Pengertian, Hakekat dan Tujuan IPS Sebagai Pendidikan Kewarisan Nilai Kemasyarakatan
Pengertian, Hakekat dan Tujuan IPS Sebagai Pendidikan Kewarisan Nilai Kemasyarakatan |
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah satu istilah yang bermula dari kata social studies, karena terjemahan secara harfiah dari social studies adalah ilmu sosial. Kata social studies telah lama digunakan dalam kurikulum dasar sekolah-sekolah di Amerika yang ditujukan untuk bidang kelimuan yang memiliki misi untuk membantu peserta didik mengetahui dan memahami bagaimana seluk beluk kehidupan sosial dimana mereka tinggal dan membantu untuk membentuk sisi kemanusiaan mereka, termasuk di dalamnya kebudayaan dan kewarganegaraan.
Pengajaran IPS pada hakekatnya pengajaran interelasi dari berbagai aspek kehidupan manusia di masyarakat. Hal inl sesuai dengan pemyataan: “the social studies curriculum is designed to help students resolve personal and social problems through out rational social action (Banks, 1977). Maka dapat kita uraikan bahwa pendidikan IPS di negara kita adalah disiplin ilmu yang mengkaji gejala-gejala sosial dan lingkungan masyarakat sekitar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Sebut dan jelaskan pengertian IPS
2. Bagaimanakah Hakekat dan Tujuan Pendidikan IPS
3. Jelaskan Pengertian IPS Sebagai Pendidikan Kewarisan Nilai Kemasyarakatan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah satu istilah yang bermula dari kata social studies, karena terjemahan secara harfiah dari social studies adalah ilmu sosial. Kata social studies telah lama digunakan dalam kurikulum dasar sekolah-sekolah di Amerika yang ditujukan untuk bidang kelimuan yang memiliki misi untuk membantu peserta didik mengetahui dan memahami bagaimana seluk beluk kehidupan sosial dimana mereka tinggal dan membantu untuk membentuk sisi kemanusiaan mereka, termasuk di dalamnya kebudayaan dan kewarganegaraan (Jarolimek, 1986).
Pendidikan IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah mengalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau suatu perpaduan (Ischak, 1997). Istilah IPS, yang secara resmi dipergunakan di Indonesia sejak tahun 1975, adalah istilah dalam Bahasa Indonesia untuk pengertian social studies. Pada tahun 1967 perhatian masyarakat terhadap kurikulum social studies, atau studi sosial dalam bahasa Indonesia, semakin besar. Namun pada perkembangannya, banyak para ahli yang memberikan balasan atau pengertian studi sosial yang berbeda-beda.
Mengenai pengertian pendidikan IPS Edgar G. Wesley menyatakan: “Pendidikan IPS adalah penyederhanaan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisir, disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk mencapai tujuan pendidikan” (Sapriya, 2006). Sejalan dengan pengertian ini, Somantri (2001) juga menyatakan bahwa pendidikan IPS merupakan seleksi dan rekonstruksi dari disiplin ilmu pendidikan dan disiplin ilmu-ilmu sosial, humaniora yang diorganisir dan dan disajikan secara psikologis dan ilmiah untuk tujuan pendidikan.
2.2 Hakekat dan Tujuan Pendidikan IPS
Pendidikan IPS merupakan proses pengajaran yang memadukan berbagai pengetahuan sosial. Pengajaran IPS bukan merupakan pengajaran pengetahuan sosial yang terlepas-lepas antara satu dengan yang lainnya. Pengajaran IPS merupakan sistem pengajaran yang membahas, menyoroti, menelaah, dan mengkaji tentang gejala atau masalah sosial dad berbagai aspek kehidupan, atau melakukan interelasi dengan berbagai aspek kehidupan sosial dalam membahas gejala dan masalah sosial. Pendidikan IPS merupakan pengajaran tim (team teaching) tentang pengetahuan sosial. (Sumaatmadja, 2001).
Pendidikan IPS yang ditinjau dari aspek isi, akan menyangkut penyelesaian fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-genaralisasi dari berbagai disiplin ilmu sosial dan ditinjau dari aspek proses belajar, akan lebih menekankan pada aktivitas kognitif dan afektif untuk membandingkan, membedakan, membentuk hipotesis, dan membuat keputusan. Pendidikan IPS yang ditinjau dari aspek materi, akan cenderung mengarah pada tiga target pembelajaran yaitu: citizenship transmitter, social science position dan reflective inquirers (Barr, 1978). Adapun yang dimaksud dengan istilah di atas adalah sebagai berikut:
- Citizenship transmitter, adalah pendidikan IPS yang disajikan sebagai pengetahuan untuk membangun prilaku siswa sebagai warganegara yang baik;
- Social science position, adalah disiplin sosial yang digunakan untuk membangun kreativitas berfikir dan bertindak sebagai warganegara di masa mendatang; dan;
- Reflective inquirers, adalah proses pengembangan kemampuan berfikir siswa secara rasional, berlogika dengan baik, sehingga siswa memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan dengan benar yang didasarkan kecerdasan dan kemampuan siswa dalam mengklarifikasikan struktur nilai.
2.3 IPS Sebagai Pendidikan Kewarisan Nilai Kemasyarakatan
IPS sebagai pewarisan nilai-nilai kewarganegaraan tujuan utamanya adalah mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik. Nilai dan budaya bangsa akan dijadikan landasan untuk pengembangan bangsanya. Setiap bangsa atau negara mendidik warganya berdasarkan nilai dan budaya yang dimilikinya.
Menurut R.Barr dalam citizenship transmission tradition, nilai-nilai tertentu yang dipandang sebagai ”nilai-nilai yang baik” ditanamkan dalam upaya untuk mengajari siswa menjadi warga negara yang baik. Komponen yang teramat penting dari nilai tersebut ialah bagaimana supaya anak didik dapat menerapkan nilai-nilai tersebut secara rasional dan kritis yang didukung pertimbangan keimanan (beliefs), dan sikap (attitudes).
Jadi, Citizenship transmitter (transfer nilai kewarganegaraan) adalah pendidikan IPS yang disajikan sebagai pengetahuan untuk membangun perilaku siswa sebagai warga negara yang baik yang juga berhubungan dengan penamaan tingkah laku, pengetahuan, pandangan, dan nilai yang harus dimiliki oleh peserta didik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, karena siswa sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat siswa dapat beljar melalui media cetak, media elektronika, maupun secara langsung melalui pengalaman hidupnya ditengah-tengah msyarakat. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak secara rasional dan bertanggungjawab dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupannya.
3.2 Saran
Dalam hubungannya dengan nilai dalam pendidikan IPS, seorang guru harus mendorong anak untuk aktif bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku. Guru perlu memotivasi anak untuk memiliki sikap yang baik. Sangatah penting bagi seorang guru mendorong anak untuk memiliki sikap yang baik, karena dengan menciptakan pengalaman-pengalaman di dalam kelas siswa diharapkan akan melakukan perbuatan yang baik dalam kegidupan sehari-harinya.
DAFTAR PUSTAKA
Cheppy, (tanpa tahun). Strategi Ilmu Pengetahuan Sosial. Surabaya: Penerbit Karya Anda.
N. Daldjoeni. (1981). Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (Buku Pengantar Bagi Mahasiswa dan Guru). Bandung: Penerbit Alumni.
Sumaatmadja, Nursid dkk. 2003. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
Read More: KEKUASAAN, PENGARUH DAN POLITIK, KONFLIK, NEGOSIASI, KOMUNIKASI DAN KEPEMIMPINAN