MERANCANG LEMBAR KERJA SISWA

Merancang Lembar Kerja Siswa (LKS)

Membuat LKS
Merancang LKS

BAB I 

PENDAHULUAN 



1.1 Latar Belakang 

Media pembelajaran memiliki bermacam-macam bentuk dan fungsinya, LKS atau lembar kerja siswa merupakan salah satu media cetak yang digunakan sebagai pedoman di dalam pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam kajian tertentu. Kebanyakan LKS yang ada di sekolah atau institusi pendidikan hanya LKS yang memindah sebuah jawaban dari materi yang terurai pada awal halaman. Lembar Kerja Siswa semacam ini tidak efisien dan kurang baik terhadap proses pembelajaran siswa, karena peserta didik hanya terpaku pada sebuah uraian dalam LKS tanpa menganalisa sebuah problem atau soal, Sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar dapat mengoptimalkan hasil belajar. 

Secara konseptual penulisan BUKU PENGHUBUNG (Komunikasi Guru dan Orang Tua Siswa) bagi satuan pendidikan dasar ini berdasar pada keyakinan, bahwa satuan pendidikan dasar merupakan institusi terdepan dalam melakukan inovasi pembelajaran. Diharapkan buku penghubung ini menjadi media lanjutan bagi orang tua, untuk mengawasi mengevaluasi dan meneruskan serta membantu pemecahan masalah yang tidak sempat terselesaikan pada jam pelajaran di ruang kelas. Dengan adanya buku penghubung ini, guru maupun orang tua siswa dapat mengetahui kedaan pribadi siswa, tingkat kemajuan belajar anak, atau sebaliknya mencarikan pemecahan bersama jika siswa mengalami kemunduran dalam menyerap pelajaran di sekolah. 

Orang tua selalu memntau kegaiatan belajar mengajar di sekolah, sehingga dapat menindaklanjuti di lingkungan keluarga. Dengan demikian, siswa atau peserta didik akan ditempatkan dalam situasi belajar yang tepat dan guru juga memperoleh feed back dari kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. 

Buku penghubung menjadi media penilaian yang balance antara rencana dan tujuan yang akan dicapai. Karena pembelajaran tanpa penialian akan sulit mengetahui apakah kegiatan belajar sesuai dengan rencana dan tujuan. Berdasarkan maksud dan tujuan di atas, semoga buku kecil ini bermanfaat untuk membantu pelaksanaan tugas pokok guru yang diantarannya, mengajar, mendidik, melatih dan menilai. 

1.2 Rumusan Masalah 

1. Sebutkan pengertian LKS? 

2. Jelaskan manfaat serta fungsi LKS? 

3. Apakah yang dimaksud dengan buku penghubung pendidikan? 

4. Sebutkan fungsi dari buku penghubung pendidikan? 





BAB II 

PEMBAHASAN 



2.1 Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS) 


Menurut Dhari dan Haryono (1988) yang dimaksud dengan lembar kerja siswa adalah lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang terprogram. Setiap LKS berisikan antara lain: uraian singkat materi, tujuan kegiatan, alat/ bahan yang diperlukan dalam kegiatan, langkah kerja pertanyaan – pertanyaan untuk didiskusikan, kesimpulan hasil diskusi, dan latihan ulangan. 
Jadi, Lembar Kerja Siswa ( LKS) bisa diartikan lembaran-lembaran yang digunakan peserta didik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi tugas yang dikerjakan oleh siswa baik berupa soal maupun kegiatan yang akan dilakukan peserta didik. Prinsipnya lembar kerja siswa adalah tidak dinilai sebagai dasar perhitungan rapor, tetapi hanya diberi penguat bagi yang berhasil menyelesaikan tugasnya serta diberi bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan. Mengandung permasalahan (problem solving) sehingga siswa dapat mengembangkan pola pikir mereka dengan memecahkan permasalahan tersebut. Lembar kerja siswa merupakan bahan pembelajaran cetak yang yang paling sederhana karena komponen isinya bukan pada materi ajar tetapi pada pengembangan soal-soalnya serta latihan. LKS sangat baik dipergunakan dalam rangka strategi heuristik maupun ekspositorik. Dalam strategi heuristik LKS dipakai dalam metode penemuan terbimbing, sedangkan dalam strategi ekspositorik LKS dipakai untuk memberikan latihan pengembangan.. Selain itu LKS sebagai penunjang untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar dapat mengoptimalkan hasil belajar. 

Peran LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai alat untuk memberikan pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada siswa. Penggunaan LKS memungkinkan guru mengajar lebih optimal, memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan, memberi penguatan, serta melatih siswa memecahkan masalah. (Dhari dan Haryono, 1988) 

Adapun bagi siswa penggunaan LKS menurut Dhari dan Haryono (1988) bermanfaat untuk: 

1. Meningkatkan aktifitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. 

2. Melatih dan mengembangkan ketrampilan proses pada siswa sebagai dasar penerapan ilmu pengetahuan. 

3. Membantu memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan tersebut. 

4. Membantu menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar siswa secara sistematis. 

Hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bahan pembelajaran cetak terutama lembar kerja siswa adalahpada pengembangan GBPP bahan ajar cetak yang telah dikembangkan sebelumnya, terutama pada analisis kompetensi sampai pada insikator ketercapaiannya. Pengembangan indikator dalam GBPP haruslah benar-benar mewakili standart kompetensi dan kompetensi dasarnya,karena nantinya indikator ini yang akan dijadikan panduan dalam membuat soal. Materi yang ada di dalam lembar kerja siswa merupakan hanya sebuah ringkasan saja tetapi sudah mencangkup tentang apa yang akan dimengerti oleh siswa. 

Latihan dan soal-soal yang dikembangkan harus menggunakan berbagai bentuk dan teknik yang beraneka ragam sehingga tidak membosankan. Harus dicantumkan pula bagaimana langkah-langkah pengerjaanya jika soal tersebut berbentuk esai ataupun penugasan. Macam- macam lembar kerja siswa dibagi menjadi dua yaitu LKS terbuka dan LKS tertutup. 

a) LKS tertutup, lembaran kegiatan siswa yang digunakan dalam pembelajaran di kelas secara teratur dan sistematis. Contohnya, biasanya setelah guru menyampaikan materi maka siswa diberikan lembar kerja yang harus diselesaikan oleh peserta didik, guru bisa menggunakan lembar kerja siswa tertutup ini 

b) LKS terbuka, yaitu lembar kegiatan siswa yang di dalamnya tidak terikat dengan aturan-aturan. Jadi, siswa disuruh menyelesaikan masalah yang ada di dalam LKS ini dengan caranya sendiri beserta dengan petunjuk guru.
Komponen- komponen LKS sebagai berikut : 

1) Kata pengantar 

2) Daftar isi 

3) Pendahuluan ( berisi analisis / daftar dari tujuan pembelajaran dan indikator ketercapaian berdasarkan hasil analisis dari GBPP) 

4) Bab 1 berisi tentang ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan tersebut. 

5) Lembar kerja : berisi berbagai soal ataupun penugasan yang akan dikerjakan oleh siswa 

6) Bab 2 berisi tentang ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan tersebut. 

7) Lembar kerja dst. 

8) Daftar pustaka 

2.2 Manfaat dan Fungsi Lembar Kerja Siswa ( LKS ) 


Peran LKS sangat besar dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar dan penggunaannya dalam pembelajaran geografi dapat membantu guru untuk mengarahkan siswanya menemukan konsep-konsep melalui aktifitasnya sendiri. Disamping itu LKS juga dapat mengembangkan ketrampilan proses, meningkatkan aktifitas siswa dan dapat mengoptimalkan hasil belajar. Manfaat secara umum adalah sebagai berikut : 

a) Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran 

b) Mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar mengajar 

c) Sebagai pedoman guru dan peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistimatis 

d) Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang akan dipelajari melalui kegiatan belajar 

e) Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis. 

f) Melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangka keterampilan proses, dan 

g) Mengaktifkan peserta didik dalam mengembangkan konsep 

Fungsi Lembar kerja siswa ( LKS ) dalam proses belajar mengajar ada dua sudut pandang, yaitu : 

a. Dari sudut pandang peserta didik, fungsi LKS sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang praktek, maupun di luar kelas. Sehingga siswa berpeluang besar untuk mengambangkan kemampuan, menerapkan pengetahuan, melatih ketrampilan, memproses sendiri dengan bimbingan guru untuk mendapat perolehannya. 

b. Dari sudut pandang guru, melalui lembar kerja siswa dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sudah menerapkan metode membelajarkan siswa, dengan kadar keaktifan peserta didik yang tinggi. LKS merupana salah satu dari sekian banyak media yang digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah. 

Dalam pengajaran mata pelajaran, media LKS banyak digunakan untuk memancing aktivitas belajar siswa. Karena dengan LKS siswa akan merasa diberi tanggung jawab moril untuk menyelesaikan suatu tugas dan merasa harus mengerjakannya, terlebih lagi apabila guru memberikan perhatian penuh terhadap hasil pekerjaan siswa dalam LKS tersebut. Guru tidak memberi jawaban akan tetapi siswa diharapkan dapat menyelesaikan dan memecahkan masalah yang ada dalam LKS tersebut dengan bimbingan atau petunjuk dari guru. 

2.3 Buku Penghubung Pendidikan 


Buku Penghubung adalah buku harian atau jurnal yang bermanfaat sebagai sarana komunikasi antara guru dengan orang tua siswa. Buku penghubung bukanlah buku laporan pendidikan yang diserahkan setiap satu semester sekali, tetapi buku yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan, bahkan setiap hari. Buku tersebut bisa digunakan untuk menyampaikan pengumuman kepada orang tua tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses belajar mengajar, misalnya pekerjaan rumah, pengumuman libur karena ada rapat, pemberitahuan tentang study tour, dan sebagainya. 

Posisi Buku Penghubung antara guru dan orang tua ibarat posisi sebuah jembatan yang menghubungkan dua desa yang dipisahkan oleh sebuah sungai besar. Kedua desa tersebut sebenarnya dapat dihubungkan dengan perahu atau sampan kecil, namun dengan adanya jembatan hubungan lebih mudah untuk dilakukan
Namun demikian, tidak semua orang tua yang telah menggunakan buku penghubung sebagai jembatan komunikasi antara guru dan orang tua, sehingga tentang buku penghubung mayoritas responden (guru) menghimbau para orang tua untuk mengisi buku penghubung. Jumlah guru yang menulis himbauan ini adalah 75 %, hal ini memberi indikasi masih banyaknya orang tua yang belum mengisinya. 

Himbauan lain yang cukup besar jumlah respondennya (65 %) terkait dengan buku penghubung adalah himbauan untuk cepat merespon catatan yang terdapat dalam buku penghubung. Himbauan ini penting karena sangat terkait dengan tindak lanjut yang harus segera dilakukan oleh orang tua dan guru terkait dengan perilaku anak. 

Beberapa harapan lain terkait dengan buku penghubung adalah meminta orang tua untuk mengisinya setiap hari tidak seminggu sekali, keengganan orang tua untuk menyampaikan kejadian-kejadian penting terkait dengan aktivitas anak di rumah, dan mengisi buku penghubung yang tidak sesuai dengan kondisi anak sebenarnya. 

2.4 Fungsi Buku Penghubung 


Buku Penghubung memiliki fungsi yang vital bagi komunikasi pihak sekolah dan para wali murid, yaitu suatu niatan dibangun untuk memelihara komunikasi efektif. 

Beberapa manfaat Buku Penghubung, pertama adalah buku penghubung menjadi sarana untuk pemantauan kegiatan siswa di sekolah dan dirumah. Buku penghubung menjadi parameter dasar dari beberapa sikap dan karakter yang harus dilatihkan kepada anak setiap hari. Ketiga, orang tua dan guru dapat menulis pesan dan kondisi terkini siswa agar masing masing pihak dapat memberikan follow up terhadap pesan tersebut.(disadur dari Buku Smart parents for smart students). 

Namun tidak terlepas darifungsinya jika ini tidak dilakukan maka yang terjadi sama saja dan bahkan akan menimbulkan chaos. Beberapa hal yang kita temui dari kondisi real yang kurang baik dalam mengimplementasikan buku penghubung ini. 

Beberapa kesalahan implementasi buku penghubung 
Buku penghubung digunakan sebagai sarana untuk menakut-nakuti anak agar mau melakukan tugasnya, 
Buku Penguhubung ditulis tidak sesuai dengan kondisi riil anak, 
Buku penghubung ditulis sesuai dengan permintaan anak 
Tidak ada tindak lanjut terhadap informasi yang ada pada buku penghubung, 
Orang tua atau guru tidak memiliki kepedulian untuk mengisi buku penghubung. 

Hal diatas ada sering terjadi di lingkungan kita, sebuah evaluasi yang di adakan oleh buku smart parents for smart students, sebagai renungan bagi para orang tua dan para guru, untuk benar benar mengimplementasikan secara benar fungsi dari buku penghubung. Komitmen semua pihak, khususnya orang tua dan guru untuk menyukseskan program ini. 





BAB III 

PENUTUP 



3.1 Kesimpulan 

Lembar kerja siswa (LKS) adalah suatu alat bantu dalam bentuk panduan bagi siswa apa yang harus dilakukan dalam memecahkan suatu masalah terhadap mata pelajaran tertentu untuk mencapai tujuan instruksional khusus. Lembar kerja siswa (LKS) dapat mendorong siswa untuk belajar sendiri berdasarkan pada lembar – lembar kerja yang ada pada LKS. Hasil belajar yang diperoleh siswa melalui kegiatan ini akan memberikan kepuasan tersendiri pada diri siswa yang tidak mudah dilupakan. 

Buku penghubung menjadi media penilaian yang balance antara rencana dan tujuan yang akan dicapai. Karena pembelajaran tanpa penialian akan sulit mengetahui apakah kegiatan belajar sesuai dengan rencana dan tujuan. Berdasarkan maksud dan tujuan di atas, semoga buku kecil ini bermanfaat untuk membantu pelaksanaan tugas pokok guru yang diantarannya, mengajar, mendidik, melatih dan menilai. 

3.2 Saran 

Guru hendaknya mampu menciptakan kreatifitas dalam pembelajaran, sehingga pelajaran akuntansi menjadi lebih menyenangkan serta mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. 




DAFTAR PUSTAKA



Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Hasjim. 2001. Kiat Belajar Sukses. Surakarta : Tiga Serangkai.

Hastuti, Sri. 1997. Strategi Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud.

Indawati. 1999. Pengaruh Tugas Tambahan pada pembelajaran dengan Menggunakan LKS terhadap Prestasi Belajar Kimia pada Kelas II SMU Angkasa Maros. Skripsi. Ujung Pandang : FPMIPA IKIP.

Syarifuddin. 1996. Efektifitas Penggunaan LKS dalam Pengajaran Bahasa Indonesia terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas I SLTP Negeri 26 Ujung Pandang. Skripsi. Ujung Pandang : FBS IKIP.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »