Berikut ini merupakan 6 perubahan tubuh yang terjadi ketika hamil dan melahirkan. 6 perubahan tubuh yang terjadi ketika hamil dan melahirkan ini merupakan hal yang normal-normal saja seperti kebanyakan ibu hamil. Merawatan tubuh yang baik dan mengkonsumsi makanan bergizi dan sehat dapat segera menyembuhkan 6 Perubahan Tubuh ibu setelah hamil dan melahirkan.
Berikut ini merupakan uraian 6 Perubahan Tubuh ketika Hamil dan Melahirkan.
Berikut ini merupakan uraian 6 Perubahan Tubuh ketika Hamil dan Melahirkan.
1.
Perubahan pada Rahim
Rahim perempuan akan mengalami
perubahan pada saat hamil dan melahirkan. Ketika hamil, rahim akan membesar
seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan janin. Belum lagi “benda-benda”
lain, seperti plasenta dan cairan ketuban yang ikut memenuhi ruangan di rahim.
Perlu diketahui bahwa berat rahim ketika hamil mencapai 11 kali lipat dari pada
sebelum hamil. Kemudian terjadi perubahan drastis, yaitu ketika melahirkan.
Proses kembalinya rahim ke dalam keadaan sebelum hamil setelah melahirkan
disebut involusi. Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat
kontraksi otot-otot polos di rahim. Proses ini sendiri memerlukan waktu sekitar
6 minggu sejak bayi lahir untuk kembali ke keadaan seperti sebelum hamil.
2.
Perubahan Hormon
Hamil dan melahirkan dipengaruhi
oleh perubahan-perubahan hormon dalam tubuh. Ketika hamil dan melahirkan
perubahan hormon ini memengaruhi fungsi-fungsi tubuh lainnya, misalnya akibat
penurunan hormon esterogen dan progesteron sewaktu hamil memicu peningkatan
hormon lain, yaitu prolactin dan oksitosin. Kedua hormon ini memicu pengeluaran
Air Susu Ibu (ASI). Pada ibu dengan menyusui aktif hormon yang berperan
terhadap ovulasi dan menstruasi akan perlahan datangnya ketimbang ibu yang
tidak menyusui. Sehingga hal ini dapat dijadikan metode kontrasepsi amenorrhea
laktasi (MAL).
3.
Perubahan Otot Perut
Perubahan Tubuh ketika Hamil dan Melahirkan |
Otot perut dan otot panggul akan berubah.
(rochester.edu)
Beberapa bagian tubuh seperti perut
misalnya akan sangat berbeda ketika sebelum maupun setelah hamil dan
melahirkan. Otot-otot perut dan penyangga panggul akan meregang ketika hamil
dan menjadi kendor setelah melahirkan. Beberapa ibu mengeluhkan kandungannya
turun setelah melahirkan. Hal itu memang benar karena otot-otot penyangga rahim
mengalami kendor untuk sementara waktu. Untuk itu, disarankan ibu nifas
melakukan latihan-latihan tertentu untuk memulihkan kembali jaringan dan
otot-otot perut serta otot-otot dasar panggul.
4.
Perubahan Sistem Hematologi
Pada saat hamil dan melahirkan juga
terjadi perubahan pada sistem darah di tubuh. Ketika hamil, darah ibu lebih
banyak dipenuhi oleh cairan plasma karena terjadi hemodilusi (pengenceran
darah). Sedangkan setelah melahirkan, darah ibu akan mulai mengental dan sel
darah putih yang sedikit meningkat. Pada masa nifas, ibu melahirkan akan
mengeluarkan darah yang disebut sebagai Lochea (lokia). Lokia ini akan melalui
proses 4 tahap sebelum akhirnya menghilang setelah 42 hari masa nifas. Lokia
sendiri sering dianggap darah kotor oleh sebagian masyarakat. Padahal ia
merupakan bekuan darah yang keluar setelah plasenta yang menempel pada rahim
terlepas. Jadi, lokia bukanlah darah kotor dan merupakan proses wajar yang
menandakan bahwa rahim ibu kembali seperti sebelum hamil.
5.
Perubahan pada Kulit
Perubahan lainnya terjadi pada
kulit. Pada saat hamil dan melahirkan perubahan kulit ini terjadi karena dua
hal, yaitu perubahan setelah peregangan dan perubahan akibat perubahan hormon.
Pada kulit perut misalnya, terasa mulus sebelum hamil, kemudian muncul
garis-garis saat hamil. Perubahan jenis ini diakibatkan oleh Melanophore
Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat saat hamil, tetapi akan menghilang
dengan sendirinya ketika usai melahirkan. Tidak jarang hal ini menyebabkan rasa
gatal pada perut ibu. Sehingga pencegahannya adalah ibu dapat memberi lotion
atau minyak dibagian perut.
Selama masa kehamilan, kulit perut
akan melebar. Kemudian akan melonggar dan mengendur ketika telah melahirkan.
Tak jarang kondisi ini dapat terjadi berbulan-bulan. Untuk mengantisipasinya,
ibu nifas dapat melakukan latihan-latihan otot perut yang juga bermanfaat
mengencangkan kulit.
6.
Perubahan Sistem Perncernaan
6 Perubahan Tubuh ketika Hamil dan Melahirkan |
Sistem pencernaan akan mengalami perubahan.
(cosmopolitan.co.uk)
Sistem pencernaan juga akan
mengalami perubahan ketika hamil dan melahirkan. Hormon-hormon kehamilan
seperti progesterone mengakibatkan kontraksi otot polos di usus menjadi lambat
sehingga ibu hamil sering mengalami konstipasi. Pasca melahirkan, hormon ini
akan menurun. Akan tetapi, perlu waktu 3-4 hari untuk kembali normal dan ibu
mulai meningkat nafsu makannya. Untuk pergerakan usus setelah melahirkan,
biasanya ibu akan mengalami konstipasi akibat rasa nyeri pasca bersalin. Namun,
akan kembali normal dengan sendirinya. Perawatan yang baik pada luka jalan
lahir, diet serat dan cairan yang cukup, serta mobilisasi (ibu melakukan
beberapa gerakan ringan seperti berjalan) dapat memperlancar buang air besar
pada ibu nifas.
Itulah beberapa perubahan tubuh yang
terjadi ketika hamil dan melahirkan. Hal ini merupakan hal yang normal.
Perawatan yang baik dan sehat dapat segera memulihkan tubuh ibu setelah hamil
dan melahirkan.