BIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG BERSIFAT KOHEREN, EMPIRIS, SISTEMATIS, DAPAT DIUKUR DAN DAPAT DIBUKTIKAN

BIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG BERSIFAT KOHEREN, EMPIRIS, SISTEMATIS, DAPAT DIUKUR DAN
DAPAT DIBUKTIKAN



yang bersifat Koheren, Empiris, Sistematis, dapat diukur dan dapat dibuktikan
Biologi Sebagai Ilmu yang bersifat Koheren, Empiris, Sistematis, dapat diukur dan dapat dibuktikan

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmat_Nyalah maka penulis dapat menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Biologi Sebagai Ilmu yang bersifat Koheren, Empiris, Sistematis, dapat diukur dan dapat dibuktikan”, yang menurut penyusun dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari Ilmu Biologi.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini penulis mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. 


BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Biologi Sebagai Ilmu yang bersifat Koheren, Empiris, Sistematis, dapat diukur dan dapat dibuktikan merupakan cabang ilmu  biologi yang sangat penting di bumi ini. Biologi adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tetang kehidupan di dunia dari segala aspek, baik itu tentang makhluk hidup, lingkungan, maupun interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Oleh karena itu, tidak jarang ditemukan berbagai hal luar biasa yang disebut keajaiban saat mempelajari ilmu ini. Pembelajaran dari ilmu biologi yang diterapkan di dunia saat ini merupakan hasil penilitian dari para ilmuan, dan hasil ini dapat dibuktikan serta tidak melenceng dari faktanya. Saat ini perkembangan biologi yang didukung oleh kemajuan teknologi telah melahirkan banyak cabang ilmu pengetahuan lainnya.
Perkembangan Biologi Sebagai Ilmu yang bersifat Koheren, Empiris, Sistematis, dapat diukur dan dapat dibuktikan dari masa ke masa semakin luas, namun itu tidak terlepas dari pengaruh ilmu lainnya. Karena ilmu biologi juga berkaitan dengan ilmu lain, seperti fisika,kimia, dan lainnya. Perpaduan ini merupakan salah satu aspek yang memicu lahirnya cabang ilmu baru, karena lahirnya penelitian-penelitian yang baru.
1.2       Rumusan Masalah

1. Jelaskan Pengertian Ilmu Biologi?

2. Bagaimanakah maksud Biologi Sebagai Ilmu Yang Bersifat Koheren?

3. Jelaskan hakikat Biologi Sebagai Ilmu Yang Bersifat Empiris?

4. Sebutkan Biologi Sebagai Ilmu Yang Bersifat Sistematis?

5. Uraikan Biologi Sebagai Ilmu Yang Dapat Diukur dan Dapat Dibuktikan?

1.3       Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui  Pengertian Ilmu Biologi
2.      Dapat mengetahui Biologi Sebagai Ilmu Yang Bersifat Koheren
3.      Dapat mengetahui Biologi Sebagai Ilmu Yang Bersifat Empiris
4.      Dapat mengetahui Biologi Sebagai Ilmu Yang Bersifat Sistematis
5.      Mengidentifikasi  Biologi Sebagai Ilmu Yang Dapat Diukur dan Dapat Dibuktikan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Ilmu Biologi
Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisikkehidupan. Istilah "biologi" dipinjam dari bahasa Belandabiologie, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, βίος, bios ("hidup") dan λόγος,logos ("lambang", "ilmu"). Istilah "ilmu hayat" dipinjam daribahasa Arab, juga berarti "ilmu kehidupan". Obyek kajian biologi pada masa kini sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup dalam berbagai aspek kehidupannya.
Berbagai cabang biologi mengkhususkan diri pada setiap kelompo korganisme, seperti botani (ilmu tentang tumbuhan), zoologi (ilmu tentanghewan), dan mikrobiologi (ilmu tentang jasad renik). Perbedaan-perbedaan dan pengelompokan berdasarkan ciri-ciri fisik kelompok organisme dipelajari dalam sistematika, yang di dalamnya mencakup pulataksonomi dan paleobiologi.
Berbagai aspek kehidupan dikaji pula dalam biologi. Ciri-ciri fisik bagian tubuh dipelajari dalam anatomi dan morfologi, sementara fungsinya dipelajari dalam fisiologi. Perilaku hewan dipelajari dalam etologi. Perkembangan ciri fisik makhluk hidup dalam kurun waktu panjang dipelajari dalam evolusi, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan dalam siklus kehidupan dipelajari dalam biologi perkembangan. Interaksi antar sesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalamekologi; Mekanisme pewarisan sifat—yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup—dipelajari dalamgenetika.
Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan datang, juga kemungkinan adanya makhluk hidup di planet-planet selain bumi, yaituastrobiologi. Sementara itu, perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat molekul penyusun organisme melalui biologi molekular serta biokimia, yang banyak didukung oleh perkembangan teknik komputasi melalui bidang bioinformatika.
Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kini merupakan subyek pelajaran sekolah dan universitas di seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan makalah dibuat setiap tahun dalam susunan luas jurnal biologi dan kedokteran.
Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles, ilmuwan berkebangsaan Yunani. Dalam terminologi Aristoteles, "filosofi alam" adalah cabang filosofi yang meneliti fenomena alam, dan mencakupi bidang yang kini disebut sebagaifisika, biologi, dan ilmu pengetahuan alam lainnya.
Aristoteles melakukan penelitian sejarah alam di pulau Lesbos. Hasil penelitiannya, termasuk Sejarah HewanGenerasi Hewan, dan Bagian Hewan, berisi beberapa observasi dan interpretasi, dan juga terdapat mitos dan kesalahan. Bagian yang penting adalah mengenai kehidupan laut. Ia memisahkan mamalia laut dari ikan, dan mengetahui bahwa hiu dan pari adalah bagian dari grup yang ia sebut Selachē (selachians).
Ilmu bologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan. Yang dibahas dalam ilmu biologi tidak lain adalah yang masih berkaitan dengan makhluk hidup, seperti zat yang membentuk makhluk hidup, zat yang dibutuhkan makhluk hidup, serta berbagai hal mengenai hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ilmu Biologi sangat berpengaruh dan berguna bagi kehidupan manusia. Biologi banyak digunakan untuk berbagai bidang kehidupan seperti pertanian, peternakan, perikanan, kedokteran, dan lain sebagainya.
2.2       Biologi Sebagai Ilmu Yang Bersifat Koheren
Teori Koherensi (Coherence Theory of Truth) Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Pernyataan-pernyataan ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain. Seperti Jean-Baptiste Lamarck adalah orang pertama yang menyajikan teori evolusi yang koheren, walaupun naturalis Inggris Charles Darwin yang menyebarkan teori seleksi alam ke seluruh komunitas ilmiah. Pada tahun 1953, penemuan struktur heliks ganda DNA menandai transisi ke era genetika molekuler.
2.3       Biologi Sebagai Ilmu Yang Bersifat Empiris
Ilmu Pengetahuan Alam dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris atau pengalaman nyata bukan berdasarkan hayalan, ilusi ataupun halusinasi. Biologi sebagai ilmu yang bersifat empiris karena dapat dibuktikan dengan pengamatan, penelitian atau eksperimen yang dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata).
Pada saat ini, perkembangan teknologi khususnya di bidang keilmuan sudah sangat signifikan. Hal ini memicu para ilmuwan untuk saling berlomba-lomba melakukan eksperimen, tak terkecuali dalam bidang biologi. Penelitian merupakan salah satu cara untuk mendapatkan fakta biologi, saat ini ilmuwan diharapkan mampu mengakomodir hasil penelitian yang ia lakukan di laboratorium maupun di alam terbuka agar dapat mempublikasikan fakta biologi, dalam rangka meningkatkan sikap kritis masyarakat dalam berpikir secara logis.
Suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluuruh dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh factor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indra manusia. Suatu cara menganaalisis yang mengizinkan pada ahli untuk menyatakan suatu proporsi.
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan suatu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek yang sama dan saling berkaitan secara logis. Karena itu, koherensi sistematik adalah hakikat ilmu. Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing penalaran perorangan sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang sepenuhnya dimantapkan. Berkaitan dengan konsep ilmu (pengetahuan ilmiah) adalah ide bahwa metode-metode dan hasil-hasil yang terbukti pada dasrnya harus terbuka kepada semua pencari ilmu.
2.4       Biologi Sebagai Ilmu Yang Bersifat Sistematis
Agar mudah dikaji, ilmu pengetahuan harus tersusun mulai yang sederhana menuju yang lebih kompleks. Konsep yang mendasari harus mengandung hubungan sedemikian rupa yang saling mendukung dan bukan saling bertentangan. Contohnya, dalam biologi disajikan konsep sel, jaringan organ, sistem organ dan individu yang menunjukkan adanya hierarki hubungan yang saling memperkuat objek kajian. Inilah yang dinamakan tersusun secara sistematis.
Sistimatis artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain saling berkaitan, saling berkaitan, saling menjelaskan, sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh. Contohnya dalam biologi, jika kita akan mempelajari tentang sel, maka materi yang akan kita pelajari perlu mendapat dukungan materi lain, misalnya tentang jaringan, organ, sistem organ, dan individu. Demikian pula sebaliknya, sehingga pengetahuan-pengetahuan itu tidak bertolak belakang. Sehingga ilmu pengetahuan bersifat sistematis adalah bahwa sebuah pengetahuan harus memiliki hubungan ketergantungan dan teratur, tidak boleh ada unsur-unsur yang saling bertolak belakang.
2.5       Biologi Sebagai Ilmu Yang Dapat Diukur dan Dapat Dibuktikan
Pengetahuan itu sesuai dengan objeknya, kesesuaian itu dapat dibuktikan dengan pengindraan atas dasar empiris (pengalaman). Bagaimana jika ilmu bersifat tidak objektif? Dapatkah ilmu itu dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia? Sebuah ilmu harus menggambarkan keadaan secara apa adanya, yaitu mengandung data dan pernyataan yang sebenarnya (bersifat jujur), bebas dari prasangka, kepentingan, atau kesukaan pribadi. Saat ini, ilmu biologi sudah mengalami perkembangan yang luar biasa. Telah disebutkan di awal materi bahwa pada saat terjadi peristiwa bom Bali, untuk mengungkap identitas pelaku peledakan bom tidak bisa dilakukan dengan menggunakan sidik jari karena tubuh pelaku peledakan bom juga ikut hancur. Untuk mengetahui identitas pelaku hanya dapat digunakan satu cara, yaitu dengan menggunakan tes DNA yang berasal dari serpihan tubuh pelaku peledakan yang kemudian dicocokkan dengan DNA orang tuanya.
Jika ingin mempelajari struktur dan fungsi tumbuhan, maka Anda akan mempelajari bagian-bagian yang lebih rinci, yaitu akar, batang, daun, dan sebagainya. Itulah sebabnya kajian suatu ilmu dapat terbagi-bagi menjadi bagian yang lebih rinci guna memahami berbagai hubungan, sifat, serta peranan dari bagian-bagian tersebut.
Suatu ilmu mengarah pada tercapainya suatu kebenaran. Misalnya, teori tentang Generatio Spontanea, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang sudah diyakini kebenarannya, tetapi akhirnya teori itu digugurkan dengan teori Biogenesis, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Akhirnya teori ini diyakini kebenarannya sampai sekarang.

BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Ilmu adalah sebagin pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistimatis, dapat diukur, dan dibuktikan. Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan suatu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek yang sama dan saling berkaitan secara logis. Karena itu, koherensi sistematik adalah hakikat ilmu. Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing penalaran perorangan sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang sepenuhnya dimantapkan. Berkaitan dengan konsep ilmu (pengetahuan ilmiah) adalah ide bahwa metode-metode dan hasil-hasil yang terbukti pada dasrnya harus terbuka kepada semua pencari ilmu. Semua yang dinamakan ilmu pengetahuan selalu memiliki syarat-syarat atau ciri-ciri tertentu. Sifat dan ciri ilmu tersebut adalah memiliki objek, menggunakan metode, sistematis, universal, objektif, analitis, dan verifikatif.
3.2       Saran
Untuk memperoleh informasi yang tepat tentang biologi sebagai ilmu pengetahuan, kita harus mempelajari teori-teori yang lain juga sehingga bisa mengambil sesuatu yang penting untuk dipadukan dengan teori yang dianggap benar.

DAFTAR PUSTAKA

Suriasumantri, J.S. (2009). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Suwarno, 2009, Panduan Pembelajaran Biologi, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Wattimena, Reza A.A, 2008, Filsafat dan Sains; Sebuah Pengantar, PT Grasindo, Jakarta.

Wonorahardjo, Surjani, 2010, Dasar-Dasar Sains; Menciptakan Masyarakat Sadar Sains, PT Indeks, Jakarta.

Pujiyanto Sri, Menjelajah Dunia Biologi 3; untuk kelas XII SMA dan MA, Latinum, 2008, Solo.

Sumarjito, Biologi, Strategi Tembus SMU Favorit dan Sukses UAN SLTP/MTs, Primagama/Penerbit Andi, 2003, Yogyakarta.

Wigati Omegawati H, Windarsih Gut, Biologi, Intan Pariwara, 2011, Klaten

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »