Model Pembelajaran Learning Start With A Question
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan perubahan disegala bidang termasuk di bidang pendidikan. Pendidikan di Indonesia juga harus selalu mengadakan perubahan ke arah pembaharuan yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang terpenting dalam perkembangan manusia karena dengan pendidikan akan dihasilkan manusia-manusia yang berkualitas.
Model Pembelajaran Learning Start With A Question |
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan manusia yang berkualitas. Dalam hal ini, sekolah tidak hanya berperan dalam edukasi yaitu proses pendidikan yang menekankan pada kegiatan mendidik, akan tetapi di dalam sekolah juga terjadi proses sosialisasi atau bermasyarakat terutama pada siswa. Di dalam sekolah juga terjadi proses perubahan tingkah laku untuk menjadi manusia yang lebih baik (Suryabrata, 2007:141).
Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar dapat memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap pelajar sebagai bentuk perubahan perilaku hasil belajar. Perubahan dari perilaku hasil belajar siswa biasanya dilakukan oleh guru dengan menggunakan beberapa metode dan kegiatan praktik untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar sehingga siswa aktif di dalamnya. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara perbaikan proses belajar mengajar atau pembelajaran. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang pembelajaran di sekolah telah muncul dan berkembang seiring pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru sebagai pendidik yang menduduki posisi strategis dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, dituntut untuk terus mengikuti berkembangnya konsep-konsep baru dalam pembelajaran tersebut (Suryabrata, 2007:142).
Penerapan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai pengganti kurikulum 2004 merupakan suatu pembaharuan di bidang pendidikan. Implementasi KTSP tersebut akan berpengaruh pada guru, dimana dalam sistem pendidikan guru menempati posisi sentral dan sebagai ujung tombak terhadap keberhasilan KTSP. Guru akan selalu terlibat langsung dalam upaya mempengaruhi, membina, mengembangkan kemampuan siswa. Guru selalu dituntut untuk memiliki kemampuan dasar sebagai pendidik dan pengajar yang harus menguasai materi pelajaran, terampil dalam penyampaianya serta dapat memilih model pembelajaran yang tepat dan disesuaikan dengan materi dalam proses belajar mengajar.
Untuk mengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran, maka perlu adanya model-model pembelajaran yang dipandang dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. Isjoni (2010:9) mengatakan “Model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar dikelasnya agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien”.
Mata pelajaran biologi merupakan mata pelajaran IPA yang wajib bagi semua siswa SMP. Hal ini tidak menutup kemungkinan akan adanya kesulitan bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran biologi. Selain itu, pada umumnya siswa sudah mengangggap bahwa mata pelajaran biologi sulit dipahami dan membosankan. Mereka berpikir bahwa pelajaran biologi identik dengan menghafal, sehingga tidak sedikit siswa yang kurang bahkan tidak tertarik dalam memahami dan menguasai meteri biologi.
Hasil observasi awal dalam proses pembelajaran biologi yang telah dilakukan di kelas VIII di SMP Negeri 1 Glumpang Tiga adalah guru masih menggunakan metode konvensional (tanya jawab). Sehingga permasalahan yang timbul dari siswa yaitu 1) siswa kurang memperhatikan selama pembelajaran. Hal ini ditujukkan apabila guru menerangkan di depan kelas sebagian siswa ada yang berbicra sendiri, 2) siswa pasif dalam proses pembelajaran, 3) partisipasi siswa kurang menyeluruh, hal ini ditunjukkan bahwa yang sering merespon pertanyaan hanya siswa tertentu saja, 4) siswa tidak bisa menjawab ketika diberikan pertanyaan oleh guru. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan adanya model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Salah satu alternatif pemecahannya untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran IPA biologi khususnya materi gerak pada tumbuhan salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dari sekolah tempat mengajar dan dengan materi yang akan diajarkan. Upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Glumpang Tiga dapat ditempuh dengan menggunakan model pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ).
Model pembelajaran LSQ merupakan salah satu cara yang merangsang siswa untuk bertanya tanpa adanya penjelasan materi dari guru terlebih dahulu. Model ini mendorong siswa untuk aktif dalam bertanya sehingga akan terjadi interaksi di dalam kelas baik guru dengan siswa maupun antar siswa dan juga dengan adanya pertanyaan dapat diketahui kebutuhan dari siswa (Saefudin, 2008:169).
Dengan penerapan model pembelajaran LSQ diharapkan membuat siswa mempunyai pengalaman baru dalam belajar. Siswa dapat berperan aktif di dalam kelas serta berinteraksi dengan teman. Hal ini dapat membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan tidak membosankan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul: “Penerapan Model Pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gerak Tumbuhan di SMP Negeri 1 Glumpang Tiga Kabupaten Pidie”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan model pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gerak tumbuhan di SMP Negeri 1 Glumpang Tiga Kabupaten Pidie?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gerak tumbuhan di SMP Negeri 1 Glumpang Tiga Kabupaten Pidie.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Bagi siswa, dengan penerapan model pembelajaran LSQ dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran serta siswa lebih termotivasi dalam belajar sehingga berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa.
- Bagi guru, dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan model pembelajaran yang baik agar dapat memperbaiki kualitas pembelajaran dikelas.
- Bagi sekolah, memberikan informasi tentang berbagai macam model pembelajaran khususnya model pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) untuk meningkatkan mutu pengajaran di sekolah sehingga tercipta peserta didik yang cerdas dan berprestasi.
1.5 Hipotesis Penelitian
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gerak tumbuhan di SMP Negeri 1 Glumpang Tiga Kabupaten Pidie.
1.6 Definisi Istilah
- Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya (Badudu, 2006:148).
- Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi pengajar dalam mencanangkan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran (Suprijono, 2011:62).
- Model Learning Start With A Question adalah suatu pembelajaran dimana proses belajar diarahkan siswa aktif dalam bertanya sebelum mendapatkan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari dari guru (Zaini, 2008:42).
- Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (Djamarah, 2010:23).
- Konsep gerak tumbuhan adalah adanya gerak respons terhadap beberapa bentuk rangsangan tertentu dengan menggerakkan bagian tertentu atau melakukan proses tumbuh (Diana dkk., 2009:86).