Fase-fase Perkembangan dan Tugas Perkembangan

FASE DAN TUGAS PERKEMBANGAN

BAB I
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
     Perkembangan mengacu pada bagaimana seorang tumbuh, beradaptasi, dan berubah disepanjang perjalanan hidupnya. Orang tumbuh, beradaptasi, dan berubah melalui perkembangan fisik, perkembangan kepribadian, perkembangan sosioemosional (sosial dan emosi), perkembangan kognitif (berpikir), dan perkembangan manusia menurut teori Piaget (kognitif dan moral) serta teori perkembangan kognitif menurut Lev Vygotsky. Setidaknya ada lima faktor yang dapat memengaruhi kinerja peserta didik kita, yaitu lingkungan keluarga, atmosfer persekawanan, sumber daya sekolah, kecerdasan yang berasal dari dalam diri sendiri, dan aksesibilitas pencapaian informasi. 
TUGAS PERKEMBANGAN
FASE BESERTA TUGAS PERKEMBANGAN
1.2 Rumusan Masalah 
  1. Apa Pengertian fase perkembangan? 
  2. Sebut dan jelaskan fase-fase perkembangan? 
  3. Jelaskan masing-masing tugas dari fase perkembangan? 
BAB II 
PEMBAHASAN 

2.1 Pengertian Fase-Fase Perkembangan 

     Setiap orang berkembang dengan karakteristik tersendiri. Hampir sepanjang waktu perhatian kita tertuju pada keunikan masing-masing. Sebagai manusia, sctiap orang melalui jalan-jalan yang umum. Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu tahun, berjalan pada usia dua tahun, tenggelam pada permainan fantasi pada masa kanak-kanak dan belajar mandiri pada usia remaja. 
     Menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan. Dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola gerakan itu kompleks karena merupakan hasil (produk) dari beberapa proses: proses biologis, proses kognitif dan proses sosial. 
     Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen membaginya atas lima yaitu: fase pranatal (saat dalam kandungan), fase bayi, fase kanak-kanak awal, fase anak akhir dan fase remaja. Perkiraan waktu ditentukaii padn setiap fase tintuk memperoleh gambaran waktu suatu fase itu dimulai dan berakhir. 
  1. Fase pra natal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampunn berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan. 
  2. Fase bayi adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan. Masa ini adalah masa ynng sangat bergantung kepada orang tua. Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya; bahasa, koordinasi sensori motor dan sosialisasi. 
  3. Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah. Selama fase ini mereka belajar melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya. Memasuki kelas satu SD menandai berakhirnya fase ini. 
  4. Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara formal mereka mulai memastiki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula. 
  5. Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa anak-kanak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-penibahan fisik yang sangat cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya karakteristik seksual seperti membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dan perubahan suara. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identifas diri. Pemikirannya Iebih logis, abstrak dan idealis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di luar keluarga.
  6. Pada saat ini para ahli tidak lagi berpendapat bahwa perubahan-perubahan akan berakhir pada fase ini. Mereka mengatakan bahwa perkembangan merupakan proses yang terjadi sepanjang hayat. 

2.2 Tugas-Tugas Perkembangan 

     Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. 
     Adapun tugas – tugas perkembangan dari setiap fase perkembangan (Robert J. Havighurst (Monks, et al., 1984, syah, 1995; Andrissen, 1974; Havighurst, 1976) ) sebagai berikut : 
1. Tugas – tugas perkembangan pada usia bayi dan kanak – kanak (0 – 6 tahun) 
  • Belajar berjalan. 
  • Belajar memakan makanan padat. 
  • Belajar berbicara. 
  • Belajar buang air kecil dan buang air besar. 
  • Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. 
  • Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis. 
  • Membentuk konsep – konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan alam. 
  • Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang – orang disekitarnya. 
  • Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk, yang berarti mengembangkan kata hati. 
     Menurut Charlotte Buhler (1930) dalam bukunya yang berjudul The first tear of life tentang tugas perkembangan disetiap fase – fase perkembangan 0 – 6 tahun : 
a) Fase pertama (0 – 1 tahun) 
Belajar menghayati berbagai objek diluar diri sendiri, melatih fungsi – fungsi motorik. 
b) Fase kedua (2 – 4 tahun) 
Belajar mengenal dunia objektif diluar diri sendiri, disertai dengan penghayatan yang bersifat subjektif. Misalnya anak bercakap – cakap dengan bonekanya atau berbincang – bincang dan bergurau dengan binatang kesayangannya. 
c) Fase ketiga ( > 5 tahun) 
Belajar bersosialisasi. Anak mulai memasuki masyarakat luas (pergaulan dengan teman sepermainan (TK) dan sekolah dasar. Menurut Soe’oed (dalam Ihromi, ed., 1999 : 30) syarat penting untuk berlangsungnya proses sosialisasi adalah interaksi sosial. A. Gosin (Soe’oed, dalam Ihromi, ed., 1999 : 30) : sosialisasi adalah proses belajar yang dialami oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai – nilai dan norma – norma agar dia bisa berpartisipasi sebagai anggota dalam masyarakatnya. 
2. Tugas – tugas perkembangan pada masa sekolah (6 – 12 tahun) 
     Menurut Robert J. Havighurst (Monks, et al., 1984, syah, 1995; Andrissen, 1974; Havighurst, 1976) tugas – tugas perkembangan masa ini adalah : 
  1. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan : bermain sepak bola, loncat tali, berenang. 
  2. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis. 
  3. Belajar bergaul dengan teman – teman sebaya. 
  4. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya. 
  5. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung 
  6. Belajar mengembangkan konsep sehari – hari. 
  7. Mengembangkan kata hati 
  8. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi 
  9. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga–lembaga. 
     Menurut Elizabeth B. Hurlock (1978) dalam bukunya Developmental Psychology : 
  1. Masa anak (6 – 11 tahun)-->>Anak belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan. 
  2. Masa praremaja (11 – 12 tahun)-->>Anak belajar memberontak yang ditunjukkan dengan tingkah laku negatif. 
3. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja (adolescence) 
     Masa ini merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat (Konopka, dalam Pikunas, 1976 ; Kaczman & Riva, 1996). Remaja merupakan masa berkembangnya identity (identitas) (Erik Erickson (Adams & Gullota, 1983 : 36 – 37; Conger, 1977 : 92 – 93)). Identity adalah suatu pengorganisasian dorongan – dorongan (drives), kemampuan – kemampuan (abilities), keyakinan – keyakinan (beliefs), dan pengalaman – pengalaman individu kedalam citra diri (images of self) yang konsisten (Anita E. Woolfolk). Lustin Pikunas (1976 : 257 – 259), masa remaja akhir ditandai oleh keinginan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang secara matang agar dapat diterima oleh teman sebaya, orang dewasa, dan budaya. 
     Menurut William Kay tugas – tugas perkembangan pada masa ini adalah : 
  1. Menerima fisiknya sendiri beriku keragaman kualitasnya. 
  2. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur – figur yang menjadi otoritas. 
  3. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain baik secara individual maupun kelompok. 
  4. Menemukan manusia model untuk dijadikan identitasnya. 
  5. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri. 
  6. Memperkuat kemampuan mengendalikan diri atas dasar prinsip atau falsafah hidup. 
  7. Mampu meninggalkan masa kanak – kanaknya. 
4. Tugas –Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal 
     Masa dewasa tidak kalah pentingnya dengan masa-masa yang lain dalam kehidupan. Di masa inilah, segala kematangan dalam kehidupan diperoleh. Sedangkan tugas-tugas perkembagan masa dewasa awal adalah sebagai berikut: 
1) Memilih teman bergaul (sebagai calon suami atau calon istri) 
     Dewasa awal sadar bahwa dirinya ada rasa simpati, rasa tertarik untuk selalu bersama-sama dengan lawan jenisnya. Tetapi mereka umumnya masih ada rasa ragu dan malu untuk saling mendekat dan saling bergaul pada mulanya. 
2) Belajar hidup bersama dengan suami atau istri 
3) Mulai hidup dalam keluarga 
4) Belajar mengasuh anak-anak 
5) Mengelola rumah tangga 
6) Mulai bekerja dalam suatu jabatan 
7) Mulai bertanggung jawab sebagai warganegara secara layak 
8) Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya 
5. Tugas Perkembangan Masa Setengah Baya 
     Pada masa setengah baya, tanggung jawab sebagai manusia dewasa menjadi lebih besar. Tugas-tugas perkembangan pada masa ini, yaitu: 
  1. Memperoleh tanggung jawab sebagai orang dewasa yang berwarga negara dan hidup bermasyarakat. 
  2. Menetapkan dan memelihara suatu standart kehidupan ekonomi bagi kehidupannya. 
  3. Membantu anak-anak remajanya untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia. 
  4. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang sesuai dengan orang dewasa. 
  5. Menciptakan hubungan diri dengan suami atau istri sebagai pribadi. 
  6. Menerima dan menyesuaikan diri sehubungan dengan adanya perubahan-perubahan pisiologis dalam masa setengah baya. 
  7. Menyesuaikan diri dengan kehidupan orang tua yang sudah lanjut usia. 
6. Tugas Perkembangan Masa Tua 
     Pada umumnya pada masa ini manusia banyak mengalami degradasi, terutama pada aspek fisik. Tugas-tugas pada masa ini ialah: 
  1. Menyesuaikan diri pada keadaan berkurangnya kekuatan fisik dan kesehatan. 
  2. Menyesuaikan diri dalam masa pensiun dan pendapatan yang berkurang. 
  3. Menyesuaikan diri dalam keadaan meninggalnya suami atau istri. 
  4. Menjalin hubungan yang rapat dengan teman-teman seusia. 
  5. Memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai warga negara dan kewajiban dalam hidup bermasyarakat. 
  6. Menyusun keadaan hidup yang memuaskan dalam hal fisik. 
BAB III 
PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
     Masa remaja adalah tindak lanjut dari masa kanak-kanak yang diawali dengan masa perubahan yang sering disebut dengan masa pubertas. Dimasa inilah peserta didik itu mulai gencar mencari tahu sesuatu yang menurut mereka masih asing dalam kehidupan mereka. Dimasa ini pula sebaiknya pengekangan-pengkangan yamg diterapkan di masa kanak-kanak hendaknya dikurangi. Karena biasanya anak-anak pada masa ini mulai mengerti mengapa di waktu kecil mereka dilarang untuk melakukan sesuatu yang bisa disebut tidak pantas. 
3.2 Saran 
     Peranan orang tua sebagai penasehat sekaligus pengawas tingkah laku anak agar anak itu bisa mengawas diri dan juga tidak ceroboh dalam mengambil suatu keputusan. 
DAFTAR PUSTAKA
Syamsu, Yusuf. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Hurlock, EB. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Nigokasei, Dwi. 2011. Makalah Tugas Perkembangan Remaja.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »