PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA KONSEP CAHAYA DI MTsN BEUREUNUEN

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA KONSEP CAHAYA DI MTsN BEUREUNUEN

1.1 Latar Belakang Masalah 
     Dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari cara atau metode yang digunakan guru dalam mengajar, guru dapat mimilih metode yang sesuai untuk setiap kegiatan belajar mengajar sehingga tercapai tujuan dari pembelajaran tersebut khususnya pada pembelajaran fisika. Fisika merupakan mata pelajaran yang sangat membutuhkan ketentuan dan kesabaran yang tinggi, karena dibutuhkan pemahaman dalam menganalisis suatu fenomena fisika. Suatu media seharusnya memegang peranan yang sangat penting karena suatu fenomena fisis akan lebih mudah dicerna oleh siswa jika dapat divisualisasikan .
penggunaan
Guna Alat Peraga Sederhana

     Sekolah menengah atas jenjang pendidikan di linkungan Departemen pendidikan nasional yang mempelajari mata pelajaran Fisika, khususnya konsep Cahaya, yang memerlukan media sederhana untuk kegiatan pengajarannya. Dalam menggunakan media diperlukan kelengkapan alat-alat atau bahan-bahan yang lengkap guna mempelancar penyajian materi cahaya.
     Proses pembelajaran yang dilaksanakan di MTsN Kembang Tanjong dalam kelas umumnya masih banyak kekurangan misalnya kegiatan belajar mengajar yang berfokus pada guru sehingga siswa cenderung hanya mendengar, mencatat kemudian mengafal materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini akan menghilangkan kesempatan siswa dalam mengembangkan daya penalarannya untuk memecahkan masalah. Karena itu dalam proses kegiatan belajar mengajar guru perlu menerapkan metode-metode yang sesuai dengan materi yang disampaikan dan bertambah pula minatnya dalam suatu materi pembelajaran.
     Berdasarkan obserasi yang penulis lakukan di di MTsN Kembang Tanjong penggunaan alat peraga belum digunakan secara sempurna dalam proses belajar mengajar di kelas. Materi pembelajaran cahaya merupakan salah satu materi yang diajarkan di sekolah menengah di harapkan guru dalam mengajarkan materi ini menggunakan alat peraga untuk melakukan demonstrasi di depan kelas, atau di ruang laboratorium. Sehingga dengan adanya alat peraga dapat memperjelas dan menimbulkan motivasi siswa agar efektif dalam mengikuti proses belajar mengajar fisika dan pemahaman siswa tentang materi ini lebih mendalam.
     Di MTsN Kembang Tanjong guru sangatlah jarang menggunakan alat peraga dalam proses belajar mengajar. Siswa hanya mendengar dan menulis apa yang di berikan oleh guru, ini akan mengakibatkan siswa bosan dalam menerima pelajaran. 
     Dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang maksimal dari suatu pengajaran sangatlah tergantung pada keikutsertaan bermacam-macam perangkat yang mendukung proses pembelajaran seperti guru, siswa, metode-metode, dan media. Berdasarkan kenyataan di atas penulis ingin mengajukan permasalahan bagaimana pengaruh penggunaan alat peraga dalam pembelajaran fisika di MTsN Kembang Tanjong, maka penulis ingin meneliti tentang “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Sederhana Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Cahaya siswa kelas VIII di MTsN Kembang Tanjong”
1.2 Rumusan Masalah
     Sehubungan dengan permasalahan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh penggunaan alat peraga sederhana terhadap hasil belajar siswa pada konsep cahaya siswa kelas VIII di MTsN Kembang Tanjong?”.
1.3 Tujuan Penelitian
     Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat peraga sederhana terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep cahaya di MTsN Kembang Tanjong.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat : 
  1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih media yang efektif dalam proses belajar mengajar khususnya pada pelajaran fisika.
  2. Bagi siswa, melalui pemanfaatan alat peraga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran fisika.
  3. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam mempersiapkan diri sebagai calon pengajar dan pendidik dimasa yang akan datang.
1.5 Aggapan Dasar dan Hipotesis
1.5.1 Aggapan Dasar
     Anggapan dasar atau postulat menurut Arikunto adalah suatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti,yang berfungsi sebagai tempat berpijak bagi peneliti dalam pelaksanaan penelitiannya.
     Anggapan dasar dalam penelitiaan ini adalah ”alat peraga digunakan dalam rangka mengekfektifkan komunikasi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran dan materi pelajaran cahaya merupakan salah satu materi Fisika yang harus di ajarkan pada SMP/MTs kelas VIII”.
1.5.1 Hipotesis
     Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ”Terdapat pengaruh penggunaan alat peraga terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep cahaya di MTsN Kembang Tanjong”.
1.6 Definisi operasional
     Untuk memperjelas pengertian yang terkadung pada judul penelitian ini, agar tidak terjadi salah tafsir terhadap judul penelitian makna peneliti akan memberi penjelasan judul sebagai berikut:
  1. Peningkatan hasil belajar fisika adalah usaha-usaha guru untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya pada mata pelajaran fisika. Salah satu usaha guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan alat peraga.
  2. Penggunaan alat peraga sederhana pada konsep cahaya adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien. Alat peraga dalam fisika konsep cahaya dapat berupa suatu animasi yang menggambarkan peristiwa fisika yang nantinya akan dianalisis bagaimana hal itu bisa terjadi. Dapat juga berupa alat praktikum yang menunjukkan peristiwa fisika secara langsung kepada siswa.
Baca: MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »