nursalam, 2001 : 64). Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi yang berkunjung ke Puskesmas Peukan Baro Kecamatan Peukan Baro Kabupaten pidie.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (H.A. Aziz, 2003). Sampel dalam penelitian ini adalah bayi yang mengalami gizi buruk di Puskesmas Peukan Baro Kecamatan Peukan Baro.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier Sunita, 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Boediman, Dradjat. 2009. Sehat Bersama Gizi, Sagung Seto : Jakarta.
Budiarto, 2005. Biostatistik Untuk Kedoktoran dan Kesehatan Masyarakat. Rieneka Cipta Jakarta.
Data Puskesmas Mutiara Barat, 2013.
Dinkes, Profil kesehatan Pidie, Tahun 2009.
Ibnu Fajar. 2001. Penilaian Status Gizi. EGC : Jakarta.
Hasan Iqbal, 2009. Analisa Data Penelitian dengan Statistik. PT. Bumi Aksara Jakarta.
Read More: GAMBARAN PRILAKU BIDAN TERHADAP PENGGUNAAN PARTOGRAF