Fibro adenoma mammae dan Hernia

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
http://www.jainiyubmee.cf/ Fibro adenoma mammae dan Hernia (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia di bawah 30 tahun. Adanya fibro adenoma atau yang biasa dikenal dengan tumor payudara membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya. Terkadang mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas.
Penyakit Fibro adenoma mammae dan Hernia, atau yang lebih dikenal dengan turunberok, adalah penyakit akibat turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding perut. Penderita hernia, memang kebanyakan laki-laki, terutama anak-anak. Kebanyakanpenderitanya akan merasakan nyeri, jika terjadi infeksi didalamnya, misalnya, jika anak-anak penderitanya terlalu aktif Berasal dari bahasa Latin, herniae, yaitu menonjolnya isisuatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dindingrongga. Dinding rongga yang lemah itu membentuk suatukantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini sering terjadidi daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus.Hernia yang terjadi pada anak-anak, lebih disebabkankarena kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutupseiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Sementara padaorang dewasa, karena adanya tekanan yang tinggi dalam ronggaperut dan karena faktor usia yang menyebabkan lemahnya ototdinding perut.Penyakit hernia banyak diderita oleh orang yang tinggaldidaerah perkotaan yang notabene yang penuh dengan aktivitas maupun kesibukan dimana aktivitas tersebut membutuhkan stamina yang tinggi. Jika stamina kurang bagus dan terusdipaksakan maka, penyakit hernia akan segera menghinggapinya. Penjelasan mengenai penyakit hernia dan proses keperawatannya akan dibahas pada bab selanjutnya

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan hernia dan Fibro adenoma mammae (FAM)?
2.      Apa saja gejala dan penyebab hernia dan Fibro adenoma mammae (FAM)?
3.      Patofisiologi hernia dan Fibro adenoma mammae (FAM)?
4.      Bagaimanakah Tanda Dan Gejala Hernia?
5.      Bagaimanakahdiagnosis  Hernia?




 BAB II
PEMBAHASAAN

A.    DEFINISI FIBRO ADENOMA MAMMAE (FAM)
Fibro adenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa. Secara histologi: intracanalicular fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang secara tidak teratur dibentuk dari pemecahan antara stroma fibrosa yang mengandung serat jaringan epitel.
Pericanalicular fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang menyerupai kelenjar atau kista yang dilingkari oleh jaringan epitel pada satu atau banyak lapisan. Tumor ini dibatasi letaknya dengan jaringan mammae oleh suatu jaringan penghubung.
Fibroadenoma mammae timbul akibat pengaruh kelebihan hormon estrogen.
Fibroadenoma mammae dibedakan menjadi 3 macam:
• Common Fibroadenoma
• Giant Fibroadenoma umumnya berdiameter lebih dari 5 cm.
• Juvenile fibroadenoma pada remaja.

B.     PENYEBAB FIBRO ADENOMA MAMMAE (FAM)
Fibroadenoma ini terjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen. Biasanya ukurannya akan meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormon estrogen meningkat.
C.    GEJALA FIBRO ADENOMA MAMMAE (FAM)
Pertumbuhan fibroadenoma mammae umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, hanya ukuran dan tempat pertumbuhannya yang menyebabkan nyeri pada mammae. Pada saat disentuh kenyal seperti karet

D.    PATOLOGI
Makroskopi: tampak bulat, elastis dan nodular, permukaan berwarna putih keabuan. Mikroskopi: epitel proliferasi tampak seperti kelenjar yang dikelilingi oleh stroma fibroblastic yang khas (intracanalicular f. dan pericanalicular f.).

E.     PENEGAKAN DIAGNOSA
Pada awalnya penegakan diagnosa tehadap fibroadenoma mammae ini adalah dilakukan pemeriksaan fisik, kemudian akan dilakukan mammogram (x-ray pada mammae) atau ultrasound pada mammae apabila diperlukan. Yang paling pasti dan tepat dalam diagnosa terhadap fibroadenoma mammae ini adalah penggunaan sample biopsi. Pengambilan sampel biopsi ini dapat dilakukan dengan mengiris bagian mammae atau dengan memasukkan jarum yang kecil dan panjang untuk mengambil sampel sel fibroadenoma tersebut.
Diagnosa terhadap Fibro adenoma mammae dan Hernia ini dapat dibuat dengan penggabungan penilaian klinis, ultrasonografi dan pengambilan sampel dengan penggunaan jarum. Penilaian klinis terhadap benjolan payudara ini harus mempertimbangkan:
• Umur: Karsinoma: umumnya menyerang pada usia menjelang menopause
Fibroadenoma: umumnya menyerang wanita usia di bawah 30 tahun
F.     TREATMENT
Karena FAM adalah tumor jinak maka pengobatan yang dilakukan tidak perlu dengan pengangkatan mammae. Yang perlu diperhatikan adalah bentuk dan ukurannya saja. Pengangkatan mammae harus memperhatikan beberapa faktor yaitu faktor fisik dan psikologi pasien. Apabila ukuran dan lokasi tumor tersebut menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada pasien maka diperlukan pengangkatan.

G.    ANATOMI DAN FISIOLOGI
Seluruh susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah pektoral. Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar mengandung jaringan lemak, berlobus-lobus (20-40 lobus), tiap lobus terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah pengaruh hormon prolaktin memproduksi air susu. Dari lobus-lobus, air susu dialirkan melalui duktus yang bermuara di daerah papila / puting. Fungsi utama payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin pascapersalinan. Kulit daerah payudara sensitif terhadap rangsang, termasuk sebagai sexually responsive organ.

H.    ASKEP TEORITIS
a)      PENGKAJIAN
1.      IDENTITAS
Meliputi identitas klien dan identitas penanggung jawab.
2.      RIWAYAT KESEHATAN
  1. Riwayat Kesehatan Dahulu
Kemungkinan klien pernah mendapat sinar radiasi pada buah dada. Ada kalanya klien pernah memperoleh terapi hormon untuk mendapatkan anak.
  1. Riwayat Keseahatan Sekarang
Klien dengan post FAM akan tersa nyeri karena prosedur pembedahan, aktifitas menurun, nafsu makan menurun, stres/ takut terhadap penyakit dan harapan yang akan datang.
  1. Riwayat Kesehatan Keluarga
Walaupun FAM bukan penyakit turunan tetapi angka statistik akan menunjukan bahwa FAM sering ditemukan pada wanita yang mempunyai hubungan keluarga.
3.      RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Ø  Klien akan merasa cemas denngan penyakitnya.
Ø  Kadang kala klien marah pada tim kesehatan terhadap tindakan operasi yang akan dilakukan.
Ø  Kadang – kadang klien sering bertanya, mengapa saya yang yang sakit, mengapa tidak orang lain saja yang sakit.
Ø  Ada kalanya klien tidak mau ada orang yang menjenguknya.
4.      RIWAYAT SPIRITUAL
Biasanya klien dengan FAM tidak mengalami gangguan dalam menjalani ibadah.
5.      PEMERIKSAAN PENUNJANG
  1. Laboratorium
Ø  LED meningkat.
Ø  Serum alkali pospalse meningkat.
Ø  Hipercalsemia.
  1. Rontgen thorax dan alat lain Untuk menentukan apakah sudah ada metastase atau belum.
b)      KEMUNGKINAN DIAGNOSA
1.      Gangguan rasa nyaman nyeri b/d efek luka pembedahan.
2.      Kecemasan tingkat sedang b/d kurangnya pengetehuan tentang pentingnya operasi.
3.      Takut kehilangan fungsi mammae b/d kurangnya pengetahuan tentang tindakan operasi.
c)      PERENCANAAN
1.      Gangguan rasa nyaman nyeri b/d efek luka pembedahan.
Tujuan : nyeri bisa diatasi, rasa nyaman dapat dipenuhi.
Dengan kriteria :
Ø  Nyeri berkurang.
Ø  Rasa nyaman terpenuhi.
Intervensi :
Ø Kaji faktor – faktor yang dapat menurunkan toleransi klien terhadap nyeri dan diskusikan alasan mengapa klien mengalami peningkatan nyeri.
Ø Alihakan perahatian klien pada waktu serangan nyeri akut, seperti : nafas dalam, membaca koran, mendiskusikan hal – hal yang menarik.
ØBerikan penjelasan tentang penyebab nyeri.
Ø Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang menyenangkan.
Ø Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat – obat analgetik.
2.      Kecemasan tingkat sedang b/d kurangnya pengetehuan tentang pentingnya operasi.
Tujuan : kecemasan klien dapat teratasi.
Kriteria :
-          Klien dapat mengungkapkan perasaan cemasnya secara terbuaka.
-          Klien dapat bekerja sama dalam tindakan.
-          Klien terlihat tenang.
Intervensi :
 Lakukan pendekatan dengan klien dan keluarga.Ø
 Gunakan komunikasi efektif dan mudah dipahami.Ø
 Monitor tingkat kecemasan melalui observasi.Ø
 Pertahankan lingkungan yang aman dan tenang.Ø
 Berikan penjelasan tentang pentingnya operasi.Ø
 Anjurkan klien untuk mendekatkan diri pada tuhan.Ø
3.      Takut kehilangan fungsi mammae b/d kurangnya pengetahuan tentang tindakan operasi.
Tujuan :
klien mengerti tentang penyakitnya dan manfaat dari operasi.
Kriteria :
-          Klien dapat mengungkapkan penerimaannya tentang penyakit yang dideritanya.
-          Klien tampak lebih tenang.
-          Klien berpatisipasi dalam pelaksanaan tindakan.
Intervensi :
Ø  Berikan penjelasan pada klien manfaat dari operasi.
Ø  Perbaiki persepsi klien yang salah dengan memberikan informasi yang adekuat.
Ø  Beri contoh pada klien orang yang pernah mengalami operasi yang sama dan mammaenya dapat berfungsi dengan baik.

I.       Definisi Penyakit Hernia
Hernia adalah masuknya lapisan perut (kadang-kadang disertai dengan isi perut, seperti usus) ke dalam kantong kemaluan atau lipat paha. Hal tersebut karena ada gangguan dalam pembentukan alat genetalia eksterna.
Hernia pada umumnya berbentuk lonjong, tidak terbatas tegas, kenyal-kenyal dan karena isinya lebih padat, maka tidak tembus bila disorot sinar. Pada umumnya, hernia merupakan benjolan yang hilang timbul.
Bagian hernia terdiri dari cincin, kantong dan isi hernia itu sendiri. Isi hernia x’usus, ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum). Bila ada bagianlemah dari lapisan otot dinding perut, maka usus det keluar ke tempat yang tidak seharusnya yakni bisa diafragma, lipatan paha, atau di pusar. Umumnya hernia tidak menyebabkan nyeri namun akan terasa bila hernia terjadi pada cincin hernia.

J.      Klasifikasi Penyakit Hernia
1.      Hernia ke ducible / reversible
Dimana jaringan yang keluar mudah dikembalikan ke dalam rongga abdomen.
2.      Hernia irreducible
Dimana jaringan yang keluar tidak dapat dikembalikan dengan mudah ke dalam rongga abdomen karena adanya perlekatan pada kantung.
3.      Hernia strangulata
Leher kantong yang bekerja sebagai penahan menyumbat aliran darah, lumen usus tersumbat dan usus sendiri akan menjadi gangrene dalam waktu beberapa jam.
4.      Hernia insisional
Kantung hernia memasuki celah bekas sayatan operasi. Biasanya luka yang pernah terkena infeksi.
5.      Hernia igninalis
Kantung hernia memasuki celah inguinalis. Hernia ini mengikuti funikulus spermatikus atau ligamentum teres uteri. Hernia dapat dimulai pada cincin inghinalis yang lemah (direct) tanda-tandanya ada benjolan pada region inguinalis.

K.    Patofisiologi Penyakit Hernia
Pemijatan ke arah atas dapat menyebabkan isi benjolan tersebut pecah atau membengkak, sehingga menyebabkan keadaan berbahaya. Hernia dilipat paha pada umumnya memerlukan tindakan operasi. Biasanya luka operasi akan sembuh dalam beberapa hari saja.
Infeksi akibat hernia menjadikan penderita merasakan nyeri yang hebat dan infasi tersebut akhirnya menjalar dan meracuni seluruh tubuh. Jika sudah terjadi keadaan seperti itu, maka harus sangat ditangani dan dokter karena dapat mengancam nyawa penderita.
Hernia dapat berbahaya bila sudah terjadi jepitan isi hernia atau cincin hernia. Pembuluh darah di daerah tersebut lama kelamaan akan mati dan akan terjadi penimbunan racun. Jika dibiarkan terus, maka racun tersebut akan menyebar ke seluruh darah perut sehingga dapat menyebabkan terjadi infeksi di dalam tubuh.

L.     Tanda Dan Gejala Penyakit Hernia
Gejalanya berupa:
-          Gangguan pernafasan yang berat
-          Sianosis (warna kulit kebiruan akibat kekurangan oksigen)
-          Takipneu (laju pernafasan yang cepat)
-          Bentuk dinding dada kiri dan kanan tidak sama (asimetris)
-          Takikardia (denyut jantung yang cepat).
Hernia dapat terjadi pada semua umur, baik tua atau muda. Pada kanak-kanak atau bayi, lebih sering disebabkan kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya fetus atau buah zakar. Biasanya sering terkena hernia adalah bayi atau anak laki-laki. Pada orang dewasa hernia terjadi karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan kelemahan otot dinding perut karena faktor usia.
Tekanan dalam perut yang meningkat dapat disebabkan batuk yang kronik, susah buang air besar, adanya pembesaran prostate pada pria serta orang yang sering mengangkut barang-barang berat.
Hernia akan meningkat seiring dengan penambahan umur. Disebabkan oleh melemahnya jaringan penyangga usus atau karena adanya penyangga yang menyebabkan tekanan di dalam perut meningkat.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik, yaitu:
-          Gerakan dada pada saat bernafas tidak simetris
-          tidak terdengar suara pernafasan pada sisi hernia
-          bising usus terdengar di dada
-          perut teraba kosong.
-          Rontgen dada menunjukkan adanya organ perut di rongga dad

M.   Komplikasi Penyakit Hernia
Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Antara lain obstruksi usus sederhana hingga perforasi (lubangnya) usus yang akhirnya dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis.

N.    Penatalaksanaan Penyakit Hernia
Sebenarnya tidak semua hernia harus diOP. Bila jaringan hernia masih dapat dimasukkan kembali, maka tindakannya adalah hanya menggunakan penyangga atau korset untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Pada anak/bayi, reposisi spontan dapat terjadi karena cincin hernia pada anak lebih elastis. Bila sudah tidak dapat direposisi, maka satu-satunya tindakan harus dilakukan adalah melalui operasi.
Tindakan bedah pada hernia adalah herniotomi dan herniorafi. Pada bedah efektif, kanalis dibuka, isi hernia dimasukkan kantong diikat dan dilakukan Bassiny Plasty atau teknik yang lain untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.

O.    Diagnosa Penyakit Hernia
Tanda klinis dan pemeriksaan fisik tergantung pada isi hernia.pada inspeksi saat pasien mengedan,dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan di regio inguinalis yang bejalan dari lateral atas ke medial bawah.kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan dari 2 lapis kantong yang memberikan sensasi gesekan dua permukaan sutera,tetapi umumnya tanda ini sukar di tentukan.
Kalau kantung hernia berisi organ, tergantung pada isinya; pada palpasi mungkin teraba usus,omentum, atau ovarium. Pada anak, dengan jari telunjuk atau jari kelingking, dapat dicoba mendorong isi hernia dengan menekan kulit scrotum melalui annulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direposisi atau tidak.Dalam hal mereposisi, pada waktu jari masih berada di annulus eksternus, pasien diminta mengedan.kalau ujung jari menyentuh hernia, berarti hernia inguinalis lateralis,dan kalau bagian sisi jari yang menyentuhnya,berarti hernia inguinalis medialis.

 BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Fibro adenoma mammae dan Hernia adalah : tonjolan keluarnya organ atau jaringanmelalui dincling rongga dimana organ tersebut seharusnyaberada yang didalam keadaan normal tertutup.Hernia atau usus turun adalah penonjolan abnormal suatuorgan/ sebagian dari organ melalui lubang pada strukturdisekitarnya. Hernia inguinalis adalah penonjolan hernia yang terjadipada kanalis inguinal (lipat paha). Operasi Fibro adenoma mammae dan Hernia adalah tindakan pembedahan yang dilakukan untuk mengembalikan isihernia pada posisi semula dan menutup cincin hernia.Pengertian Hernia adalah menonjolnya suatu organ ataustruktur organ dan tempatnya yang normal malalui sebuahdefek konsenital atau yang didapat. (Long, 1996 : 246). Herniaadalah suatu keadaan menonjolnya isi usus suatu ronggamelalui lubang (Oswari, 2000 : 216). Hernia adalah penonjolansebuah organ, jaringan atau struktur melewati dinding ronggayang secara normal memang berisi bagian-bagian tersebut(Nettina, 2001 : 253). Hernia inguinalis adalah hernia isi perutyang tampak di daerah sela paha (regio inguinalis). (Oswari,2000 : 216).
Fibro adenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa. Secara histologi: intracanalicular fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang secara tidak teratur dibentuk dari pemecahan antara stroma fibrosa yang mengandung serat jaringan epitel. 
(dari berbagai sumber)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »