ENZIM DAN KROMOSOM

ENZIM & KROMOSOM

kromosom
Enzim & Kromosom

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
     Suatu organisme hidup adalah rakitan menakjubkan dari reaksi kimia. Masing-masing reaksi seolah berjalan sendiri tapi memberi sumbangan untuk kehidupann organisme sebagai suatu kesatuan. Sel dalam tubuh tumbuhan mampu mengatur lintasan – lintasan metabolik yang dikendalikannnya agar terjadi dan dapat mengatur kecepatan reaksi tersebut dengan cara memproduksi suatu katalisator dalam jumlah yang sesuai dan tepat pada saat dibutuhkan. Katalisator inilah yang disebut dengan enzim. 
     Sel kelamin (gamet) seperti sel telur ovum (sel kelamin betina) dan spermatozoon (sel kelamin jantan) mempunyai separuh dari jumlah kromosom di dalam sel somatis dan dikatakan bersifat haploid (n kromosom). Satu set kromosom haploid dinamakan gemon, karena itu kebanyakan makhluk dikatakan bersifat diploid (2n kromosom).
1.2 Rumusan Masalah
  1. Apa Pengertian Enzim dan Kromosom?
  2. Sebutkan fungsi dan cara kerja enzim?
  3. Bagaimana cara penggolongan enzim?
  4. Dimanakah letak kromosom?
  5. Sebutkan tipe, jumlah serta struktur kromosom?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Enzim dan Kromosom

     Enzim atau fermen (dalam bahasa yunani, en = di dalam dan zyme = ragi) adalah senyawa organik yang tersusun atas protein, dihasilkan oleh sel, dan berperan sebagai biokatalisator dalam reaksi kimia. Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein, berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi  dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein.
     Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka reaksi metabolisme sel akan terhambat hingga pertumbuhan sel juga terganggu.
     Kromosom adalah benang-benang halus yang kromotin yang sudah memanjang, memendek dan menebal,dan berfungsi mewariskan sifat menurun dari induk pada keturunannya.
     Kromosom akan lebih mudah dapat dilihat apabila digunakan teknik pewarnaan yang khusus selama nukleus membelah. Ini disebabkan karena pada saat itu kromosom mengadakan kontraksi sehingga menjadi lebih tebal,dan dapat menghisap zat warna lebih baik daripada kromosom yang tedapat di dalam inti sel istirahat.
     Ukuran sel bervariasi dari suatu spesies ke spesies lainnya. Panjang kromosom berkisar antara 0,2-50   , diameternya antara 0,2-20  , kromosom manusia mempunyai panjang sampai 6  ,. Dan pada umumnya makhluk dengan jumlah kromosom sedikit memiliki kromosom memiliki kromosom dengan ukuran lebih besar daripada kepunyaan makhluk dengan jumlah kromosom lebih banyak. Kromosom yang terdapat didalam sebuah sel tidak pernah sama ukurannya. Pada umumnya tumbuh-tumbuhan mempunyai kromosom lebih besar daripada hewan. Setiap kromosom mempunyai bagian yang menyempit dan tampak lebih terang. Disebit sentomer.

2.2 Fungsi dan Cara Kerja Enzim

a. Fungsi enzim

     Fungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk suatu proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun di luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih cepat daripada suatu reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Jadi enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien, di samping mempunyai derajat kekhasan yang tinggi. Oleh karena itu, enzim mempunyai peranan yang sangat penting  dalam reaksi metabolisme.

b. Cara kerja enzim

a)      Kompleks enzim substrat
     Suatu enzim mempunyai kekhasan yaitu hanya bekerja pada satu reaksi saja. Untuk dapat bekerja terhadap suatu zat atau substrat harus ada hubungan atau kontak antara enzim dengan substrat. Oleh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat berhubungan dengan substrat.
     Hubungan atau kontak antara enzim dengan substrat menyebabkan terjadinya kompleks enzim-substrat. Kompleks ini merupakan kompleks yang aktif, yang bersifat sementara dan akan terurai lagi apabila reaksi yang diinginkan telah terjadi.
1)     Lock and key (gembok dan kunci) 
     Menurut teori kunci-gembok, terjadinya reaksi antara substrat dengan enzim karena adanya kesesuaian bentuk ruang antara substrat dengan situs aktif (active site) dari enzim, sehingga sisi aktif enzim cenderung kaku.
2)     Teori Kecocokan Induksi (Daniel Koshland)
     Menurut teori kecocokan induksi reaksi antara enzim dengan substrat berlangsung karena adanya induksi substrat terhadap situs aktif enzim sedemikian rupa sehingga keduanya merupakan struktur yang komplemen atau saling melengkapi. Menurut teori ini situs aktif tidak bersifat kaku, tetapi lebih fleksibel.
b)    Persamaaan Michaelis – Menten
     Leonor Michaelis dan Maude Menten pada tahun 1913 mengajukan hipotesis bahwa dalam reaksi enzim terjadi dahulu kompleks enzim-substrat yang kemudian menghasilkan hasil reaksi dan enzim kembali.

2.3 Fungsi Enzim Pada Proses Metabolisme Organisme

Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.
1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.
2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.
     Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat.  Enzim tersusun atas dua bagian.
1. Apoenzim
     Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan, tergantung dari enzimnya.
2. Koenzim
     Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim. Akan tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil (tahan panas), mengandung ribose dan fosfat. Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya.

2.4 Penggolongan Enzim

     Enzim digolongkan menurut reaksi yang diikutinya, sedangkan masing-masing enzim diberi nama menurut substratnya, misalnya urease, arginase, dan lain-lain. Penggolongan ini didasarkan atas reaksi kimia dimana enzim memegang peran. Enam golongan enzim adalah:

1. Oksidoreduktase

     Enzim yang melaksanakan katalis dengan melibatkan reaksi oksidasi suatu senyawa ataupun reduksi dengan senyawa lain.

2. Transferase

     Enzim melaksanakan katalis reaksi yang mengalihkan suatu gugus yang mengandung C, P, N, S suatu senyawa ke senyawa lain

3. Hidrolase

     Enzim yang melaksanakan katalis pemecah hidroik atau sebaliknya

4. Liase

     Enzim yang melaksanakan katalis pemusatan ikatan C-C, C-O, C-N dsb, tanpa melibatkan hidrolisis atau oksidasi reduksi

5 . Isomerase

     Enzim yang melaksanakan katalis reaksi isomerisasi yang merupakan penataan kembali atom yang membentuk suatu molekul

6. Ligase

     Enzim yang melaksanakan katalis reaksi-reaksi pembentukan ikatan antara dua moekul substrat yang terkait dengan pemusatan ikatan pirofosfat dalam ATP atau senyawa energi tinggi lainnya.

2.5 Letak kromosom

     Berdasarkan letak sentromer dapat di bedakan beberapa bentuk kromosom, yaitu:
  • Metasentris, apabila sentromer terletak median (kira-kira ditengah kromosom), sehingga kromosom terbagi menjadi dua lengan sama panjang dan mempunyai bentuk seperti huruf v.
  • Submetasentris, apabila setromer teletak submedian( kearah salah satu ujung kromosom),sehingga kromosom terbagi menjadi dua lengan tak sama panjang dan mempunyai bentuk seperti huruf j.
  • Akrosentris, apabila sentromer terletak subterminal (didekat ujung kromosom), sehingga kromosom tidak membengkok melainkan tetap lurus seperti batang. Sati lengan kromosom sangat pendek,sedagkan lengan lainnya sangat panjang.
  • Telosentris, apabila sentromer terletak di ujung kromosom sehingga kromosom hanya terdiri dari sebuah lengan saja dan berbentuk lurus seperti batang. Kromosom manusia tidak ada yang telosentris.

2.6 Tipe dan jumlah kromosom

Kromosom manusia dibedakan atas dua tipe, yaitu :
  1. Autosom, ialah kromosom yang tiada hubungannya dengan penentuan jenis kelamin. Dari 46 kromosom di dalam inti sel tubuh manusia, maka 44 buah atau 22 pasang merupakan outosom.
  2. Seks kromosom, ialah sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin.

     Pada manusia baik perempuan maupun laki-laki mempunyai sepasang kromosom kelamin. Perempuan normal mempunyai sepasang kromosom –X dan laki-laki mempunyai kromosom –X dan –Y.
     Sel telur (ovum) yang dimiliki seorang perempuan normal adalah haploid dan mengandung 27 aotosom + sebuah kromosom –X. Sebaliknya, seorang laki-laki normal membentuk 2 macam spermatozoa, yaitu spermatozoa 22 outosom + 1 kromosom –Y di sebut androspermium. Jadi secara teoretis, lahirnya anak perempuan dan laki-laki dalam keadaan normal mempunyai peluang sama besar, yaitu sama-sama 50%.
Autosom  (kromosom tubuh)
Berfungsi mengatur dan mengendalikan bentuk tubuh, makhluk hidup menentukan jenis kelamin dan jumlahnya sama baik pada laki-laki maupun perempuan.
Gonosom (kromosom kelamin)
     Berfungsi menentukan jenis kelamin dan susunannya berbeda, yang bersifat haploid (1/2 pasang/n),dan ada 2 macam kromosom yaitu, X dan Y.
Tipe XY
Pada manusia
     Inti sel tubuh manusia mengandung 46 buah kromosom,yang terdiri dari 44=(22 pasang) autosom dan 2 =(1 pasang) kromosom kelamin  (Gonosom).
Tipe X O
     Pada beberapa serangga dari Ordo orthoptera dan Heteroptera,seperti belalang,misalnya tidak terdapat kromosom –y, jadi belalang jantang hanya memiliki sebuah kromosom –x saja,maka menjadi  XO, berbeda dengan lalat Drosophila jantan XO,maka belalang jantan XO adalah subur, sedangkan lalat Drosophila jantan XO mandul, belalang betina memiliki sepasang kromosom –x, jadi XX.
Tipe ZN
     Pada beberapa jenis kupu-kupu, beberapa jenis ikan dan reptile dan burung,  diketemukan bentuk kromosom kelamin (Gonosom) yang berlainan daripada yang telah diterangkan. Yang jantang memiliki sepasang kromosom kelamin yang sama bentuknya, maka dikatakan bersifat Homogametik. Yang betina bersifat Heterogametik, karena 1 kromosom kelamin berbentuk seperti pada jantan, yang satunya lagi sangat lain bentuknya.
Tipe ZO
     Pada unggas (ayam, itik,dsb) susunan kromosom kelaminnya lain lagi, yang betina hanya memiliki sebuah kromosom kelamin saja, tetapi bentuknya lain dengan yang dijumpai pada belalang. Karena itu ayam betina adalah ZO (Heterogametik). Ayam jantan memiliki sepasang kromosom kelamin yang sama bentuknya, maka menjadi ZZ (Homogametik).

2.7 Struktur Kromosom

     Bagian-bagian dari kromosom Secara umum bagian-bagian dari kromosom adalah : Kromonema. Didalam kromosom terdapat pita bentuk spiral.
Struktur Kromosom
Struktur Kromosom

  1. Kromomer. Kromosom mempunyai penebalan-penebalan dibeberapa tempat
  2. Sentromer. Bentuk dari kromosom di tentukan oleh letak sentromer. Di dalam santromer terdapat granula kecil yang dinamakan sferul
  3. Lekukan ke dua. Mempunyai peranan penting, yaitu  menjadi tempat terjadinya nucleolus
  4. Telomer, ialah bagian dari ujung-ujung kromosom yang menghalang-halangi bersambungnya kromosom satu dengan kromosom lainnya
  5. Satelit, ialah bagian yang merupakan tambahan pada ujung kromosom. Tidak setiap kromosom memiliki satelit. Kromosom yang memiliki satelit di namakan satelit kromosom.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
     Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein, berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi  dalam suatu reaksi kimia.
     Kromosom merupakan pembawa bahan genetik yang terdapat di dalam inti sel setiap makhluk hidup. Kromosom berbentuk batang panjang atau pendek dan lurus atau bengkok. Kromosom tersusun atas molekul DNA yang membawa keterangan genetik, oleh karena itu kromosom mempunyai arti penting dalam genetika.
3.2 Saran
     Dalam pembuatan makalah, membutuhkan bahan yang cukup banyak sehingga cukup sulit untuk memahami materi sebagai bahan makalah. Dan dengan mempelajari makalah yang singkat ini diharapkan kita dapat mengetahui apa itu enzim dan kromosom.
DAFTAR PUSTAKA
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC
Poedjiadi, Anna dan F. M. Titin Supriyanti. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah Bagian Biokimia FKUI),  Jakarta: EGC
Wirahadikusumah, M. 1989, Biokimia   protein, enzim, dan asam nukleat , Institut Teknologi Bandung. Bandung. 
Read More: Mineral makro dan mikro

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »