Gizi Dan Pertumbuhan Anak |
Gizi Dan Pertumbuhan Anak |
Setiap tahun lebih dari sepertiga kematian anak di dunia berkaitan dengan masalah kurang gizi, yang dapat melemahkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Ibu yang mengalami kekurangan gizi pada saat hamil, atau anaknya mengalami kekurangan gizi pada usia 2 tahun pertama, pertumbuhan serta perkembangan fisik dan mentalnya akan lambat. Hal ini tidak dapat diperbaiki pada saat anak bertambah usia – dan akan mempengaruhi anak sepanjang hidupnya.
Kekurangan
gizi terjadi pada saat tubuh tidak memperoleh jumlah energi, protein,
karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral serta zat gizi lainnya dalam jumlah
cukup yang diperlukan untuk mempertahankan organ dan jaringannya tetap sehat
serta berfungsi dengan baik. Seorang anak ataupun orang dewasa dapat saja
menderita kekurangan atau kelebihan gizi.
Sebagian
besar masalah gizi yang terjadi di dunia adalah gizi kurang yang penyebab
utamanya karena kurang makan. Penyebab utama terjadinya kurang makan, terutama
pada anak dan ibu, adalah (1) kemiskinan, (2) tidak ada makanan, (3) sakit yang
berulang, (4) kebiasaan praktik pemberian makanan yang kurang tepat, (5) kurang
perawatan dan kebersihan. Kurang makan, meningkatkan risiko kurang gizi, yang
merupakan risiko terbesar bagi anak usia 2 tahun pertama. Risiko meningkat pada
saat diare dan penyakit lain semakin mengurangi asupan protein, mineral dan zat
gizi lain yang dibutuhkan anak agar tetap sehat.
Tatkala
sebuah rumah tangga tidak punya cukup makanan dan hidup dalam lingkungan yang
memungkinkan diare, serta berbagai penyakit lain biasa terjadi, anak sangat
rentan terhadap gizi kurang.
Pada
waktu anak jatuh sakit, mereka kehilangan tenaga dan berbagai zat gizi lainnya
dengan cepat serta menyebabkan hidup mereka menjadi lebih berisiko dibanding
orang dewasa.
Gizi
lebih terjadi ketika orang mengalami kelebihan berat badan atau kegemukan. Hal
ini dapat menimbulkan diabetes pada masa anak. Bahkan ketika mereka dewasa
berisiko terserang penyakit jantung dan penyakit lainnya. Tak jarang menimpa
anak yang banyak mengonsumsi makanan yang kandungan kalorinya sangat tinggi,
tetapi kurang kandungan gizi penting lainnya. Tergolong ke dalamnya minuman
manis, gorengan, dan makanan padat. Dalam hal ini, meningkatkan kualitas menu harian
anak menjadi sangat penting disamping meningkatkan juga kegiatan fisiknya.
Anak
yang menderita penyakit kronik seperti HIV lebih mudah terkena kurang gizi.
Tubuh mereka sulit menyerap vitamin, zat besi dan berbagai zat gizi lainnya.
Anak yang menderita cacat mungkin memerlukan perhatian khusus untuk mendapatkan
gizi yang mereka butuhkan. Semua anak perempuan dan laki-laki mempunyai hak
mendapatkan perlindungan dan perhatian.
Oleh
karena itu ibu, ayah atau pengasuh secara bersama memastikan bahwa anak mereka
mendapatkan makanan yang baik dengan memberi menu yang sehat.
Hal yang seharusnya diketahui oleh keluarga dan masyarakat
tentang Gizi Dan Pertumbuhan
1 Seorang anak seharusnya
tumbuh dan bertambah berat badannya dengan pesat . Sejak lahir sampai dengan
usia dua tahun, anak seharusnya ditimbang secara teratur untuk mengetahui pertumbuhannya.
Jika dari hasil penimbangan teratur diketahui bahwa anak tidak bertambah berat
badannya, atau kedua orang tua mereka atau pengasuhnya melihat bahwa anaknya tidak tumbuh, maka mereka harus curiga bahwa ada yang
salah. Anak perlu diperiksa oleh petugas kesehatan terlatih.
2 Anak usia 0- 6 bulan,
hanya memerlukan ASI saja sebagai makanan dan minuman utama mereka. Mulai usia
enam bulan, bayi memerlukan makanan tambahan lain di samping ASI untuk menjamin
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
3 Selain ASI, bayi usia 6 –
8 bulan perlu diberi makanan tambahan berupa makanan lumat sebanyak dua sampai
tiga kali sehari, dan mulai usia sembilan bulan sebanyak tiga sampai empat kali
sehari. Mereka perlu diberi satu atau dua kali makanan selingan, seperti buah,
roti atau kue, tergantung kepada selera anak. Pada awalnya, bayi diberi makananan
dalam jumlah sedikit dahulu, lalu lambat laun meningkat dalam jenis dan jumlah
sesuai dengan pertumbuhan bayi.
4 Waktu makan merupakan saat
belajar, menyayangi, mencintai dan berinteraksi untuk meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan fisik, sosial, dan emosi anak. Kedua orang tua, atau pengasuh harus
mengajak bicara dengan anak selama makan, dan memberi makan serta memperlakukan
anak laki-laki dan perempuan dengan setara dan sabar.
5 Anak memerlukan vitamin A
untuk membantu melawan penyakit, melindungi penglihatan mereka, serta
mengurangi risiko meninggal. Vitamin A terdapat pada banyak jenis buah-buahan
dan sayuran, minyak sawit merah, telur, makanan yang terbuat dari susu, hati,
ikan, daging, dan berbagai makanan yang diperkaya serta ASI. Suplemen vitamin A
dosis tinggi dapat diberikan setiap enam bulan kepada anak usia enam bulan
sampai lima tahun.
6 Anak perlu makanan yang
kaya dengan zat besi untuk melindungi kemampuan fisik dan mental anak serta untuk
mencegah anemia. Sumber zat besi yang paling baik adalah yang berasal dari hewan,
seperti hati, daging yang tidak berlemak, serta ikan. Sumber zat besi lainnya
adalah makanan yang diperkaya dengan zat besi serta suplemen zat besi.
7 Yodium bagi wanita hamil
dan anak sangat penting untuk perkembangan otaknya. Yodium penting untuk
mencegah terjadinya penurunan tingkat kecerdasan, dan penundaan perkembangan. Menggunakan
garam beryodium dan bukan garam biasa, berarti membantu menyediakan yodium
untuk wanita hamil dan anak sebanyak yang mereka perlukan.
8 Sejalan dengan
meningkatnya asupan makanan dan minuman, risiko terkena diare semakin
meningkat. Makanan yang tercemar kuman merupakan penyebab utama diare dan
berbagai penyakit lainnya yang kemudian dapat menyebabkan anak kehilangan zat
gizi dan tenaga yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kebersihan yang
baik, air yang aman serta penanganan yang benar terhadap cara penyiapan dan
penyimpanan makanan merupakan hal penting untuk mencegah penyakit.
9 Ketika anak jatuh sakit,
mereka memerlukan cairan tambahan dan anjuran untuk makan secara teratur, serta
semakin sering diberi ASI. Setelah sembuh, anak harus diberikan lebih banyak
makanan dari biasanya untuk mengembalikan tenaga dan gizi yang hilang akibat
sakit.
10 Anak yang kurus dan atau
mengalami pembengkakan di kedua belah kaki (edema) memerlukan perawatan yang
khusus. Mereka harus dibawa ke petugas kesehatan terlatih atau dibawa ke
fasilitas kesehatan untuk diperiksa dan diobati.
Pesan Utama
1 Seorang anak seharusnya tumbuh dan bertambah berat badannya
dengan pesat. Sejak lahir sampai dengan usia dua tahun, anak seharusnya
ditimbang secara teratur untuk mengetahui pertumbuhannya. Jika dari hasil
penimbangan teratur diketahui bahwa anak tidak bertambah berat badannya, atau kedua
orang tua mereka atau pengasuhnya melihat bahwa anaknya tidak tumbuh, maka
mereka harus curiga bahwa ada yang salah. Anak perlu diperiksa oleh petugas
kesehatan terlatih.
Informasi
Pendukung
Bertambah
berat badan merupakan tanda yang menunjukkan bahwa seorang anak sehat dan
tumbuh serta berkembang dengan baik. Sejak lahir sampai dengan usia lima tahun,
anak seharusnya ditimbang setiap bulan.
Ketika
anak mengunjungi Puskesmas ia perlu ditimbang. Cara ini dapat membantu untuk
mengetahui lebih awal tentang gangguan pertumbuhan, sehingga segera dapat
diambil tindakan tepat secepat mungkin.
Hasil
penimbangan, dapat mengetahui apakah seorang anak terlalu cepat bertambah berat
badannya dibandingkan dengan usianya. Untuk itu memerlukan pemeriksaan berat
badan anak lebih lanjut terkait dengan tinggi badannya, yang dapat menentukan
apakah seorang anak mempunyai berat badan berlebih.
Jika
seorang anak badannya kurang berat atau lebih berat, penting untuk memeriksa
menu makanan anak, dan memberikan nasihat kepada orang tua atau pengasuhnya
tentang pentingnya asupan gizi yang cukup. Banyak kejadian di mana terdapat
anggota keluarga yang kurang gizi sementara anggota keluarga yang lain
kelebihan gizi.
Anak
yang diberi ASI selama enam bulan pertama, akan tumbuh baik. ASI membantu
melindungi bayi dari penyakit infeksi dan menjaga pertumbuhan tubuh serta
perkembangan mental yang optimal.
Anak
yang diberi ASI, cenderung lebih cerdas dibanding anak yang diberi susu lain. Setiap anak harus memiliki Kartu Menuju Sehat
(KMS) agar dapat dipantau pertumbuhannya. Dengan KMS terlihat apakah anak
tumbuh dengan baik sesuai usianya. Tiap kali penimbangan, berat badan anak
harus diberi tanda dengan titik pada KMS dan kemudian setiap titik harus dihubungkan.
Hubungan
antara titik-titik tersebut akan membentuk sebuah garis yang menunjukkan
seperti apa garis pertumbuhan anak.
Jika
garis naik, maka pertumbuhan anak baik. Garis yang datar atau turun merupakan
tanda bahwa anak harus mendapat perhatian lebih. Anak tidak hanya perlu berat
badan yang sesuai dibandingkan dengan umur, tetapi juga tinggi badan yang
sesuai dibandingkan dengan umur.
Tinggi
badan seorang anak dapat juga ditelusuri dalam grafik. Gizi, perawatan dan kebersihan
yang baik terutama dalam usia dua tahun pertama, penting agar anak memiliki
tinggi badan yang sesuai dengan perkembangan usianya (mencegah anak pendek).
Jika ibu tidak mendapatkan gizi yang cukup pada waktu hamil, ia mungkin akan
melahirkan anak yang sangat kecil. Hal ini akan menjadikan anak tersebut kelak
berisiko menjadi pendek. BBLR memerlukan perhatian khusus untuk perawatan dan
makanan agar anak dapat tumbuh dengan baik.
Seorang
anak yang tidak bertambah berat badannya dalam usia satu atau dua bulan,
mungkin memerlukan porsi lebih banyak atau lebih sering makan. Anak mungkin
sakit, atau memerlukan lebih banyak perhatian dan perawatan serta bantuan untuk
makan. Orang tua dan petugas kesehatan terlatih perlu segera mencari penyebab
masalah dan melakukan pemeriksaan.
Beberapa pertanyaan penting untuk mengenal berbagai masalah
pertumbuhan :
- Apakah anak cukup sering makan?
Di
samping pemberian ASI, seorang anak yang berusia antara 6 –8 bulan perlu diberi
makanan lumat 2-3 kali per hari dan mulai usia 9 bulan diberi makan 3-4 kali
per hari. Makanan selingan yang bergizi seperti buah-buahan atau kue,
diperlukan 1-2 kali dalam sehari. Seorang anak yang gagal tumbuh atau mengalami
cacat, dapat mungkin memerlukan tambahan bantuan dan waktu yang lebih lama untuk
makan.
- Apakah anak mendapatkan makanan yang cukup?
Seorang
anak usia 6–8 bulan pada awalnya perlu mendapatkan makanan lumat 2-3 sendok
penuh, dan secara bertahap ditambahkan porsinya menjadi 1/2 mangkuk berukuran
250 cc setiap kali makan (tiga kali makanan lembik + dua kali makan selingan +
ASI). Anak usia 12-24 bulan memerlukan satu mangkuk penuh ukuran 250 cc makanan keluarga setiap kali makan (tiga kali
makanan keluarga + dua kali makanan selingan +ASI). Anak usia dua tahun dan
lebih memerlukan paling sedikit satu mangkuk penuh berukuran 250 cc setiap kali
makan. Jika anak dapat menghabiskan makanannya dan masih ingin tambah, maka
sebaiknya diberikan.
- Apakah komposisi makanan anak mengandung terlalu sedikit zat pertumbuhan atau zat pemberi tenaga?
Makanan
yang membantu anak untuk tumbuh adalah buncis, kacang-kacangan, daging, ikan,
telur, dan nasi. Menjadikan makanan yang berasal dari hewan sebagai menu
sehar-hari juga penting. Minyak dalam jumlah sedikit dapat menambah tenaga.
Minyak sawit merah juga merupakan sumber tenaga.
Makanan
yang berkualitas tinggi untuk pertumbuhan tentu penting untuk menjamin bahwa anak
akan mencapai berat dan tinggi badan yang optimal. Makanan yang terlalu
berlemak, atau mengandung kadar gula, biasanya tidak kaya dengan vitamin, dan
mineral atau zat gizi penting lainnya yang dapat mengakibatkan anak memiliki berat
badan berlebihan dan tidak proporsional dengan tinggi badannya.
- Apakah anak tidak mau makan?
Jika
anak tidak menyukai rasa makanan tertentu, perlu ditawarkan makanan lain
kepadanya. Berbagai makanan baru, perlu dikenalkan kepada anak secara bertahap.
- Apakah anak sakit?
Anak
sakit memerlukan dorongan agar ia mau makan dalam porsi kecil tetapi sering.
Anak perlu disusui lebih sering. Anak yang baru sembuh dari sakit harus makan
lebih banyak dari biasanya untuk memulihkan berat badannya yang hilang selain
mengisi kembali tenaga dan cadangan makanannya. Anak yang sering sakit perlu
diperiksa oleh petugas kesehatan terlatih.
- Apakah anak mendapatkan cukup makanan yang mengandung vitamin A?
ASI
kaya dengan vitamin A. Makanan lain yang mengandung vitamin A, adalah hati,
telur, minyak sawit merah, buah-buahan berwarna kuning atau oranye, dan daun
sayuran berwarna hijau. Jika jenis makanan
ini tidak tersedia dalam jumlah yang cukup, maka petugas kesehatan dapat kapsul
vitamin A setiap enam bulan.
- Apakah anak mendapatkan susu pengganti dengan cara menggunakan botol?
Jika
anak terpaksa diberikan susu pengganti atau susu formula karena alasan
medis/keadaan khusus, pemberiannya harus menggunakan cangkir bersih, dan
terbuka, bukan menggunakan botol.
- Bagaimana pola pemberian makan terbaik bagi bayi dan anak di bawah dua tahun?
1. Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) segera setelah lahir.
2. Hanya memberikan ASI
sampai dengan usia enam bulan
3. Memberikan makanan
pendamping ASI (MP-ASI) mulai usia enam bulan
4. Menyusui dilajutkan
sampai anak berusia24 bulan atau lebih.
Butir
1 sampai dengan 4 di atas disebut juga sebagai Golden Standard atau Standar
Emas Pemberian Makanan Bayi dan Anak.
• Apakah makanan disimpan dengan cara bersih?
Jika
tidak, anak akan sering jatuh sakit. Bahan makanan yang mentah harus dicuci dan
dimasak dengan menggunakan air bersih mengalir yang berasal dari sumber yang
aman. Makanan yang telah dimasak harus segera dimakan, jangan ditunda. Makanan
sisa harus disimpan dengan baik, dan nanti boleh dipanaskan kembali jika akan
dimakan.
• Apakah air yang digunakan cukup bersih?
Air
bersih merupakan kebutuhan yang penting untuk kesehatan anak. Air harus berasal
dari sumber yang aman, dan dijaga agar tetap bersih dengan cara menyimpannya
dalam tempat tertutup sehingga air tersebut bersih di dalam dan bersih di luar.
Air minum yang bersih dapat diperoleh dari pipa air yang dirawat, diperiksa dan
diberi klorin (kaporit) secara teratur, dari pipa air umum, dari sumur gali yang
dilindungi, mata air yang dilindungi, atau penampungan air hujan.
Jika
air diambil dari kolam, air sungai, mata air yang tidak dilindungi, sumur atau
tangki, air tersebut harus dijernihkan lebih dahulu. Cara pengolahan air yang
dapat dilakukan di rumah adalah dengan cara mendidihkan, menyaring, memberi
klorin, menyucihamakan dengan menggunakan sinar matahari sesuai dengan petunjuk
petugas kesehatan terlatih atau petugas lapangan.
• Apakah
pembuangan kotoran dilakukan dengan menggunakan jamban atau dikubur? Apakah tangan
dicuci dengan menggunakan sabun atau pengganti sabun, seperti abu dan air
setelah buang air besar?
Jika
tidak, anak mungkin akan tertular cacing, dan berbagai penyakit lainnya. Anak
yang menderita cacingan harus minum obat cacing yang diberikan oleh petugas
kesehatan terlatih.
• Apakah anak kecil sering ditinggal sendirian atau dijaga
oleh saudaranya yang lebih besar?
Jika
ya, anak tersebut memerlukan lebih banyak perhatian dan interaksi dengan
saudaranya terus.
Pesan
Utama
2 Anak usia 0-6 bulan, hanya memerlukan ASI saja sebagai makanan
dan minuman utama mereka. Mulai usia enam bulan, bayi memerlukan makanan
tambahan lain di samping ASI untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal.
Informasi
Pendukung
Dalam
usia enam bulan pertama, saat bayi berada dalam kondisi yang paling rentan,
pemberian ASI eksklusif akan sangat membantu mencegah diare dan berbagai
penyakit infeksi lainnya, serta memberikan awal yang terbaik bagi kehidupnya.
Mulai
usia enam bulan, anak memerlukan tambahan makanan dan minuman lain di samping
ASI. Hal ini akan memberikan tenaga, protein, dan berbagai zat gizi lain yang
diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.
Berbagai
jenis makanan, sayuran dan buah-buahan, daging, daging unggas, ikan dan telur
akan membantu memenuhi kebutuhan gizi anak. Memberi ASI sampai dengan usia dua
tahun, atau lebih akan membantu menyediakan berbagai sumber gizi penting yang
dapat menangkal penyakit.
Jika
makanan lumat, lembik, dan makanan padat terlambat diperkenalkan kepada anak,
anak tidak akan mendapatkan asupan
berbagai zat gizi yang diperlukan. Hal ini akan memperlambat pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Ketika
mengenalkan makanan padat, sebaiknya diawali dengan makanan lumat, dan lembik,
dan secara bertahap beralih ke jenis makanan keluarga. Semakin beragam makanan
sehat yang diberikan, menu makanan anak makin menjadi menu yang bergizi dan
seimbang. Konsistensi dan keragaman makanan harus disesuaikan dengan kebutuhan
anak serta kemampuan makan anak. Mulai usia enam bulan, anak dapat menikmati
makanan lumat, seperti bubur atau sop yang
kental. Pada usia delapan bulan, hampir
semua anak mampu makan sendiri makanan ringan yang dapat dimakan sendiri oleh anak. Pada
usia 12 bulan, hampir semua anak sudah dapat makan jenis makanan yang serupa
dengan anggota keluarga lainnya.
Orang
tua dan para pengasuh harus mencegah untuk tidak melakukan pemberian makanan
yang dapat menyebabkan anak tersedak, seperti jenis makanan kacang, anggur, dan
wortel mentah serta makanan lain yang memiliki bentuk tertentu yang nantinya
dapat tertahan di tenggorokan. Mungkin akan sulit memenuhi kebutuhan gizi anak
tanpa makanan yang berasal dari hewan. Dengan demikian menjadi penting untuk
memberi anakberbagai makanan yang difortifikasi (diberikan zat gizi mikro) atau
berbagai vitamin dan suplemen mineral, yang berbentuk bubuk, sirup dan berbagai
tablet.
Petugas
kesehatan terlatih dapat memberikan nasihat kepada orang tua atau pengasuh
tentang jenis makanan bergizi tinggi atau jenis suplemen yang boleh dikonsumsi.
Berikut ini adalah beberapa jenis
makanan bergizi yang dapat dimakan oleh anak (usia lebih enam bulan) :
- Makanan pokok, termasuk biji-bijian (padi, gandum, jagung), umbi (singkong, kentang, ubi rambat) buah-buahan (pisang, sukun).
- Makanan berprotein tinggi seperti daging sapi, dagi kambing, daging kerbau, daging unggas, ikan, hati dan telur (boleh diberikan sesering mungkin).
- Produk olahan seperti keju dan yogurt. Semua ini merupakan makanan yang baik untuk anak usia 7–12 bulan. Dan pilihan ini lebih bagus daripada susu segar yang memang lebih sulit untuk dicerna anak.
- Sayuran daun berwarna hijau dan jingga, seperti bayam, brokocoli, wortel, lobak, labu dan ubi (memiliki kandungan vitamin).
- Kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang tolo, kacang polong, kacang kedelai, kacang merah dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe (guna memperkaya jenis makanan dan menyediakan protein, enerji, dan zat besi).
- Minyak, terutama minyak nabati, minyak kacang kedelai, minyak kelapa sawit berwarna merah, mentega atau margarin.
- Biji-bijian, termasuk kacang tanah, berbagai jenis kacang lainnya, labu, bunga matahari, biji melon atau biji wijen (untuk tenaga dan mengandung beberapa jenis vitamin).
Memang
sulit untuk memenuhi semua kebutuhan gizi anak bila hanya diberikan sayuran
saja. Hal ini terutama disebabkan karena makanan yang bersumber dari hewan
menyediakan zat gizi utama seperti zat besi.
Anak
yang mengonsumsi sayuran saja memerlukan gizi tambahan dalam bentuk berbagai
tablet vitamin atau berbagai makanan suplemen yang kaya gizi.
Zat
besi yang berasal dari makanan seperti sayuran secara umum sulit untuk dicerna
dengan baik oleh tubuh. Namun demikian makanan seperti kacang-kacangan
mengandung zat besi yang lebih banyak. Zat besi akan lebih mudah dicerna jika
dimakan bersama makanan yang kaya dengan vitamin C, seperti jeruk, dan berbagai
buah limau serta jus.
Pesan
Utama
3 Selain ASI, bayi usia 6 –
8 bulan perlu diberi makanan tambahan berupa makanan lumat sebanyak dua sampai
tiga kali sehari, dan mulai usia sembilan bulan sebanyak tiga sampai empat kali
sehari. Mereka perlu diberi satu atau dua kali makanan selingan, seperti buah,
roti atau kue, tergantung kepada selera anak. Pada awalnya, bayi diberi makananan
dalam jumlah sedikit dahulu, lalu lambat laun meningkat dalam jenis dan jumlah
sesuai dengan pertumbuhan bayi.
Informasi
Pendukung
Gizi
yang baik bagi anak usia di bawah dua tahun sangat penting. Gizi yang tidak
cukup pada anak usia ini dapat memperlambat perkembangan fisik dan mental anak
sepanjang hidupnya. Agar dapat tumbuh dan tetap sehat, anak memerlukan beragam
makanan bergizi seperti daging, ikan, kacang-kacangan, telur, buah-buahan dan
sayuran di samping ASI.
Perut
seorang anak lebih kecil dibanding dengan perut orang dewasa, sehingga seorang
anak tidak dapat makan dalam jumlah yang banyak setiap kali makannya. Namun
demikian kebutuhan tenaga dan pertumbuhan anak sangat besar. Karena itu seorang
anak perlu sering makan, untuk memenuhi semua kebutuhannya.
Makanan
seperti sayuran yang direbus, daging cincang, telur, atau ikan harus diberikan
kepada anak sesering mungkin. Sedikit minyak harus diberikan kepada anak,
terutama minyak yang diperkaya dengan vitamin.
Sebaiknya
anak diberi makan dalam piring atau mangkuk anak itu sendiri, agar orang tua
atau pengasuh akan lebih mudah tahu, makanan apa dan seberapa banyak anak telah
makan.
Anak
mungkin perlu dibujuk untuk makan, dan mereka mungkin memerlukan bantuan untuk
mengatur makanan dan peralatannya. Anak yang lambat perkembangannya atau cacat
perlu bantuan khusus untuk makan dan minum.
Berikut di bawah ini beberapa informasi tentang seberapa sering
seorang anak harus diberi makan :
6-9 bulan:
Anak
harus sering mendapatkan ASI, dan mendapatkan makanan lain dua sampai tiga kali
sehari. Orang tua harus mengenalkan makanan lembut (seperti bubur), dan
bertahap ditingkatkan kekentalan makanannya. Makanan yang berasal dari hewan
seperti daging, telur, dan ikan, dapat diberikan seawal mungkin tetapi harus
dilembutkan dalam potongan kecil-kecil. Mulai dengan 2-3 sendok penuh setiap
kali makan, kemudian meningkat menjadi 1/2 mangkuk ukuran 250 cc.
9-24 bulan:
Anak
usia 9 – 12 bulan perlu mendapatkan makanan lembik 1/2 mangkuk ukuran 250 cc
setiap kali makan (tiga kali makanan
lembik ditambah dua kali makanan selingan ditambah ASI). Anak usia 12-24 bulan
memerlukan 1 mangkuk penuh ukuran 250 cc makanan keluarga setiap kali makan
(tiga kali makanan keluarga ditambah dua kali makanan selingan ditambah ASI).
Anak usia dua tahun ke atas memerlukan paling sedikit 1 mangkuk penuh setiap
kali makan. Jika anak dapat menghabiskan makanannya dan masih ingin tambah,
maka sebaiknya diberikan.
Mulai usia 12 bulan:
Hampir
semua anak sudah dapat menkgonsumsi “makanan keluarga” yang padat. Mereka masih
boleh diberikan makanan setengah padat, yang lebih mudah dicerna oleh anak.
Sejak anak berusia enam bulan makanan tambahan berupa camilan bergizi (seperti
buah, atau kue) dapat diberikan sekali atau dua kali dalam sehari, sesuai
selera anak.sekali atau dua kali dalam sehari, sesuai selera anak.
Jika
kualitas atau jumlah makanan setiap kali makan ternyata rendah, atau anak sudah
tidak lagi diberi ASI, maka berikanlah 1-2 cangkir susu ditambah makanan
tambahan setiap harinya.
Pesan
Utama
4 Waktu makan merupakan saat
belajar, menyayangi, mencintai dan berinteraksi untuk meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan fisik, sosial, dan emosi anak. Kedua orang tua, atau pengasuh harus
mengajak bicara dengan anak selama makan, dan memberi makan serta memperlakukan
anak laki-laki dan perempuan dengan setara dan sabar.
Informasi
Pendukung
Waktu
makan memberikan kesempatan kepada ibu dan ayah atau pengasuh untuk
berinteraksi dan berbicara dengan anak serta membantu proses belajar mereka.
Hal ini dapat membantu merangsang perkembangan sosial dan emosi anak. Membujuk
anak untuk mau makanmerupakan hal penting, tetapi tidak boleh memaksa mereka
makan.
Setiap
anak berbeda dalam kemampuan menerima ASI, demikian pula tingkat
pertumbuhannya. Bayi perlu disuapi langsung sedangkan anak di atas satu tahun
harus dibantu, ketika mereka mulai belajar makan sendiri.
Jika
anak tidak mau makan jenis makanan tertentu, pengasuh dapat mencoba kombinasi
makanan yang berbeda, rasa, dan cara membujuk yang juga berbeda. Pengasuh harus
mengupayakan sekecil mungkin tidak mengalihkan perhatian, jika anak kehilangan
selera makannya Anak laki-laki dan
perempuan menuntut perhatian dan waktu makan yang sama. Mereka harus menerima kuantitas
dan kualitas makanan serta minuman yang sama.
Mereka
sama-sama harus mendapatkan ASI pada usia enam bulan pertama, dan menerima
jumlah makanan yang bervariasi dalam jumlah yang sama setelah berusia enam
bulan. Ibu dan ayah perlu mendapatkan informasi tentang gizi anak. Kedua orang
tua harus mengambil peran dalam memberi makan anak mereka.
Pesan
Utama Gizi dan Pertumbuhan Anak
5 Anak memerlukan vitamin A
untuk membantu melawan penyakit, melindungi penglihatan mereka, serta
mengurangi risiko meninggal. Vitamin A terdapat pada banyak jenis buah-buahan
dan sayuran, minyak sawit merah, telur, makanan yang terbuat dari susu, hati,
ikan, daging, dan berbagai makanan yang diperkaya serta ASI. Suplemen vitamin A
dosis tinggi dapat diberikan setiap enam bulan kepada anak usia enam bulan
sampai lima tahun.
Informasi
Pendukung Gizi dan Pertumbuhan Anak
Sampai
dengan usia enam bulan, ASI merupakan sumber utama vitamin A jika ibu memiliki
vitamin A yang cukup berasal dari makanan atau suplemen. Anak yang berusia enam
bulan sampai lima tahun dapat memperoleh vitamin A dari berbagai makanan seperti
hati, telur, ikan, minyak sawit merah, mangga dan pepaya, jeruk, ubi, sayur
daun berwarna hijau dan wortel.
Anak
yang kekurangan vitamin A kurang mampu melawan berbagai potensi penyakit yang fatal
dan berisiko rabun senja. Anak yang mendapatkan kesulitan melihat waktu senja
dan malam hari kemungkinan mengalami kekurangan vitamin A. Anak tersebut harus
dibawa untuk diobati dengan memberikan suplemen vitamin A dosis tinggi oleh
tenaga kesehatan terlatih.
Di
beberapa negara, vitamin A telah ditambahkan kepada minyak goreng, gula, gandum
dan tepung, susu dan hasil ternak serta jenis makanan lainnya. Di beberapa negara
di mana kekurangan vitamin A telah terjadi secara luas, dan anak sering
meninggal karena diare, dan campak, vitamin A dalam bentuk kapsul dosis tinggi
dibagikan dua kali dalam setahun kepada anak usia enam bulan hingga lima tahun.
Diare
dan campak dapat menguras vitamin A dari tubuh anak. Anak yang menderita diare
atau campak, atau menderita kurang gizi harus diobati dengan suplemen vitamin A
dosis tinggi yang bisa diperoleh dari petugas kesehatan terlatih.
Di
daerah yang dikenal atau diduga banyak anak menderita kekurangan vitamin A,
semua anak yang menderita diare tersebut harus diberikan suplemen vitamin A,
jika mereka belum menerima vitamin A dalam satu bulan terakhir, atau jika
mereka belum menerima vitamin A rutin dalam kurun waktu empat hingga enam
bulan.
Anak
yang menderita campak harus segera menerima vitamin A pada hari pemeriksaan,
dan kemudian satu dosis pada hari berikutnya serta satu dosis lagi paling tidak
dua minggu kemudian. Tablet Zinc dapat juga diberikan selama 10–14 hari untuk
(1) mengurangi tingkat kegawatan dan lamanya diare atau (2) untuk melindungi
anak terhadap diare hingga dua bulan dari serangan diare berikutnya.
Dosis
untuk anak usia enam bulan, adalah 20 miligram dalam satu hari, untuk anak usia
di bawah enam bulan adalah 10 miligram setiap harinya.
Pesan
Utama Gizi dan Pertumbuhan Anak
6 Anak perlu makanan yang
kaya dengan zat besi untuk melindungi kemampuan fisik dan mental anak serta untuk
mencegah anemia. Sumber zat besi yang paling baik adalah yang berasal dari hewan,
seperti hati, daging yang tidak berlemak, serta ikan. Sumber zat besi lainnya
adalah makanan yang diperkaya dengan zat besi serta suplemen zat besi.
Informasi
Pendukung Gizi dan Pertumbuhan Anak
Bayi baru
lahir memerlukan perawatan yang teliti, diberi makan, disayangi, dijaga
kebersihan dan kehangatannya sepanjang
24 jam terus menerus. Kedua orang tua bayi bersama dengan pengasuh utamanya yang memenuhi kebutuhan dasar bayi,
membantu membangun landasan dasar untuk kesehatan, kebahagiaan, pertumbuhan,
pembelajaran dan perkembangan bayi di masa yang akan datang.
Kekurangan
zat besi dalam menu makanan sehari-hari merupakan penyebab terjadinya anemia. Anak
dapat juga menderita anemia karena malaria dan cacing tambang. Bahkan
kekurangan zat besi dalam jumlah sedang saja sudah dapat merusak perkembangan
intelektual anak. Anemia merupakan masalah gizi yang paling banyak ditemukan di
dunia.
Zat
besi dapat diperoleh dari makanan yang berasal dari hewan seperti hati, daging
dan ikan. Ia terdapat juga dalam makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan,
seperti kacang-kacangan. Makanan seperti gandum tepung terigu,dan tepung
jagung, kecap kedelai, kecap ikan dan kecap lainnya kadang-kadang diperkaya
dengan zat besi. Makanan yang diperkaya dengan zat besi dapat membantu mencegah
anemia. Jika dikonsumsi dengan vitamin C, sistem pencernaan akan menyerap zat
besi lebih baik.
Beberapa
gejala anemia termasuk pucat pada telapak tangan, lidah, bibir dan di dalam
kelopak mata, di samping kelelahan dan sulit bernafas.
• Pada anak usia
dibawah 2 tahun:
Anemia
dapat menjadi penyebab terjadinya masalah bagi keseimbangan dan koordinasi,
yang dapat mengakibatkan anak nampak pendiam dan menarik diri. Hal ini dapat
membatasi kemampuan anak untuk berinteraksi dan menghambat perkembangan intelektualnya.
Anak dapat memperoleh manfaat dari pemberian mineral dan vitamin yang
mengandung zat besi dalam bentuk suplemen dan tabur gizi. Tabur gizi dapat
mudah ditambahkan dengan praktis ke dalam makanan anak usia usia mulai enam
bulan.
• Pada perempuan
hamil dan remaja putri:
Anemia
dapat meningkatkan tingkat kegawatan akibat kekurangan darah dan risiko infeksi
saat melahirkan. Ini menjadi penyebab penting kematian ibu. Anak yang lahir
dari ibu yang menderita anemia sering mengalamai berat badan rendah dan anemia.
Suplemen zat besi bagi ibu hamil dapat melindungi ibu dan bayinya. Remaja
puteri yang juga menderita anemia, akan memperoleh manfaat dengan mengonsumsi
tablet tambah darah setiap minggu.Tambahan ini diperlukan untuk membangun cadangan
zat besi dalam tubuhnya agar kehamilannya sehat.
Malaria
dan cacing tambang dapat menyebabkan anemia. Hati-hati memberi zat besi kepada
penderita malaria. Mengkonsumsi suplemen zat besi untuk mengobati anemia pada
penderita malaria dapat memperburuk kondisi anemia.
Berkaitan dengan masalah malaria:
- Anak yang tinggal di daerah malaria hanya boleh diberi tablet tambah darah dan asam folat termasuk tabur gizi yang mengandung zat besi, jika malarianya sudah diperiksa dan diobati serta anemianya diperiksa.
- Perempuan hamil, ibu, ayah dan pengasuh yang tinggal di daerah malaria perlu berkonsultasi ke pada petugas kesehatan terlatih tentang pemakaian suplemen zat besi untuk anak mereka.
- Untuk mencegah malaria, anak, wanita hamil dan ibu serta anggota keluarga yang lain harus tidur menggunakan kelambu berisektisida. Berkaitan dengan masalah cacing:
- Anak yang tinggal di daerah endemis cacingan harus diobati dua sampai tiga kali dalam setahun dengan obat cacing (anthelmintic). Memberikan obat cacing secara teratur kepada anak membantu pengobatan anemia yang disebabkan oleh cacing, dan membantu anak memulihkan kembali selera makannya. Kebiasaan hidup bersih dapat mencegah masuknya cacing. Anak sebaiknya tidak bermain dekat jamban, mencuci tangan dengan sabun dan air atau penggantinya seperti abu dan air, serta memakai sepatu atau sandal untuk mencegah penularan telur cacing.
- Perempuan hamil yang tinggal di daerah banyak terdapat kasus cacingan harus diobati dengan obat cacing yang dianjurkan.
- Untuk mencegah malaria, anak, wanita hamil dan ibu serta anggota keluarga yang lain harus tidur
Pesan Utama
7 Yodium bagi wanita hamil
dan anak sangat penting untuk perkembangan otaknya. Yodium penting untuk
mencegah terjadinya penurunan tingkat kecerdasan, dan penundaan perkembangan. Menggunakan
garam beryodium dan bukan garam biasa, berarti membantu menyediakan yodium
untuk wanita hamil dan anak sebanyak yang mereka perlukan.
Informasi
Pendukung
Jika
seorang ibu hamil merokok, bayi yang dikandungnya berkecenderungan lahir dengan
berat badan rendah. Selain itu anaknya akan mengalami batuk-batuk, demam,
pneumonia atau gangguan pernafasan lainnya.
Sedikit
yodium saja sudah sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Jika seorang perempuan tidak mengkonsumsi yodium dalam jumlah cukup pada saat
hamil, terdapat kemungkinan bayi yang dikandungnya dilahirkan dengan cacat
mental, dan juga cacat pendengaran ataupun cacat bicara.
Anak
yang tidak mendapat zat yodium dalam jumlah cukup pada masa kanak-kanaknya,
dapat mengalami perlambatan perkembangan mental, fisik atau kecerdasan. Bahkan
kekurangan yodium dalam jumlah sedang saja sudah dapat mengurangi kemampuan
belajar dan menurunkan kemampuan intelektualnya Gondok, pembesaran yang tidak
normal dari kelenjar thyroid, dapat menyebabkan pembengkakan leher dan
merupakan gejala dari kekurangan yodium. Kekurangan yodium pada awal kehamilan
dapat meningkatkan risiko keguguran atau bayi lahir mati.
Penggunaan
garam beryodium dan bukan garam dapur biasa membantu perempuan dan anak mendapatkan
kecukupan yodium yang mereka perlukan. Garam beryodium aman untuk dikonsumsi oleh
seluruh keluarga, dan satu-satunya garam yang diperlukan untuk keperluan
memasak. Keluarga harus diyakinkan untuk hanya menggunakan garam dapur beryodium
Yang berkualitas baik dikemas serta bertuliskan mengandung yodium. Ibu harus
selalu memastikan bahwa mereka hanya mengonsumsi garam beryodium. Ibu dan ayah
perlu yakin bahwa garam yang mereka konsumsi, adalah garam beryodium.
Pesan
Utama
8 Sejalan dengan
meningkatnya asupan makanan dan minuman, risiko terkena diare semakin
meningkat. Makanan yang tercemar kuman merupakan penyebab utama diare dan
berbagai penyakit lainnya yang kemudian dapat menyebabkan anak kehilangan zat
gizi dan tenaga yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kebersihan yang
baik, air yang aman serta penanganan yang benar terhadap cara penyiapan dan
penyimpanan makanan merupakan hal penting untuk mencegah penyakit.
Informasi
Pendukung
Pada
saat anak tumbuh dan menjadi sangat lincah bergerak, mereka memasukkan segala
macam benda ke dalam mulutnya. Mereka dengan mudah terkena kuman, karena mereka
merambah dunia sekitarnya. Karena itu sangat penting bagi orang tua dan
pengasuh untuk mempraktikkan kebiasaan hidup bersih, seperti mencuci tangan
dengan sabun. Mereka juga perlu menyiapkan makanan dengan benar, gunakan air
dan jaga kebersihan lingkungan hidup. Kebiasaan ini penting untuk mencegah diare
dan penyakit lain serta melindungi kesehatan anak.
Makanan
sebaiknya segera dikonsumsi setelah selesai disiapkan, dan sisa makanan
disimpan dengan aman. Peralatan makan yang bersih harus digunakan untuk
menyiapkan dan menyajikan makanan. Anak harus diberi makan dengan menggunakan
gelas dan mangkuk yang bersih. Hindari penggunaan botol dan dot, karena sulit
dibersihkan.
Lima
kunci cara menjaga makanan tetap aman, adalah : (1) Jaga kebersihan, (2)
Pisahkan bahan makanan mentah dan yang sudah dimasak, (3) Masaklah makanan
hingga matang, (4) Simpan diruangan yang bertemperatur aman, dan (5) Cucilah
bahan makanan mentah dengan menggunakan air bersih dan aman.
Pesan
Utama
9 Ketika anak jatuh sakit,
mereka memerlukan cairan tambahan dan anjuran untuk makan secara teratur, serta
semakin sering diberi ASI. Setelah sembuh, anak harus diberikan lebih banyak
makanan dari biasanya untuk mengembalikan tenaga dan gizi yang hilang akibat
sakit.
Informasi
Pendukung
Pada 2006,
di seluruh dunia hampir 60% perempuan usia subur adalahpekerja. Banyak ibu yang
bekerja di sektor informal, yang pekerjaannywtidak dicatat, tidak diatur atau
dilindungi oleh pemerintah. Terhadap perempuan pekerja sektor formal maupun
informal, penting untuk menyiapkan tindakan pencegahan yang harus dilaksanakan
oleh pemerintah, dengan dukungan masyarakat untuk menjaga kesehatan dan
keamanan ekonomi perempuan, anak-anak serta keluarganya.
Ketika
anak jatuh sakit misalnya diare, cacar atau pneumonia, selera makannya menurun.
Tubuh anak kurang efektif mengolah makanan. Jika anak jatuh sakit beberapa kali
dalam setahun, laju pertumbuhannya akan berhenti atau melambat.
Anak
yang sedang sakIt perlu dibujuk untuk mau makan. Mungkin hal ini akan sulit
dilakukan, karena anak yang sakit mungkin tidak merasa lapar. Orang tua atau
pengasuh harus tetap menawarkan makanan yang disukai anak, sedikit demi sedikit
tapi sesering mungkin. Pemberian ASI tambahan menjadi sangat penting, karena
ASI dapat menyediakan berbagai gizi yang diperlukan untuk penyembuhan infeksi.
Anak
yang sakit juga dianjurkan untuk minum sebanyak mungkin. Dehidrasi (kekurangan
cairan tubuh) merupakan masalah serius bagi anak yang sakit diare. Minum cairan
sebanyak mungkin akan membantu mencegah dehidrasi. Apabila seorang anak
menderita diare, maka ia harus minum oralit yang dilarutkan dalam air
bersih,dan dikonsumsi bersama dengan makanan serta cairan untuk menghindarkan dari
dehidrasi.
Memberikan
tablet zinc setiap hari selama 10–14 hari dapat mengurangi kegawatan diare.
Anak tidak akan sepenuhnya sembuh kembali, sampai berat badannya sama dengan
berat badan sebelum ia jatuh sakit.
Seorang
anak dapat meninggal karena diare yang terus menerus, dan jika anak tersebut
tidak segera diobati. Jika terserang diare dan kehilangan selera makan
berlanjut beberapa hari, ibu, ayah atau pengasuh harus segera berkonsultasi
kepada tenaga kesehatan terlatih.
Pesan
Utama
10 Anak yang kurus dan atau
mengalami pembengkakan di kedua belah kaki (edema) memerlukan perawatan yang
khusus. Mereka harus dibawa ke petugas kesehatan terlatih atau dibawa ke
fasilitas kesehatan untuk diperiksa dan diobati.
Informasi Pendukung
Asupan
gizi yang kurang, bersamaan dengan sakit atau infeksi dapat menyebabkan seorang
anak menderita kekurangan gizi yang fatal dalam waktu yang singkat. Anak yang
demikian memerlukan pengobatan segera,
serta makanan khusus dan obat. Anak harus segera dibawa ke tempat pelayanan
kesehatan terdekat.
Anak
yang kurang gizi akan nampak sangat kurus. Mungkin juga beberapa bagian
tubuhnya bengkak, biasanya bagian kaki. Seorang petugas kesehatan terlatih akan
segera dapat mengenal gejala kurang gizi dengan mengukur berat badan dan
tingginya, serta menggunakan pita untuk mengukur lengan atas atau memeriksa
bengkak pada kedua kakinya.
Mengobati
anak yang kurang gizi harus dilakukan oleh petugas kesehatan. Pengobatan akan
tergantung kepada kondisi seberapa parah sakitnya anak tersebut. Sebagian besar
anak usia di atas enam bulan, dapat diobati dengan sejenis makanan khusus yang disebut
Ready to Use Therapeutic Foods (RUTF).
Ini
sejenis makanan yang siap dimakan dan mengandung semua zat gizi yang diperlukan
untuk pemulihan anak. RUTF mudah dimakan, tidak perlu dicampur dengan air atau
makanan lain, dan dapat dikonsumsi dengan aman di mana saja.
Orang
tua atau pengasuh perlu diberikan persediaan RUTF selama satu minggu,dan diberi
informasi tentang bagaimana cara merawat anak kurang gizi. Informasi tentang
pengobatan perlu diberikan juga sebagai pelengkap dari perawatan. Anak harus
dikonsultasikan kepada petugas kesehatan setiap minggu untuk diperiksa kemajuan
pemulihannya.
Perawatan
yang lebih intensif harus diberikan kepada anak yang tidak dapat makan RUTF,
memiliki masalah kesehatan lain, atau usianya masih di bawah enam bulan. Dalam
kasus ini anak harus dirujuk ke rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lain yang
dapat menyediakan perawatan 24 jam, tata laksana anak gizi buruk, dan fasilitas
pendukung untuk menyusui.
Anak
yang menderita gizi buruk lebih mudah kedinginan dibandingkan dengan anak sehat,
sehingga mereka harus dijaga agar tetap hangat. kontak kulit antara anak dan
ibu atau pengasuh dapat membantu menjaga anak tetap hangat. Sebaiknya ibu dan
anak berselimut, dan kepala anak ditutupi.
Meskipun
anak yang menderita gizi buruk memerlukan pengobatan gizi yang khusus, ASI
tetap merupakan sumber gizi penting dan perlindungan terhadap penyakit.
Selanjutnya walaupun anak mendapatkan pengobatan khusus (baik di rumah atau pun
di fasilitas kesehatan) anak yang masih menyusui harus terus disusui.