Mineral makro dan mikro

Mineral makro dan mikro

Dalam penyelesaian makalah Mineral makro dan mikro, fungsi mineral makro dan mikro dalam makanan, interaksi vitamin dan mineral makro dan mikro dalam tubuh, peranan mineral makro dan mikro dalam kesehatan tubuh manusia. penulis masih memerlukan penyempurnaan berupa saran-saran dan kritikan dari semua pihak yang bersifat membangun, ini karena keterbatasan ilmu serta buku-buku yang penulis miliki, tetapi dalam penulisan makalah mineral makro dan mikro ini penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan dengan baik.
makalah Mineral makro dan mikro
makalah Mineral makro dan mikro
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 
Mineral terdapat di dalam tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Keseimbangan mineral di dalam tubuh diperlukan untuk pengaturan kerja enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, pemeliharaan kep ekaan otot dan saraf terhadap rangsangan (Almatsier, 2002). Berdasarkan kebutuhannya di dalam tubuh, mineral dapat digolongkan menjadi 2 kelompok utama yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total berat badan manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 1000 mg/hari, sedangkan mineral mikro merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah kurang dari 100 mg /hari (Darmono, 1995). 
Mineral yang termasuk di dalam kategori mineral makro utama adalah kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), sulfur (S), kalium (K), klorida (Cl), dan natrium (Na). Sedangkan mineral mikro terdiri dari kromium (Cr), tembaga (Cu), fluoride (F), yodium (I) , besi (Fe), mangan (Mn), silisium (Si) and seng (Zn) (Achadi, 2007). Kalium dalam tubuh orang dewasa lebih banyak terdapat dalam ruang intraseluler, jadi kalium merupakan ion utama dari cairan intraselular. Sedangkan natrium merupakan ion utama di dalam cairan ekstraseluler. Kalium dan Natrium berperan dalam mengatur tekanan osmosis cairan tubuh (Muirhead, 1986). 
Sumber mineral tersebut, dapat diperoleh dari kentang, pisang, kedelai, pepaya, melon, mangga, labu, alpukat, wortel, bayam, kacang kering, kacang polong dan masih banyak lagi (Ashari, 2006).
1.2 Rumusan Masalah
  1. Apa Pengertian mineral makro dan mikro?
  2. Sebutkan fungsi umum mineral makro dan mikro didalam tubuh!
  3. Jelaskan macam-macam klasifikasi mineral!
  4. Bagaiamana yang dimaksud dengan mineral dalam bahan pangan mineral pangan?
  5. Bagaimana interaksi – interaksi mineral didalam tubuh?
1.3 Tujuan 
  1. Untuk mengetahui pengertian mineral?
  2. Untuk mengetahui fungsi umum mineral didalam tubuh!
  3. Untuk mengetahui macam-macam klasifikasi mineral!
  4. Untuk mengetahui mineral dalam bahan pangan mineral pangan?
  5. Untuk mengetahui interaksi – interaksi mineral didalam tubuh?
BAB II
MINERAL MAKRO DAN MIKRO

2.1 Pengertian Mineral

Mineral merupakan elemen anorganik, jumlahnya dalam tubuh kurang lebih 4%. Elemen an organik tersebut merupakan sisa pembakaran senyawa organik yang disebut abu. Mineral berasal dari dalam tanah. Tanaman yang ditanam di atas tanah akan menyerap mineral yang dibutuhkanan untuk pertumbuhan dan kemudian disimpan dalam akar,batang,daun,bunga,dan buah.hewan makan tanaman dan akar menyimpan mineral dalam tubuhnya.manusia memperoleh mineral melalui konsumsi pangan nabati maupun hewani (Departemen gizi dan kesehatan masyarakat:2012:108).

2.2 Fungsi Umum Mineral di dalam Tubuh 

Mineral didalam tubuh secara umum memiliki fungsi sebagai berikut:
  1. Sebagai bahan pembentuk bermacam-macam jaringan tubuh,seperti tulang dan gigi (Ca dan P), rambut, kuku, dan kulit (S) serta sel darah merah(Fe); kalsium dan phospor merupakan mineral yang terbanyak dalam tubuh.
  2. Memelihara keseimbangan asam dan basa didalam tubuh melalui penggunaan Cl, P, S, sebagai pembentuk asam dan Ca, Fe, Mg, K, serta Na, sbagai pembentuk basa;
  3. Mengatalisis reaksi yang bertkaitan dengan pemecahan karbohidrat, lemak, protein maupun mengatalisis pembentukan lemak dan protein tubuh;
  4. Merupakan komponen hormon dan enzim, misalnya minerel Fe, merupakan komponen cytochrom oksidase dan Cu, merupakan komponen enzim tyrosinase maupun pembentukan anti bodi;
  5. Membantu dalam pengeriman isyarat saraf keseluruh tubuh (Ca, Mg, K dan Na);
  6. Merupakan bagian dari cairan usus (Ca, Mg, K dan Na);
  7. Mengatur kepekaan saraf dan kontraksi otot (Ca, K,dan Na);
  8. Mengatur proses pembekuan darah (Ca).

2.3 Klasifikasi mineral

Mineral dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu:
Berdasarkan kegunaannya dalam aktifitas hidup, mineral dapat dibagi menjadi beberapa golongan yaitu:
a.) Mineral esensiel, yaitu yang betul-betul diperlukan oleh tubuh, jadi harus ada Termasuk dalam kelompok mineral esensiel untuk makro elemen adalah kalsium (Cu), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), fosfor (P), khlorin (Cl) dan sulfur (S). untuk elemen kelumit atau mikro mineral adalah mangan (Mn), zat besi (Fe), tembaga (Cu), iodium (I), seng (Zn), flourin (F), vanadium (Va), kobalt (Co), molibdenum (Mo), selenium (Se), kromium (Cr), timah putih (Sn), nikel (ni) dan silikat (Si). 
Fungsi mineral Mineral esensiel mempunyai fungsi (bisa salah satu atau seluruhnya) yaitu:
  1. Sebagai penyusun kerangka tubuh 
  2. Mempertahankan, mengatur sifat fisik dari sistim koloid. Misalnya viskositas, difusi, tekanan osmose 
  3. Mengatur keseimbangan asam-basa 
  4. Sebagai komponen enzim ataupun aktivator enzim 
Mineral sebagai penyusun kerangka tubuh seperti tulang dan gigi terutama dilakukan oleh kalsium dan fosfor. Mineral tersebut dalam jumlah normal dapat memberikan kekuatan dan kekerasan pada kerangka tersebut. Sistem koloid merupakan sistem dua fase, fase yang satu dalam bentuk partikel terdispersi kedalam fase yang lain yang bertindak sebagai pelarut. Salah satu ciri dari sistem koloid yaitu dapat membuat gel. Contoh dalam organisme yaitu protoplasma yang bersifat koloid. Protoplasma dapat membentuk gel melalui kegiatan ion-ion, misalnya ion kalsium akan meningkatkan tegangan antar muka lapisan partikel. Viskositas sistem koloid dipengaruhi oleh konsentrasi ion kalsium, natrium dan kalium. Difusi suatu nutrien dari suatu kompartemen ke dalam kompertemen yang lain tidak hanya ditentukan oleh ukuran partikel tetapi juga diatur oleh mieral seperti pompa natrium-kalium. Tekanan osmose yang diukur dari kecenderungan suatu pelarut (air) untuk bergerak melalui membran dari Iarutan yang encer ke dalam Iarutan yang Iebih pekat. Tekanan osmose biasanya sebanding dengan berat molekul zat yang larut. Elemen an organik yang berbentuk ion dengan berat molekul rendah mempengaruhi tekanan osmose dengan mengatur pengaliran air dan zat yang larut melalui dinding sel. Dengan demikian dengan adanya pengaturan pengaliran air dan zat maka mineral sangat penting peranannya dalam proses absorbsi nutrien dalam usus, konstraksi otot, impuls saraf maupun transportasi dalam darah, cairan intra sel maupun ekstra sel. Untuk mempertahankan kesehatan, proses yang terjadi dalam tubuh diatur pada pH dengan kisaran yang sangat kecil. Pada manusia sehat, pH netral dengan harga 7,4 + 0,1 dengan kisaran pH 7,0 - 7,8. keseimbangan asam basa dalam cairan tubuh harus dipertahankan yang diatur oleh mineral bersama protein. Berbagai mineral berperanan sebagai komponen dari enzim maupun aktivator enzim. Dengan demikian mineral juga akan berfungsi dalam pengaturan proses yang terjadi di dalam tubuh. 
b.) Mineral kemungkinan esensiel yaitu belum pasti betul diperlukan atau tidak didalam atau struktur atau fisiologi tubuh. Termasuk dalam kelompok ini adalah arsen, barium, bromin, kadmium, dan strontium. 
c.) Mineral non esensiel, jenis ini terdapat didalam tubuh karena terbawa tidak sengaja bersama bahan makanan, bisa juga termasuk kontaminan (pencemar) Termasuk dalam kelompok ini adalah alumunium, antimon, bismut, boron, germanium, aurum, timah hitam, air raksa, rubidium, perak, dan titanium. 
d.) Mineral yang berpotensi toksik : tembaga (Cu), molibdenum (Mo), selenium (Se) barsen (As), cadmium, timah hitam (Pb) dan air raksa (Hg) 
mineral di bagi menjadi dua kelompok berdasarkan besar kebutuhan yaitu:

1. Apa Itu Makro Mineral?

Suatu mineral dikelompokkan sebagai makro mineral bila jumlahnya lebih dari 0,01 % berat tubuh atau mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh lebih dari 100mg sehari. Definisi mineral makro adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup besar. Yang termasuk di dalam kelas mineral makro adalah Kalsium (Ca), Natrium (Na), Klorida (Cl), Kalium (K), Fosfor (P), Magnesium (Mg), Sulfur (S). Saat tubuh kekurangan asupan mineral-mineral tersebut, tubuh mengambilnya dari otot hati dan bahkan tulang.
1. Kalsium (Ca)
Dalam tubuh dewasa terdapat sekitar 1.200 gr kalsium,yang hampir semuanya (99 persen) terdapat di dalam skeleton.Skeleton ini terdiri dari dua bentuk,yaitu trabecular dan cortical. Proses puncak pembentukan masa tulang terjadi hingga usian 35-40 tahun dan turn over Ca tulang terjadi sepanjang hidup,yang meliputi proses formasi dan reborsi.Kecepatan formasi masa tulang pada anak relative jauh lebih cepat disbanding pada dewasa,sedangkan pada manula proses yang terjadi lebih banyak pada resorbsi tulang.
Sisa 1 persen Ca dalam tubuh terdapat pada cairan ekstraseluler, skruktur intraseluler dan memberan sel. Meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit,namun Ca diluar tulang berperan cukup penting,yaitu untuk sistem saraf,kontraksi otot,pembekuan darah,dan permeabilitas membran.
Absorpsi Ca dalam pencernaan dipengaruhi oleh banyak hal.Jika kadar Ca dalam darah turun,kelenjar paratiroid dalam mengeluarkan hormon paratiroid.Hormon tersebut akan mengubah vitamin D bentuk tidak aktif menjadi bentuk aktif,dan selanjutnya vitamin D akan meningkatkan absorpsi Ca.Absorpsi Ca akan lebih tinggi pada usia muda dibanding usia lanjut. 
Konsumsi makanan sangat berpengaruh terhadap absorpsi. Komsumsi phosphor, protein pada komposisi tidak seimbang dengan Ca cenderung akan bersifat antagonis dengan Ca. demikian juga konsumsi serat dan lemak berlebih jika dikonsumsi bersamaan dengan Ca aka bersifat antagonis.
Sumber utama Ca adalah susu dan produk olahannya, serti keju, yoghurt, kefir, eskrim, serta ika terutama ikan duri halus. Beberapa sayuran seperti brokoli dan bayam juga mengandung Ca, namun absorpsinya tidak setinggi Ca pada susu karena sayur umumnya berserat tinggi. Kekurangan Ca dalam waktu lama akan meningkatkan resikao osteoporosis (depkes.2012.139).

2. Natrium (Na)

Kandungan natrium pada tubuh orang dewasa sehat lebih kurang 100 g. Sebagian besar terdapat dalam cairan ekstraseluler (plasma, ruang antar sel), yang lain terdapat dalam tulang. Ion natrium berfungsi mengatur tekanan osmose, menjaga keseimbangan asam-basa dan berperanan pada absorbsi karbohidrat terutama glukosa. Bahan makanannya adalah garam dapur, bahan makanan dari laut dan hewani. 
Absorpsi dan Metabolisme
Natrium diabsorpsi di usus halus secara aktif (membutuhkan energi), lalu dibawa oleh aliran darah ke ginjal untuk disaring kemudian dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium akan dikeluarkan melalui urin yang diatur oleh hormone aldosteron yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal jika kadar natrium darah menurun. 
Akibat kekurangan dan Kelebihan Natrium
Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut:
  • Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan
  • Dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium.
Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi.

3. Klorida (Cl),

Tubuh mengandung 100 g klorida. Nutrien ini terdapat dalam cairan ekstraseluler, darah merah dan beberapa jaringan. Berperanan dalam pengaturan tekanan osmosis dan keseimbangan asam-basa. 
Absorpsi dan Eksresi Klor
Klor diabsorpsi di usus halus dan dieksresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium.
Akibat Kekurangan dan Kelebihan Klorida
Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah.

4. Fosfor (P)

Fosfor adalah mineral penting yang ditemukan dalam tulang manusia. Fosfor menempati urutan kedua sebagai mineral paling banyak ditemukan di dalam tubuh manusia. Jenis mineral ini juga merupakan unsur paling penting kedua untuk menjaga kesehatan tulang setelah kalsium.
Fungsi fosfor: menjaga kesehatan tulang, ektraksi energi, reaksi kimia dalam tubuh, perbaikan sel serta membantu formasi protein.
Makanan sumber fosfor diantaranya: jagung, bawang putih, brokoli dan kacang almond.
Absorpsi dan Metabolime Fosfor
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif yang dibantu oleh bentuk aktif vitamin D dan difusi pasif. Kadar fosfor dalam darah diatur oleh hormone paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan hormone kalsitonin serta vitamin D, untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, jumlah yang dibebaskan dan disimpan dalam tulang. PTH menurunkan reabsorpsi fosfor oleh ginjal. Kalsitonin meningkatkan eksresi fosfat oleh ginjal.
Akibat Kekurangan dan Kelebihan Fosfor
Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.

5. Kalium (K)

Tubuh manusia mengandung 2.6 mg kalium per kilogram berat badan bebas lemak, sel-sel syaraf dan otot mengandung banyak kalium. Dari jumlah kecil mineral ini dijumpai dalam cairan ekstraseluler, kadar K dalam serum adalah14 – 22 mg/100 ml. Tampaknya kalium mempunyai kemampuan menorobos membran sel lebih besar dibandingkan dengan natrium. Kalium berperan terdapat dalam semua sel, mengatur tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa, diperlukan dalam reaksi enzim sel. Bahan makanan yang mengandung kalium adalah sayur-sayuran, padi-padian, kacang-kacangan. 
Absorpsi dan Eksresi Kalium
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Kalium dieksresi melalui urin, feses, keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengarbsorpsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.
Akibat Kekurangan dan Kelebihan Kalium
Apabila seseorang kekurangan kalium, maka akan mengalami:
  • Sering sakit kepala
  • Mengalami insomnia
  • Gangguan pada syaraf, yakni syaraf akan sering mengalami nyeri
  • Detak jantung sering tak terkontrol
  • Sering mengalami lemas pada otot.
Kelebihan kalium pada tubuh sendiri sebenarnya juga dapat menyebabkan gejala-gejala penyakit yang merugikan bagi tubuh. Seperti terjadinya hiperkalemia atau kadar kalium di dalam darah yang terlampau tinggi. Hal ini akan menyebabkan detak jantung yang tidak normal, terlalu cepat atau malah berhenti berdenyut. Kadar kalium yang terlampau tinggi ini disebabkan karena penyakit Addison tidak optimalnya kelenjar adrenal dalam menghasilkan hormon. Sehingga proses pembuangan kalium yang berlebih tidak dapat berjalan sempurna di dalam ginjal. Tanda-tanda seseorang yang terkena hiperkalemia akan mengalami hal seperti kebas (mati rasa), muntah-muntah, lumpuh, jantung berdenyut cepat, dan sesak nafas.

6. Magnesium (Mg)

Magnesium adalah jenis mineral yang paling banyak ditemukan di dalam tubuh kita. Para peneliti memperkirakan bahwa tubuh kita rata-rata mengandung sekitar 25 gram magnesium, dan sekitar setengah dari magnesium ditemukan di tulang. Magnesium penting untuk membantu lebih dari 300 reaksi kimia sehingga membuat tubuh bekerja dengan baik.
Fungsi magnesium: membantu mengontrol gula darah, meningkatkan pengendalian peradangan, menjaga kesehatan jantung dan menurunkan HDL(kolesterol jahat).Makanan tinggi magnesium: biji labu, sayur bayam, biji bunga matahari dan kedelai.
Pencernaan dan Metabolisme magnesium
Magnesium diabsorpsi di usus halus dengan bantuan alat angkut aktif dan secara difusi pasif. Di dalam darah magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas. Keseimbangan magnesium dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian eksresi magnesium melalui urin. Eksresi magnesium meningkat oleh adanya hormone tiroid, asidosis, aldosteron serta kekurangan fosfor dan kalium . eksresi magnesium menurun karena pengaruh kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula ginjal.
Akibat kekurangan dan kelebihan Magnesium
Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta berbagai kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut (intravena).Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin), juga dapat menyebabkan kekurangan magnesium.Kekurangan magnesium berat akan menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.Akibat kelebihan magnesium belum diketahui secara pasti. Kelebihan magnesium terjadi pada penyakit gagal ginjal.

7. Sulfur (S).

Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin serta asam amino metionin dan sistein.Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam menstabilkan molekul protein.Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku.Sulfur dapat didapat dalam makanan yang banyak mengandung protein seperti telur, daging merah, dan makanan laut. Sulfur juga terdapat dalam bawang putih dan asparagus.
Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan mukopolisakarida.
Pencernaan dan Metabolisme
Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagai sulfat anorganik. Sulfur juga merupakan bagian dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin, termasuk koenzim A. Sebagian besar sulfur dieksresi melalui urin sebagai ion bebas. Sulfur juga merupakan salah satu elektrolit intraseluler yang terdapat dalam plasma berkonsentrasi rendah.
Akibat kekurangan dan Kelebihan Sulfur 
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein. Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan menghambat pertumbuhan.

2. Apa Itu Mikro Mineral?

Mikro mineral esensiel yang dikenal pada pertengahan tahun 1950 baru ada 7 buah unsur yaitu mangan, zat besi, tembaga, iodium, seng, kobalt, dan molibdenum. Kemudian pada pertengahan tahun 1970 diketahui meningkat menjadi 14 buah unsur yaitu flourida, selenium, kromium, vanadium, silikat, nikel, dan timah putih. Mineral digolongkan sebagai mikro mineral bila jumlahnya kurang dari 0,01 % berat tubuh. 
1. Mangan 
Mangan dalam tubuh orang dewasa sebanyak 12-20 mg. Sebagian besar mangan terdapat daiam tulang dan sebagian kecil dalam hati, otot, dan kulit. Pada mamalia, mineral ini sangat esensiel untuk reproduksi yang normal. Mangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam metabolisme karbohidrat. Mangan mempunyai peranan pula dalam mengkatalisis reaksi glukosamin dengan serin pada sintesis mukopolisakarida . Sumber mangan, Nabati : Serelia,kacang- kacangan,buah,sayur hijau.
Metabolisme Dan Absorpsi
Mangan diangkut oleh protein transmanganin dlm plasma,setelah diabsorpsi mangan masuk dlm empedu dan dikeluarkan melalui feses
Akibat Kekurangan Mangan
Kekurangan mangan belom pernah terlihat pada manusia, Kekurangan mangan sering terjadi kesamaan dengan kekurangan besi. Makanan tinggi protein dapat melindungi tubuh dari kekurangan mangan.
Akibat Kelebihan Mangan
Keracunan karena kelebihan mangan terjadi karena lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tambang mengisap mangan yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu lama, menunjukkan gejala kelainan otak disertai penampilan dan tingkah laku normal yang menyerupai penyakit parkinson. 
2. ZAT BESI (Fe)
Fe adalah againpenting dari hemoglobin, mioglobin, dan enzim, namun zat gizi ini tergolong esensial sehingga harus disuplai dari makanan. Di dalam tubuh fe terutama terdapat sekita70% fe dalam hemoglobin, dan 25% dalam feritin. Absorpsi fe dalam pencernaan dipengaruhi oleh simpanan serta hal-hal lain terkait dengan cara Fe dikomsumsi. Zat penghambat absorpsi Fe diantaranya adaalah tannin (teh), phitat(sereal), dan serat. Sementara itu zat peningkat absorpsi adalah sistein (daging), vitamin C, sitrat, malat, dan laktat yang umumnya terdapat dalam buah-buahan.
Sumber utama Fe adalah pangan hewani terutama berwarn merah,yaitu hati dan daging,sedangkan sumber lain adalah sayuran berdaun hijau.Pangan hewani relative lebih tinggi tingkat absorpsinya yaitu 20-30 persren dibandingkan pangan nabati hanya 1-7 persen.Hal tersebut karena Fe dalam nabati yaitu verri ketika akan diabsorpsi harus reduksi dahulu menjadi bentuk Ferro.
Kekurangan Fe
Kekurangan Fe dapat menyebabkan anemia mikrositik.Anemia jenis ini adalah anemia yang paling banyak terdapat didunia,dimana sekitar 60-70 persen anemia disebabkan oleh kekurangan Fe.Dalam hemoglobin,Fe akan mengikat 4 oksigen,sehingga gejala kekurangan Fe akan menyebabkan rendahnya peredaran oksigen dalam tubuh sehingga mengakibatkan mudah pusing,lelah,letih,lesu dan turunnya konsentrasi berpikir.
Kelebihan Fe
Jarang terjadi karena makanan,tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi. Gejalanya: Rasa Nek,Muntah,diare,denyut jantung meningkat,sakit kepala,mengigau dan pingsan
2. Tembaga 
Mineral Cu yang terkandung dalam tubuh manusia diperkirakan sekitar 1,5 sampai 2,5 mg per kilogram berat badan tanpa/bebas lemak, tersebut diseluruh jaringan tubuh dan dalam hati, otak, jantung dan ginjal. Tembaga di dalam tubuh disimpan dalam hati, otak, sumsum tulang belakang, limfa, jantung dan ginjal. Tembaga mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan hemoglobin. Tembaga juga berperanan pada sistim enzim oksidasi-reduksi dan ikut mempertahankan integritas mielin pada serabut saraf, pembentukan tulang dan jaringan pengikat, pembentukan pigmen melanin dalam kulit dan rambut Sumber utama tembaga adalah tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian, serealia, dan coklat. 
Metabolisme Dan Absorpsi
Absorpsinya di lambung dan bagian atas usus halus dengan alat angkut protein pengikat tembaga metalotionein,transpor tembaga ke hati dengan alat angkut albumin dan transkuprein, tembaga dikeluarkan melalui urin, keringat, dan haid
Akibat Kekurangan Tembaga
Kekurangan ini terjadi pada anak-anak, kekurangan protein dan menderita anemia kurang besi, serta pada anak-anak yang mengalami diare. Kekurangan tembaga juga terjadi pada bayi lahir prematur atau yang mendapat susu sapi, yang mengkomposisi gizinya tidak disesuaikan. Kekurangan tembaga dapat mengganggu pertumbuhan dan metabolisme, disamping itu terjadi demirelasasi tulang.
Akibat Kelebihan Tembaga
Kelebihan tembaga secara kronis menyebabkan penumpukan tembaga didalam hati yang dapat menyebabkan nikrosis hati atau serosis hati. Konsumsi sebanyak 10-15 mg tembaga sehari dapat menimbulkan muntah-muntah dan diare. Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabkan kematian.
3.Iodium 
Dalam tubuh terkandung sekitar 25 mg yodium yang tersebar dalam semua jaringan tubuh, lodium di dalam tubuh sebagian besar terdapat dalam kelenjar tiroid yang jumlahnya sebanyak 70-80% (Kartasapoetra, G. 2008:97). Sebagian kecil terdapat dalam otot, ovariam, mata. lodium merupakan komponen hormon tiroksin dan triiodotironin. Hormone tiroksin berfungsi untuk mengatur berbagai metabolisme seperti metabolisme vitamin, karbohidrat, lemak maupun protein. Sumber Iodium terdapat di Ikan ,udang,kerang,gangang laut,Rumput laut dan sebagainya
Fungsi yodium dalam tubuh ialah :
  1. Sebagai komponen penting dalam pembentukan tiroksin pada pada kelenjar gondok (tiroid);
  2. Tiroksin termasuk yodium merupakan pengendali transduksi energi selular (kartasapoetra,G and Marsetyo. 2008:97).
Metabolisme Dan Absorpsi
Iodium diabsorpsi dalam bentuk iodida dan dieksresikan melalui ginjal, iodium berada dalam kelenjar tiroid yg digunakn untuk mensintesis hormon-hormon triiodotironin(T3 )dan tetraiodotironin (T4) kelebihan iodium dikeluarkan melalui urin dan feses
Akibat Kekurangan Iodium
Gejala kekurangan iodium adalah malas dan lamban, kelenjar tiroid membesar, pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam keadaan berat bayi lahir dalam keadaan cacat mental yang permanen serta hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme. Kekurangan iodium pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar yang rendah. Kekurangan iodium berupa gondok endemik merupakan salah satu masalah gizi utama di indonesia. 
Akibat Kelebihan Iodium
Suplemen iodiun dalam dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan kelenjar tiroid dalam keadaan berat dapat menutup jalan pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas. 
4. Seng 
Seng sebagian besar terdapat dalam jaringan seperti hati, otot, organ kelamin laki-laki, tulang, jaringan epidermis dan darah. Di dalam darah, sebanyak 75 % seng terdapat dalam eritrosit, 22 % dalam serum dan 3 % dalam leukosit. Seng dapat dipakai untuk pertumbuhan yang normal, pembentukan bulu pada unggas. Selain itu dapat dipakai untuk mencegah penyakit parakeratosis pada babi. Seng merupakan komponen enzim karbonatan hidrase yang terutama terdapat dalam sel darah merah dan sel parietal lambung. Seng juga merupakan komponen enzim yang tergolong metaloenzim yaitu karboksipeptidase, alkali fosfatase, berbagai enzim dehidrogenase (alkohol, malat, laktat, glutamat). Seng juga berperanan sebagai kofaktor enzim arginase, enolase, oksalasetat dekarboksilase. Beberapa kerja hormon juga dipengaruhi oleh seng seperti insulin, glukagon, FSH dan LH. Sumber makanan daging, hati, kerang dan telur, Serealia tumbuk dan kacang-kacangan 
Pencernaan Seng 
Seng dikeluarkan tubuh dalam bentuk feses, urin, kulit mati, sel dinding usus, cairan haid, mani
Akibat Kekurangan Seng
  1. gangguan pertumbuhan dan kematangan seksual
  2. gangguan fungsi pankreas,
  3. funsi pencernaan terganggua dan kerusakan saluran cerna
  4. ngaguan fungsi kekebalan
  5. Kronis : nganguan system saraf dan fungsi otak
  6. mengganggu fungsi kelenjar tiroid dan laju metabolisme, gangguan nafsu makan, penurunan ketajaman indra rasa serta memperlambat penyembuhan luka.
Akibat Kelebihan Seng
  • Menurunkan absorpsi tembaga
  • Mempengaruhi metabolism kolesterol
Kelebihan seng hingga 2-3 kali AKG menurunkan absorpsi tembaga. Kelebihan sampai 10 kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol, dan tampaknya dapat memperce[pat timbulnya aterisklerosis. Dosis sebanyak 2 gram atau lebih menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng bisa menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan didalam kaleng yang dilapisi seng. 
6. Kobalt, molibdenum dan selenium 
Kobalt merupakan komponen vitamin B12. Diperlukan untuk mempertahankan aktivitas mikroflora dalam usus. absorpsi kobal terjadi pada bagian atas usus halus .absorpsi meningkat bila konsumsi besi rendah ,ekresi kobal 85 % mlalui urin ,sisanya melalui feses dan keringat. Sumber kobalt terdapat di Daging,hati, makanan sumber Vit B12(susu,dan hasil olah susu). Kekurangan kolbalt terjadi bila kekurangan vit B12 (pengikut vegetarian )
Molibdenum merupakan komponen enzim xantin oksidase. Enzim tersebut mengkatalisis oksidasi senyawa purin. Sebagai contoh xantin oleh aktivitas xantin oksidase dirubah menjadi asam urat. Selenium merupakan kelumit mineral yang ikut berperanan dalam pembentukan koenzim Q, bertindak sebagai anti oksidan yang tidak spesifik, berpengaruh pada absorbsi dan retensi vitamin E dan trigliserida. Enzim glutaton peroksidase mengandung 0,34 % selenium, juga terdapat dalam enzim asam format dehidrogenas serta glisin reduktase. Sumber utama adalah susu, hati, serealia utuh dan kacang-kacangan. Absorpsi molibden sangat efektif (kurang lebih 80%). Molibden dalam jumlah berlebihan menghambat absorpsi. Akibat kekuranagna molibden karena makanan belum pernah terlihat. Molibden terdapat dalam jumlah sedikit sekali dalam tubuh, segera diabsorpsi dari saluran cerna, dan diekskresi melalui urin. Kekurangan molibden pernah terlihat pada pasien yang mendapat makanan parenteral total. Gejalanya adalah mudah tersinggung, pikiran kacau, peningkatan laju pernapasan dan denyut jantung yang dapat berakhir dengan pingsan.
Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3-30 mg, bergantung pada kandungan selenium dalam tanah dan konsumsi makanan. Konsumsi orang dewasa berkisar antara 20-30 ug,bergantung pada kandungan tanah.Selenium berada dalam makanan dlm bentuk selenometionin dan selenosistein,absorpsi terjadi pada bagian atas usus halus secara aktif,selenium diangkut oleh albumin & alfa-2 globulin. Sumber selenium terdapat pada makanan laut, hati dan ginjal, daging, unggaas, biji-bijian, serealia, dan kacangan-kacangan.
Fungsi selenium
  • Selenium bekerja sama dengan vitamin E dalam perananya sebagai antioksidan.
  • Mencegah terjadinya radikal bebas
  • Konsumsi elenium juga dapat menghemat pengeluaran vitamin E.
  • Melindungi membran sel dari kerusakan oksidaktif
  • Membantu reaksi oksigen dan hydrogen pada akhir rantai metabolisme.
  • Mencegah timbulnya penyakt kangker karena radikal bebas dan penyakit
Degenerative
Akibat kekurangan Se dapat menimbulkan penyakit keshan dimana terjadi kardiomiopatia. Dan Kelebihan Selenium dapat menimbulkan efek yang sangat berbahaya, yang bisa diakibatkan karena mengkonsumsi tambahan selenium yang tidak diresepkan oleh dokter sebanyak 5-50 miligram/hari.
Gejalanya terdiri dari:
  • mual dan muntah
  • rambut dan kuku rontok
  • ruam di kulit
  • kerusakan saraf.
7. Flourida, timah putih, vanadium 
Flourida di dalam tubuh terdapat dalam tulang dan gigi. Ion flourida mempunyai kemampuan untuk mencegah penyakit gigi berlubang. Flourida di dalam gigi menggantikan kedudukan kalsium fosfat maupun karbonat selarna pembentukan gigi. Flourida ini di dalam gigi bersifat lebih tahan terhadap aktivitas bakteri pembentuk asam dalam mulut. Makanan yang mengandung flourida adalah Serelia.teh,kopi,makanan hasil laut,air minum bila difluoridasi.
Timah putih di dalam tubuh berperanan sebagai katalis untuk reaksi oksidasi-reduksi.
Vanadium diketahui ikut berperanan dalam klasifikasi tulang dan gigi dan dipakai untuk mencegah penyakit gigi berlubang. Vanadium dapat menghambat sintesis kholesterol. 
8. Kromium, silikat, nikel
Kromium bervalensi tiga diketahui mempunyai peranan yang penting dalam metabolisme karbohidrat, terutama pada metabolisme glukosa dan kerja hormon insulin. Kromium tersebut merupakan komponen GIF (glucose tolerance factor). GIF terdapat dalam yeast yang dipakai untuk memproduksi bir yang mempertahankan metabolisme karbohidrat tetap dalam keadaan normal. Cr3+ bertindak sebagai kofaktor hormon insulin melalui pembentukan kompleks dengan bagian membran, insulin dan kromium. Pada sekelompok orang di masa umur pertengahan mempunyai kesuiitan untuk melakukan metabolisme karbohidrat secara normal karena kekurangan insulin. Untuk mengatsi hal tersebut dalam diet dapat ditambahkan kromium karena diduga kromium dapat menggantikan insulin untuk menurunkan kadar gula darah. Kromium juga diketahui berperanan dalam metabolisme lemak dan protein. absorpsi krom dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom mengendap dalam usus halus,ekresi melalui urin yg dipengaruhi oleh konsumsi gula sederhana yg tinggi,aktivitas fisik berat atau trauma fisik,krom diangkut oleh tranferi,bila kejenuhan transferin tinggi,krom diangkut oleh albunmin. Kelebihan krom karena makanan belum pernah ditemukan. Pekerja yang terkena limbah industri dan cat yang mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan kanker paru-paru. Kromat adalah bentuk krom dengan valensi 6.
Silikat yang banyak terkandung dalam abu sekam maupun bulu. Silikat merupakan komponen mukopolisakarida. Mineral ini diperlukan untuk pertumbuhan yang normal dan pembentukan kerangka. 
Nikel dalam tubuh terdapat dalam jumlah yang sangat kecil. Percobaan secara in vitro memberikan gambaran fungsi nikel yaitu mengaktifkan beberapa enzim seperti arginase, tirosinase, asetil koenzim A sintetase, deoksiribonuklease. Nikel juga mempertahankan kestabilan DNA dan RNA dari pengaruh panas yang mengakibatkan denaturasi.

2.4 Mineral dalam Bahan Pangan Mineral

Dalam bahan pangan dapat berada dalam bentuk: 
  1. Terikat dengan senyawa organic Contoh : Hemoglobin, enzim , fitin 
  2. Sebagai garam Contoh: NaCI, CaCO3 KIO3 
  3. Ion bebas Contoh : Na+; Ca++; CP 
Mineral yang terdapat dalam bahan pangan dapat berasal dari: 
  1. Alami ada di dalam bahan pangan. Untuk pangan nabati berasal dari tanah, air ataupun pupuk, sedangkan untuk pangan hewani dapat berasal dari pakan ataupun minumnya 
  2. Mineral yang sengaja ditambahkan dalam bahan. Penambahan tersebut karena program fortifikasi maupun karena proses. Sebagai contoh fortifikasi iodium dalam garam, penambahan garam kalsium dalam pembuatan tahu. 
  3. Kontaminan, yaitu yang berasal dari air, udara, alat-alat yang dipakai untuk pengolahan, pupuk, bahan kimia untuk memberantas hama dan penyakit, bahan pengepak maupun zat radio aktif. 
Bahan pangan umumnya dikelompokkan menjadi lima, yaitu: a. Susu dan hasil olahannya b. Kelompok daging c. Kelompok sayuran dan buah-buahan d. Kelompok bijian e. Makanan lain 
Susu merupakan makanan sumber kalsium, fosfor, protein, riboflavin, vitamin A, vitamin B12. Beberapa produk susu difortifikasi dengan vitamin D. Adanya vitamin D tersebut akan membantu absorbs! dan penggunaan kalsium. Susu kandungan tembaga, zat besi dan vitamin C rendah, sehingga susu formula bayi, untuk ibu hamil dan menyusui difortifikasi dengan zat besi. Untuk memenuhi kebutuhan kalsium, dianjurkan untuk mengkonsumsi susu sebanyak 240 ml setiap hari. Termasuk dalam kelompok daging adalah pangan hewani dan nabati seperti daging sapi, babi, unggas, ikan dan hasil laut, telur, organ, untuk pangan nabati adalah kelompok sumber protein yang terdiri atas kacangan. Pada kelompok daging dari pangan hewani yaitu daging sapi, ayam, babi maupun i kan m erupakan s umber z at b esi yang s angat b aik. Z at b esi d alam k elompok daging terdiri atas zat besi heme dan zat besi non heme. Zat besi heme adalah zat besi yang terikat pada forfirin senyawa heme. Absorbsi zat besi heme tidak dipengaruhi oleh senyawa lain yang terdapat dalam diet karena zat besi heme diabsorbsi sebagai senyawa heme. Mineral kalsium dan fosfor dalam kelompok daging babi cukup besar jumlahnya. 
Kelompok sayuran dan buah-buahan merupakan sumber vitamin dan mineral yang potensial dan seringkali disebut sebagai "protective foods". Vitamin golongan B selain vitamin B12 banyak terdapat dalam kelompok ini. Beberapa sayuran hijau merupakan sumber mineral Fe, magnesium, seng. Zat besi dalam sayuran merupakan zat besi non heme yang absorbsinya dipengaruhi oleh senyawa lain dalam diit. Dengan demikian walaupun kandungan zat besinya cukup tinggi tetapi kualitasnya lebih rendah dari kelompok daging. Kelompok bijian merupakan sumber karbohidrat, vitamin terutama tiamin, ribiflavin, niasin, piridoksin dan asam folat. Mineral yang terkandung dalam kelompok ini adalah zat besi, magnesium, kalium dan seng. Makanan lain umumnya kaya energi terutama dari lemak dan pati tetapi kandungan nutrien esensiel yang lain sangat rendah. 

2.5 Interaksi Mineral

Interaksi mineral dengan mineral
  1. kelebihan Fe & Ca hambat absorpsi mangan
  2. Kalsium yang dikomsumsi berlebihan akan menghambat absorpsi besi. 
  3. komsumsi seng berlebihan akan menghambat absorpsi tembaga.
  4. Zn dosis tinggi juga hambat absorpsi Fe
  5. Mo berlebih hambat Cu
  6. Konsumsi Fe berlebih akan mengurangi efisisensi absorpsi Zn dan sebaliknya konsumsi zn berlebih akan menghambat absorpsi Fe.
7. Ca dan Flouride
Pada penderita kalsiuria yang diberi intervensi sodium flouride, kadar Ca dalam urine nya berkurang dari 112 mg menjadi sekitar 17 mg. Ca ydari urine teresebut berikatan dengan Flouride membentuk osteoblast (tulang lunak) yang lama lama nantinya akan menjadi osteoclast (tulang keras).
8. Ca, Fosfor dan Fe 
Ca + P yang dikonsumsi bersamaan dengan Fe akan menurunkan absorpsi Fe. Mekanisme yang terjadi adalah sebagai berikut : Ca dan P bersama Fe akan membentuk kompleks Fe-Ca-PO4 sehingga absorpsi Fe di mukosa usus halus akan menurun. 
9. Mn – Fe 
  • Defisiensi besi (Anemia) → meningkatkan absorbsi Mn di usus
  • Anemia karena perdarahan → absorbsi Mn hanya sedikit
  • Fe dan Mn bekerja dalam mekanisme transport seluler → jadi kelebihan dari 1 elemen dapat menjadi transport lainnya 
  • Tidak ada hubungan antara status besi yang normal individual non anemia dan absorbsi mangan 
  • Adanya hubungan yang kuat antara penyimpanan besi, absorbsi mangan yang diukur dari konsentrasi ferum feritin dengan absorbsi mangan 
  • Konsentrasi serum feritin memiliki pengaruh besar dengan konsentrasi mangan konsentrasi serum feritin rendah → usus mengabsorbsi lebih banyak mangan saat mengonsumsi diet rendah mangan 
10. Se dan Cd
  • Cd dalam serum berkolerasi positif dan nyata dengan kadar Se dalam serum
  • Peran Se → mengurangi toksisitas Cd
  • Semakin naik Se → konsentrasi Cd semakin naik pula
  • Hal ini menunjukkan, Se lebih berperan dalam menurunkan toksisitas Cd daripada menurunkan kadarnya
Interaksi vitamin dengan mineral 
  1. Vitamin C meningkatkan absorpsi besi bila dimakan pada waktu bersamaan.
  2. Vitamin D kalsiterol meningkatkan absorpsi kalsium. 
  3. Koenzim tiamin (Vit.B1) membutuhkan magnesium untuk berfungsi secara efisien. 
  4. Kekurangan seng dapat mengganggu metabolism vitamin A
  5. Kekurangan vitamin A dapat mengaggu transportasi besi dari hati dan atau penggabungan besi ke eritrosit
  6. Asam askorbat tinggi memiliki efek negative terhadap metabolism Cu
  7. Vitamin D dapat mengaktifkan absorpsi fosfor
  8. Absorpsi Ca dalam pencernaan dipengaruhi oleh banyak hal.Jika kadar Ca dalam darah turun,kelenjar paratiroid dalam mengeluarkan hormon paratiroid.Hormon tersebut akan mengubah vitamin D bentuk tidak aktif menjadi bentuk aktif,dan selanjutnya vitamin D akan meningkatkan absorpsi Ca
  9. Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagai sulfat anorganik. Selain sebagai bagian dari asam amino metionin dan sistein, sulfur juga merupakan bagian dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin (B1 dan biotin), termasuk koenzim A.
  10. Mekanisme interaksi antara seng dan viatamin E terjadi pada tingkat membrane. Seng dan vitamin E bekerjasama melindungi integritas mebran sel. seng berperan dalam sistem enzim yang mencegah terjadinya radikal bebas dengan menurunkan konsentrasi perioksida dalam sel, sedangkan vitamin E menghalangi bekerjanya radikal bebas setelah terbentuk. Dengan demikian konsumsi seng dalam jumlah yang cukup dapat menghemat penggunaan vitamin E
11. Vitamin K dan Ca 
Secara tidak langsung, tanpa vitamin K, tulang memproduksi protein yang tidak sempurna sehingga tidak dapat mengikat mineral-mineral yang diperlukan dalam pembentukan tulang. Mekanismenya sebagai berikut. Untuk pembekuan darah, ternyata merupakan kofaktor enzim karboksilase yangmengubah residu protein berupa asam glutamat menjadi ˠ-karboksiglutamat (gla). Gla protein dengan mudah dapat mengikat ion Ca. Kemampuan inilah yang merupakan aktivitas biologik vitamin K .
Interaksi serat dengan mineral
  1. Asam fitat yang terdapat pada kacang-kacangan dan serealia dan asam oksalat yang terdapat dalam bayam akan mengikat mineral lain seperti Fe membentuk garam sehingga tidak dapat diserap melalui dinding usus.
  2. Zat penghambat absorpsi Fe diantaranya adalah tannin (teh), phitat(sereal), dan serat.
  3. Serat menjadi salah satu faktor penghambat absorpsi kalsium
  4. Serat & fitat, tembaga (jml banyak) hambat absorpsi seng
  5. Makanan tinggi serat (lebih dari 35 gram sehari) menghambat absorpsi kalsium, zat besi, seng dan magnesium.
  6. Makromolekul serat pangan (SP) mempunyai kapasitas dan spesifitas untuk berasosiasi dengan ion logam. Pengikatan mineral Fe oleh SP merupakan penyebab utama penurunan absorpsi dan ketersediaan hayati Fe; sedangkan di antara komponen utama SP yang mempunyai afinitas membentuk ikatan kuat dengan Fe adalah hemiselulosa dan lignin (Dreher 1987).
Referensi
Almatdier, S.(2001). Prinsip Dasar ilmu gGizi:Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat., (2012) Gizi Dan Kesehatan Masyarakat/Departemen Gizi Dan Kesehatan Masyarakat-Ed.1-7.-Jakarta:Rajawali Pers
Imam Fahrudin.,(2015). FUNGSI, JENIS-JENIS MINERAL SERTA SUMBER MAKANANNYA. Tersedia pada http://www.manfaatcaramengatasi.com/2015/08/fungsi-jenis-jenis-mineral-serta-sumber.html. diakses pada tanggal 19 november 2017
Kartasapoetra, G., (2008). Ilmu gizi: korelasi gizi, kesehatatan dan produktivitas kerja. Jakarta: Rineka Cipta
Titisfahreza.,(2016). MINERAL. Tersedia pada titisfahreza.lecture.ub.ac.id/files /2016 /01 / Mineral.pdf . diakses pada 20 november 2017
Yuanit, L.,(2008). Mekanisme Interaksi Fe dengan Komponen Serat Pangan pada Kondisi Sistim Gastrointestinal in vitro, Jurnal ILMU DASAR, 9: 198-203

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »