PENGERTIAN KOORDINASI, KEPRIBADIAN DAN KONSEP DIRI

BAB I 
PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang 

     Dalam mempelajari psikologi tidak lepas dari mempelajari tentang jiwa, kepribadian seseorang dalam setiap perbuatan tingkah laku dalam kesehariannya. Khusus dalam mempelajari kepribadian seseorang tidak hanya dapat dilihat dari tampak luarnya saja, karena sering kali apa yang terlihat dari luar tidak sama dengan kenyataan yang terjadi, yang dialami seseorang, semua yang tampak dari luar hanyalah sebagai topeng saja. Untuk itu dalam makalah ini penulis menguraikan sedikit tentang kepribadian. Semoga bermanfaat. 
KEPRIBADIAN DAN KONSEP DIR
KOORDINASI, KEPRIBADIAN DAN KONSEP DIRI

B. Rumusan Masalah 
  1. Apa pengertian koordinasi, kepribadian dan Konsep Diri? 
  2. Bagaimana dimaksud dengan peluang dan tekanan? 
  3. Apasaja karakteristik konsep diri? 
C. Tujuan 
  1. Untuk mengetahui pengertian koordinasi, kepribadian dan Konsep Diri 
  2. Mengetahui maksud dengan peluang dan tekanan 
  3. Mengidentifikasi karakteristik konsep diri 
BAB II 
PEMBAHASAN 

A. Pengertian perilaku Organisasi 

  1. Perilaku organisasi adalah suatu studi yang mempelajari tingkah laku manusia dimulai dari tingkah laku secara individu, kelompok dan tingkah laku ketika berorganisasi, serta pengaruh perilaku individu terhadap kegiatan organisasi dimana mereka melakukan atau bergabung dalam organisasi tersebut. 
  2. Perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi yang mengamati tentang pengaruh perilaku individu, kelompok dan perilaku dalam struktur organisasi dengan maksud untuk mendapatkan pengetahuan guna memperbaiki keefektifan organisasi.
  3. Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). 
Pengertian prilaku organisasi menurut beberapa ahli,sebagai berikut : 
  1. Toha (2001) bahwa yang dimaksud perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. 
  2. John (1983) yang menyebutkan bahwa perilaku organisasi merupakan suatu istilah yang agak umum yang menunjukkan kepada sikap dan perilaku individu dan kelompok dalam organisasi, yang berkenaan dengan studi sistematis tentang sikap dan perilaku, baik yang menyangkut pribadi maupun antar pribadi di dalam konteks organisasi. 
  3. James L. Gibson, John. M. Ivancevich, James. H. Donelly Jr. (1986) menyebutkan bahwa yang dimaksud perilaku organisasi adalah studi tentang perilaku manusia, sikapnya dan hasil karyanya dalam lingkungan keorganisasian. 
  4. Robbin (2001) bahwa perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi. 
  5. Prof.Joe.Kelly , perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari sifat-sifat organisasi, termasuk bagaimana organisasi di bentuk, tumbuh dan berkembang. 
  6. Drs. Adam Indrawijaya, perilakuorganisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan tindakan manusia, baik aspek pengaruh anggota terhadap organisasi maupun pengaruh organisasi terhadap anggota. 
  7. Drs. Sutrisna Hari, MM, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari dinamika organisasi sebagai hasil interaksi dari sifat khusus (karakteristik) anggota dan sifat khusus (karakteristik) para anggotannya dan pengaruh lingkungan. 
  8. Larry L Cummings bahwa perilaku organisasi adalah suatu cara berpikir, suatu cara untuk memahami persoalan-persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil-hasil penemuan berikut tindakan-tindakan pemecahan. 

B. Mengapa Perlu Organisasi 

     Organisasi adalah wadah berkumpulnya orang-orang yang melaksanakan proses kerja sama untuk tercapainya tujuan yang telah ditentukan. "Organisasi dalam bentuk apapun akan selalu berada dalam kita" Itulah kalimat sederhana yang dituliskan James A.F. Stoner tentang organisasi. Memang benar, organisasi menjadi keseharian dari hidup manusia dengan karakter makhluk sosial. Manusia berusaha bertahan hidup dalam sebuah lingkaran organisasi atau suatu sistem organisme yang membuat manusia saling membutuhkan dengan sesamanya maupun alam semesta ini. ada beberapa alasan yang mendasar sehingga membuat organisasi itu penting. Alasan pertama adalah organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan, mengapa? karena organisasi melaksanakan fungsi penting yaitu dengan mengatasi keterbatasan sebagai perorangan, organisasi memungkinkan kita mencapai tujuan yang akan lebih sukar atau tak mungkin dicapai sendiri. 
     Alasan kedua mengapa organisasi itu penting adalah organisasi sebagai alat untuk melestarikan pengetahuan. Pentingnya organisasi untuk melestarikan pengetahuan itu kita dapatkan dari organisasi seperti sekolah, universitas, museum, kelompok studi, organisasi kemahasiswaan, dan lainnya yang berusaha untuk terus melestarikan pengetahuan. 
     Alasan ketiga mengapa organisasi itu penting yaitu karena organisasi sebagai sumber karir. Ini karena organisasi memberikan kepada anggotanya sumber kehidupan dan mungkin bahkan kepuasan pribadinya. Jadi, kita pasti sudah mengerti mengapa organisasi itu penting bagi masyarakat kita. Karena itu, marilah berorganisasi. 

C. Model prilaku organisasi 

     Perilaku organisai bagian dari ilmu manajemen yang merupakan seni manajemen (the art of management). Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam filosofi perilaku organisasi yaitu premis kenyataan (pandangan deskriptif tentang perilaku dunia yang diperoleh dari penelitian ilmu perilaku dan pengalaman pribadi), dan premis nilai (mewakili pandangan tentang sesuatu yang lebih disenangi dari sasaran tertentu). Hasil dari sistem perilaku organisasi yang efektif adalah peningkatan motivasi, yang jika digabung dengan kemampuan dan keterampilan karyawan akan meningkatkan produktivitas karyawan. 
Ada empat model dalam perilaku organisasi, yaitu: 
  1. Otokratik 
  2. Kastodial 
  3. Suportif dan, 
  4. kolegial. 
     Model-model dalam perilaku organisasi ini dalam praktiknya adalah sesuatu yang bisa berubah secara evolusioner, sesuatu yang didasarkan pada nilai tambah, sesuatu yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan karyawan, sesuatu yang dapat mengikuti kecendrungan menuju model-model yang lebih baru, dan sesuatu dimana salah satu model dapat diaplikasikandengan sukses pada situasi-situasi tertentu. 
     Pengembangan model dalam Perilaku Organisasi Model-model dalam perilaku organisai masih dapat dikembangkan sesuai dengan tuntutan modernisasi manajemen dimasa depan. Model dimaksudkan sebagai abstraksi dari realitas, yaitu penyederhanaan representasi dari beberapa fenomena di dunia nyata. Pengembangan model melibatkan tiga variable pentinga dalam perilaku organisasi, yaitu: 
  1. Variabel tergantung (Dependent Variable) : sebuah respons yang dipengaruhi variabel bebas. Hal yang penting adalah : produktivitas, absen kerja, pindah kerja, pemutusan kerja, dan kepuasan kerja, dan kadang stress di tempat kerja. 
  2. Variabel Bebas ( Independent Variable),sebuah variabel yang dianggap sebagai penyebab timbulnya perubahan pada variable tergantung, terdiri dari tiga tingkatan yaitu tingkat individual, tingkat kelompok, dan tingkat organisasi. Perilaku organisasi paling mudah dipelajari sebagai model bangunan yang bertingkat, yang fondasinya adalah pengertian kita tentang perilaku individual, bahwa karakteristik pribadi mulai dari lahir mempunyai dampak pada perilaku karyawan, dan manajemen hanya sedikit dapat mengubahnya. 
  3. Variabel Antara (Moderating Variable): sebuah variabel yang mengurangi atau mempengaruhi efek dari variabel bebas terhadap variabel tergantung. 

D. Peluang dan Tekanan 

1. Globalisasi 
Tantangan 1 
Persaingan 
     Persaingan timbul karena banyaknya organisasi yang bermunculan yang bergerak di bidang sama. Diera globalisasi ini, persaingan merupakan hal yang wajar dan tidak bisa dihindarkan. Setiap organisasi akan sama-sama menghadapi persaingan ini. Yang membedakan adalah cara menanggapi persaingan ini, apakah sebagai suatu ancaman atau suatu yang mendorong untuk lebih berinovasi dan kreatif. 
Peluang 1 
     Dengan demikian untuk menghadapi persaingan maka Perusahaan/Organisasi harus berlomba menciptakan sebuah inovasi yang dapat menguasai pangsa pasar.Hal ini dapat menjadi peluang untuk tumbuh kembang suatu Perusahaan/Organisasi . 
Tantangan 2 
Tekanan meningkatkan kualitas dan produktifitas 
     Seiring dengan perkembangan peradaban, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat dan semakin kompleks. Tuntutannya di jaman sekarang tidak hanya sekedar menuntut banyak atau kuantitas melainkan lebih mementingkan segi kualitas. Maka dari itu tantangan suatu organisasi dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut maka dituntut untuk memberikan kualitas terbaik. Ini juga merupakan salah satu solusi dalam menghadapi persaingan. 
Peluang 2 
     Untuk itu Perusahaan/Organisasi harus memunculkan ide ide baru yang berinovasi didalam mengelola aktifitas perusahaan .Meningkatkan keunggulan produk,dan memberikan pelayanan prima terhadap pelanggan .Dengan begitu Perusahaan/Organisasi memiliki daya saing yang tinggi. 
2. Keragaman Tenaga Kerja 
Tantangan 1 
     Di Indonesia keragaman tenaga kerja bersifat terbatas, terutama yang agak menonjol adalah perbedaan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Namun perusahaan di Indonesia harus siap dalam mengantisipasi keragaman tenaga kerja dalam rangka globalisasi, karena keragaman akan meluas dengan masuknya modal asing yang berarti juga masuknya tenaga kerja asing dari berbagai etnis atau bangsa. 
Peluang 1 
     Di dalam keragaman tenaga kerja maka Perusahaan/Organisasi harus bersikap adil dan tidak diskriminatif demi mencapai tujuan Perusahaan/Organisasi tersebut .Peraturan-peraturan yang dibuat dalam Perusahaan/Organisasi tersebut harus dipatuhi oleh semua pihak yang berada didalamnya ,tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain. 
Tantangan 2 
     Anak-anak sebagai tenaga kerja: pengamatan dan penelitian menunjukkan bahwa praktek mempekerjakan anak-anak disebabkan oleh dua faktor. Pertama, demi memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan menekan biaya operasional perusahaan – khususnya upah dan gaji. Hal ini terjadi karena pemikiran bahwa anak-anak sebagai tenaga kerja tidak memiliki banyak tuntutan, belum menyadari haknya, dan oleh karena itu mereka menerima perlakuan yang tidak manusiawi dari pengguna tenaga kerja anak-anak. Kedua, karena tekanan ekonomi menjadikan banyak orang tua tidak mampu justru mendorong anak-anak mereka untuk sedini mungkin turut mencari nafkah keluarga. 
Peluang 2 
     Meskipun di dalam Undang Undang tidak boleh mempekerjakan anak dibawah umur namun demi memenuhi kebutuhan keluarganya mereka harus rela meninggalkan dunia mereka untuk mencari uang .Mungkin sisi positifnya adalah anak anak dapat lebih dulu mengenal dunia ini.Tetapi akan lebih baik jika anak anak tidak dipekerjakan dahulu karena pertumbuhan otaknya lagi berkembang dalam usia usia dini .Mereka seharusnya dapat belajar seperti anak-anak yang lain . 
     Di harapkan pemerintah dapat memenuhi kebutuhan bagi keluarga miskindan melarang keras orang tua yang menyuruh anak-anak menjadi pengamen/pengemis, agar anak-anak dapat bebas menikmati dunianya . 
3. Peningkatan kualitas dan produktifitas 
Tantangan 1 
     Semakin intelektual dan pribadi suatu pekerjaan, maka semakin sulit pula mencapai peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas yang rendah dalam sektor jasa dikaitkan dengan peningkatan aktivitas yang rendah produktivitasnya dalam sektor jasa. Termasuk di dalamnya aktivitas yang sebelumnya bukan merupakan bagian dari bisnis, seperti tempat penitipan anak, penyiapan makanan, pembersihan rumah, dan jasa binatu. Kegiatan ini telah dipindahkan keluar dari rumah dan masuk ke dalam ekonomi sejalan dengan semakin bertambahnya wanita yang terjun di dunia kerja. Aktivitas ini berdampak pada produktivitas rendah yang terukur pada sektor jasa, walaupun sesungguhnya produktivitas meningkat, karena aktivitas ini sekarang lebih efisien dari sebelumnya. 
Peluang 1 
     Untuk itu Perusahaan/Organisasi harus memiliki rencana yang matang agar dapat memberikan arah terhadap Perusahaan/Organisasi .Manajemen harus secara efisien menerapkan prisip POAC didalamnya .Meningkatkan Produktivitas tidak lah mudah tetapi tidak mustahil dapat diterapkan .Setidaknya ini mendorong Perusahaan/Organisasi dapat berpikir jauh kedepan 
Tantangan 2 
     Kelebihan kapasitas meningkatkan kompetisi,dan kompetisi yang meningkat memaksa para manajer untuk mengurangi biaya dan ,pada saat yang sama,meningkatkan produktivitas organisasi serta kualitas produk dan jasa yang mereka tawarkan .Ahli manajemen,Tom Peters berkata ,”Hampir semua peningkatan kualitas berasal dari penyederhanaan desain ,manufaktur ,susunan,proses,dan Prosedur.” 
Peluang 2 
   Untuk mencapai tujuan Perusahaan/Organisasi,para manajer harus mengimplementasikan program-program seperti manajemen kualitas dan perencanaan ulang proses program yang membutuhkan keterlibatan karyawan yang ekstensif. 
4. Kelangkaan Tenaga Kerja 
Tantangan 1 
     Baru-baru ini dilaporkan hampir 60% perusahaan – perusahaan di Jepang sedang kesulitan dengan tenaga kerja sehingga harus menunda untuk melakukan ekspansi bahkan ada perusahaan yang mulai merugi. Kondisi ini menunjukkan langkanya tenaga kerja di negeri sakura tersebut. 
Peluang 1 
     Ekonomi Jepang saat ini tengah mengalami kontraksi terparah pada kuartal kedua lalu. Oleh karena itu, untuk mengatasi kontraksi perekonomian terhadap pasar tenaga kerja Jepang saat ini maka Gubernur BOJ mempertimbangkan sesegera mungkin menyewa tenaga kerja asing untuk mendongkrak produktivitas kegiatan bisnis dan investasi di negaranya. 
Tantangan 2 
     Pada tahun 1950 ,hampir 80 % dari semua pria berusia 62 tahun masih bekerja,saat ini hanya ada separuh lebih sedikit yang masih bekerja.Rencana pensiun dan tunjangan Jaminan Sosial yang lebih baik telah membuat banyak pekerja melakukan pensiun dini ,terutama mereka yang pekerjaannya melelahkan dan tidak menantang . 
Peluang 2 
     Pada masa kekurangan tenaga keja,upah dan tunjangan yang bagus tidak akan cukup untuk mendapatkan dan mempertahankan karyawan yang terampil.Para manajer membutuhkan strategi perekrutan dan pemeliharaan yang canggih.Selain itu ,manajer harus mengubah praktik-praktik organisasi untuk mencerminkan kebutuhan dari angkatan kerja yang lebih tua dan memikirkan cara –cara untuk memotivasi pekrja lebih muda yang merasa terhambat ketika kolega kolega yang lebih tua tidak pensiun . 
5. Meningkatkan layanan pelanggan 
Tantangan 1 
     Layanan pelanggan merupakan tantangan terbesar bagi operator seluler. Menurut survei yang dilakukan oleh Tektronix Communications, buruknya layanan pelanggan menjadi alasan utama bagi sepertiga dari seluruh pelanggan seluler dunia mengganti operator selulernya.“Meskipun operator belakangan ini berlomba-lomba meningkatkan investasi sumber daya manusia dan infrastruktur, layanan pelanggan tetap menjadi tantangan mereka,” ujar Viraj Pradhan, Sales Director Asia Tenggara, Tektronix Communications.Menurut Viraj, pelanggan sangat kecewa dengan kemampuan petugas layanan pelanggan dalam mengatasi dan menemukan sumber masalah dengan segera. 
     Ketika mereka diminta untuk menilai kemampuan petugas layanan pelanggan dalam memecahkan suatu masalah, responden paling tidak percaya pada kemampuan petugas dalam mengatasi masalah buruknya jangkauan sinyal. 
Peluang 1 
     Agar perusahaan selular itu dapat mempertahankan pelanggannya maka harus berusaha menarik pelanggan dengan cara meningkatkan kekuatan sinyal operator.Karena memang pelanggan akan kesal jika system jaringannya lama ,ketika harus menelpon,sms,atau internetan.Mereka cenderung memilih operator yang dapat mengakses data secara cepat. 
Tantangan 2 
     Kebanyakan Organisasi/Perusahaan mengalami kegagalan karena karyawannya gagal menyenangan pelanggan.Jadi ,manajemen harus menciptakan sebuah kultur yang responsive terhadap pelanggan mulai dari pesanan pelanggan sampai layanan purna jual jika Organisasi /Perusahaan tersebut di bidang barang . 
Peluang 2 
     Untuk itu ada 5 langkah suatu Perusahaan/Organisasi dalam mempertahankan pelanggannya yaitu : 

Berikan perhatian before dan after sales 
     Sebagian besar pelaku pasar hanya fokus terhadap penawaran yang akan mereka sampaikan, tanpa memperhatikan keinginan konsumen. Kesalahan inilah yang sering membuat para konsumen melakukan penolakan secara langsung terhadap para sales, sebab mereka menganggap para sales hanya akan berpromosi menawarkan sebuah barang. Karenanya untuk menciptakan kepuasan konsumen, berikan perhatian khusus kepada para konsumen baik sebelum terjadi transaksi pembelian maupun pasca pembelian. Misalnya saja dengan membagikan katalog menarik untuk memancing minat konsumen, serta memberikan garansi khusus pada produk unggulan yang Anda pasarkan. 
Ciptakan sebuah hubungan yang saling menguntungkan
     Dalam memasarkan sebuah produk, tak jarang para pelaku pasar atau pedagang lebih mendominasi komunikasi yang terbangun. Mereka memposisikan para konsumen sebagai pendengar, dan pemasar sebagai narasumber utamanya. Strategi pemasaran seperti ini tentunya terbilang kuno, sebab sekarang ini para konsumen sudah mulai cerdas dan bisa menentukan produk-produk unggulan yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Oleh sebab itu, pastikan hubungan yang terbangun antara konsumen dan pelaku pasar bisa seimbang dan saling menguntungkan. 
Lakukan follow up pasca penjualan 
     Untuk mempertahankan loyalitas pelanggan, ada baiknya Anda mencatat semua customer yang pernah membeli produk Anda dan mencoba melakukan follow up ulang pasca pembelian pertama. Meskipun cara ini sangatlah mudah, namun sampai hari ini belum semua pelaku usaha melakukannya. Biasanya mereka kurang peduli dengan prospek yang sudah dimiliki, dan cenderung mencari sasaran (konsumen baru) dibandingkan harus mem-follow up ulang konsumen-konsumen yang pernah melakukan pembelian di perusahaan mereka. 
Tawarkan program menarik untuk menjaga loyalitas konsumen
     Seperti halnya mall-mall besar maupun pusat perbelanjaan di kota-kota besar yang biasanya menawarkan program premium atau kartu keanggotaan untuk menjaga loyalitas para pelanggan. Anda pun juga bisa mencoba program tersebut untuk membangun loyalitas konsumen. Mulailah dengan menawarkan sebuah keanggotaan atau member khusus yang akan memberikan banyak keuntungan bagi para pelanggan setia Anda. Misalnya saja menawarkan diskon khusus bagi para konsumen yang memiliki kartu keanggotaan, atau menawarkan bonus tertentu bagi para member yang berbelanja cukup banyak di perusahaan Anda. 
Berikan keuntungan bagi pelanggan setia Anda
     Selain menawarkan program menarik untuk menjaga loyalitas konsumen, Anda juga bisa menjalin kerjasama dengan para pelanggan setia Anda. Tawarkan peluang bisnis bagi para konsumen yang bisa memberikan untung besar bagi mereka dan sekaligus bisa membantu Anda dalam meningkatkan pemasaran produk. Contohnya saja dengan membuka program reseller untuk para konsumen yang tertarik memasarkan produk Anda. Strategi ini tidak hanya menguntungkan para reseller, namun juga mendorong para pelanggan untuk melakukan pembelian berulang-ulang 
6. Meningkatkan Ketrampilan Personal 
Tantangan 1 
     Disamping profesionalitas, guru juga harus menghadapi beberapa kata kunci dunia pendidikan yaitu, kompetisi, transparansi, efisiensi, dan kualitas tinggi. Dari segi sosial, masayarakat global akan menjadi sangat peka dan peduli terhadap masalah-masalah demokrasi, hak asasi manusia, dan isu lingkungan hidup.
     Kendala tersebut harus dihadapi guru dengan sangat arif. Maka tidak heran jika pemerintah mengadakan sertifikasi guru, agar profesionalitas guru terwujud. Perhatian pemerintah memberi solusi terhadap persoalan dunia pendidikan khsusunya guru, di implementasikannya dengan sertifikasai guru dan meningkatkan kesejahteraanya dengan peningkatan tunjangan pendidikan. Dengan demikian, kulaitias mutu pendidikan harus sangat diperhatikan bagi para guru untuk menyelamatkan profesinya. 
     Menanggapi persoalan tersebut, dalam peningkatan kualiatas pengajaran, guru harus bisa mengembangkan tiga intelejensi dasar siswa. Yaitu, intelektual, emosional dan moral. Tiga unsur itu harus ditanamkan pada diri murid sekuat-kuatnya agar terpatri didalam dirinya. Hal lain yang harus diperhatikan guru adalah dimensi spiritual siswa. 
     Intelektual murid harus luas, agar ia bisa menghadapi era globalisasi dan tidak ketinggalan zaman apalagi sampai terbawa arus. Selain itu, dimensi emosional dan spiritual pelajar harus terdidik dengan baik, agar bisa melahirkan perilaku yang baik dan murid bisa bertahan di antara tarik-ulur pengaruh demoralisasi diera globalisasi dengan prinsip spiritualnya. 
     Disamping itu, untuk mempertahankan profesinya, guru juga harus memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai, memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya, mampu berkomunikasi baik dengan anak didiknya, mempunyai jiwa kreatif dan produktif, dan mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya. Dengan demikian, tantangan guru di era glbalisasi tidak akan menggusurnya pada posisi yang tidak baik, sebagaimana diatas. 
Peluang 1 
     Untuk itulah peranan guru di dalam organisasi pendidikan sangatlah penting karena siswa belajar dari mereka .Guru harus meningkatkan ketrampilan personalnya baik dari inteligentnya ,spiritualnya maupun dari cara mereka mendidik dan mengajari siswa-siswinya ,jika sudah begitu Pemerintah harus memperbaiki kehidupan para guru .Seperti guru-guru yang ada di pelosok-pelosok Indonesia yang sukarela mengajari para siswa-siswinya tetapi jarang mendapatkan upah yang maksimal. 
Tantangan 2 
     Para manajer di masa sekarang dihadapkan pada dunia yang keras dengan kehadiran para pesaing dan berbagai inovasi yang berkembang. Di masa depan, perusahaan yang mampu bertahan adalah mereka yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. Oleh karena itu, mempersiapkan para manajer untuk beradaptasi dengan perubahan menjadi hal yang sangat penting. Para manajer tidak hanya perlu fleksibel dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, tetapi juga harus mampu melakukan diagnosis permasalahan serta mengimplementasikan program perubahan. 
Peluang 2 
     Untuk itulah para manajer perlu meningkatkan keahlian /ketrampilan personal karena pesain-pesaing pasar akan banyak bermunculan dengan ide-ide atau gebrakan-gebrakan baru .Jika suatu Organisasi/Perusahaan ingin dapat berjalan atau bertahan maka diharapkan para manajer mampu meningkatkan segala kemampuannya . 
7. Empowerment (Pemberdayaan Karyawan) 
Tantangan 1 
     Tujuan pelibatan dan pemberdayaan adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan customer value. Oleh karena itu karyawan harus memahami apa itu customer value, komponen sistem, dan bagaimana untuk menentukan dan mengukur customer value. Kesuksesan implementasi pelibatan dan pemberdayaan karyawan memerlukan perubahan budaya perusahaan (cara berfikir dan bekerja para manajer). Pelibatan dan pemberdayaan karyawan (PPK) bulan hanya merupakan alat menejemen atau strategi menejemen yang berumur singkat. Karyawan yang telah bekerja cukup lama dan telah mengalami berbagai inovasi menejemen yang silih berganti menjadi enggan menerima program PPK apabila mereka memandang sebagai strategi yang berumur singkat dan kemungkinan akan diganti dengan strategi dimana karyawan tidak suka dan bersikap apatis terhadap sesuatu yang baru. 
Peluang 1 
     Para Manajer harus dapat meyakinkan karyawan yang telah bekerja cukup lama untuk dapat menerima Pelibatan dan pemberdayaan karyawan (PPK).Agar karyawan tersebut dapat menerima tanggung jawabnya dan tidak bersifat apatis dengan strategi Perusahaan/Organisasi yang baru .Untuk itu para manajer harus menggunakan cara –cara untuk memotivasi /mendorong mereka agar dapat melakukan tanggung jawab yang baru dalam pekerjaannya. 
Tantangan 2 
     Pada tahun 1980-an ,manajer dianjurkan untuk membuat karyawan mereka berpartisipasi dalam keputusan –keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan.Saat ini,manajer berbuat lebih jauh dengan memungkinkan para karyawan sepenuhnya mengendalikan kerja mereka.Jumlah organisasi yang menggunakan tim yang mandiri ,bekerja tanpa pengawasan bos,semakin banyak. 
Peluang 2 
     Manajer mulai memberdayakan karyawan,mereka membuat karyawan bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang mereka lakukan,dan dengan demikian,manajer dipaksa untuk belajar melepaskan kendali,sementara karyawan dipaksa untuk belajar bertanggung jawab atas kerja mereka dan membuat keputusan-keputusan yang tepat . 
8. Menyikapi Kesementaraan 
Tantangan 1 
     Pada era pengetahuan yang lingkungan bisnisnya bergejolak,konsep kesesuaian strategik yang diambil kurang cukup responsif terhadap perkembangan lingkungan yang sangat dinamis.Perusahaan perlu menjaga agar dirinya menjadi lebih siap dan responsif .Perusahaan perlu melakukan transformasi secara berkelanjutan dan mencegah dirinya terjebak dalam usaha mempertahankan kesesuaian strategik melalui formalisasi sistema perencanaan(birokratisasi perencanaan)untuk melanggengkan sukses masa lau yang biasanya tidak mungkin terulang kembali .Perusahaan juga perlu menjaga diri agar tidak tersedot dalam spiral menyusut dari keberhasialan yang menye abkan wawasan usaha makin menyempit.Manajemen perlu menyadari bahwa proses adaptasi eksternal penuh unsur kesementaraan. 
Peluang 1 
     Untuk itu perusahaan harus dapat beradaptasi dengan cepat menyikapi perubahaan yang semakin cepat.Memang pada era globalisasi dan juga perdagangan bebas banyak Perusahaan/Organisasi yang manajemennya mempekerjakan karyawan dengan sistema kontrak.Para Manajer dan karyawan juga harus dapat memahaminya .Ini disebabkan karena perubahan sistem yang silih berganti dan juga 
Tantangan 2 
     Karyawan produksi di perusahaan seperti Caterpillar,Ford dan Alcoa,saat ini harus mengetahui cara mengoperasikan peralatan produksi yang terkomputerisasi.Dua puluh tahun lalu ,hal tersebut bukan merupakan bagian dari deskripsi pekerjaan mereka.Kelompok kerja juga semakin verada dalam keadaan yang terus menerus berubah .Di masa lalu,karyawan ditetapkan dalam sebuah kelompok kerja yang spesifik,dan penugasan tersebut relatif permanen.Saat it terdapat jaminan yang cukup untuk bekerja dengan orang yang sama dari hari ke hari .Prediksi seperti itu tlah digantikan oleh tim kerja sementara,tim yang terdiri atas anggota dari departemen departeman yang berbeda dan yang anggotanya berganti setiap saat,dan semakin sering terjadi perputaran karyawan untuk mengisi tugas yang menerus berubah . 
Peluang 2 
     Manajer dan karyawan pada zaman sekarang harus belajar menghadapi kesemntaraan.Mereka harus belajar hidup dengan fleksibilitas,spontanitas dan ketidak pastian.Karena pangsa pasar pun semakin hari semakin banyak perubahan persaingan begitu ketat yang akhirnya menuntut Perusahaan/Organisasi harus dapat beradaptasi . 
9. Merangsang inovasi dan Perubahan 
Tantangan 1 
Adanya 4 alasan mengapa orang menolak inovasi /perubahan 
  1. Ketidakpastian atas output yang dihasilkan oleh organisasi.Langkah ini membutuhkan komitmen Manager puncak untuk mengubah sebagian atau semua perubahan prosedur kerja. 
  2. Kebiasaan,karena dengan adanya perubahan maka hal hal yang biasa dilakukan dalam para karyawan dalam tugasnya menjadi berubah 
  3. Kekhawatiran akan pribadi seperti hilangnya struktur kerja dan kenyamanan apabila perubahan yang dilakukan gagal . 
  4. Keyakinan bahwa perubahan itu tidak menguntungkan karena tidak sesuai dengan sasaran atau tujuan Perusahaan/organisasi yang terbaik 
Peluang 1 
Teknik yang harus dilakukan untuk menghindari penolakan ini yaitu : 
  1. Pendidikan dan komunikasi ; Para manajer harus melakukan pendidikan seperti training on job dan mengkomunikasikan kepada para karyawan atas perubahan peran mereka 
  2. Partisipasi ; kinerja anggota organisasi sangat membutuhkan keterlibatan manajer untuk mencapai suatu sasaran organisasi 
  3. Fasilitas ; kinerja anggota organisasi harus mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaannya dan peran kepala organisasi .Hal ini juga agar para anggota karyawan tidak stress dalam melakukan pekerjaanya. 
  4. Negosiasi ; ada kalanya seorang karyawan enggan melakukan pekerjaan yang diberikan untuk itu para manajer harus melakukan negosiasi kepada mereka mendengarkan aspirasi mereka supaya mereka kembali melakukan pekerjaan dengan sebaik baiknya . 
Tantangan 2 
     Hanya karena Domino’s ribuan gerai pizza kecil tutup karena para manajernya berpikir mereka dapat menjalankan usahanya seperti dulu .Amazon.com membuat bangkrut banyak toko buku independen ketika berhasil membuktikan untuk mejual buku-buku dari situs Internet.Dell telah menjadi penjual komputer terbesar di dunia dengan terus-menerus memperbarui diri da mengakali kompetensinya. 
Peluang 2 
     Memang pada era globalisasi ini Inovasi dan perubahan menjadi hal yang sangat penting.Karyawan suatu organisasi bisa menjadi pendorong inovasi dan perubahan atau sebliknya ,menjadi batu penghalang .Untuk itulah para manajer harus dapat menstimulasi kreativitas dan daya tahan karyawan mereka terhadap perubahan. 
10. Menyeimbangkan konflik 
Tantangan 1 
     Karyawan biasa pada tahun 1960-an atau 1970-an bekerja d kantor selama delapan atau sembilan jam per hari dari hari Senin hingga Jumat.Tempat dan jam kerja ditentukan dengan jelas.Hal tersebuttidak lagi berlaku bagi sebagian besar angkatan kerja saat ini .Karyawan semakin sering mengeluh bahwa batas antara waktu kerja dan waktu bukan kerja menjadi tidak jelas,sehingga menimbulkan konflik-konflik pribadi dan tekanan Namun pada saat yang sama,angkatan kerja pada zaman sekarang menghadirkan peluang baik para pekerja untuk menciptakan dan menyusun peran-peran kerja mereka . 
Peluang 1 
     Untuk itu pihak manajemen Perusahaan/Organisasi harus menggunakan Metode Stimulasi Konflik. Metode ini digunakan untuk menimbulkan rangsangan karyawan karena karyawan pasif yang disebabkan oleh situasi dimana konflik terlalu rendah. Rintangan semacam ini harus diatasi oleh manajer untuk merangsang konflik yang produktif 
Metode Stimulasi Konflik meliputi : 
  1. Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam kelompok 
  2. Penyusunan kembali organisasi 
  3. Penawaran bonus ,pembayaran intensif dan penghargaan untuk mendorong persaingan.
  4. Pemilihan manajer manajer yang tepat dan 
  5. Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan 
Tantangan 2 
     Karyawan semakin menyadari bahwa pekerjaan telah mengesampingkan kehidupan pribadi mereka,dan mereka tidak bahagia karenanya.Sebagai contoh ,sebuah survey yang baru baru ini dilakukan menyatakan bahwa karyawan menginginkan pekerjaan yang memberi mereka fleksibilitas jadwal kerja sehingga mereka bisa mengatur konflik kehidupan-pekerjaan dengan lebih baik .Karena jika hal ini tidak dapat diselesaikan maka akan menimbulkan stress yang berkepanjangan 
Peluang 2 
     Pada persoalan tentang fleksibilitas jadwal kerja itu merupakan tanggung jawab dari Pengelola Organisasi .tetapi jika masalah yang terjadi pada diri karyawan seperti Stress itu dapat dikelola .Secara individu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan karyawan untuk mengendalikan stres di tempat kerja. Cara tersebut diantaranya adalah dengan menerapkan manajemen waktu, secara rutin melakukan latihan fisik dan mental seperti olahraga dan relaksasi, serta membina jejaring sosial yang luas. 
     Sedangkan secara organisasi, ada lima strategi yang bisa dilakukan perusahaan untuk membantu karyawan menangani stres di tempat kerja. Kelima strategi adalah: menghilangkan stressor atau pemicu stres, menjauhkan karyawan dari stressor, mengubah persepsi karyawan terhadap stressor, mengendalikan konsekuensi dari stres, dan menyediakan dukungan sosial bagi karyawan yang menghadapi stres. 
     Contoh praktek manajemen stres yang dilakukan perusahaan terkait dengan kelima strategi di atas adalah: konseling klinis dan personal, uraian pekerjaan yang jelas, jaminan kerja seperti asuransi dan tunjangan kesehatan, jam kerja yang fleksibel, tempat atau sarana bagi karyawan melakukan meditasi, berolahraga atau berkesenian, keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan dan perubahan di perusahaan, serta program-program yang terkait dengan perbaikan kesehatan karyawan.Kesimpulannya, minimal ada dua pilihan yang dapat diambil dalam menghadapi stres: to fight or flight. Melawan atau menghindar. Pekerja pemenang adalah mereka yang tidak hanya mampu melawan, tetapi juga mampu mengelola stres di tempat kerja dan menjadikannya sebagai suatu tantangan untuk hasilkan kinerja yang lebih tinggi. 
11. Meningkatkan Perilaku Etis/Etika 
Tantangan 1 
     Setelah tanggung jawab dasar terpenuhi, perusahaan harus berusaha memenuhi tanggung jawab sosialnya. Perusahaan kemudian dapat memenuhi tanggung jawab etika dengan melakukan hal-hal yang bernilai tetapi tidak dalam hokum. Tanggung jawab kebebasan memilih pada masa sekarang mungkin pada masa dating menjadi tanggung jawab etika dan social. 
Peluang 1 
     Moralitas, dimana perusahaan harus bertanggung jawab kepada banyak pihak yang berkepentingan karena hal ini merupakan ‘hal benar yang harus dilakukan’. Terutama berdasarkan pada nilai-nilai keagamaan atau beberapa tanda moral yang diyakini secara personal, suatu tindakan dinilai berdasarkan pada apa yang dianggap baik oleh masyarakat umum. Pemikiran tersebut bersifat altruistic (hanya memikirkan kepentingan orang lain); tidak ada harapan untuk menerima balas dari apa yang kita lakukan. 
Tantangan 2 
     Karyawan melihat individu di sekeliling mereka terlibat dalam praktik-praktik tidak etis pejabat terpilih dinyatakan menggelapkan laporan keungan atau melakukan penyuapan;eksekutif perusahaan memperbesar keuntungna perusahaan sehingga mereka bisa menguangkan opsi saham mereka yang meugntungkan dan pemimpin universitas pura pura “tutup mata”ketika pelatih yang berambisi memenangkan pertandingan mendorong atlet atlet yang mempunyai beasiswa untuk mengabil mata kuliah yang mudah agar memenuhi syarat kelulusan. 
Peluang 2 
     Manajer dan organisasi merespons masalah ini dari sejumlah arah .Mereka menulis dan medistribusikan kode-kode etika untuk membimbing karyawan menyelesaikan dilema etika.Mereka meberikan seminar,lokakarya ,dan program pelatihan serupa untuk berusaha meningkatkan perilaku etis.Manajer saat ini harus menciptakan iklim etis yang sehat untuk karyawannya,sehingga karyawan bisa melakukan pekerjaan mereka dengan produktif dan menghadapi sedikit ambiguitas terkait apa yan merupakan perilaku yang benar dan yang salah. 

E. Pengertian kepribadian 

     Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang teridiri dari corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap yang melekat pada seseorang jika berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Istilah kepribadian adalah konsep yang luas sehingga tidak mungkin membuat definisi berlaku untuk semua orang. Dapat dikatakan kepribadian merupakan latar belakang corak perilaku seseorang. 
     Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap,sifat, yang dimiliki seseorang yang berkembang ketika seseorang berhubungan dengan orang lain. Kepribadian sangat kaitannya dengan nilai dan norma, dan perilaku. Seperti penjelasan diatas, kepribadian merupakan konsep luas yang, sehingga pengertian kepribadian banyak ditanggapi berbeda-beda oleh para ahli Sosiologi. Namun dari definisi pengertian kepribadian saling melengkapi dan memperkata konsep kepribadian. 
     Beberapa definisi kepribadian menurut para ahli sosiologi antara lain sebagai berikut:
  1. Gordon W. Allport: Menurutnya, pengertian kepribadian adalah organisasi sistem jiwa raga yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. 
  2. M.A.W. Brower: Pengertian kepribadian menurut M.A.W. Brower adalah corak tingkah laku sosial yang terdiri dari corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang. 
  3. Theodore M. Newcomb: Menurut Theodore M. Newcom bahwa pengertian kepribadian adalah organisasi sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang pemiliknya. 
  4. John F. Cuber: Menurut John F. Cuber, kepribadian adalah keseluruhan sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang. 
  5. J. Milton Yinger: Kepribadian adalah keseluruhan perilaku seseorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu dengan berinteraksi dengan serangkaian situasi. 

F. Determinasi kepribadian 

     kepribadian bukanlah semata-mata material fisik), tetapi merupakan perpaduan kerja antara aspek psikis dan fisik dalam kesatuan kepribadian.
     Istilah menetukan, berarti bahwa kepribadian mengandung kecenderungan-kecenderungan menentukan (determinasi) yang memainkan peran aktif dalam tingkah laku individu. Kepribadian adalah sesuatu dalam melakukan sesuatu. Kepribadian terletak dibelakang perbuatan-perbuatan khusus dan di dalam individu. Dalam arti kepribadian itu bukan hanya ada selama ada orang lain bereaksi terhadapnya, tetapi lebih jauh dari itu mempunyai eksetensi real (keadan nayata), yang termasuk di dalamnya segi-segi neural dan fisiologis. 
     Unique (khas), ini menunjukan bahwa tidak ada dua orang yang mempunyai kepribadian yang sama. Menyesuaikan diri terhadap lingkungan, ini menunjukkan bahwa kepribadian mengantari individu dengan lingkungan fisik dan lingkungan psikologisnya, kadang-ladang menguasainya. Jadi kepribadian adalah suatu yang mempunyai fingsi atau arti adaptasi dan menentukan. 
     Berdasarkan penjelasan Allport tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan. 
maka dapat disimpulkan bahwa: 
     Kepribadian itu adalah suatu kebulatan, dan kebulatan itu bersifat kompleks, sedang kekomplekskannya itu disebabkan oleh karena banyaknya faktor-faktor dalam dan faktor-faktor lauar yang ikut menentukan kepribadian itu. Paduan antara faktor-faktor dalam dan faktor-faktor luar itu menimbulkan gambaran yang unik. Artinya tidak ada dua orang yang memiliki kepribadian yang benar-benar sama persis. 

G. Dimensi kepribadian 

     Nilai-nilai kepribadian seseorang mengalami pasang surut seiring dengan besarnya tantangan dan cobaan yang dihadapi. Ada seseorang yang semakin ditempa oleh tantangn dan cobaan menjadi semakin kuat dan memiliki kepribadian yang dahsyat, namun ada pula seseorang yang semakin besar tantangan dan cobaannya menjadi semakin terpuruk dan putus asa. Oleh karena itu dalam makalah tentang kepribadian ini kami mengangkat judul ”Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa”. 
     Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya. 
     Kepribadian memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri actual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli. 
Dimensi kepribadian : 
1. ekstraversi 
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul dan banyak bicara dan tegas. 
2. sifat menyenangkan 
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan mempercayai. 
3. sifat mendengarkan kata hati 
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi 
4. kemantapan emosional 
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah,terjamin (positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak kokoh (negative). 
5. keterbukaan terhadap pengalaman 
suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka dan intelektual. 

H. Pengertian Konsep Diri 

     konsep diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Para ahli psikologi kepribadian berusaha menjelaskan sifat dan fungsi dari konsep diri, sehingga terdapat beberapa pengertian. 
     Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan. 

I. Karakteristik konsep diri 

     Dalam berinteraksi tingkah laku setiap orang sebisa mungkin disesuaikan dengan konsep diri. Setiap orang bisa saja menyadari keadaan atau identitas dirinya namun lebih penting bila Anda menyadari baik buruknya kondisi yang dimiliki sertra bagaiman sikap yang tepat dalam menghadapi kondisi tersebut. Tingkah laku seseorang tergantung pada kualitas konsep dirinya yakni konsep diri positif atau konsep diri negatif. 
Seseorang yang memiliki konsep diri positif memiliki karakterikstik seperti berikut: 
  1. Merasa sanggup menyelesaikan masalah yang terjadi. Pemahaman diri terhadap kemampuan subyektif dalam menyelesaikan masalah-masalah obyektif yang dihadapi. 
  2. Merasa sepadan dengan orang lain. Seseorang yang memiliki konsep diri positif memiliki pemikiran bahwa saat dilahirkan manusia tidak membawa kekayaan dan pengetahuan. Kekayakan dan pengetahuan bisa dimiliki dari bekerja dan proses belajar selama hidup. Hal inilah yang mendasari sikap seseorang yang tidak merasa kurang ataupun lebih dari orang lain. 
  3. Tidak malu saat dipuji. Konsep diri positif membangun pribadi yang memiliki pemahaman bahwa pujian atau penghargaan layak diterima seseorang berdasarkan hasil yang telah dicapainya. 
  4. Merasa mampu memperbaiki diri. Dengan memiliki konsep diri positif seseorang akan merasa mampu untuk memperbaiki sikap yang dirasa kurang. 
     Sementara seseorang dengan konsep diri negatif akan menunjukkan karakteristik seperti berikut ini: 
  1. Sensitif terhadap kritik. Pemilik konsep diri negatif biasanya kurang bisa menerima kritik dari orang lain sebagai upaya refleksi diri. 
  2. Senang dengan pujian. Sikap berlebihan terhadap tindakan yang dilakukan sehingga merasa perlu mendapat penghargaan terhadap segala tindakannya. 
  3. Merasa tidak disukai orang lain. Selalu muncul anggapan bahwa orang lain disekitarnya akan memandang negatif terhadap dirinya. 
  4. Suka mengkritik orang lain. Meski tidak suka dikritik namun pribadi ini senang sekali menghujani kritikan negatif kepada orang lain. 
  5. Bermasalah dengan lingkungan sosialnya. Pribadi yang memiliki konsep diri negatif merasa kurang mampu berinteraksi dengan orang lain. 
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
     Konsep diri adalah cara seseorang untuk melihat dirinya secara utuh dengan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain. Sangatlah penting bagi seorang perawat untuk memahami konsep diri terlebih dahulu harus menanamkan dalam dirinya sendiri sebelum melayani klien, sebab keadaan yang dialami klien bisa saja mempengaruhi konsep dirinya, disinilah peran penting perawat selain memenuhi kebutuhan dasar fisiknya yaitu membantu klien untuk memulihkan kembali konsep dirinya.
     Ada beberapa komponen konsep diri yaitu identitas diri yang merupakan intenal idividual, citra diri sebagai pandangan atau presepsi, harga diri yang menjadi suatu tujuan, ideal diri menjadi suatu harapan, dan peran atau posisi di dalam masyarakat. 
B. Saran 
     Sebagai calon guru, mahasiswa hendaknya mengetahui, memahami, serta mendalami pengetahuan tentang sikap dan kepribadian yang harus dimiliki oleh guru professional sehingga dapat menjadi acuan untuk mengaplikasikannya kelak ketika menjadi seorang guru professional. 
DAFTAR PUSTAKA
Brennan,james F.2006. Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta : PT.Raja Gra findo Persada
Hidayat, A. Aziz Alimul.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Surabaya: Salemba Medika
Mubarak Wahid Iqbal SKM, Cahyatin Nurul S. Kep,2008, Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta: EGC
Elizabeth, B. Hurlock. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California: Wadsworth Publishing Company.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »