Penerapan Model Pembelajaran Koopertif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Konsep Ekosistem Di SMP 1 Negeri Sigli

Model Pembelajaran Koopertif Tipe CIRC Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Konsep Ekosistem

A. Latar Belakang Masalah
     Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia. SDM yang berkualitas merupakan faktor yang paling berharga dalam pembanguanan yang telah, akan, maupun yang sedang dilaksanakan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan cara memperbaiki mutu pendidikan. Pendidikan merupakan suatu pondasi watak, mental dan spiritual manusia sehingga pendidikan suatu bangsa merupakan tolak ukur kualitas bangsa itu sendiri. 
Penerapan hasil belajar konsep ekosistem
Model Pembelajaran Koopertif Tipe CIRC

     Perbaikan mutu pendidikan di Indonesia selalu dilaksanakan dengan berbagai cara. Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Sekolah adalah bagian dari masyarakat yang merupakan tempat bagi pembinaan sumber daya manusia yang sesuai dengan perkembangan sains dan teknologi. Pendidikan di sekolah tak bisa lepas dari proses kegiatan belajar mengajar yang meliputi seluruh aktivitas yang menyangkut pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan pemberian materi pelajaran agar siswa memperoleh kecakapan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan. Proses pelaksanaan pemberian materi yang baik akan memudahkan siswa untuk memahami materi yang sedang diajarkan sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai.
     Untuk meningkatkan mutu pendidikan, negara Indonesia melakukan berbagai macam cara, salah satunya dengan perubahan kurikulum ke arah yang lebih baik. Perubahan kurikulum ke arah yang lebih baik salah satunya adalah kurikulum 2013. Kurikulum ini lebih menitikberatkan pelajaran pada aktivitas siswa. Seorang guru harus mampu menguasai materi dan strategi-strategi penyampaian materi tersebut, sehingga mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memotivasi siswa untuk aktif dan meningkatkan hasil belajar siswa.
     Untuk mengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran, maka perlu adanya model-model pembelajaran yang dipandang dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. Isjoni (2010:9) mengatakan “Model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar dikelasnya agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien”.
     Mata pelajaran biologi adalah mata pelajaran IPA yang wajib bagi semua siswa SMP. Hal ini tidak menutup kemungkinan akan adanya kesulitan bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran biologi. Selain itu, pada umumnya siswa sudah mengangggap bahwa mata pelajaran biologi sulit dipahami dan membosankan. Mereka berpikir bahwa pelajaran biologi identik dengan menghafal, sehingga tidak sedikit siswa yang kurang bahkan tidak tertarik dalam memahami dan menguasai meteri biologi. 
     Hasil observasi awal dalam proses pembelajaran biologi yang telah dilakukan di SMP 1 Negeri Sigli adalah guru masih menggunakan metode konvensional (tanya jawab). Sehingga permasalahan yang timbul dari siswa yaitu 1) siswa kurang memperhatikan selama pembelajaran. Hal ini ditujukkan apabila guru menerangkan di depan kelas sebagian siswa ada yang berbicra sendiri, 2) siswa pasif dalam proses pembelajaran, 3) partisipasi siswa kurang menyeluruh, hal ini ditunjukkan bahwa yang sering merespon pertanyaan hanya siswa tertentu saja, 4) siswa tidak bisa menjawab ketika diberikan pertanyaan oleh guru. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan adanya model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
     Salah satu alternatif pemecahannya untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran IPA biologi khususnya konsep ekosistem salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dari sekolah tempat mengajar dan dengan materi yang akan diajarkan. Upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di SMP 1 Negeri Sigli dapat ditempuh dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
     CIRC merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif, yaitu siswa belajar secara berkelompok dan guru memberikan materi untuk dipahami siswa, setelah itu guru memberikan kartu masalah kemudian siswa membacakan masalah sementara anggota kelompok lain memikirkan cara penyelesaiannya, mendiskusikannya kemudian dipersentasikan di depan kelas.
     Model Pembelajaran CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Compotition, termasuk salah satu model pembelajaran cooperative learning yang pada mulanya merupakan pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis (Steven dan Slavin dalam Nur, 2000:8) yaitu sebuah program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar. 
     Model Pembelajaran CIRC dikembangkan oleh Stevans, Madden, Slavin dan Farnish. Pembelajaran kooperatif tipe CIRC dari segi bahasa dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan suatu bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi bagian-bagian yang penting.
     Dengan menerapkan model pembelajaran CIRC, suasana belajar yang ditimbulkan akan lebih terasa menyenangkan karena siswa belajar dan saling bertukar pikiran dengan temannya sendiri. Selain itu, diharapkan juga siswa bisa berpikir kreatif melalui interaksi dengan teman sehingga dapat menyelesaikan masalah dengan sistematis. Berkaitan dengan hal tersebut, menurut anggapan penulis bahwa penyajian materi dalam pembelajaran biologi akan lebih efektif jika dikemas dengan baik dan dilengkapi dengan metode yang tepat yaitu menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). 
     Dari uraian di atas, maka mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Koopertif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Konsep Ekosistem Di SMP 1 Negeri Sigli”.
B. Rumusan Masalah
     Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
  1. Bagaimanakah pelaksanaan penerapan Metode Cooperative Integrated Reading And Composition pada Mata pelajaran Biologi Konsep Ekosistem di SMP 1 Negeri Sigli?
  2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi Konsep Ekosistem di SMP 1 Negeri Sigli? 
C. Tujuan Penelitian
     Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
  1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penerapan Metode Cooperative Integrated Reading And Composition pada Mata pelajaran Biologi Konsep Ekosistem di SMP 1 Negeri Sigli
  2. Untuk mengetahui pembelajaran dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi Konsep Ekosistem di SMP 1 Negeri Sigli.
D. Manfaat Penelitian
     Hasil pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain sebagai berikut:
a. Secara teoritis 
     Penelitian ini di harapkan dapat memperbaiki praktek pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar siswa di kelas, jadi upaya perbaikan itu dapat memberi pengaruh dalam tingkat intelektual peserta didik khususnya dalam pembelajaran Biologi. 
b. Secara Praktis
1) Bagi Peserta didik
     Peserta didik dapat lebih mudah menguasai materi dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif ini tanpa adanya kesulitan saat proses belajar mengajar.
2) Bagi Guru
  1. Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam mengajar dan memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan metode pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. 
  2. Mendapat inspirasi tentang strategi pembelajaran yang lain. 
3) Bagi Sekolah
     Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi Madrasah. Dengan adanya informasi yang diperoleh sehingga dapat dijadikan sebagai kajian bersama agar dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lainnya. 
4) Bagi Peneliti
     Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan baru khususnya di bidang penelitian tindakan kelas ini, sehingga skripsi ini dapat di gunakan dalam proses belajar mengajar di masa mendatang.
E. Hipotesis Penelitian 
     Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan metode Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi Konsep Ekosistem di SMP 1 Negeri Sigli.
F. Definisi Istilah 
  1. Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya (Badudu, 2006:148).
  2. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi pengajar dalam mencanangkan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran (Suprijono, 2011:62). 
  3. Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksduk. Guru biasanya menempatkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas (Suprijono, 2010:54).
  4. Pembelajaran kooperatif tipe CIRC dari segi bahasa dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan suatu bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi bagian-bagian yang penting (Suyatno, 2009:68).
  5. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (Djamarah, 2010:23).
  6. Ekosistem adalah penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme (Ariezamhari, 2011).
G. Tinjauan Teoritis

1. Pengertian Penerapan

     Penerapan adalah sebuah tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya. Adapun unsur-unsur penerapan meliputi:
  1. Adanya program yang dilaksanakan.
  2. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.
  3. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun pengawasan dari proses penerapan tersebut (Badudu, 2006:148). 

2. Pengertian model pembelajaran

     Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, maka perlu adanya model-model pembelajaran yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran. Model dirancang untuk mewakili realitas sesungguhnya, walaupun model itu sendiri bukanlah realitas dari dunia sebenarnya. Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelompok maupun tutorial (Suprijono, 2011:46).

3. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

     Menurut Suprijono (2010:54) pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksduk. Guru biasanya menempatkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas. 
     Pembelajaran kooperatif didukung oleh teori Vygotski. Dukungan teori Vygotsky terhadap model pembelajaran kooperatif adalah penekanan belajar sebagai proses dialog interaktif. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran berbasis sosial. Menurut Anita Lie dalam Suprijono (2010:56), model pembelajaran ini didasarkan pada falsafat homo homini socius. Berlawanan dengan teori Darwin, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah mahluk sosial. Dialog interaktif (interaksi sosial) adalah kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Dengan kata lain, kerja sama merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerjasama, tidak akan ada individu, keluarga, organisasi, dan kehidupan bersama lainnya. Secara umum tanpa interaksi sosial tidak akan ada pengetahuan Piaget sebagai pengetahuan sosial.

4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

     CIRC adalah sebuah program komprehensif untuk mengajarkan membaca dan menulis pada kelas sekolah dasar pada tingkat yang lebih tinggi dan juga pada sekolah menengah (Slavin, 2009 : 16). CIRC merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif. Pendekatan pembelajaran kooperatif menekankan tujuan-tujuan kelompok dan tanggung jawab individual.
     Dari beberapa penelitian, model pembelajaran kooperatif ini dapat memberikan pembelajaran yang lebih banyak daripada model-model pembelajaran konvensional. Hal ini dikarenakan pembelajaran kooperatif dibangun atas dua teori utama yaitu teori motivasi dan kognitif. Dari perspektif motivasional, struktur tujuan kooperatif menciptakan sebuah situasi di mana anggota kelompok dapat sukses apabila kelompok mereka juga sukses (Slavin, 2009 : 16). Dalam metode ini siswa dibentuk kelompok untuk menanggapi suatu wacana atau media cetak, dengan langkah-langkah:
  1. Membentuk kelompok yang anggotanya empat orang yang heterogen.
  2. Guru menyampaiakan kompetensi yang ingin dicapai.
  3. Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran.
  4. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan atau ikhtisar terhadap wacana dan ditulis pada lembar kertas.
  5. Mempresentasikan hasil kelompok.
  6. Guru membuat kesimpulan bersama.
  7. Penutup.

5. Pengertian hasil belajar

     Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil menunjukkan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses. Begitu pula pada proses pembelajaran di sekolah, setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat merubah perilakunya dibandingkan sebelum mengikuti pembelajaran. Belajar dapat dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam bersikap dan bertingkah laku. Aspek perubahan yang dimaksud mencakup pada tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor (Purwanto, 2010:44-45). 

1. Konsep Ekosistem

     Menurut Ariezamhari (2011) Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
H. Populasi Dan Sampel
     Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VII SMP 1 Negeri Sigli yang berjumlah 250 orang siswa. Sampel dipilih secara random, dan tenyata diperoleh kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 25 siswa dengan materi yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dan kelas VII-2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 27 siswa dengan materi yang diajarkan menggunakan metode Konvensional.
I. Teknik Pengumpulan Data
     Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti memberikan soal tes. Soal tes diberikan setelah kegiatan belajar mengajar pada kelas CIRC dan kelas Konvensional selesai. Soal tes yang diberikan adalah sama untuk kedua kelas tersebut. Nilai yang dapat dari tes inilah yang diambil sebagai data.
J. Teknik Pengolahan Data
     Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistik yang sesuai. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang berarti dari dua hasil pengukuran suatu variabel dapat digunakan statistik uji-t. Di samping itu, uji-t ini baru dapat digunakan jika data berdistribusi normal dan homogen. Rumus uji-t yang digunakan menurut Sudjana (2000:239) adalah :
keterangan :
X1 = nilai rata-rata kelompok eksperimen 
X2 = nilai rata-rata kelompok kontrol
S = simpangan baku 
N1 = banyak data kelompok eksperimen 
N2 = banyak data kelompok kontrol
DAFTAR PUSTAKA
Ariezamhari. (2011, 07).Ekosistem Biologi SMA IPA . Diperoleh 08 Januari 2015, dari http://ariezamhari.blogspot.com/2011/07/ekosistem-biologi-sma-ipa.html
Badudu. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Djamarah. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Isjoni. 2010. Kooperatif Learning (Evektivitas Pembelajaran Kelompok). Jakarta: Grafindo.
Purwanto. 2010. Ilmu Pendidikan Teoritis dan praktis. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sudjana. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
________ 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suprijono. A. 2010. Cooperative Learning: teori dan aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______ 2011. Cooperative Learning: teori dan aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suyatno. 2009 . Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.
Slavin, Robert E.2009.Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik.Bandung:Nusa Media.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »