BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap manusia pada dasarnya memerlukan bimbingan sejak kecil untuk mempersiapkan masa dewasanya kelak supaya dapat diterima oleh lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat dengan bimbingan yang benar akan berjalan baik dan terarah. Begitu juga kepada para pelajar.
bimbingan konseling kelompok homeroom terbaru |
Seperti kita telah ketahui bahwa bimbingan konseling kelompok homeroom merupakan proses tuntunan, arahan secara terencana dan terus menerus terhadap peserta didik untuk menuju kedewasan atau kematangan mampu memecahkan masalah-masalah/ problem yang dihadapi guna mencapai kesejahteraan hidupnya.
1.2 Rumusan Masalah
- Jelaskan Pengertian Homeroom?
- Sebutkan Tujuan dan Waktu Pelaksanaan Homeroom?
- Jelaskan Kelebihan Homeroom?
- Bagaimanakah Langkah-langkah Pelaksanaan Homeroom?
1.3 Tujuan
- Mengetahui Pengertian Homeroom
- Mengidentifikasi Tujuan dan Waktu Pelaksanaan Homeroom
- Dapat mengetahui Kelebihan Homeroom
- Mengetahui Langkah-langkah Pelaksanaan Homeroom
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Home Room
Merupakan suatu kegiatan bimbingan kelompok yang dilakukan dalam ruang atau kelas dalam bentuk pertemuan antara konselor atau guru dengan kelompok untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu terutama hal-hal atau masalah-masalah yang berhubungan dengan pelajaran, kegiatan sosial, masalah tata tertib dan moral, cara berpakaian atau masalah-masalah lain di luar sekolah. Dalam acara home room ini hendaknya diciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga terjadi dialog yang bebas.
Membuat suasana kelas seperti rumah dengan tujuan mengenal siswa lebih baik sehingga dapat membantu secara efisien. Dilaksanakan di kelas di luar jam pelajaran untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu.
Kegiatan home room adalah suatu program pembimbingan siswa dengan cara menciptakan situasi atau hubungan bersifat kekeluargaan ( Nana Sy. Sukmadinata, 1977) di SLTP dan SLTA program home roo ini dikenal dengan sistem wali kelas. Dengan Program home room guru dapat lebih memahami siswa, karena terjalin hubungan yang lebih akrab antara guru atau wali kelas dengan para siswa. Dengan demikian guru mengetahui kebutuhan dan kesulitan yang dialami siswa.
Pelaksanaan program home room ada dua macam yaitu home room dengan kelompok tetap dan home room dengan kelompok bertukar. Home room dengan kelompok tetap adalah kegiatan pembimbingan yang dilakukan oleh wali kelas. Dalam hal ini guru yang menjadi wali kelas tersebut harus mengatur pertemuan rutin dengan para siswanya yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan. Misalnya setiap minggu diadakan pertemuan antara wali kelas dengan siswa dimana para siswa dapat mengutarakan kesulitannya, pendapatnya, rencana kegiatannya dan wali kelas membantu memberi pertimbangan atau jalan keluarnya.
Home room dengan kelompok bertukar adalah suatu pembimbingan yang dilakukan oleh guru home room secara bergilir sesuai dengan kebutuhan siswa. Jadi dalam home room dengan kelompok bertukar ini guru home room harus khusus artinya memiliki pengetahuan, informasi dan keterampilan yang cukup sesuai dengan spesialisasinya. Bantuan yang diberikan dalam kegiatan home room antara lain:
- Kebiasaan sehari-hari tentang belajar, bekerja
- Cara-cara belajar seperti cara mempelajari buku, membuat rangkuman, karangan membaca kamus
- Masalah kelanjutan studi, pekerjaan, cita-cita.
Guru yang menjalankan program homeroom ini adalah guru yang benar-benar sudah matang dan harus bisa memahami dan jujur dengan murid-murid disamping memahami perkembangan diri murid dengan baik.
2.2 Tujuan dan Waktu Pelaksanaan Homeroom
A. Tujuan Homeroom
Tujuan Homeroom berpusat kepada siswa yang bermasalah dan dilaksanakan dengan tujuan untuk memberi ruang atau membuka hubungan antara guru dengan murid di luar hubungan yang berkaitan dengan akademik. Dalam hal ini yang diutamakan adalah perkembangan dan pertumbuhan diri murid dengan memberikan peluang kepada individu (murid) untuk mau membuka isi hati mereka (terbuka) dan lebih dekat (akrab) dengan guru (Ada seorang dewasa yang boleh didekati dan dijadikan tempat untuk meluapkan perasan, pengharapan, motivator yang baik).
- Tujuan agar guru dapat mengenal murid-muridnya lebih baik, sehingga dapat membantunya secara efisien.
- Menjadikan peserta didik akrab dengan lingkungan baru
- Untuk memahami diri sendiri ( mampu menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri ) dan memahami orang lain dengan (lebih) baik
- Untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok
- Untuk mengembangkan sikap positif dan kebiasaan belajar
- Untuk menjaga hubungan sehat dengan orang lain
- Untuk mengembangkan minat dan keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler
- Untuk membantu peserta didik dalam memilih bidang spesialisasi
- Sadar akan kepentingan sendiri
Di bawah ini merupakan contoh dari beberapa aktivitas yang dapat dilakukan seorang guru kepada muridnya ketika melaksanakan program homeroom, yaitu :
- Mengenali potensi murid.
- Focus kepada potensi murid yang dapat ditingkatkan dan difungsikan secara tepat.
- Membantu murid dalam meningkatkan potensinya.
- Memberikan peluang kepada murid agar murid mendapatkan pengalaman sebagai individu yang berguna dan dapat mencapai perkembangan diri yang optimal.
- Mengarahkan murid ke arah yang lebih baik agar murid dapat memahami dan menjalani hubungan yang baik antar individu dengan individu, maupun individu dengan kelompok.
B. Waktu Pelaksanaan
Homeroom dilaksanakan pada saat peserta didik membutuhkan / memerlukan bantuan dalam memecahkan dan menyelesaikan masalahnya sendiri melalui media kelompok dengan suasana kekeluargaan.
Program ini dilaksanakan di luar jam pelajaran dengan menciptakan kondisi sekolah atau kelas seperti di rumah sehingga tercipta kondisi yang bebas dan menyenangkan. Dengan kondisi tersebut siswa dapat mengutarakan perasaannya seperti di rumah sehingga timbul suasana keakraban.
2.3 Kelebihan Homeroom
- Karena siswa mengikuti kigiatan “homeroom” yang dipimpin oleh guru atau konselor tertentu selama satu tahun atau lebih maka kontiniutas dan kemajuan kegiatan bimbingan dapat direncanakan dengan lebih baik.
- Waktu yang lama dalam mengikuti kegiatan “homeroom” memungkinkan untuk membina kepercayaan dan kohesivitas kelompok, yang merupakan elemen-elemen penting untuk bimbingan kelompok yang efektif
- Bila kegiatan homeroom diorganisasikan sesuai dengan tingkat kelas siswa, maka dapat diprogramkan kegiatan-kegiatan bimbingan kelompok yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
- Apabilah struktur kegiatan homeroom dilaksanakan di seluruh sekolah, ,maka program kegiatan bimbingan yang terkoordinasi dapat dilaksanakan.
2.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Homeroom
Pembentukan
Konselor menyiapkan ruangan atau kelas yang diperlukan dengan segalasarana dan prasarana, kemudian menghubungi siswa dari berbagai kelas dengan jumlah 8-10 orang untuk berkumpul. Pemilihan siswa terbatas tersebut berdasarkan sukarelawan yang mewakili tiap kelas siapa yang tertarik untuk ikut sehingga siswa yang menjadi wakil kelasnya. Selanjutnya dapat berbagi informasi yang telah diperoleh dari hasil kegiatan home room. Apabila dalam 1 kelas terdapat banyak siswa yang tertarik untuk ikut sedangkan jumlah anggota kelompok home room terbatas, maka siswa yang belum mendapat kesempatan ikut dapat mengikuti kegiatan home room selanjutnya dengan kata lain bergantian untuk mewakili kelasnya.
Peralihan
Konselor menjelaskan tujuan kelompok home room dilaksanakan dan menjelaskan aturan home room.
Kegiatan
Dialog terbuka antara konselor dan kelompok terkait topik bahaya atau dampak mengkonsumsi narkoba.*
Pengakhiran
Menyimpulkan hasil kegiatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Homeroom adalah suatu teknik layanan bimbingan kelompok yang dilakukan dengan cara menciptakan situasi yang bersifat kekeluargaan ( suasana seperti dirumah ) . Cara penciptaan suasana kekeluargaan ini dapat dilakukan oleh anggota kelompok dengan berperan sebagai ayah, ibu dan anak.
Program Homeroom dilaksanakan di luar jam pelajaran dengan menciptakan kondisi sekolah atau kelas seperti di rumah sehingga tercipta kondisi yang bebas dan menyenangkan.
Pelaksanaan program home room ada dua macam yaitu home room dengan kelompok tetap dan home room dengan kelompok bertukar.
3.2 Saran
Dalam BK memerlukan adanya “pendekatan, metode dan teknik BK”, agar proses konseling antara konselor dan konseli dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno,dkk. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta:Rineka Cipta
Sukardi,Dewa Ketut.1987. Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah.Jakarta:Yudhistira.
Surya,Muhammad. 2008. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah.Bandung:Ilmu.
Tohirin.2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah danMadrasah. Jakarta:RajaGrafindo Persada.
Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama
Amti, Erman dan Marjohan. 1991. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Dekdikbud.
Read More: Aliran Filsafat Pendidikan Esensialisme
1 komentar:
komentarAturan homeroom nya seperti apa?
Reply