MAKALAH E -BUSINESS

Makalah E Bisnis


BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Globalisasi telah membentuk sebuah arena persaingan dunia usaha yang semakin kompleks. Perkembangan teknologi yang semakin cepat sekarang ini yang tidak bisa diestimasi membuat peta dan pola persaingan bisnis yang semakin ketat. Arus perputaran informasi di dalam dunia bisnis sangatlah cepat dan bahkan sudah menjadi sebuah kepentingan yang mendesak, teknologi pun ikut berkembang di dalamnya sehingga menjadi sebuah istilah yang kita kenal dengan Information Technology (IT). Dengan berkembangnya IT akan memudahkan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berkat IT sekarang yang makin canggih, maka ada perubahan perilaku organisasi yang harus disesuaikan dengan IT. Dari asumsi itu, maka perusahaan sebagai pelaku bisnis dituntut harus benar-benar meramalkan, menciptakan, dan melaksanakan alternatif strategi baru yang baik dengan memanfaatkan berbagai Information Technology (IT) yang baru ini dalam mengatasi perubahan tersebut. 
makalah e bisnis
makalah e bisnis
Pemanfaatan IT yang tepat akan membuat suatu perusahaan mempercepat proses dan fokus pada inti keahlian dan kemampuan yang membedakannya dari pesaingnya di pasaran. Kegagalan merangkul kesempatan yang ditawarkan IT dapat menyebabkan kegagalan bisnis. Menggunakan kekuatan dari sistem IT modern untuk mengambil manfaat terbaiknya merupakan keahlian strategis yang telah menjadi persyaratan penting jika suatu perusahaan tetap ingin mengungguli pesaing-pesaingnya. IT memenuhi banyak fungsi dalam perusahaan termasuk proses otomatis dan manajemen sistem; tetapi bagi para manajer, peran kuncinya adalah untuk memberdayakan teknologi yang dimiliki perusahaan. Manajer harus memilih dan menggunakan sistem IT untuk berkomunikasi dengan lebih efisien untuk menyederhanakan proses bisnis tersebut. 
Salah satu konsep menciptakan strategi IT modern untuk menghadapi persaingan global tersebut adalah e-business yang dimana perusahaan harus sudah menggunakan internet sebagai operasional bisnis mereka. E-business saat ini menjadi hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan meningkatkan pelayanan baik itu untuk pelanggan atau dengan mitra bisnis yang lain. 
E-business merupakan singkatan dari electronic business. Hal ini menjelaskan suatu perusahaan yang mengeksploitasi potensial IT sepenuhnya untuk mempersingkat kegiatan operasional, dengan tujuan untuk mempermudah kinerja perusahaan dan memberikan nilai yang terbaik bagi konsumen atau pemegang saham perusahaan. Manfaat dari e-business telah mengarahkan kepada perubahan yang mendasar pada tata cara bisnis diatur dan dilaksanakan. Dunia bisnis terus menerus ditransformasi oleh IT. 
Dalam rangka untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, banyak perusahaan yang kini menggunakan kemajuan teknologi informasi untuk mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan yang terintegrasi yang dapat melintasi berbagai batas fungsi tradisional bisnis agar dapat merekayasa ulang dan dapat meningkatkan proses bisnis yang penting dalam semua lintas fungsi perusahaan. Penggunaan teknologi informasi diwarnai dengan e-business yaitu penggunaan internet dan jaringan serta teknologi informasi lainnya untuk mendukung apa yang disebut e-commerce yaitu kegiatan pembelian dan penjualan melalui internet dan jaringan lainnya. E-business juga mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan dan berbagai proses yang dijalankan melalui web, baik dalam jaringan perusahaan maupun jaringan pelanggan dan mitra bisnisnya. 
RUMUSAN MASALAH
  1. Apa Pengertian Electronic Business (e-business)
  2. Jelaskan Dimensi Ruang Lingkup Dalam E-Business 
  3. Bagaimanakah Pengukuran E-Business 
  4. Jelaskan Manfaat E-Business Terhadap Perusahaan 
  5. Sebutkan Faktor-faktor yang Mempengaruhi E-Business 
  6. Sebutkan Jenis-jenis E-Business 
  7. Bagaimanakah Maksud dari Sistem Informasi Sebagai Strategi E-Business 
  8. Bagaimanakah Langkah Taktis E-Business Yang Baik 
TUJUAN PENULISAN 
  1. Untuk Mengetahui Pengertian Electronic Business (e-business) 
  2. Mengidentifikasi Dimensi Ruang Lingkup Dalam E-Business 
  3. Mengetahui Cara Pengukuran E-Business 
  4. Menyadari Manfaat E-Business Terhadap Perusahaan 
  5. Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi E-Business 
  6. Mengetahui Jenis-jenis E-Business Yang Baik 
  7. Mengetahui Maksud dari Sistem Informasi Sebagai Strategi E-Business 
  8. Mengidebtifikasi Langkah Taktis E-Business Yang Baik 
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Electronic Business (e-business) 

Menurut Alter (2002) dalam Simarmata (2006:334) e-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. 
Menurut Huff (2000) dalam Simarmata (2006:334) e-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. 
Menurut Stoole (2000) dalam Simarmata (2006:335) definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet. 

Dimensi Ruang Lingkup Dalam E-Business 

Menurut Indrajit (2002) dalam Simarmata (2006:335) untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-business, cara kerap dipakai adalah dengan prinsip 4W (What, Who, Where, Why). 
1. Dimensi What 
Banyak orang mempertukarkan e-business dengan e-commerce. Secara prinsip, pengertian e-business jauh lebih luas dibandingkan e-commerce, bahkan secara filosofis, e-commerce merupakan bagian dari e-business. Jika e-commerce hanya memfokuskan pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik atau digital maka e-business memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk didalamnya : 
  1. Aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan 
  2. Interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya 
  3. Kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya 
  4. Pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan lain sebagainya. 
2. Dimensi Who 
Seperti yang tersirat dalam definisinya, semua pihak atau entiti yang melakukan transaksi dalam sebuah sistem bisnis atau serangkaian bisnis (business process) merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup e-business. 
Paling tidak ada tujuh klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan e-business, masing-masing adalah Agent, Business, consumer, device, employee, family dan goverment. 
Contohnya adalah sebuah aplikasi e-commerce B2C (business to Consumer) yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end user) atau tipe B2B (business to business) yang merupakan mekanisme hubungan perusahaan dengan mitra bisnisnya. 
3. Dimensi Where 
E-business dapat dilakukan dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik atau digital sebagai kanal akses (acces channel). 
Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksinya biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan maka di dalam e-business, interaksi dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses. Beberapa contoh dapat diutarakan sebagai berikut : 
  1. Di rumah, seorang ibu dapat menggunakan telepon atau webtv untuk berkomunikasi dengan perusahaan penjual produk dan jasa. 
  2. Di kantor, seorang karyawan dapat menggunakan perangkat komputer atau faks. 
  3. Di mobil, seorang mahasiswa dapat menggunakan handphone atau PDA-nya. 
  4. Di lokasi keramaian seperti mal, toko, atau pasar, masyarakat dapat memanfaatkan ATM, warnet, atau kios-kios telekomunikasi (wartel) untuk melakukan hal yang sama. 
Dengan kata lain istilah dimana saja untuk melakukan hubungan dengan siapa saja bukanlah sekedar semboyan yang muluk-muluk, tetapi telah menjadi kenyataan di dalam implementasi e-business. 
4. Dimensi Why 
Penerapan konsep e-business secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yang dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation) secara langsung maupun tidak langsung. Dengan implementasikan e-business, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat. 
Di samping itu, terbukti telah banyak perusahaan yang melakukan tranformasi bisnis setelah melihat peluang bisnis baru di dalam menerapkan e-business yang tidak kalah menariknya adalah bahwa dengan menerapkan konsep internetworking, sebuah perusahaan berskala kecil dan menengah dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan raksasa untk menawarkan berbagai produk jasa kepada pelanggan. Dapat ditemukan pula sebuah perusahaan berskala kecil (dilihat dari jumlah karyawannya) yang pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah maupun besar karena menggunakan strategi efektif dalam menerapkan e-business. 

Pengukuran E-Business 

Salah satu alasan perusahaan menerapkan e-business adalah efisiensi. Kriteria penilaian efisiensi dapat didasarkan pada analisis internal perusahaan untuk melihat penerapan e-business terhadap kemampuan perusahaan meningkatkan revenue dan menurunkan biaya operasional. Menurut Phillip Kotler (1999) 
Simarmata (2006:335) adapun kriteria seberapa jauh perusahaan telah menerapkan e-business dilihat dari beberapa indikator dan setelah diperoleh data maka perlu dilakukan penilaian dengan melakukan pembobotan dari beberapa indikator yang ada. Beberapa kriteria yang ditetapkan adalah sebagai berikut: 
1. Customer Value 
Yang dimaksud customer value adalah nilai-nilai yang diterima oleh konsumen dilihat dari semua aspek nilai-nilai perusahaan yang melekat dalam produk dan atau jasa yang diberikan kepada konsumen. 
2. Proses Efisiensi 
Melihat proses efisiensi suatu perusahaan dalam berbagai bidang industri akan sangat bervariasi. Proses efisiensi sendiri didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk mengoptimalisasi rasio input terhadap output. Pendekatan umum yang bisa digunakan untuk menilai efisiensi adalah dengan melihat kinerja keuangan. Proses efisiensi suatu perusahaan dapat dilihat berdasarkan rasio antara sales dan total jumlah karyawan. 
Rasio ini setidaknya menggambarkan efisiensi secara umum di perusahaan, meskipun belum memberikan gambaran secara khusus efisiensi secara mendetail. 
3. Inovasi 
Inovasi dalam bidang teknologi informasi di perusahaan dinilai berdasarkan jenis dan frekuensi penerapan ide atau gagasan baru dalam proses bisnis maupun yang berhubungan langsung dengan produk atau jasa yang diberikan. Inovasi ini ditentukan dalam hitungan satu tahun terakhir. 
4. Pengembangan SDM berbasis Teknologi 
Sumber daya manusia dalam konteks penilaian pelaksanaan e-business di suatu perusahaan adalah sumber daya manusia dalam perusahaan yang dapat menunjang dan mendukung strategi perusahaan dalam menerapkan e-business. Hal yang harus dilakukan adalah melakukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam bidang teknologi informasi yang diberikan perusahaan dalam jangka waktu satu tahun. 
5. Komitmen Manajemen Terhadap Pengembangan Teknologi Informasi 
Komitmen ini bisa dilihat dari jumlah investasi yang ditanamkan untuk pengembangan e-business di perusahaan. Komitmen manajemen dalam penilaian ini diartikan sebagai besarnya perhatian manajemen perusahaan terhadap penerapan e-business perusahaan dilihat dari besarnya investasi dalam bidang teknologi informasi. 
6. Penggunaan Internet 
Tingkat penggunaan internet untuk menunjang implementasi e-business di perusahaan juga merupakan salah satu indikator pelaksanaan e-business. Pendekatan ini dilakukan dengan melihat: 
a. Tersedianya situs perusahaan. 
b. Tersedianya transaksi bisnis melalui internet. 

Manfaat E-Business Terhadap Perusahaan 

Terdapat beberapa manfaat e-business bagi perusahaaan yaitu : 
1) Efficiency (Efisiensi) 
a. Perbaikan efisiensi perusahaan (40% (empat puluh persen) biaya operasional utk penciptaan dan penyebaran informasi) 
b. E-mail, Website, Call Center, VOIP, Sistem Pendukung Keputusan dan lain-lain. 
2) Effectiveness (Efektif) 
a. Penerapan Supply Chain Management meningkatkan efektifitas operasional 
b. Penerapan ERP (Enterprise Resource Planning) mengintegrasikan aktivitas perusahaan 
c. Peningkatan kualitas pengambilan keputusan 
3) Reach (Jangkauan) 
a. Perluasan jangkauan dan ruang gerak perusahaan 
b. Memperluas kerjasama dan cakupan ‘daerah’ bisnis 
c. Menembus batas ruang dan waktu 
4) Structure (Struktur) 
a. Struktur bisnis lebih simple dan sederhana 
b. Virtual Company 
c. Perubahan perilaku perusahaan dalam berbisnis 
5) Opportunity (Peluang) 
a. Peluang yang besar untuk inovasi perusahaan 
b. e-Marketing, e-Financing, e-Procurement, e-Logistics, e-Inventory, dan lain-lain. 
Ada banyak manfaat e-business bagi perusahaan yaitu memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok, menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan mengakses informasi berbasis kertas (paperbased information), memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi, menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen rantai nilai bertipe “pull”, yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan menggunakan pemanufakturan just-intime (JIT), memungkinkan perusahaan untuk menerapkan mass customization terhadap produk dan jasanya, menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk atau jasa, meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis, menekan biaya telekomunikasi dan manfaat-manfaat lainnya, seperti citra yang lebih baik, layanan pelanggan yang lebih bagus, proses yang lebih sederhana, mitra bisnis yang baru, waktu siklus dan pengiriman yang lebih singkat, akses terhadap informasi yang lebih luas, biaya transportasi yang lebih murah, dan fleksibilitas yang lebih tinggi (Soegoto,2009: 348). 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi E-Business 

Jika dikaji mendalam, perkembangan implementasi konsep e-business di sebuah industri atau negara sangat ditentukan oleh desakan-desakan faktor dari luar (external driving forces). Paling tidak ada empat faktor desakan yang saling berkonvergensi satu dengan lainnya yang secara signifikan akan menentukan percepatan implementasi konsep e-business, yaitu masing-masing (Simarmata, 2006:338) : 
1. Custumers Expectations (Harapan Pelanggan) 
Paradigma baru menekankan pentingnya pelanggan ditempatkan sebagai titik awal atau acuan dari penyusunan bisnis sebuah perusahaan. Dewasa ini seorang pelanggan tidak cukup bisa dipuaskan hanya dengan baiknya kualitas sebuah produk yang ditawarkan, pelanggan yang bersangkutan mengharapkan adanya pelayanan pra dan pasca jual yang baik. 
2. Competitive Imperativ (Persaingan) 
Globalisasi telah membentuk sebuah arena persaingan dunia usaha yang sangat ketat. Hampir semua perusahaan di dunia dapat melakukan kompetisi secara terbuka di lingkungan pasar bebas. Tentu saja hal ini menimbulkan dampak yang sangat besar bagi keberadaan sebuah perusahaan. Pelanggan akan dengan mudahnya membanding-bandingkan kualitas produk dan pelayanan antar perusahaan dari hari ke hari. Dengan prinsip selalu mencari yang murah, lebih baik, dan lebih cepat, maka secara tidak langsung perusahaan dipaksa untuk menyusun dan mengembangkan sebuah model dan strategi bisnis yang tepat. 
3. Deregulation (Regulasi) 
Harus diakui pula bahwa secara makro deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun negara-negara lain telah turut mewarnai bentuk dunia usaha di masa mendatang, terutama yang berkaitan dengan konsep perdagangan bebas antar negara dan industri. Ditiadakannya pajak masuk produk-produk impor, dibebaskannya kuota ekspor produk, disatukannya berbagai mata uang asing (single currency), dialirkannya informasi secara bebas, tentu saja telah memaksa lingkungan dunia usaha menjadi lebih efisien dari masa ke masa. 
4. Teknologi 
Faktor terakhir menentukan dalam mengimplementasikan konsep e-business adalah kemajuan teknologi informasi, yang didominasi oleh percepatan perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi. Fungsi teknologi informal tidak hanya kritikal bagi perkembangan e-business (enabling function), tetapi justru telah menjadi penggerak dari dimungkinkannya pengembangan model-model bisnis baru yang tidak terpikirkan sebelumnya. 
Dengan e-business, aliran informasi dari perusahaan ke pelanggan, pemasok, pemerintah, pemilik modal dan masyarakat haruslah dikelola dengan baik. Pengelolaan informasi pada perusahaan tergantung pada strategi yang diterapkan dan dukungan eksekutif, manajer, dan karyawan. Dengan dukungan sarana dan prasarana maka diharapkan aliran informasi perusahaan akan cepat, tepat dan akurat. Dengan demikian, perusahaan akan dapat mempertahankan hidupnya, memperoleh keuntungan dan dapat berkompetensi dengan sehat. 

Jenis-jenis E-Business 

E-bussines merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakukan secara online atau dengan memanfaatkan internet, kegiatan dalam e-bussines tidak saja terbatas pada masalah transaksi penjualan dan pembelian barang tetapi juga masalah-masalah lain seperti pelayanan konsumen, kolega bisnis dan lain-lain. Dari sisi cakupan inilah yang membedakan antara e-business dan e-commerce dimana e-commerce cakupanya hanya terbatas pada masalah transaksi dan penjualan barang saja. Berikut adalah jenis-jenis e-bussines yang biasa dilakukan: 
  1. B2B (business to business) adalah bisnis yang dilakukan sebuah perusahaan dengan perusahaan lain (antara perusahaan) baik itu perusahaan yang bergerak pada bidang industri yang sama ataupun berbeda dengan menggunakan media internet. B2B biasa dilakukan untuk menghemat biaya transaksi. Sebagai contoh perusahaan A ingin memesan sejumlah unit komputer pada perusahaan B, maka perusahaan A dapat mengakses situs resmi perusahaan B dan menuliskan pesanannya. Perusahaan B yang mendapatkan pesan pemesanan barang tersebut akan mengirimkan barang yang dimaksud. Pembayaran biasanya dilakukan berdasarkan kesepakatan sebelumnya. Meskipun tentu saja pemesanan barang ini dapat dilakukan dengan mengangkat telepon. Salah satu contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan konsep B2B adalah situs www.dagang2000.com milik PT Indosat Adimarga dan www.indonesianexport.com milik PT e-Commerce Nusantara. 
  2. B2C (business to consumer), dapat diartikan sebagai jenis perdagangan elektronik dimana ada sebuah perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada pembeli (consumer). Kesuksesan dari B2C pada dasarnya dikarenakan faktor penawaran barang kualitas tinggi dengan harga murah dan banyak pula dikarenakan pemberian layanan kepada konsumen yang cukup baik Contoh perusahaan kelas dunia yang telah menerapkan B2C adalah www.Amazon.com dan www.WSJ.com 
  3. Business to Administrator, adalah sebuah kegiatan memaanajemen semua aspek bisnis yang dibangun untuk bisa membangun dan mengembangkan bisnis yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan tujuan dari pembagun bisnis yang dilakukan. Sebagian besar perusahaan memiliki sebuah kelompok khusus administrator yang bekerja untuk memastikan hal ini terjadi. Contoh situs yang menggunakan konsep ini adalah www.emagister.net 
  4. Brokerage, adalah orang yang menyediakan pasar, brokerage memiliki peran dalam mempertemukan dan memfasilitasi transaksi antara penjual dan pembeli. Brokerage sering memainkan peran dalam bisnis-to-business (B2B), business-to-konsumen (B2C), atau konsumen-ke-konsumen (C2C). Keuntungan didapat oleh brokerage dari komisi yang diberikan oleh pihak yang terlibat dalam transaksi baik itu penjual atau pembeli. Contoh situsnya seperti www.respond.com atau www.paypal.com dan jika di indonesia seperti www.kaskus.co.id, www.tokobagus.com. 
  5. Seller Driven Market, adalah jenis pasar penjualan elektronik komoditas, dimana dalam pasar ini terjadi kelangkaan komoditas atau barang yang mendasar yang mengakibatkan harga menjadi mahal karena permintaan atas barang atau pasokan yang amat tinggi. Contoh situs yang mengaplikasikan pasar ini adalah www.lelangmurah.com 
  6. Buyer Driven Market, adalah jenis pasar elektronik yang berlawanan dengan pasar Seller driven market. Dalam pasar ini bisanya terdapat banyak sekali situs atau penjual yang menawarkan sebuah produk yang sama sehingga dengan demikian pembeli memilki kesempatan untuk memilih. Ketika keadaan pasar seperti ini biasanya harga barang yang ditawarkan oleh penjual akan cenderung murah. Contoh situs yang cukup terkenal dengan konsep ini misalnya www.buyers-market.net 

Sistem Informasi Sebagai Strategi E-Business 

Jika pada awalnya sistem informasi diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi semata maka kini sistem informasi menjadi strategi bisnis yang sangat hebat. Penerapan sistem informasi ini pada hampir semua bidang usaha bisnis merupakan salah satu strategi untuk menjawab tekanan-tekanan yang dialami oleh perusahaan. Menurut Simarmata (2006:340) banyak manfaat yang dapat dipetik oleh perusahaan dengan pembangunan sistem informasi, antara lain: 
a. Integrasi data dan informasi 
Pembangunan sistem informasi apalagi berbasis jaringan komputer, memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber. Dari data terintegrasi tersebut, dapat dieksplorasi berbagai macam laporan manajerial yang akan menjadi dasar bagi para manajer untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan terhadap kinerja perusahaan baik secara departemental maupun secara keseluruhan. 
b. Sistem pengorganisasian data memungkinkan sistem bebas redundasi data 
Pembangunan sistem informasi yang bertumpu pada sistem pengorganisasian data akan menghindarkan sistem dari bahaya duplikasi data atau sering disebut redundasi. Duplikasi data sering kali mengakibatkan inkonsistensi data. Artinya, perubahan terhadap data yang satu belum tentu akan diikuti dengan perubahan data duplikatnya. 
c. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan penyusunan laporan manajerial. 
Tuntutan akan ketersediaan laporan manajerial yang standar sering mengakibatkan tekanan psikologis yang sangat tinggi bagi para manajer lini tengah. Hal itu terjadi karena mereka harus menumpulkan semua data yang ada, menganalisis dan mengolah dengan prosedur yang telah ditentukan, dan kemudian menyusun menjadi sebuah laporan manajerial. 
d. Meningkatkan kualitas produk dan kecepatan layanan konsumen 
Dalam lingkup persaingan antar perusahaan, faktor-faktor yang menentukan keunggulan satu dari yang lainnya antara lain adalah kualitas produk dan keputusan yang lebih baik, kecepatan layanan, dan harga yang murah. Kualitas produk dan keputusan dapat ditingkatkan melalui pembangunan sistem infomasi. Melalui sistem informasi semua departemen dalam perusahaan akan mendapatkan aliran informasi yang dibutuhkan tepat pada waktunya sehingga kualitas produksi dapat ditingkatkan karena departemen persediaan barang dan departemen produksi dapat memperoleh informasi yang jelas dan tepat dalam waktu singkat. 
e. Meningkatkan citra perusahaan 
Pembangunan sistem informasi akan meningkatkan citra perusahaan dari sudut pandang staf maupun pihak eksternal perusahaan. Layanan konsumen akan sangat cepat dilakukan, sementara tugas staf dalam mengolah ribuan transaksi yang terjadi juga cukup ringan. Kepercayaan masyarakat akan lebih meningkat dan akan mengalirkan simpati yang cukup besar untuk mendorong tingkat pembelian produk perusahaan tersebut. 

Langkah Taktis E-Business 

Terdapat tujuh langkah taktis yang dikemukakan untuk menjalankan bisnis, agar sukses dalam menjalankan e-business, yaitu: 
1. Fokus 
Produk-produk yang dijual di internet harus menjadi bagian fokus dari masing-masing manajer produk. 
2. Membuat Banner Berupa Teks 
Berdasarkan hasil riset, banner iklan berbentuk teks lebih banyak dikunjungi. 
3. Menciptakan 2 (dua) Level Afiliasi 
Dapat membangun distributor penjualan utama dan agen penjualan kedua. Distributor utama mendapatkan komisi lebih besar, misalnya distributor utama mendapat 15% (lima belas persen) dan supplier yang mengambil dari distributor utama akan mendapat 5-10% (lima sampai sepuluh persen). 
4. Memanfaatkan Kekuatan E-Mail 
Menggunakan e-mail sebagai media pemasaran. Dalam hal ini pemasaran melalu e-mail atas persetujuan dari pihak pelanggan, bukan spamming. 
5. Menulis Artikel 
Kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau sosialisasi. 
6. Melakukan E-Marketing 
Tim pemasaran dalam suatu perusahaan harus mengetahui teknik-teknik pemasaran secara online, jangan terlalu terpaku dengan memikirkan teknologinya. 
7. Melakukan Komunikasi Secara Instan 
Komunikasi perusahaan dengan pelanggan berlangsung secara cepat, jeda tidak terjadi terlalu lama. Ini dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan kepada perusahaan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
e-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. 
Jenis-jenis E-Business 
  1. B2B (business to business) 
  2. B2C (business to consumer) 
  3. Brokerage 
  4. Seller Driven Market 
  5. Buyer Driven Market 
Saran
Penerapan e-business pada suatu unit usaha sebenarnya dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian bagi unit usaha yang dimaksud. Terkadang permasalahan ini menjadi dilema yang harus diselesaikan oleh manajemen perusahaan. Pada satu sisi, teknologi ini akan sangat menguntungkan penjualan. Promosi dapat dilakukan secara meluas. Sampai pada efesiensi tenaga kerja secara tidak langsung. Namun, bagi beberapa unit usaha penerapan e-business cenderung akan mengakibatkan kerugian. Hal ini dikarenakan biaya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan teknologi ini sangat tinggi. Bahkan bisa lebih tinggi daripada keuntungan yang diperoleh dari penerapan e-business itu sendiri. Sehingga hal ini tidak memenuhi teori cost and benefit. Di mana benefit yang seharusnya diperoleh lebih besar daripada cost yang dikeluarkan perusahaan. 
DAFTAR PUSTAKA
Simarmata, Janner, 2006. Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi E-Business, ANDI, Yogyakarta.
Soegoto, Soeryanto, 2009. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »