PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Proses pembelajaran merupakan suatu upaya menciptakan
kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar. Begitu pula dengan pembelajaran
jasmani yang berarti menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar
pendidikan jasmani. Dalam proses pembelajaran jasmani terdapat berbagai
metode-metode pembelajaran guna meningkatkan ketrampilan khususnya dalam
kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani. Semua metode yang dilaksanakan tidak
serta merta langsung berhasil sesuai dengan teori yang ada, dalam kenyataanya
banyak sekali kendala-kendala yang dihadapi untuk menerapkan metode-metode
pembelajaran tersebut. Kendala yang sering di jumpai oleh para pengajar adalah
sarana dan prasarana yang kurang memadai, kondisi siswa yang kurang
memungkinkan, dll.
Untuk sarana dan prasarana yang kurang memadai bisa di
tangani oleh guru-guru yang kreatif, begitu pula untuk kendala tentang kondisi
siswa yang kurang memungkinkan maka harus di tangani lebih khusus lagi. Maksud
dari siswa yang kurang memungkinkan keadaannya adalah siswa-siswa yang
mempunyai kelainan atau cacat sehingga perlu penanganan khusus dibandingkan menangani
siswa yang normal. Dalam pendidikan jasmani penanganan untuk anak-anak yang
mempunnyai kelainan atau cacat biasa disebut dengan pendidikan jasmani adaptif
atau pendidikan jasmani yang disesuaikan.
1.2 Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
yaitu: Apa yang dimaksud dengan pendidikan jasmani adaptif dan bagaimana cara
penerapannya?
1.3 Tujuan
Tujuan dari analisis tentang pendidikan jasmani adaptif
adalah untuk mengetahui bagaimana pendidikan jasmani adaptif itu dilaksanakan
di dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pendidikan Jasmani Adaptif
Secara mendasar pendidikan jasmani adaptif adalah sama
dengan pendidikan jasmani biasa. Pendidikan jasmani merupakan salah satu aspek
dari seluruh proses pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani adaptif
merupakan suatu sistem penyampaian layanan yang bersifat menyeluruh
(comprehensif) dan dirancang untuk mengetahui, menemukan dan memecahkan masalah
dalam ranah psikomotor. Hampir semua jenis ketunaan Anak Luar Biasa memiliki
masalah dalam ranah psikomotor. Masalah psikomotor sebagai akibat dari
keterbatasan kemampuan sensomotorik, keterbatasan dalam kemampuan belajar.
Sebagian Anak Luar Biasa bermasalah dalam interaksi sosial dan tingkah laku.
Dengan demikian dapat dipastikan bahwa peranan pendidikan jasmani bagi Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) sangat besar dan akan mampu mengembangkan mengkoreksi
kelainan dan keterbatasan tersebut.
2.2
Ciri Dari Program Pengajaran Penjas Adaptif
Sifat program pengajaran pendidikan jasmani adaptif memiliki
ciri khusus yang menyebabkan nama pendidikan jasmani ditambah dengan kata
adaptif. Adapun ciri tersebut adalah:
·
Program
Pengajaran Penjas adaptif disesuaikan dengan jenis dan karakteristik kelainan
siswa. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa yang
berkelainan berpartisipasi dengan aman, sukses, dan memperoleh kepuasan.
Misalnya bagi siswa yang memakai kursi roda satu tim dengan yang normal dalam
bermain basket, ia akan dapat berpartisipasi dengan sukses dalam kegiatan
tersebut bila aturan yang dikenakan kepada siswa yang berkursi roda
dimodifikasi. Demikian dengan olahraga lainnya. Oleh karena itu pendidikan
jasmani adaptif akan dapat membantu dan menolong siswa memahami keterbatasan
kemampuan jasmani dan mentalnya.
·
Program
Pengajaran Penjas adaptif harus dapat membantu dan mengkoreksi kelainan yang
disandang oleh siswa. Kelainan pada Anak Luar Biasa bisa terjadi pada kelainan
fungsi postur, sikap tubuh dan pada mekanika tubuh. Untuk itu, program
pengajaran pendidikan jasmani adaptif harus dapat membantu siswa melindungi
diri sendiri dari kondisi yang memperburuk keadaannya.
·
Program
Pengajaran Penjas adaptif harus dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
jasmani individu ABK. Untuk itu pendidikan jasmani adaptif mengacu pada suatu
program kesegaran jasmani yang progresif, selalu berkembang dan atau latihan
otot-otot besar. Dengan demikian tingkat perkembangan ABK akan dapat mendekati
tingkat kemampuan teman sebayanya. Apabila program pendidikan jasmani adaptif
dapat mewujudkan hal tersebut diatas, maka pendidikan jasmani adaptif dapat
membantu siswa melakukan penyesuaian sosial dan mengembangkan perasaan siswa
memiliki harga diri. Perasaan ini akan dapat membawa siswa berperilaku dan
bersikap sebagai subyek bukan sebagai obyek dilingkungannya.
2.3
Tujuan Pendidikan Jasmani Adaptif
Sebagaimana dijelaskan diatas betapa besar dan strategisnya
peran pendidikan jasmani adaptif dalam mewujudkan tujuan pendidikan bagi ABK,
maka Prof. Arma Abdoellah, M.Sc. dalam buku yang berjudul “Pendidikan Jasmani
Adaptif” memerinci tujuan pendididkan jasmani adaptif bagi ABK sebagai berikut:
- Untuk menolong siswa mengkoreksi
kondisi yang dapat diperbaiki.
- Untuk membantu siswa melindungi
diri sendiri dari kondisi apapun yang memperburuk keadaannya melalui
Penjas tertentu.
- Untuk memberikan kesempatan
pada siswa mempelajari dan berpartisipasi dalam sejumlah macam olahraga dan
aktivitas jasmani, waktu luang yang bersifat rekreasi.
- Untuk menolong siswa memahami
keterbatasan kemampuan jasmani dan mentalnya.
5. Untuk membantu siswa melakukan penyesuaian sosial dan
mengembangkan perasaan memiliki harga diri.
6. Untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan
apresiasi terhadap mekanika tubuh yang baik.
7. Untuk menolong siswa memahami dan menghargai macam
olahraga yang dapat diminatinya sebagai penonton.
2.4
Modifikasi dalam Pendidikan Jasmani Adaptif
Bila dilihat masalah dari kelainannya, jenis ABK
dikelompokkan menjadi:
o ABK yang memilik masalah dalam sensoris
o
ABK
yang memiki masalah dalam gerak dan motoriknya
o
ABK
yang memiliki masalah dalam belajar
o
ABK
yang memiliki masalah dalam tingkah laku
· Penggunaan bahasa
· Membuat konsep yang konkret
Dari masalah yang disandang dan karakteristik setiap jenis
ABK maka menuntut adanya penyesuaian dan modifikasi dalam pengajaran Pendidikan
Jasmani bagi ABK. Penyesuaian dan modifikasi dari pengajaran penjas bagi ABK
dapat terjadi pada:
1. Modifikasi aturan main dari aktivitas pendidikan jasmani.
- Modifikasi keterampilan dan
tekniknya.
- Modifikasi teknik mengajarnya.
- Modifikasi lingkungannya
termasuk ruang, fasilitas dan peralatannya.
Seorang ABK yang satu dengan yang lain, kebutuhan aspek yang
dimodifikasi tidak sama. ABK yang satu mungkin membutuhkan modifikasi tempat
dan arena bermainnya. ABK yang lain mungkin membutuhkan modifikasi alat yang
dipakai dalam kegiatan teraebut. Tetapi mungkin yang lain lagi disamping
membutuhkan modifikasi area bermainnya juga butuh modifikasi alat dan aturan
mainnya. Demikian pula seterusnya, tergantung dari jenis masalah, tingkat
kemampuan dan karakteristik dan kebutuhan pengajaran dari setiap jenis ABK.
2.5
Teknik Dan Model Pembelajaran Penjas Adaptif
1.
Teknik Pengembangan strategi pembelajaran dapat dibagi
menjadi 2 yaitu:
a)
Teknik Memodifikasi Pembelajaran
Kelihatannya masalah ini erat sekali
hubungannya dengan berbagai metode yang telah dibahas sebelumnya, faktor yang
perlu dimodifikasi dan disesuaikan para guru dalam
upaya meningkatkan komunikasi dengan siswa adalah sebagai berikut :
· Penggunaan bahasa
· Membuat konsep yang konkret
·
Membuat urutan tugas
·
Ketersediaan waktu belajar
·
Pendekatan “multisensory”
· Memodifikasi fasilitas dan peralatan.
b) Teknik Memodifikasi Lingkungan Belajar
Adapun teknik-teknik tersebut adalah
sebagai berikut:
· Memodifikasi fasilitas dan peralatan.
· Memanfaatkan ruang secara maksimal
· Menghindari ganguan dan pemusatan konsentarsi.
· Melaksanakan pengajaran individu
2. Metode Pembelajaran
Metode yang dapat di terapkan dalam
pembelajaran penjas bagi siswa penyandang cacat dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
a) Metode bagian dan metode keseluruhan
Dalam metode ini bisa kita dilakukan
apabila struktur gerak cukup kompleks, sehingga diperkirakan dengan mempelajari
bagian demi bagian agar mendapat hasil yang optimal.
b) Metode Kombinasi bagian keseluruhan
Kombinasi keseluruhan umumnya
memberikan kemudahan dan keuntunga bagi siswa penyandang cacat
c) Penyampaian penjelasan dan peragaan
Metode ini sudah lazim dilakukan
dalam proses pembelajaran penjas. Namun faktor penting dalam penerapannya
adalah penekanan pada kombinasi penjelasan yang dilakukan dengan peragaan atau
demontrasi tugas gerak yang sebenarnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembelajaran pendidikan jasmani adaptif memang sangat di
perlukan bagi para siswa yang mempunyai kelemahan dalam dirinya. Dalam
pembelajaran adaptif Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dapat mempunyai motifasi
lagi untuk meningkatkan ketrampilan yang dimilikinya sehingga para siswa
tersebut dapat berprestasi. Selain itu Anak Berkebutuhan Khusus dapat meningkatkan
kebugaran jasmani dengan pembelajaran adaptif yang telah dimodifikasi, dengan
kata lain adanya pendidikan jasmani adaptif dapat meningkatkan kebugaran
jasmani Anak Berkebutuhan khusus sama halnya dengan anak-anak normal lainnya.
3.2 Saran
Karena sangat pentingnya pendidikan jasmani adaptif
khususnya bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), maka para pengajar atau guru
yang bersangkutan harus lebih kreatif lagi, sehingga prestasi dan tingkat
kebugaran Anak Berkebutuhan Khusus dapat setara dengan anak-anak yang normal.
DAFTAR PUSTAKA
Hosni, Irham.pembelajaran adaptif untuk sekolah luar
biasa.2003.Jakarta: departemen pendidikan nasional, dirjen pendidikan dasar dan
menengah, direktorat PLB.
http://yesipartini.blogspot.com/2014/01/penjas-adaptif.html
https://zhizhachu.wordpress.com/category/porto-folio/
http://blogpintarolahragapendidikan.blogspot.com/2012/09/pengertian-pendidikan-jasmani-adaptif.html
http://www.academia.edu/6137168/PembelajaranpenjasAdaptif