Gejala dan tanda kehamilan ektopik sangat berbeda-beda dari perdarahan banyak tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala tidak jelas ,sehingga sukar membuat diagnosisnya,gejala dan tanda bergantung pada lamanya kehamilan ektopik,abortus atau rupture tuba,tuanya kehamilan,derajat perdarahan yang terjadi dan keadaan umum penderita sebelum hamil.
Gejala, Tanda, Cara Penanganan dan Faktor Pencetus Kehamilan Ektopik pada umumnya adalah laparatomi,dalam tindakan demikian beberapa hal harus diperhatikan dan dipertimbangkan yaitu : kondisi penderita pada saat itu,keinginn penderita akan fungsi reproduksinya,lokasi kehamilan ektopik,kondisi anatomic organ pelvic,kemampuan teknik bedah mikro,dokter operator dan kemampuan teknologi fertilisasi invitro setempat.hasil pertimbangan ini menentukan apakah perlu dilakukan salpingektomi pada kehamilan tuba,atau dapat dilakukan pembedahan konservatif dalam arti hanya dilakukan salpingostomi.
Gejala, Tanda, Cara Penanganan dan Faktor Pencetus Kehamilan Ektopik |
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bidan merupakan penunjang pelayanan kesehatan secara langsung
kepada masyarakat, dituntut untuk berbagai peran serta, fungsi dan aplikasinya didalam menilai
serta menentukan langkah awal dan kapan melakukan rujukan kefasilitas kesehatan
yang paling tinggi. Beberapa tahun yang lalu pendidikan bidan hanya sebatas D1
saja, yang disebut dengan Program Pendidikan Bidan (PBB), dimana bidan D1 belum
memahami dan menerapkan secara professional manajemen kebidanan yang baik dan
benar. Sesuai dengan perkembangan pendidikan, maka pendidikan bidan dibuka pada
tahun 1996 menjadi Akademi Kebidanan (DIII), SK MENKES RI No. 4118 1987 dan SK
MENDIKBUD RI No: 009/4/1996 untuk memenuhi tuntutan profesionalisme guna
meningkatkan mutu dan kualitas bidan itu sendiri dan memahami bagaimana
manajemen kebidanan yang baik dan benar dalam bidang kesehatan khususnya
kesehatan ibu dan anak.
Kehamilan Ektopik merupakan kehamilan dengan implantasi terjadi diluar
rongga uterus, Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik berumur
antara 20-40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun, frekuensi kehamilan ektopik
yang berulang dilaporkan berkisar antara 0%-14,6%. apabila tidak diatasi atau
diberikan penanganan secara tepat dan benar akan sangat membahayakan bagi penderita Kehamilan Ektopik halitulah yang melatarbelakangi penulis dalam penulisan makalah ini.
B. Tujuan
1.
Agar mahasiswi dapat mengetahui dan memahami Tanda Dan
Gejala Kehamilan Ektopik
2.
Dapat mengetahui cara-cara penanganan Kehamilan Ektopik.
3.
Untuk mengatahui sebab dan faktor pencetus Kehamilan Ektopik.
C. Manfaat
Sebagai bacaan bagi mahasiswi agar dapat menambah pengetahuan mengenai Kehamilan Ektopik.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi diluar
rongga uterus ,tuba falopii merupakan tempat tersering untuk terjadinya
implantasi kehamilan ektopik,sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di
tuba,jarang terjadi implantasi pada ovarium,rongga perut,kanalis servikalis
uteri,tanduk uterus yang rudimenter dan divertikel pada uterus.
Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik berumur antara
20-40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun,frekwensi kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan berkisar antara 0%-14,6%.
20-40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun,frekwensi kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan berkisar antara 0%-14,6%.
Kehamilan ektopik adalah implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di
luar endometrium kavum uteri.
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan ovum yang dibuahi,berimplantasi
dan tumbuh tidak di tempat yang normal yakni dalam endometrium kavum uteri.
Istilah kehamilan ektopik lebih tepat daripada istilah ekstrauterin yang
sekarang masih juga dipakai, oleh karena terdapat beberapa jenis kehamilan
ektopik yang berimplantasi dalam uterus tetapi tidak pada tempat yang normal.
Yang dimaksud disini adalah kesenjangan dan kesamaan yang ada diantara
konsep teoritis tentang KEHAMILAN EKTOPIK. Dalam hal ini penulis menemukan
beberapa kesenjangan dan kesamaan antara lain :
a.
Pengkajian
Secara teoritis
penulis melakukan pengkajian pada pasien dengan kasus kehamilan ektopik,dimana
pada kasus ini biasanya terjadi gejala kehamilan muda seperti mual dan muntah.
b.
Identifikasi Masalah/Diagnosa
Setelah
dilakukan pengkajian pada Ny.Rahma kemudian data itu dapat di interpretasikan
menjadi diagnosa dan masalah
A.diagnosa
Kehamilan ektopik
B.Masalah
- cemas
- kurang nafsu makan dikarenakan mual dan muntah
A.diagnosa
Kehamilan ektopik
B.Masalah
- cemas
- kurang nafsu makan dikarenakan mual dan muntah
c.
Masalah Potensial
Penulis tidak
menemukan masalah potensial
d.
Tindakan Segera
Tidak perlu ada
tindakan segera
e.
Menyusun Rencana Tindakan
- Perbaiki
keadaan umum ibu misalnya berikan infus, transfusi darah,oksigen,
- Mengontrol TD, nadi, dan suhu satu jam sekali
- Beri ibu makanan yang bergizi
- Beri tahu pada ibu kemungkinan yang bisa terjadi
- anjurkan pada ibu untuk tidak hamil dulu
- Beri tahu ibu tentang pemeriksaan tidakan lanjut.
- Mengontrol TD, nadi, dan suhu satu jam sekali
- Beri ibu makanan yang bergizi
- Beri tahu pada ibu kemungkinan yang bisa terjadi
- anjurkan pada ibu untuk tidak hamil dulu
- Beri tahu ibu tentang pemeriksaan tidakan lanjut.
f.
Pelaksanaan Tindakan
• Berikan Diberikan cairan infus 10 unit oksitosin dalam cairan RL dengan kecepatan 40-60 tetes / menit
• Dikontrol TTV yaitu: TD 140/90 mmHg, Nadi 80 kali/I dan suhu 370
• Memberi ibu makanan yang bergizi
• Memberi tahu ibu tentang pemeriksaan tindak lanjut dengan :
a. Laparatomi
b. Salpingektomi/salpingostomi/reanostomis tuba
c. Kemotrapi dengan metotreksat 1 mg/kg intravena dan faktor sitrovorum 0.1
• Berikan Diberikan cairan infus 10 unit oksitosin dalam cairan RL dengan kecepatan 40-60 tetes / menit
• Dikontrol TTV yaitu: TD 140/90 mmHg, Nadi 80 kali/I dan suhu 370
• Memberi ibu makanan yang bergizi
• Memberi tahu ibu tentang pemeriksaan tindak lanjut dengan :
a. Laparatomi
b. Salpingektomi/salpingostomi/reanostomis tuba
c. Kemotrapi dengan metotreksat 1 mg/kg intravena dan faktor sitrovorum 0.1
mg/kg intramuscular berselang-seling selama 8
hari bila kehamilan di pars ampularis tuba belum pecah,diameter kantong gestasi
kurang atau sama dengan 4 cm,perdarahan dalam rongga perut kurang dari 100ml
dan tanda vital baik.
g.
Evaluasi
• Keadaan umum ibu sudah mulai membaik
• TTV ibu masih dalam batas normal
• Ibu mengerti dengan pejelasan dokter
• Ibu bisa faham dengan penjelasan dari dokter
• Ibu mengerti dan dapat mengulang apa yang disampaikan oleh dokter.
• Keadaan umum ibu sudah mulai membaik
• TTV ibu masih dalam batas normal
• Ibu mengerti dengan pejelasan dokter
• Ibu bisa faham dengan penjelasan dari dokter
• Ibu mengerti dan dapat mengulang apa yang disampaikan oleh dokter.
B. Etiologi Kehamilan Ektopik
Etiologi kehamilan ektopik telah banyak diselidiki, tetapi sebagian besar
penyebabnya tidak diketahui.
faktor-faktor yang memegang peranan dalam hal ini ialah sebagai berikut :
Ø
Faktor tuba,yaitu salpingitis,perlekatan
tuba,kelainan konginetal tuba, pembedahan sebelumnya, endometriosis,tumor yang
mengubah bentuk tuba dan kehamilan ektopik sebelumnya.
Ø
Kelainan zigot,yaitu kelainan kromosomdan
malformasi.
Ø
Faktor ovarium,yaitu migrasi luar ovum dan
pembasaran ovarium.
Ø
Penggunaan hormone eksogen.
Ø
Faktor lain,antara lain aborsi tuba dan
pemakaian IUD
( Dr.Rustam
Mochtar, sinopsis Obstetri, 2000).
C. Tanda Dan Gejala Kehamilan Ektopik
Gambaran kehamilan ektopik yang belum terganggu tidak khas dan penderita
maupun dokter biasanya tidak mengetahui adanya kelainan dalam kehamilan.
Pada umumnya penderita menunjukkan gejala-grjala sebagai berikut:
Pada umumnya penderita menunjukkan gejala-grjala sebagai berikut:
·
Amenorhoe
·
Nyeri perut bagian bawah
·
Gejala kehamilan muda
·
Level HCG rendah
·
Perdarahan pervaginam berwarna coklat tua
·
Pada pemeriksaan vagina terdapat nyeri goyang
bila serviks
·
Digoyangkan dan kavum douglasi menonjol karena
ada pembekuan darah.
Gejala dan tanda kehamilan ektopik sangat berbeda-beda dari perdarahan
banyak tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala tidak jelas
,sehingga sukar membuat diagnosisnya,gejala dan tanda bergantung pada lamanya
kehamilan ektopik,abortus atau rupture tuba,tuanya kehamilan,derajat perdarahan
yang terjadi dan keadaan umum penderita sebelum hamil.(Dr.rustam mochtar,synopsis obstetri,2000)
D. Patofisiologi Kehamilan Ektopik
Karena tuba bukan tempat untuk pertumbuhan hasil kosepsi tidak mungkin
janin tumbuh secara utuh seperti dalam uterus.sebagian besar kehamilan tuba
terganggu pada umur kehamilan antara 6-10 minggu.
Mengenai nasib kehamilan tuba terdapat beberapa kemungkinan,
Yaitu:
Yaitu:
1.
Hasil kosepsi mati dan diresorbsi
Pada implantasi secara kolumner,ovum yang dibuahi cepat mati karena
vaskularisasi kurang dan dengan mudah terjadi resorbsi total.dalam keadaan ini
penderita tidak mengeluh apa-apa hanya haidnya terlambat untuk beberapa hari.
2.
Abortus ke dalam lumen tuba
Perdarahan yang terjadi karena pembukaan pembuluh darah oleh villi koriales
pada dinding tuba di tempat implantasi dapat melepaskan mudigah dari dinding
tersebut sama-sama dengan robeknya pseudokapsularis.pelepasan ini dapat terjadi
sebagian atau seluruhnya tergantung pada derajat perdarahan perdarahan yang
timbul.
3.
ruptur dinding tuba
Rupture tuba sering terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus dan
biasanya ada kehamilan muda,sebaiknya rupture pada pars interstisialis terjadi
pada kehamilan yang lebih lanjut.faktor utama yang menyebabkan rupture ialah
penembusan villi koriales ke dalam lapisan muskularis tuba terus ke perineum. Rupture dapat terjadi secara spontan atau karena trauma ringan seperti
coitus dan pemeriksaan vaginal. (Sarwono Prawirohardjo,ilmu kebidanan, 2005)
E. Penanganan Kehamilan Ektopik
Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah laparatomi,dalam
tindakan demikian beberapa hal harus diperhatikan dan dipertimbangkan yaitu :
kondisi penderita pada saat itu,keinginn penderita akan fungsi
reproduksinya,lokasi kehamilan ektopik,kondisi anatomic organ pelvic,kemampuan
teknik bedah mikro,dokter operator dan kemampuan teknologi fertilisasi invitro
setempat.hasil pertimbangan ini menentukan apakah perlu dilakukan salpingektomi
pada kehamilan tuba,atau dapat dilakukan pembedahan konservatif dalam arti
hanya dilakukan salpingostomi.
Apabila keadaan penderita buruk,misalnya dalam keadaan syok,lebih baik
dilakukan salpingektomi.pada kasus kehamilan ektopik di pars ampularis tuba
yang belum pecah pernah dicoba ditangani dengan menggunakan kemoterapi untuk
menghindari tindakan pembedahan.
Criteria khusus yang diobati dengan cara ini adalah :
• Kehamilan di
pars ampullaris tuba belum pecah
• Diameter
kantong gestasi ≤ 4cm;
• Perdarahan
dalam rongga perut kurang dari 100 ml
• Tanda vital
baik dan stabil
Obat yang digunakan ialah methotrexate 1 mg/kg IV dan citrovorum factor
0,1 mg/kg 1 M berselang seling setiap hari selama 8 hari.dari seluruh 6 kasus
yang di obati,satu kasus dilakukan salpingektomia pada hari ke-12 karena gejala
abdomen akut,sedangkan 5 kasus berhasil diobati dengan baik.
F. Aplikasi Dalam Manajemen Kebidanan
Pengumpulan Data Kehamilan Ektopik
Data subjektif
Ø
Mengalami mual dan muntah
Ø
Nyeri perut bagian bawah
Ø
Terjadi perdarahan berwarna coklat tua
Ø
haid tidak teratur
Data objektif
Ø
pemeriksaan servik menyebabkan rasa nyeri
Ø
suhu kadang-kadang naik kadang-kadang turun
Ø
pada kasus ini mendadak biasanya ditemukan
anemia
Ø
tanda vital dapat baik sampai buruk
Ø
Saat pemeriksaan adneksa dengan vaginal touché,
ada nyeri bila porsio digerakkan (nyeri goyang porsio).
Ø
Pemeriksaan penunjang diagnostik : urine B-hCG (+),
Ø
kuldosentesis (ditemukan darah di kavum
Douglasi), USG
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan ektopik adalah implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di
luar endometrium kavun uteri.hamil ini ditandai dengan amenore,gejala kehamilan
muda dan perdarahan yang berwarna cokelat dan pemeriksaan vagina terdapat nyeri
goyang bila serviks digoyangkan,nyeri pada perabaan dan kavum douglasi menonjol
karena ada pembekuan darah.pada kasus seperti ini perlu segera ditangani dan di
ambil tindakan.
B. Saran
1. Diharapkan kepada kita semua tenega kesehatan apabila
merasakan dan mengetahui gejala Kehamilan Ektopik seperti yang telah di jelaskan / dituliskan
oleh pembuat makalah ini agar segera menanganinya dengan cepat jangan di tunda
karena dapat menimbulkan resiko tinggi.
2. Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya tentang Kehamilan Ektopik.
dikutip dari berbagai sumber
sumber: Gejala, Tanda, Cara Penanganan dan Faktor Pencetus Kehamilan Ektopik
sumber: Gejala, Tanda, Cara Penanganan dan Faktor Pencetus Kehamilan Ektopik