Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Negri 1 Delima

Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Negri 1 Delima

1.1 Latar Belakang Masalah
     Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan yang selalu dilatih dan dikembangkan dalam pembelajaran. Keempat aspek itu adalah (1) mendengar, (2) bebicara, (3) membaca, (4) menulis.Setiap keterampilan tersebut erat sekali hubungannya dengan tiga ketrampilan lainnya dengan cara beranekaragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita melaui suatu hubungan urutan yang teratur. 
     Tarigan,2005:1 Membaca sebagai suatu ketrampilan berbahasa mengatakan.”Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan, merupakn catur tunggal”. Keterampilan berbicara diperlukan untuk menyebarluaskan wawasan dan pengetahuan, sedangkan keterampilan lainnya diperlukan untuk memperluas mempublikasikan,dan menyebarluaskan sebuah gagasan.
     Berbicara adalah salah satu aspek yang besar pengaruhnya terhadap usaha pengembangan dan pembinaan keterampilan berpikir siswa. Dalam hal ini dibahas kemampuan berbicara. Plato Retarika mengatakan bahwa berbicara adalah kemampuan di dalam mengaplikasikan bahasa lisan yang merupakan jalan bagi seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang luas dan sempurna. Pada akhirnya berbicara merupakan usaha untuk mendapatkan sesuatu yang ingin kita sampaikan.
     Berbicara juga merupakan interaksi langgsung dengan pendengar. Interaksi itu akan semakin baik apabila pembicara memiliki kemampuan berbicara yang baik pula. Pembicara yang memiliki kemampuan berbicara yang baik akan mampu menyampaikan informasi dan ide-ide yang disampaikan pembicara, maka pembicara harus menguasai bermacam-macam teknik bebicara
     Tujuan pembelajaran berbicara adalah agar siswa mempunyai pemahaman yang baik dan sesuai dengan pesan yang disampaikan melalui media gambar dalam kegaiatan berbahasa di sekolah dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman ini dilakukan sebagai kegiaatan pengembangan ketrampilan mendengar, mengembangkan wawasan serta pemahaman, dan daya cipta (Tarigan 1986:2) Program penyetaraan D.III Guru SLTP, Banda Ace:Unsyiah.
     Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan konsep pengembangan kompetensi dalam melakukan tugas-tugas dengan standar tertentu. Kompetensi tidak hanya ada dalam tataran pengetahuan, tetapi kompetensi juga harus tergambar dalam pola prilaku. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum yang dapat menghasilkan lulusan yang dibutuhkan oleh masyarakat, terutama masyarakat industri dan dunia kerja (Depdiknas, 2006:7) Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
     Di dalam KTSP, materi keterampilan berbahasa mendapat tempat yang berimbang dengan materi lainnya. Materi-materi tersebut jika dilihat dari aspek berbicara di antaranya mencakup ketrampilan menggunakan kata-kata yang tepat, menggunakan intonasi, dan mimik. Secara khusus pembelajaran berbicara difokuskan pada kemampuan menyampaikan informasi baik yang diperoleh melalui lisan maupun informasi yang diperoleh melalaui tulisan.
     Media gambar adalah salah satu metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis dan mengungkapkan pendapatnya sesuai dengan petunjuk atau gambar. Media gambar diperliahatkan kepada siswa secara berkelompok sebelum guru menjelaskan materi yang berhubungan dengan petunjuk atau hubungan dengan materi tersebut. Melalui media gambar, komponen utama yang digunakan adalah media gambar dalam mendukung proses pembelajaran. Metode ini menggunakan komponen gambar. Gambar merupakan contoh yang diberikan oleh guru, melalui media gambar yang harus dipahami oleh peserta didik. 
     Setiap sekolah baik itu SD, SMP, maupun tingkat yang lebih tinggi selalu berhadapan dengan proses belajar mengajar yang tidak lepas dari kegiatan berbicara. Bagi siswa, kegiatan berbicara merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar. Oleh sebab itu, siswa dituntut untuk mampu berbicara dalam berbagai kebutuhan untuk membantu proses penyerapan ilmu pengetahuan, sehingga mereka dapat belajar aktif, kreatif, memahami secara mendalam pembicaraan yang didengar dan mampu membuat pertimbangan yang krisis terhadap topik yang di dengar. Untuk melatih keterampilan dan kemampuan pemahaman berbicara siswa, guru harus berusaha menerapkan teknik berbicara yang tepat dan model pembelajaran yang menarik, serta inovatif. Salah satu teknik yang digunakan untuk memahami pembicaraan adalah teknik bercerita gambar dengsn menggunakn media gambar.
Melalui Media Gambar Pada Siswa
Kemampuan siswa bercerita melalui media gambar

     Bercerita melalui media gambar merupakan salah satu materi memahami ragam berbicara yang terdapat dalam kompetensi dasar yang harus dicapai serta dikuasai oleh siswa kelas VIII. Kemampuan bercerita melalui gambar merupakan salah satu jenis kemampuan bercerita untuk memahami isi atau arah dalam konteks yang sebenarnya sesuai yang tertera dalam gambar. Penggunaan media gambar dalam bercerita gambar dimaksudkan dapat bermamfaat untuk mengukur tingkat kemampuan siswa, melatih ketrampilan, dan kemampuan berbicara lebih mudah, seperti yang tercamtum di KTSP 2008.
     Dalam Kurikulam Tingkat Kesatuan Pendidikan (KTSP) 2008 yang salah satu standar kompetensiya memahami ragam wacana lisan dengan bercerita dengan menggunakn intonasi dan penggunaan kata yang tepat. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis merasa perlu melakukan penelitian untuk mengetahui Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Negri 1 Delima.
1.2 Rumusan Masalah
     Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan umum masalah dalam penelitian ini adalah adakah kemampuan bercerita melalui media gambar pada siswa kelas VIII SMP Negri 1 Delima?
Secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas VIII SMP 1 Delima bercerita melalui media gambar?
  2. Bagaimanakah hubungan penggunaan media gambar dengan kemampuan bercerita pada siswa kelas VIII SMP Negri 1 Delima?
1.3 Tujuan Penelitian
     Berdasarkan rumusan masalah diatas,maka tujuan penelian ini mempunyai tujuan umum Seperti dalam KTSP 2008 adalah sebagai berikut:
  1. Mampu mengekpresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan bercerita peningkatan kemampuan bercerita dengan menggunakan medai gambar pada siswa kelas VIII SMP Negri 1 Delima.
  2. Adapun secara khusus penelitian ini bertujusn untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VIII SMPN 1 Delima, bercerita melalui media gambar.
  3. Mendeskripsikan hubungan penggunaan metode media gambar dengan kemampuan bercerita siswa kelas VIII SMP Negri 1 Delima.
1.4 Manfaat Penelitian
     Setiap penelitian yang dilakukan berguna bagi peneliti sendri maupun orang lain. Dengan kata lain, manfaat penelitian merupakan hasil yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat khususnya dalam dunia pendidikan. Pada dasarnya ada dua macam manfaat yang dapat diperoleh dari suatu penelitian, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.
  1. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatan kompetensi pembelajaran berbicara di sekolah dan dapat dijadikan acuan dan bahan referensi dalam memecahkan masalah secara ilmiah khususnya dalam pembelajaran bahasa dan sastra.
  2. Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti, pengajar, guru, dan siswa di masa yang akan datang. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman dalam mengembangakan metode dan strategi belajar mengajar untuk kemampuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dan dapat mengembangakan potensi yang ada pada diri sendiri. Bagi pengajar, dapat memberi sumbangan pikiran dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran masa yang akan datang, memperbaiki metode dan strategi mengajar agar dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan tidak membosankan sehingga dapat menjadi suatu perbaikan kualitas pembelajaran dan kualitas sekolah pada umumnya.
1.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis
1.5.1 Anggapan Dasar
     Anggapan dasar adalah suatu landasan tempat berpijak suatu penelitian .Anggapan dasar juga merupakan tumpuan segala pandangan dan kegiatan terhadap masalah yang diteliti (Arikunto, 2002:17) berpendapat anggapan dasar suatu yang diyakini kebenarannya. Hal ini menjadi ketidak ragu-raguan dalam penelitian.
     Berdasarkan tujuan penelitian, penulis menetapkan anggapan dasar sebagai berikut:
  1. Media gambar cocok digunakan dalam pembelajaran bercerita pada siswa kelas VIII SMPN 1 Delima.
  2. Pembelajaran bercerita yang diajarkan pada siswa pada siswa kelas VIII berdasarkan kurikulum yang diterapkan dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mencapi tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia.
1.5.2 Hipotesis
     Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu penelitian. Hipotesis penelitian ini penulis tetapkan sebagai berikut: “Pembelajaran bercerita melalui media gambar pada siswa kelas VIII SMPN 1 Delima belum mampu di kategorikan nilai kurang yaitu 0 – 49” adanya permasalahan yang signifikan dari penggunaan metode media gambar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negri 1 Delima dalam bercerita.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »