Penererapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Pada Konsep Jamur Terhadap Penguasaan Konsep Siswa di MAN

Model Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Pada Konsep Jamur 

1.1. Latar Belakang Masalah 
     Pendidikan merupakan faktor penting peranannya di dalam proses kehidupan dan perkembangan suatu bangsa, karena tujuan pendidikan yaitu menciptakan manusia terdidik dan terampil bagi suatu bangsa dan negara. Seiring dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan saat ini hendaknya pada tingkat kualitas dan kemampuan para guru dalam menjalankan berbagai metode pembelajaran yang ada untuk menghadapi permasalahan siswa. Guru sebagai pendidik harus mempersiapkan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berfikir siswa agar menjadi lebih kritis dan kreatif.
Terhadap Penguasaan Konsep Siswa di MAN
Model Kooperatif Tipe NHT

     Salah satu alternatif yang digunakan guru adalah bagaimana memilih metode pembelajaran yang dapat menarik minat siswa sehingga siswa terlihat aktif dalam pemnelajaran. Mengajar bukan sekedar mengkomunikasikan pengetahuan agar dapat belajar, tetapi mengajar juga usaha menolong si pelajar agar mampu memahami konsep-konsep dan dapat menerapkan konsep yang dipahami dalam kehidupannya.
     MAN Sigli adalah salah satu sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Namun menurut hasil wawancara dengan guru dan kepala sekolah, diketahui bahwa terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan KTSP. Salah satu kendala utamanya adalah kurangnya antusias siswa untuk belajar, siswa lebih cenderung menerima apa saja yang disampaikan oleh guru, diam dan enggan dalam mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat. Hal ini dikarenakan oleh pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung menggunakan sistem konvensional, yakni ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Padahal dalam pembelajaran, siswa mesti dilibatkan dengan teori-teori biologi yang telah dipelajarinya melalui proses ilmiah. Jika hal ini tidak tercakup dalam proses pembelajaran dapat dipastikan penguasaan konsep biologi akan kurang sehingga menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa yang pada akhirnya mengakibatkan rendahnya mutu pendidikan.
     Berdasarkan informasi tersebut dilakukan observasi di MAN Sigli pada penulis melakukan PPL diperoleh keterangan bahwa prestasi belajar biologi siswa masih tergolong rendah dan dari hasil wawancara ini pula diperoleh informasi dari guru biologi bahwa materi sistem pencernaan pada manusia sulit dipahami oleh sebagian besar siswa. Dalam hal ini siswa sering kali mengalami kesulitan dan kekeliruan dalam menyelesaikan soal-soal ulangan harian.
     Berdasarkan kenyataan di atas, peneliti mengadakan suatu tindakan alternatif untuk mengatasi masalah yang ada berupa penerapan metode pembelajaran yang lebih menggunakan keaktifan siswa dan memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. Metode pembelajaran yang dimaksud adalah metode pembelajaran kooperatif.
     Pembelajaran kooperatif adalah salah satu metode dimana aktivitas pembelajaran dilakukan guru dengan menciptakan kondisi belajar yang memungkinkan terjadinya sesama siswa. Proses interaksi akan memungkinkan apabila guru mengatur kegiatan pembelajaran dalam suatu setting siswa bekerja sama dalam suatu kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mempelajari materi akademik dan antar pribadi. Anggota-anggota kelompok bertanggung jawab atas ketuntasan tugas-tugas kelompok dan untuk mempelajari materi itu sendiri.
     Metode pembelajaran kooperatif terdiri atas beberapa tipe, salah satunya adalah tipe NHT (Numbered Heads Together). Dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT, siswa lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan karena dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa dalam kelompok diberi nomor yang berbeda. Setiap siswa dibebankan untuk menyelesaikan soal yang sesuai dengan nomor anggota mereka. Tetapi pada umumnya mereka harus mampu mengetahui dan menyelesaikan semua soal yang ada dalam LKS.
     Pembelajaran kooperatif tipe NHT juga dinilai lebih memudahkan siswa berinteraksi dengan teman-teman dalam kelas dibandingkan dengan metode pembelajaran langsung yang selama ini diterapkan oleh guru. Pada metode pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa perlu berkomunikasi satu sama lain, sedangkan pada metode pembelajaran biasa (konvensional), siswa duduk berhadap-hadapan dengan guru dan terus memperhatinkan gurunya. Dengan dasar inilah yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penererapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Pada Konsep Jamur Terhadap Penguasaan Konsep Siswa di MAN 1 Sigli Kabupaten Pidie”.
1.2 Rumusan Masalah
     Rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah, “Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada konsep jamur dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa di MAN 1 Sigli Kabupaten Pidie.?”
1.3 Tujuan Penelitian
     Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada konsep jamur dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa di MAN 1 Sigli Kabupaten Pidie.
1.4 Manfaat Penelitian 
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode konvesional.
  2. Siswa semakin termotivasi untuk belajar karena partisipasi aktif dalam proeses pembelajaran dan suasana pembelajaran variatif dan tidak menoton.
  3. Dapat memberikan masukan yang berarti pada sekolah dalam rangka perbaikan atau peningkatan belajar.
  4. Dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan peneliti tentang model pembelajaran kooperatif NHT serta dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti.
1.5 Hipotesis Penelitian
     Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada konsep jamur dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa di MAN 1 Sigli Kabupaten Pidie.
1.6 Definisi Istilah
     Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang digunakan, maka perlu diberikan penjelasan istilah sebagai berikut :
  1. Penerapan; artinya pemasangan, pengenaan dan mempraktekkan sesuatu hal sesuai dengan aturan. Makna penerapan dalam penelitian ini adalah mempraktekkan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi jamur.
  2. Model pembelajaran adalah salah satu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai suatu pembelajaran.
  3. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang mengutamakan kerja sama antar sesama siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  4. NHT adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok.
  5. Konsep jamur adalah konsep pada mata pelajaran biologi yang mempelajari tentang ciri-ciri jamur, reproduksi jamur, klasifikasi jamur dan peranan jamur bagi kehidupan.
Landasan Teoritis 
Pengertian Pembelajaran Kooperatif 
     Pembelajaran kooperatif telah menjadi salah satu pembaharuan dalam pergerakan reformasi pendidikan. Pada pembelajaran kooperatif siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mempelajari materi akademik dan keterampilan antar pribadi. Anggota kelompok bertanggung jawab atas ketentuan tugas-tugas kelompok dan untuk mempelajari materi itu sendiri. Dengan model pembelajaran kooperatif, kegiatan diarahkan untuk menciptakan interaksi yang saling membantu dalam belajar dengan sesama anggota kelompok. Menurut Tim Urge (1997:1) bahwa:
     Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda-beda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pembelajaran.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
     Pembelajaran kooperatif tipe NHT dikembangkan oleh Spencer Kagan (dalam Ibrahim. 2000:28), dengan melibatkan para siswa dalam melihat kembali bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut. Sebagai pengganti pertanyaan langsung kepada siswa.
     Menurut Nurhadi (2004:121) langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah sebagai berikut :
  1. Penomoran (numbering) Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-5 orang siswa dan memberikan mereka nomor sehingga setiap siswa dalam satu kelompok mempunyai nomor yang berbeda.
  2. Pengajuan pertanyaan (questioning) : Guru menanyakan pertanyaan yang bervariasi dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum.
  3. Berpikir bersama (heads together) : Tiap anggota kelompok bekerja sama dan saling membantu dalam memahami materi dan memastikan bahwa anggota kelompok sudah memahami materi tersebut.
  4. Pemberian jawaban : Guru menyebutkan satu nomor dari salah satu kelompok dan yang memegang nomor yang sama, mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk satu kelas.
Teknik Pengumpulan Data
     Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti memberikan soal tes. Soal tes diberikan setelah kegiatan belajar mengajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol selesai. Soal tes yang diberikan adalah sama untuk kedua kelas tersebut. Nilai yang dapat dari tes inilah yang diambil sebagai data.
Teknik Pengumpulan Data
     Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistik yang sesuai. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang berarti dari dua hasil pengukuran suatu variabel dapat digunakan statistik uji-t. Di samping itu, uji-t ini baru dapat digunakan jika data berdistribusi normal dan homogen. Rumus uji-t yang digunakan menurut Sudjana (2000:239) adalah :
keterangan :
X1 = nilai rata-rata kelompok eksperimen 
X2 = nilai rata-rata kelompok kontrol
S = simpangan baku 
N1 = banyak data kelompok eksperimen 
N2 = banyak data kelompok kontrol
Read More: arthropoda

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »