Ilmu Pengetahuan dan Penelitian


Pengetahuan Ilmu dan Penelitian
Ilmu Pengetahuan dan Penelitian

Ilmu Pengetahuan dan Penelitian tidak dapat dipisahkan dari tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia, khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pentingnya suatu penelitian dan hubungannya dengan pendidikan sehingga spenelitian harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan etika kebenaran.
Bila penelitian dihubungkan dengan perguruan tinggi, maka pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan para tenaga pengajar (dosen) sebagai ujung tombak dalam kehidupan kampus sudah semestinya ditingkatkan. Selain untuk meningkatkan kemampuan sendiri diharapkan para dosen dapat meningkatkan kegairahan mahasiswa dalam melakukan penelitian. Untuk itu perlunya pengetahuan dan kemampuan yang memadai sehingga penelitian tersebut dapat bermanfaat bagi perguruan tinggi (negeri dan swasta) maupun pembangunan nasional bangsa dan negara Indonesia.
Sedangkan hubungan ilmu pengetauan dan pendidikan dengan pembangunan nasional maka penelitian merupakan dasar (basic) bagi pengambilan keputusan setiap langkah-langkah pelaksanaan dan perencanaan pembangunan. Sehubungan dengan itu perlu dana/ biaya dan sumber daya manusia (tenaga peneliti) yang berpengetahuan agar penelitian dapat berlangsung dengan baik dan mempunyai manfaat yang besar bagi keberhasilan pembangunan nasional.
KATA PENGANTAR 
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Ilmu Pengetahuan dan Penelitian”.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis masih memerlukan penyempurnaan berupa saran – saran dan kritikan dari semua pihak yang bersifat membangun, ini karena keterbatasan ilmu serta buku – buku yang penulis miliki, tetapi dalam penulisan makalah ini penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan dengan baik.
Akhir kata kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan penulis doakan mendapat balasan dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga kita berada dalam lindungan – Nya.

Amin Yarabbal Alamin

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Penelitian tidak dapat dipisahkan dari tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia, khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pentingnya suatu penelitian dan hubungannya dengan berbagai hal sehingga spenelitian harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan etika kebenaran.
Bila penelitian dikaitkan dengan perguruan tinggi, maka pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan para tenaga pengajar (dosen) seagi ujung tombak dalam kehidupan kampus harus ditingkatkan. Selain untuk meningkatkan kemampuan sendiri diharapkan para dosen dapat meningkatkan kegairahan mahasiswa untuk meneliti. Untuk itu perlu pengetahuan dan kemampuan yang memadai sehingga penelitian tersebut dapat bermanfaat bagi perguruan tinggi (negeri dan swasta) maupun pembangunan nasional bangsa dan negara.
Sedangkan bila dikaitkan dengan pembangunan nasional maka penelitian merupakan dasar (basic) bagi pengambilan keputusan setiap langkah-langkah pelaksanaan dan perencanaan pembangunan. Sehubungan dengan itu perlu dana/ biaya dan sumber daya manusia (tenaga peneliti) yang besar agar penelitian dapat berlangsung dengan baik dan mempunyai manfaat yang besar bagi keberhasilan pembangunan nasional.
Dari berbagai hal yang harus dipahami dalam pelaksanaan penelitian adalah penelitian yang dilakukan sendiri secara mandiri, efisien, efektif, kritis, dan didasarkan pada etika kebenaran merupakan aspek yang harus selalu menjadi perhatian utama. Mengingat betapa pentingnya pelaksanaan penelitian seperti yang telah diutarakan pada penjelasan di atas, maka dalam makalah ini kelompok kami akan membahas mengenai Ilmu Pengetahuan dan Penelitian.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari pengetahuan, ilmu pengetahuan, filsafat dan teknologi?
2.      Bagaimana keterkaitan antara ilmu pengetahuan dengan penelitian?
3.      Apa yang diketahui mengenai metode penelitian?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian dari pengetahuan, ilmu pengetahuan?
2.      Memahami keterkaitan antara ilmu pengetahuan dengan penelitian.
3.      Mengetahui metode penelitian. 


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
1.        Pengetahuan (Knowledge)
Menurut pendapat Gordon (1994 : 57) pengertian pengetahuan adalah struktur organisasi pengetahuan yang biasanya merupakan suatu fakta prosedur dimana jika dilakukan akan memenuhi kinerja yang mungkin. Nadler (1986 : 62) berpendapat pengetahuan adalah proses belajar manusia mengenai kebenaran atau jalan yang benar secara mudahnya mengetahui apa yang harus diketahui untuk dilakukan. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Dalam pengertian lain pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui langsung dari pengalaman, berdasarkan panca indra, dan diolah oleh akal budi secara spontan. Pada intinya, pengetahuan bersifat spontan, subjektif dan intuitif. Pengetahuan berkaitan erat dengan kebenaran, yaitu kesesuaian antara pengetahuan yang dimiliki manusia dengan realitas yang ada pada objek. Para ahli filsafat masih terus memperdebatkan definisi Pengetahuan, terutama karena rumusan Pengetahuan oleh Plato yang menyatakan Pengetahuan sebagai “kepercayaan sejati yang dibenarkan (valid)” (“justified true belief”).
Pengetahuan dapat dibedakan menjadi pengetahuan non-ilmiah dan pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah adalah hasil serapan indra terhadap pengalaman hidup sehari-hari yang tidak perlu dan tidak mungkin diuji kebenarannya. Pengetahuan non-ilmiah tidak dapat dikembangkan menjadi pengetahuan ilmiah. Misalnya pengetahuan orang tertentu tentang jin atau makhluk halus di tempat tertentu, keampuhan pusaka, dan lain-lain. Pengetahuan pra-ilmiah adalah hasil serapan indra dan pemikiran rasional yang terbuka terhadap pengujian lebih lanjut menggunakan metode-metode ilmiah. Misalnya pengetahuan orang tentang manfaat tumbuhan temulawak untuk mengobati penyakit hepatitis B.
Dari berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang diketahui atau dipahami seseorang secara subjektif yang diperoleh dari pengalaman menghadapi suatu fakta atau situasi berdasarkan panca indra, dan diolah oleh akal budi. Pengetahuan ini dapat dibagi menjadi dua yaitu pengetahuan non-ilmiah dan pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah ini tidak perlu dikaji ulang kebenarannya sedangkan pengetahuan pra-ilmiah ini perlu diuji lebih lanjut menggunakan metode-metode ilmiah.
2.        Ilmu Pengetahuan (Science)
Menurut UU No 18 tahun 2002, Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan  dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasi oleh metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk  menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala memasyarakatan tertentu. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yg disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli seperti yang dikutip oleh Bakhtiar tahun 2005 diantaranya  adalah :
§  Mohamad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.
§  Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.
§  Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
§  Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
§  Harsojo menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera manusia. Lebih lanjut ilmu didefinisikan sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk : “ jika …. maka “.

B.     Keterkaitan Antara Ilmu Pengetahuan Dengan Penelitian
1.        Deskripsi Umum Penelitian
Penelitian diterjemahkan dari kata “Research” (Inggris) yaitu re (kembali) dan  search (mencari) atau mencari kembali yang kemudian para ahli menerjemahkannya  sebagai riset. Hillway (1956) mengatakan bahwa penelitian tidak lain dari sesuatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. Sementara itu Whitney (1960) mengemukakan pengertian penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. Dengan demikian selain merupakan suatu proses dan metode, penelitian diharapkan mampu mencari pemecahan masalah yang diteliti (problem solving). Pada hakekatnya penelitian merupakan suatu usaha untuk menjembatani dunia konsepsual (conceptual world) dengan dunia empiris (empirical world; Balian, Edward S, 1983).
Dari berbagai ahli yang mencoba membuat definisi penelitian yang tepat, pada dasarnya penelitian adalah suatu proses penyelidikan atau pencarian sesuatu (fakta dan prinsip-prinsip) yang dilakukan secara sistematis, hati-hati, kritis (critical thinking) dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan harapan dapat ditemukan pemecahan masalah yang tepat terhadap permasalahan yang sedang diteliti. Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran dari suatu permasalahan yang timbul, sehingga penelitian merupakan metode berpikir secara kritis dan sistematis.
2.        Relevansi Penelitian Dan Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah usaha yang bersifat multi dimensional, sehingga dapat didefinisikan dalam berbagai cara dan tidak baku. Walau demikian ilmu pengetahuan perlu dilihat sebagai suatu dasar (basic) proses berpikir manusia dalam melaksanakan berbagai penelitian. Untuk itu ilmu pengetahuan dapat dihubungkan dengan metode dan proses penelitian tersebut.
Relevansi penelitian dengan ilmu pengetahuan, berkembang dari upaya manusia menc`ri jawaban atas berbagai pertanyaan seperti “ini apa?”; “itu apa?”; “mengapa begini?”; “mengapa begitu?” dan selanjutnya berkembang menjadi pertanyaan “bagaimana hal itu terjadi?” serta “bagaimana memecahkannya?”. Dengan dorongan ingin tahu tersebut manusia selalu ingin mendapatkan pengetahuan mengenai permasalahan yang tidak diketahuinya sehingga pada akhirnya muncul pengetahuan-pengetahuan baru yang dikenal sebagai ilmu pengetahuan (knowledgement) yang sistematis dan terorganisir. Dengan menggunakan akal dan pikiran yang reflektif, manusia merasa mampu memecahkan masalah yang dihadapi.
Pendekatan yang digunakan dapat bersifat ilmiah dan non-ilmiah. Pendekatan ilmiah dapat berupa penelitian-penelitian sedangkan pendekatan non-ilmiah dapat berupa akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan kebetulan atau coba-coba (trial and error) dan mendapat otoritas ilmiah atau pikiran kritis. Berdasakan pengertian di atas, terdapat hubungan yang erat antara ilmu pengetahuan dan penelitian. Para ahli menyebutkan bahwa tidak mungkin memisahkan ilmu dengan penelitian dan diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang sama. Almack (1930) mengatakan bahwa penelitian dan ilmu merupakan hasil dan proses. Penelitian merupakan proses sedangkan hasilnya adalah ilmu. Whitney (1960) menegaskan bahwa ilmu dan penelitian merupakan proses yang berlangsung secara bersama-sama. Artinya ilmu dan penelitian adalah proses yang sama sedangkan hasil dari proses tersebut adalah kebenaran (truth). Kebenaran yang dimaksudkan adalah pengetahuan yang benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang berkeinginan untuk mengujinya.
Dengan relevansi atau hubungan tersebut dapat disebutkan berbagai aspek yang menjadi peranan dari ilmu dan penelitian sehingga dapat disebutkan sesuatu yang dilakukan itu merupakan karya keilmuan, seperti:
a.       Mencandra/ Deskripsi. Fungsi ini berusaha untuk menggambarkan atau menjelaskan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan.
b.      Menerangkan/ Eksplanasi. Fungsi ini berusaha untuk menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari munculnya permasalahan atau terjadinya peristiwa-peristiwa.
c.       Penyusunan Teori. Fungsi ini berusaha untuk menyusun teori/ prinsip/ aturan-aturan mengenai hubungan antara kondisi/ peristiwa yang satu dengan yang lain.
d.      Peramalan/ Prediksi. Fungsi ini berusaha untuk mengadakan ramalan/ prediksi, estimasi dan proyeksi terhadap permasalahan/ peristiwa dan dampak yang akan terjadi.
e.       Pengendalian/ Controling. Fungsi ini berusaha untuk melakukan tindakan-tindakan pengendalian terhadap permasalahan/ peristiwa/ gejala.
Dari semua penjelasan tersebut,  jelaslah sudah bahwa terdapat keterkaitan antara ilmu pengetahuan dengan penelitian. Melakukan penelitian memang dibutuhkan ilmu pengetahuan dan tidak akan muncul pengetahuan baru bila tidak ada sebuah penelitian. Dapat diketahui bahwa dari ilmu pengetahuan itu akan muncul permasalahan-permasalahan baru yang harus dipecahkan melalui penelitian, dengan ilmu pengetahuan pula penelitian dapat dikerjakan, dan hasil pemecahan masalah dari penelitian tersebut juga dapat dijadikan sebagai sebuah ilmu pengetahuan baru.

C.    Gambaran Metode Penelitian Secara Umum
1.        Pengertian Metode Penelitian
Pada dewasa ini sebuah pernyataan d`pat dikatakan andal apabila sudah melalui tahap penelitian. Dan yang dimaksud dengan penelitian menurut Mohammad Ali, adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu yang dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya. Sedangkan menurut David H Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. Untuk menjadi sebuah penelitian yang valid diperlukan metode. Metode berasal dari kata Yunani yaitu “ methodos” yang berarti jalan sampai. Jadi pengertian metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk memecahkan sebuah masalah secara sistematis dengan mengumpulkan bukti-bukti yang terkait dengan masalah yang sedang diteliti untuk mendapatkan pemecahannya.
2.        Ciri-ciri Penelitian
Secara ilmiah ciri-ciri keilmuan penelitian dibagi menjadi tiga, yaitu:
a.       Rasional, yaitu kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Sehingga orang yang membaca penelitian tersebut dapat memahaminya
b.      Empiris, yaitu cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain pun dapat mengamatinya.
c.       Sistematis, yaitu proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang berurutan dan bersifat logis.
3.        Kriteria Penelitian
Terdapat tiga kriteria utama dalam sebuah penelitian agar penelitian tersebut dapat dipercaya, yaitu:
a.       Validitas, artinya menunjukkan derajat ketepatan antara data yang dikumpulkan dengan objek yang diteliti oleh peneliti.
b.      Reliabilitas, artinya ketetapan dari hasil pengukuran dari penelitian dalam mengukur sebuah masalah dari data yang sudah dikumpulkan.
c.       Objektivitas, artinya penelitian bersifat bebas, netral dan tidak condong pada sebuah pandangan dan dapat dipertanggung jawabkan oleh penelitian.
4.        Tujuan Penelitian
a.       Penemuan, berarti hasil yang diperoleh dari penelitian itu adalah sesuatu yang baru yang sebelumnya belum diketahui oleh banyak orang.
b.      Pembuktian, berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya sebab dan akibat dari variabel yang sedang diteliti dengan data yang dikumpulkan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
c.       Pengembangan, berarti penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada sehingga akan lebih mudah untuk dipelajari.
5.        Manfaat Penelitian
Terdapat banyak manfaat penelitian bagi kehidupan, diantara adalah digunakan untuk memenuhi rasa keingintahuan manusia karena terbatasnya pengetahuan mereka. Sehingga berguna untuk memperluas pengetahuan mereka dan memecahkan masalah-masalah yang sering muncul.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Ilmu pengetahuan (science) ialah hasil pengolahan kembali pengetahuan (knowledge) melalui pengujian menggunakan*metode ilmiah yang didukung oleh sekumpulan bukti dan disusun secara metodis, sistematis, konsisten dan koheren.
2.      Terdapat keterkaitan antara ilmu pengetahuan dengan penelitian. Melakukan penelitian memang dibutuhkan ilmu pengetahuan dan tidak akan muncul pengetahuan baru bila tidak ada sebuah penelitian.
3.      Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk memecahkan sebuah masalah secara sistematis dengan mengumpulkan bukti-bukti yang terkait dengan masalah yang sedang diteliti untuk mendapatkan pemecahannya.

B.     Saran
1.  Pentingnya suatu penelitian dan hubungannya dengan berbagai hal, mengakibatkan penelitian harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan etika kebenaran.
2.  Penelitian diharapkan dapat dilakukan sendiri secara mandiri, efisien, efektif, kritis, dan didasarkan pada etika kebenaran karena hal tersebut merupakan aspek yang harus selalu menjadi perhatian utama.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Rahardjo, Mudjia. Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan, (Online),diakses 23 Januari 2012.
Salladien. 2011. Kaitan Penelitian dengan Ilmu Pengetahuan, (Online), diakses tanggal 23 Januari 2012.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta
Syaodih, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »