Teori
Reva Rubin Menekan pada pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini
seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau
latihan. Dengan demikian, menurut Teori Reva Rubin seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari
peran yang akan di alaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan
perubahan-perubahan yang terjadi khususnya perubahan psikologis dalam kehamilan
dan setelah persalinan.
Dasar Pemikiran, Fokus Dan Tujuan Dalam Teori Kebidanan Menurut Reva Rubin |
Dasar Pemikiran, Fokus Dan Tujuan Dalam Teori Kebidanan Menurut Para Ahli
1. Reva rubin
Reva Rubin
adalah seorang perawat bidan di USA. Rubin mengembangkan penelitian dan teori
tentang kesehatan ibu dan anak khususnya ibu bersalin. Penelitian dan
pengamatan dilakukan selama lebih dari 20,tahun dengan lebih dari 6000
responden.
Tujuan dari Teori Reva Rubin adalah mengidentifikasi bagaimana seorang perempuan mencapai peran
menjadi seseorang dan hal apa sajakah yang memengaruhinya, baik yang bersifat
positif maupun negatif.
Penelitian Teori Reva Rubin dilakukan dengan bantuan para siswa bidan. Data dikumpulkan melalui wawancara
langsung dan melalui telepon yang berlangsung selama 1-4 jam. Subjek penelitian Teori Reva Rubin di dapatkan di klinik antenatal dan postnatal. Data-dat berkaitan dengan
masalah-masalah yang timbul dalam pencapaian peran menjadi ibu diberi kode
kemudian dianalisis.
Menurut Teori Reva Rubin seorang sejak hamil
sudah mempunyai harapan sebagai berikut :
a.
Memastikan
keselamatan secara fisik, kesejahteraan ibu dan bayi.
b. Memastikan
penerimaan masyarakat terutama orang-orang yang sangat berarti bagi ibu dan
bayi.
c.
Penentuan
gambar identitas diri.
d.
Mengerti
tentang arti memberi dan menerima.
Perubahan yang umum terjadi pada
perempuan ketika hamil Menurut Teori Reva Rubin adalah :
a. Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih baik, untuk bisa berperan sebagai calon ibu dan mampu memerhatikan perkembangan janinnya.b. Membutuhkan sosialisasi.
Tahapan Psikososial (Psikososial
Stage) Menurut Teori Reva Rubin
1. Anticipatory stage
Tahap ini ibu-ibu melakukan
latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.
2. Honeymoon stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya
peran dasarnya.. Pada tahap ini, ibu memerlukan bantuan anggota keluarga yang
lain.
3. Plateu stage
Ibu akan mencoba dengan sepenuhnya
apakah ia telah mampu menjadi ibu. Tahap ini membutuhkan waktu beberapa minggu
dan ibu akan melanjutkan sendiri.
4. Disngagement
Merupakan tahap penyelesaian dimana latihan peran
dihentikan. Pada tahapan ini peran sebagai orang tua belum jelas.
Reaksi
umum pada kehamilan, biasanya sebagai berikut :
a. Trimester I
Ambiven, takut, fantasi, khawatir
b. Trimester II
Perasaan lebih enak,
meningkatkannya kebutuhan untuk mempelajari tentang perkembangan dan
pertumbuhan janin, menjadi narsistik, pasif, introvert, kadang egosentrik dan
self centered.
c. Trimester III
Berperasaan aneh, semberono, jelek. Menjadi lebih
introvert, mereflesikan terhadap pengalaman masa kecil.
Tiga aspek yang diidentifikasi
dalam peran ibu hamil Menurut Teori Reva Rubin :
a.
Gambaran tentang idaman
Sebuah
gambaran ideal/positif mengenai perempuan yang berhasil melaksanakan perannya
sebagai ibu yang baik. Seorang ibu muda akan mempunyai seseorang yang
dijadikannya contoh bagaimana seharusnya menjadi seorang ibu.
b.
Gambaran tentang diri
Gambaran
mengenai dirinya sendiri dihasilkan melalui pengalaman. Gambaran diri seorang
perempuan adalah bagaimana seorang perempuan tersebut memandang dirinya,
sebagai bagian dari pengalaman diri, terkait dengan peran ibu yang akan
dilakukan.
c.
Gambaran tubuh
Perubahan
yang terjadi pada tubuh perempuan selama proses kehamilan dan perubahan
spesifik yang terjadi selama kehamilan serta setelah melahirkan.
Tahap pelaksanaan peran menjadi
seorang ibu Menurut Teori Reva Rubin :
a. Taking on
Wanita
meniru dan melakukan peran ibu, dikenal sebagi tahap meniru. Dalam tahap taking
on terdapat kegiatan mimicry (peniruan) yaitu perempuan meniru perilaku
perempuan lain yang pernah hamil dengan cara melihat, mendengar dan
melaksanakanpengalaman menjadi seorang ibu. Misalnya : apa yang dilakukan saat
persalinan atau bagaimana pertumbuhan bayi pada hari-hari pertama, dan role
play (mencoba bermain peran) yaitu menciptakan kondisi di masa yang akan datang
dengan sengaja, misalnya : berlatih merawat bayi dengan menjadi pengasuh anak
temannya atau mencoba menyuapi anak kecil.
b. Taking in
Taking
in meliputi kegiatan berfantasi. Fantasi perempuan tidak hanya meniru tetapi
sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan dimasa yang akan datang, misalnya
: akan seperti apa proses persalinannya nanti atau baju apa yang akan dikenakan
bayinya nanti. Dan kegiatan introjections, projection, dan rejection yang
merupakan tahap dimana perempuan menirukan model-model yang ada sesuai dengan
pendapatnya. Dalam tahap ini, bisa terjadi proses penerimaan dan penolakan.
Misalnya : saat ibu memandikan bayinya di rumah, dia akan melakukannya
berdasarkan apa yang dipelajari di rumah sakit atau di tempat lainnya.
c. Leting go
Merupakan
fase dimana perempuan mengingat kembali proses dan aktivitas yang sudah
dilaksanakannya. Perempuan tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu
dan menghilang tindakan yang dia anggap sudah tidak tepat lagi.
Faktor-faktor
yang memengaruhi suksesnya masa transisi ke masa menjadi orang tua pada masa
postpartum adalah :
a. Respon dan dukungan dari teman dan keluarga.
b. Hubungan dari pengalaman melahirkan.
c. Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu (sebelumnya)
d. Pengaruh budaya
2. Rammona Mercer
Mercer
merupakan seorang perawat yang sangat perhatian terhadap proses persalinan. Dai
adalah salah satu murid Reva Rubin yang telah menghasilkan banyak karya ilmiah.
Sepanjang karirnya selama 30 tahun, Mercer melakukan 2 penelitian penting yaitu
efek stress antepartum pada keluarga dan pelaksanaan ibu. Teori Mercer lebih
menekan pada stres antepartum dan mencapai peran ibu.
Menurut
Reva Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan-harapan antara
lain:
a. kesejahteraan ibu dan bayi
b. penerimaan dari masyarakat
c. penentuan identitas diri
d. mengetahui tentang arti memberi dan
menerima
Perubahan
yang umum terjadi pada waktu hamil
a. Cenderung tergantung dan membutuhkan
lebih banyak perhatian
b. Mempu memperhatikan perkembangan
janinnya
c. Membutuhkan sosialisasi
Reaksi
yang umum pada kehamilan
a. Trimester 1 : ambivalent, takut,
fantasi, khawatir
b. Trimester 2 : perasaan lebih nyaman,
kebutuhan mempelajari tumbuh kembang janin, pasif, introvert, egosentris, self
centered
c. Trimester 3 : perasaan aneh, merasa
jelek, sembrono, lebih introvert, merefleksikan terhadap pengalaman waktu
kecil.
4
tahapan psikososial
a.
anticipatory stage
seorang
ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang
lain.
b.
honeymoon stage
ibu
mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu
memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
c.
Plateu stage
Ibu
akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Pada tahap ini ibu
memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri.
d.
Disengagement
Merupakan
tahap penyelesain latihan peran sudah berakhir.
Aspek-aspek
yang diidentifikasi dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman, gambaran
diri dan tubuh. Gambaran diri seorang wanita adalah pandangan wanita tentang
dirinya sendiri sebagai bagian dari pengalaman dirinya, sedangkan gambaran
tubuh adalah berhubungan dengan perubahan fisik yang tejadi selama kehamilan.
3
aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu
a. Ideal image : gambaran tentang idaman
diri
b. Self image : gambaran tentang diri
c. Body image : gambaran tentang perubahan
tubuh
Adaptasi
psikososial postpartum
Konsep
dasar
1) Periode post partum menyebabkan stress
emosional terhadap ibu baru, bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan
fisik yang hebat saat melahirkan
2) Faktor yang mempengaruhi :
a. Respon dan dukungan dari keluarga dan
teman
b. Hubungan pengalaman saat melahirkan
terhadap harapan
c. Pengalaman melahirkan dan membesarkan
anak yang lalu
d. Pengaruh budaya
e. Periode diuraikan rubin dalam 3 fase,
taking in, taking hold dan letting go
Reva
rubin mengklasifikasikan tahapan ini menjadi tiga tahap yaitu:
a.
periode taking in (hari pertama hingga kedua setelah melahirkan)
1.
ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain
2.
perhatian ibu tertuju pada ke khawatiran pada perubahan tubuhnya
3.
ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika melahirakan
4.
memerlikan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh kekondisi
normal
5.
nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi.
Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak
berlangsung normal.
b.
periode taking hold (hari kedua hingga ke empat setelah melahirkan)
1.
ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab
akan bayinya
2.
ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan daya
tahan tubuh
3.
ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan kritikan pribadi
4.
ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong,
menyusui, memandikan dan mengganti popok
5.
kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu
membesarkan bayinya
c.
periode letting go
1.
terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta
perhatian keluarga
2.
ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan
bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan social
2.
TEORI RAMONA MERCER
Teori
ini lebih menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam pencapaian
peran ibu.
Pokok
pembahasan dalam teori Ramona Mercer
a.
Efek stress antepartum
stress
Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negative
dari hidup seorang wanita, tuuan asuhan yang di berikan adalah : memberikan
dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidak percayaan ibu.
Penelitian
mercer menunjukkan ada enam faktor yang berhubungan dengan status kesehatan
ibu, yaitu:
1.
Hubungan Interpersonal
2.
Peran keluarga
3.
Stress anterpartum
4.
Dukungan social
5.
Rasa percaya diri
6.
Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi
Maternal
role (peran ibu)
• Menjadi seorang ibu berarti
memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penguraian yang
lengkap tentang diri sendiri (Mercer, 1986)
• 1-2 juta ibu di Amerika yang gagal
memerankan peran ini, terbukti dengan tingginya jumlah anak yang mendapat
perlakuan yang kejam
b.
Pencapaian peran ibu
• Peran ibu dicapai dalam kurun wkatu
tertentu dimana ibu menajdi dekat dengan bayinya, yang membutuhkan pendekatan
yang kompeten termasuk peran dalam mengekspresikan kepuasan dan penghargaan
peran
• Peran aktif wanita sebagai ibu dan
pasangannya berinteraksi satu dengan yang lain
4
langkah dalam pelaksanaan peran ibu
• Anticipatory
Suatu
masa sebelum wanita menjadi ibu, dimana wanita memulai penyesuaian sosial dan
psikologis terhadap peran barunya nanti dengan mempelajari apa saja yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu
• Formal
Tahap
ini dimulai dengan peran ibu sesungguhnya, bimbingan peran secara formal dan
sesuai dengan apa yang diharapkan sistem sosial
• Informal
Tahap
ini dimulai saat wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam
melaksanakan peran ibu yang tidak disampaikan oleh sosial sistem
• Personal
Merupakan
tahap akhir pencapaian peran, dimana wanita telah mahir melaksanakan perannya
sebagai seorang ibu. Ia telah mampu menentukan caranya sendiri dalam
melaksanakan peran barunya
Faktor
yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran
a.
Faktor ibu
1.
Umur ibu pada saat melahirkan
2.
Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali
3.
Stress social
4.
Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya
5.
Dukungan social
6.
Konsep diri
7.
Sifat pribadi
8.
Sikap terhadap membesarkan anak
9.
Status kesehatan ibu.
b.
Faktor bayi
1.
Temperament
2.
Kesehatan bayi
c.
Faktor-faktor lainnya
1.
Latar belakang etnik
2.
Status pekawinan
3.
Status ekonomi
Dari
faktor social support, mercer mengidentifikasikan adanya empat factor
pendukung:
a.
Emotional support
Yaitu
perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti.
b.
Informational support
Memberikan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu untuk
menolong dirinya sendiri
c.
Physical support
Misalnya
dengan membantu merwat bayi dan memberikan tambahan dana
d.
Appraisal support
Ini
memungkinkan indifidu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan pencapaiaan peran
ibu
4
faktor dalam masa adaptasi
a. Physical recovery phase (mulai lahir
sampai 1 bulan)
b. Achievement phase (2-4/5 bulan)
c. Disruption phase (6-8 bulan)
d. Reorganisation phase (8-12 bulan)
Peran
bidan yang diharapkan Mercer dalam teorinya
a. Adalah membantu wanita dalam
melaksanakan tugasnya dalam adaptasi peran fungsi ibu
b. Mengidentifikasi faktor apa yang
mempengaruhi peran ibu dalam pencapaian peran fungsi ini dan kontribusi dari
stress antepartum
3.
TEORI ERNESTINE WIEDENBACH
Wiedenbach
mengemukakan teorinya secara induktif berdasarkan pengalaman dan observasinya
dalam praktek.
Konsep
asuhan, terdiri dari :
a.
The agent : mid wife
Filosofi
yang di kemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi yang segera untuk
mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan untuk persipan menjadi
orang tua.
b.
The recipient
Meliputi
: wanita, keluarga dan masyarakat. Recipient menurut Widenbach adalah individu
yang mampu menetukan kebutuhannya akan bantuan.
c.
The Goal / purpose
Di
sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu dengan memperhatikan tingkah
laku fisik, emosional atau fisioogikal
d.
The Means
Metode
untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan ada empat tahapan yaitu:
1.
Identifikasi kebutuhan klient, memerlukan keterampilan dan ide
2.
Memberikan dukungan dalam mencapai pertolongan yang di butuhkan (ministration)
3.
Memberikan bantuan sesuai kebutuhan (validation)
4.
Mengkoordinasi tenaga yang ada untuk memberikan bantuan (coordination)
5.
The frame work meliputi lingkungan sosial, organisasi dan profesi.
4.
TEORI ELA JOY LEHRMAN
Teori
ini menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktek kebidanan dalam
memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan pertolongan pada persalinan,
teori ini juga menjelaskan perbedaan antara pengalaman seorang wanita dengan
kemampuan bidan untuk mengaplikasikan konsep kebidanan dalam praktek
8
konsep penting dalam pelayanan kebidanan
- Asuhan yang berkesinambungan
- Keluarga sebagai pusat asuhan
- Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan
- Tidak ada intervensi dalam asuhan
- Keterlibatan dalam asuhan
- Advokasi dari klien
- Waktu
h. Asuhan partisipatif
Asuhan
partisipatif
- Bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
- Pasien/klien ikut bertanggung jawab atau ambil bagian dalam pelayanan antenatal
- Dalam pemeriksaan fisik, misalnya klien ikut melakukan palpasi pada tempat tertentu atau ikut mendengarkan detak jantung.
Kedelapan
komponen yang dibuat oleh Lehrman ini, kemudian diujicobakan oleh Morten (1991)
pada klien post partum.
Selanjutnya
Morten menambahkan 3 komponen
Konsep
Morten
Teknik
komunikasi terapeutik
Proses
komunikasi sangat penting dalam perkembangan dan penyembuhan. Misalnya,
mendengarkan aktif, mengkaji, klarifikasi, humor, sikap yang tidak menuduh,
pengakuan, fasilitasi, pemberian izin.
Pemberdayaan
(empowerment)
Suatu
proses memberi kekuasaan dan kekuatan. Bidan dalam penampilan dan pendekatannya
akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengoreksi, memvalidasi, menilai dan
memberi dukungan.
Hubungan
sesama (lateral relationship)
Menjalin
hubungan yang baik terhadap klien, bersikap terbuka, sejalan dengan klien,
sehingga antara bidan dan kliennya tampak akrab. Misalnya : sikap empati atau
berbagi pengalaman.
5.
TEORI JEAN BALL
Teori
kursi goyang
- Keseimbangan emosional ibu, baik fisik maupun psikologis
- Psikologis dalam hal ini agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan menjadi orang tua terpenuhi
- Kehamilan, persalinan dan masa post partum adalah masa untuk mengadopsi yang baru
Dalam
teori kursi goyang, kursi dibentuk dalam 3 elemen
a. Pelayanan kebidanan
b. Pandangan masyarakat terhadap keluarga
c. Support terhadap kepribadian wanita
Teori
Ball yaitu
a. Teori perubahan,
b. Teori stress, coping, dan support
c. Teori dasar
Hipotesa
Ball
a. Respon emosional wanita terhadap
perubahan yang terjadi bersamaan dengan kelahiran anak, dipengaruhi oleh
personality/kepribadian
b. Persiapan yang harus diantisipasi oleh
bidan dalam masa post natal akan dipengaruhi oleh respon emosional wanita dalam
perubahan yang dialaminya pada proses kelahiran anak
Kesimpulan
hipotesa Ball
Wanita
yang boleh dikatakan sejahtera setelah melahirkan sangat bergantung kepada kepribadiannya,
sistem dukungan pribadi, dan dukungan yang dipersiapkan pelayanan kebidanan.
Sumber:
Sofyan,
Mustika. 50 tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan. Pengurus Pusat IBI.
Jakarta. 2003
Bryar,
R. Theory For Midwifery Practice Edisi 1 . Macmillan, Haound Millo.1995
Depkes
RI pusat pendidikan Tenaga Kesehatan . Konsep Kebidanan. 1995
Estiwidani,
Meilani, Widyasih, Widyastuti, Konsep Kebidanan. Yogyakarta, 2008.