PERKEMBANGAN ANAK DAN PEMBELAJARAN USIA DINI ANAK |
PERKEMBANGAN ANAK DAN PEMBELAJARAN USIA DINI ANAK |
Perkembangan anak mengikuti perubahan yang terjadi seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak yang terkait dengan kesehatan fisik, kesiapan mental, kemantapan emosi, kemampuan sosial, dan kesiapan belajar.
Kehidupan
anak, usia di bawah lima tahun merupakan bagian yang sangat penting. Usia
tersebut merupakan landasan yang membentuk masa depan kesehatan,
kebahagiaan, pertumbuhan, perkembangan,
dan hasil pembelajaran anak di sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan secara
umum.
Penelitian
mutakhir, mengungkapkan bahwa sampai dengan usia lima tahun sangat penting bagi
perkembangan otak, sedangkan usia sampai dengan tiga tahun sangat penting bagi
pembentukan otak. Berbagai pengalaman masa kecil menjadi dasar untuk
perkembangan pengorganisasian dan fungsi otak sepanjang hidupnya. Hal tersebut
akan memberikan pengaruh terhadap bagaimana cara anak mengembangkan kemampuan
belajar, kemampuan sosial ataupun emosinya. Anak-anakmemiliki kemampuan belajar
lebih cepat dibandingkan dengan kemampuyan pada usia lainnya.
Anak
memerlukan kasih sayang dan pengasuhan untuk menumbuhkan rasa aman dan percaya
yang nantinya berkembang menjadi rasa percaya pada saat mereka tumbuh.
Bayi dan
anak-anakakan tumbuh, belajar dan berkembang dengan cepat jika mereka menerima kasih
sayang, cinta, perhatian, dorongan dan stimulasi mental di samping makanan
bergizi dan perawatan kesehatan yang baik.
Memahami
tahapan perkembangan anak, akan membantu orang tua mengerti tentang apa yang diharapkan
dan bagaimana orang tua dapat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang.
Dalam
banyak situasi, program anak usia dini, membantu orang tua dan anak mereka
sejak bayi sampai dengan usia delapan tahun, yaitu meliputi masa transisi
penting dari lingkungan rumah kesekolah.
Semua anak
mempunyai hak untuk dibesarkan dalam satu keluarga yang punya akses kepada perawatan
kesehatan berkualitas, gizi yang baik, pendidikan, kegiatan bermain, dan
perlindungan terhadap bahaya, pelecehan dan diskriminasi. Anak punya hak untuk tumbuh dalam satu lingkungan,
di mana mereka dapat mencapai seluruh potensi dalam hidupnya.
Adalah
tugas orang tua, pengasuh dan setiap anggota keluarga, masyarakat, masyarakat
sipil dan pemerintah untuk memastikan bahwa hak-hak ini dihormati, dilindungi
dan dipenuhi.
Hal yang seharusnya diketahui
oleh keluarga dan masyarakat tentang Perkembangan Anak Dan Pembelajaran Usia
Dini
1 Usia
dini, terutama usia tiga tahun pertama, masa yang sangat penting bagi
pembentukan otak bayi. Segala yang ia lihat, raba, cicipi, cium atau dengar
akan berpengaruh terhadap bagaimana otak berpikir, merasa, bergerak dan
belajar.
2 Bayi
belajar dengan pesat sejak ialahir. Mereka tumbuh dan belajar dengan baik, jika
kedua orang tua penuh perhatian, serta para pengasuh memberikan perhatian,
kasih sayang, dan rangsangan di samping gizi yang baik, perawatan kesehatan
yang memadai serta perlindungan.
3 Mendorong
anak untuk bermain dan melakukan penjelajahan, membantu anak untuk belajar dan
berkembang, baik dari aspek sosial,
emosi, fisik dan intelektualnya. Semuanya ini akan sangat membantu agar anak
siap untuk sekolah.
4 Anak
belajar tentang bagaimana berperilaku (secara sosial dan emosional) dengan cara
meniru perilaku orang yang paling dekat dengan mereka.
5 Memasuki
sekolah dasar pada waktunya sangat penting bagi kelangsungan perkembangan anak.
Dukungan orang tua, atau pengasuh, guru dan masyarakat merupakan hal yang sangat
penting.
6 Semua
anak tumbuh dan berkembang dalam pola yang sama, tetapi setiap anak berkembang
sesuai dengan kemampuannya. Setiap anak memiliki minat sendiri, perangai sendiri,
dan cara berinteraksi sosial serta pendekatan khas terhadap pembelajaran.
INFORMASI
PENDUKUNG
1 Usia
dini, terutama usia tiga tahun pertama, masa yang sangat penting bagi pembentukan
otak bayi. Segala yang ia lihat, raba, cicipi, cium atau dengar akan
berpengaruh terhadap bagaimana otak berpikir, merasa, bergerak dan belajar.
Otak
seorang anak berkembang dengan cepat sampai dengan usia lima tahun, terutama
usia 3 tahun pertama. Periode tersebut merupakan perkembangan yang cepat dari
kemampuan pengenalan, bahasa, sosial, emosi dan gerak.Sebagai contoh, seorang
anak belajar banyak sekali mengenal kata-kata sejak usia 15 – 18 bulan.
Pembelajaran bahasa yang cepat ini berlangsung sampai dengan usia pra sekolah.
Otak anak
tumbuh sejalan dengan apa yang ia lihat, rasakan, cicipi, cium atau dengar.
Setiap saat anak menggunakan satu dari indra ini, maka akan terjalinlah sebuah
hubungan syaraf dalam otak anak
tersebut. Pengalaman baru yang berulangkali akan menumbuhkan hubungan baru,
yang nantinya akan membentuk cara anak berpikir, merasakan, berperilaku dan
belajar pada masa kini dan yang akan datang.
Sebuah
hubungan erat antara pengasuh dengan anak, merupakan cara terbaik untuk memupuk
pertumbuhan otak anak. Jika seorang pengasuh bermain dan menyanyi, bicara,
membaca atau menceriterakan dongeng kepada anak, memberi makan dengan makanan
sehat, cinta dan kasih sayang, maka otak anak akan tumbuh.
Menjadi
sehat, berinteraksi dengan pengasuh dan tinggal dalam sebuah lingkungan sehat
serta aman, akan menimbulkan perbedaan yang sangat besar bagi pertumbuhan anak,
perkembangan dan potensinya mendatang.
Bayi
memerlukan banyak perawatan dan kasih sayang pada tahun-tahun pertama.
Memegang, memeluk, dan bicara kepada bayi akan merangsang pertumbuhan otak, dan
meningkatkan perkembangan emosi. Selalu dekat kepada ibu, dan memberikan ASI
ketika bayi memerlukan, akan memberikan kepada
rasa aman kepada anak. Bayi menyusu untuk kebutuhan gizi dan rasa nyaman.
Bagi anak,
menangis merupakan bentuk komunikasi. Memberikan respon kepada tangisan bayi tersebut
dengan cara memegang atau berkata dengan lemah lembut akan menumbuhkan rasa percaya
dan aman kepada si bayi.
Keterikatan
awal kepada ibu, ayah atau pengasuh akan membantu seorang anak untuk mengembangkan
kemampuan yang luas untuk menggunakan dan membangun sepanjang hidupnya, dan ini
meliputi kemampuan untuk :
- Belajar
- Percaya kepada diri sendiri dan memiliki rasa harga diri yang tinggi.
- Memiliki kemampuan sosial yang positif.
- Memiliki hubungan yang berhasil pada usia dewasa.
- Mengembangkan rasa empati.
Pada saat otak
anak berkembang, demikian pula emosinya tumbuh dengan nyata dan sangat kuat. Anak
dapat berubah menjadi frustasi, jika mereka tidak dapat mengerjakan sesuatu
atau tidak dapat memiliki sesuatu yang mereka kehendaki. Mereka sering menjadi
takut kepada orang baru, situasi baru atau kegelapan. Anak yang ditertawakan
karena reaksinya tersebut,atau mendapatkan hukuman, atau acuhkan mereka akan
tumbuh menjadi pemalu dan tidak mampu mengekspresikan emosinya secara wajar.
Jika seorang pengasuh merupakan seorang penyabar, dan bersikap simpatik ketika
seorang anak mengekspresikan perasaannya dengan kuat, maka anak cenderung akan
tumbuh dengan bahagia,aman dan harmonis.
Anak laki
dan perempuan memiliki kebutuhan yang sama secara fisik, mental, emosi dan
sosial. Keduanya memiliki kemampuan yang sama untuk belajar. Keduanya memiliki
kebutuhan yang sama terhadap perhatian, cinta kasih dan persetujuan.
Anak akan
mengalami stress yang hebat, jika mereka mendapatkan hukuman baik secara fisik,maupun
emosi, atau jika mereka dipaparkan kepada kekerasan, atau
iabaikan/terlantarkan, atau jika mereka tinggal bersama keluarga yang sakit
jiwa, seperti depresi atau menggunakan obat terlarang. Stres ini akan
mengganggu perkembangan otak dan dapat menimbulkan kelambatan pertumbuhan
pengetahuan, sosial, dan emosi anak serta problem perilaku pada masa anak dan dewasa
sepanjang hayatnya.
Anak yang
mendapatkan hukuman baik fisik maupun mental, pada saat marah, maka mereka cenderung
akan menjadi kasar juga.
Beberapa
cara positif dan efektif untuk mengatasi perilaku anak, meliputi :
- Memberikan penjelasan yang jelas kepada anak tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
- Memberikan respon yang konsisten terhadap perilaku tertentu.
- Memberikan pujian untuk perilaku yang baik.
Berbagai
respon orang tua maupun pengasuh, akan mendorong anak menjadi anggota keluarga dan
masyarakat yang produktif dan mampu menyesuaikan diri dengan baik. Kedua orang tua, begitu juga anggota keluarga
perlu dilibatkan dalam perawatan dan pengasuhan pertumbuhan, pembelajaran, dan
perkembangan anak. Mereka harus menjadikan anak laki dan perempuan merasa
diperlakukan sama pada saat mereka mendorong anak untuk belajar dan menjelajahi,
ini merupakan persiapan penting menuju sekolah.
Ibu di
seluruh dunia, biasanya mengambil peran utama untuk memenuhi hak dan kebutuhan
anak. Mereka mencintai, memberi makan, menghibur, mengajar, bermain dan merawat
anak mereka. Peran seorang ayah sama pentingnya dengan peran ibu dalam
menghibur, merawat serta melindungi hak anak mereka. Seorang ayah harus
menjadikan anak perempuan dan laki-laki mereka merasa sama penting. Sama
seperti juga seorang ibu, maka seorang ayah dapat memenuhi kebutuhan anak terhadap
kasih sayang, persetujuan, dorongan, dan stimulasi. Bersama-sama ayah dan ibu
dapat menjamin bahwa anak akan menerima pendidikan, gizi yang baik dan
perawatan kesehatan yang sama.
2 Bayi
belajar dengan pesat sejak ia lahir. Mereka tumbuh dan belajar dengan baik,
jika kedua orang tua penuh perhatian, serta para pengasuh memberikan perhatian,
kasih sayang, dan rangsangan di samping gizi yang baik, perawatan kesehatan
yang memadai serta perlindungan.
Menyentuh,
mendengar, mencium, melihat dan mencicipi adalah alat belajar yang digunakan
anak untuk memahami dan menjelajahi dunia anak.
Kasih sayang,
perhatian dan stimulasi
Jiwa anak
akan berkembang dengan cepat jika mereka iajak bicara, diraba, dipeluk, jika
mereka mendengar dan melihat wajah serta suara yang mereka kenal, dan jika
mereka memegang berbagai benda yang berbeda.
Anak akan
belajar dengan cepat jika mereka merasa dicintai, dan merasa aman sejak lahir
dan mereka bermain serta bergaul dengan anggota keluarga dan orang lain yang dekat
dengan mereka. Semakin sering seorang
ibu, ayah atau seorang pengasuh bermain, berbicara dan merespon anak, maka
semakin cepat anak tersebut belajar.
Orang tua
atau pengasuh lainnya harus konsisten mengajak berbicara, membaca, atau
menyanyi kepada anak. Bahkan walaupun anak tersebut belum dapat mengerti
kata-kata, “ngobrol” tahap awal ini dapat mengembangkan ketertampilan sosial
dan bahasa serta kemampuan belajar anak.
Orang tua
dan pengasuh dapat membantu anak belajar, dan tumbuh dengan cara memberikan sesuatu
yang baru, aman dan menarik untuk dilihat, didengar, dicium, dipegang dan
bermain dengannya. Anak yang merasa aman dan disayangi, biasanya akan
berprestasi baik di sekolah, lebih percaya diri, memiliki rasa hormat yang
baik, serta mampu menghadapi berbagai tantangan hidup dengan mudah.
Gizi yang baik
ASI
Eksklusif yang diberikan selama enam bulan pertama, mengenalkan makanan bergizi
dan aman secara berkala sejak usia enam bulan, serta melanjutkan pemberian ASI
sampai usia dua tahun atau lebih akan menjadikan anak tumbuh dengan gizi
optimal dan sehat. Bagi anak, waktu makan merupakan kesempatan untuk menerima
perhatian, dan kontak dengan ibu, ayah atau pengasuhnya.
Gizi yang
baik penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Makanan seorang ibu hamil
dan anak harus bervariasi dan bernilai gizi. Makanan ini harus mengandung
berbagai bahan penting seperti protein, dan lemak untuk membantu tubuh anak
tumbuh dan memiliki tenaga, vitamin A untuk
membantu anak melawan penyakit, yodium untuk menjamin perkembangan yang sehat
dari otak anak, dan zat besi untuk
melindungi mental anak, serta kemampuan fisiknya.
Sementara
seorang ibu punya peran utama dalam menyusui bayinya, ayahnya dapat membantu menyediakan
menu bergizi untuk ibu, membantu mengerjakan pekerjaan rumah serta merawat anaknya
yang lain, dan memberikan dukungan emosional bagi istrinya, bayinya, dan
anaknya lain yang lebih besar serta anggota keluarga lainnya.
Perawatan kesehatan
yang tepat
Petugas
kesehatan harus memberi tahu para orang tua dan pengasuh tentang:
- Imunisasi yang diperlukan dan jadwal imunisasi.
- Bagaimana mencegah anemia dan berbagai penyakit parasit pada anak usia di atas enam bulan.
- Kenapa membasmi penyakit cacing itu penting
- Bagaimana menjamin anak mendapat gizi yang cukup seperti zat besi, vitamin A demi perkembangan mental dan fisiknya yang sehat.
Anak yang
menderita anemia, kekurangan gizi atau sering jatuh sakit, lebih mudah takut,
atau marah dibandingkan dengan anak sehat. Mereka juga segan bermain, atau
bergaul dengan anak lainnya.
Anak
seperti ini memerlukan perhatian khusus, perawatan dan dorongan untuk mau makan
serta bergaul dengan yang lain agar menjadi anak sehat. Anak yang sudah
mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadualnya, dan menerima gizi yang tepat, perawatan
kesehatan, kasih sayang dan cinta mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk
tetap hidup. Mereka akan mampu berkonsentrasi kepada penjelajahan, belajar, dan
mengembangkan pengetahuan, bahasa, sosial, emosi dan keterampilan gerak.
Perlindungan
dan perawatan dari orang tua dan pengasuh yang peduli dan responsif. Bayi dan anak kecil tidak
boleh ditinggal sendirian untuk waktu yang lama. Hal ini akan menghambat perkembangan
fisik dan mental mereka, di samping kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan.
Anak
perempuan memerlukan jumlah makanan, perhatian dan kasih sayang yang sama dengan
anak laki-laki. Semua bayi dan anak kecil harus didorong serta dipuji jika
mereka belajar mengerjakan sesuatu yang baru serta mengucapkan kata yang baru.
Hal lain semua kelahiran anak laki dan perempuan harus dicatat untuk menjamin
hak mereka guna memperoleh pelayanan dasar, seperti perawatan kesehatan,
pendidikan, dan pelayanan hukum serta sosial.
3 Mendorong
anak untuk bermain dan melakukan penjelajahan, membantu anak untuk belajar dan
berkembang, baik dari aspek sosial,
emosi, fisik dan intelektualnya. Semuanya ini akan sangat membantu agar anak
siap untuk sekolah.
Anak
bermain, karena menyenangkan. Bermain juga merupakan kunci untuk perkembangan belajar
mereka. Bermain, baik secara terstruktur mapun tidak terstruktur menjadi
landasan bagi perkembangan anak untuk pembelajaran masa mendatang ataupun
keterampilan hidupnya. Dengan bermain, anak akan memperoleh :
- Pengembangan pengetahuan, pengalaman, peminatan dan rasa percaya diri mereka.
- Pengalaman belajar dengan mencoba berbagai hal, membandingkan hasil, mengajukan pertanyaan dan menghadapi tantangan.
- Pengembangan keterampilan bahasa, berpikir, merencanakan, mengorganisasikan, dan mengambil keputusan.
Stimulasi,
bermain dan diikutsertakan dalam permainan dengan anak lain dan orang dewasa, merupakan
hal penting bagi anak cacat dan sakit kronis, seperti anak penderita HIV. Ketika
orang tua dan pengasuh bicara serta bergaul dengan anak dalam bahasa ibu, hal
itu akan membantu anak untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan
mengekspressikan diri mereka sendiri. Anak belajar bahasa sangat cepat dan
mudah melalui pendengaran dan menyanyikan beberapa lagu, mendengarkan atau
dibacakan cerita, mengulangi ritme dan memainkan beberapa permainan.
Anak
perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk bermain dan bergaul
dengan seluruh keluarga, termasuk saudara sekandung, kakek, nenek, dan dalam
berbagai kegiatan diluar rumah. Bermain dan bergaul dengan ibu dan ayah, sangat
membantu mempererat ikatan antara anak dengan kedua orang tua. Anggota keluarga
dan pengasuh dapat membantu anak belajar dengan cara memberikan tugas ringan
dengan petunjuk jelas, menyediakan berbagai benda untuk bermain dan menyarankan
kegiatan baru. Berikan kesempatan yang luas kepada anak untuk bermain, jangan
didominasi oleh orang tua atau dewasa.
Semua anak
memerlukan variasi dari bahan mainan sederhana yang cocok dengan tahap perkembangan
dan pembelajaran. Air, pasir, kardus, blok bangunan kayu, dan jambangan serta penutupnya
merupakan mainan yang tidak kalah bagusnya dengan mainan yang dibeli dari toko mainan.
Orang tua
dan pengasuh harus sabar jika anak memaksa untuk melakukan sesuatu tanpa mau dibantu.
Anak belajar dengan mencoba,sampai mereka berhasil. Selama anak dilindungi dari
bahaya, mencoba untuk melakukan sesuatu yang baru dan sulit merupakan hal
positif untuk perkembangan anak. Anak selalu tetap berubah dan mengembangkan
kemampuan baru. Pengasuh harus mengamati bebagai perubahan ini dan mengikuti
arah anak.
Ketika
anak tumbuh makin besar, mereka memerlukan kesempatan untuk belajar dan bergaul
dengan anak lainnya yang sebaya. Kelompok kegiatan belajar, yang
diselenggarakan oleh pengasuh terlatih atau guru di rumah atau taman
kanak-kanak adalah penting untuk membantu anak siap masuk sekolah.
4 Anak
belajar tentang bagaimana berperilaku (secara sosial dan emosional) dengan cara
meniru perilaku orang yang paling dekat dengan mereka.
Dengan
mengamati dan meniru orang lain, anak belajar bagaimana bergaul. Mereka belajar
tentang berbagai perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
Berbagai contoh yang diberikan orang dewasa, kakak, dan anak lain merupakan
pengaruh yang kuat dalam membentuk perilaku dan kepribadian anak.
Salah satu
cara anak belajar adalah meniru berbagai hal yang dilakukan orang lain. Jika
laki-laki dan perempuan tidak diperlakukan setara, anak akan mengamati,
belajar dan mungkin meniru perilaku ini.
Jika orang dewasa berteriak, berlaku kasar, bersikap diskriminatif, anak akan
belajar jenis perilaku ini. Jika orang dewasa memperlakukan orang lain dengan
santun, hormat dan sabar, maka anak akan mengikuti contoh mereka. Jika ibu dan
ayah saling memperlakukan dengan rasa kasih sayang dan hormat, maka inilah yang
akan anak pelajari dan akan mengulang hal yang sama pada saat mereka dewasa.
Anak suka
berpura-pura. Ini pun harus didorong, karena dari sini akan berkembang
kreativitas dan imajinasi anak. Hal ini pun akan sangat membantu akan-anak
untuk memahami berbagai cara orang berperilaku.
5 Memasuki
sekolah dasar pada waktunya sangat penting bagi kelangsungan perkembangan anak.
Dukungan orang tua, atau pengasuh, guru dan masyarakat merupakan hal yang
sangat penting.
Hampir di
setiap negara, anak mulai masuk sekolah dasar sekitar usia enam atau tujuh
tahun. Mulai masuk sekolah merupakan hal penting bagi perkembangan anak. Anak
perempuan dan laki-laki harus mulai sekolah pada usia yang tepat (sesuai dengan
kebijakan pemerintah). Pada saat mereka masuk sekolah, mereka harus memiliki
pengetahuan dasar, keterampilan bahasa dan kompetensi sosial serta perkembangan
emosi yang cukup sehingga mereka dapat menikmati proses belajar dalam
lingkungan sekolah yang resmi.
Dukungan
kedua orang tua atau pengasuh sangat penting untuk keberhasilan masa peralihan menuju
sekolah. Kedua orang tua dan pengasuh harus memberikan dukungan penuh dan
setara bagi anak laki-laki dan perempuan agar anak dapat hadir di sekolah
secara teratur dan dipersiapkan dengan baik.
Mereka pun harus dilibatkan dalam berbagai kegiatan sekolah. Hal ini
akan sangat membantu anak untuk dapat membiasakan diri terhadap situasi
sekolah, menyesuaikan diri dengan cepat dalam lingkungan sekolah dan masuk
sekolah secara teratur.
Guru harus
siap untuk membantu anak yang masih pada tahap pengembangan potensi dasarnya untuk
belajar. Guru memiliki peran kunci dalam membangun rasa percaya diri anak laki
dan perempuan sehingga mereka dapat
bersama-sama menikmati dan berhasil dalam belajar. Bermain masih tetap merupakan metode dasar untuk
mengajar dan belajar pada tahun-tahun awal sekolah.
Sekolah
yang ramah anak, yang mendukung proses
belajar secara aktif dan mendorong partisipasi anak, adalah lingkungan belajar
terbaik untuk anak.
Bersama
dengan keluarga dan sekolah, masyarakat – baik pejabat setempat atau masyarakat
sipil, dapat membantu :
- menjadikan sekolah sebagai sebuah prioritas bagi masyarakat.
- memastikan bahwa sekolah merupakan tempat yang aman dan terbuka untuk semua anak.
- meyakinkan bahwa sekolah mempunyai berbagai sumber yang diperlukan, seperti warga masyarakat yang terlibat dalam manajemen sekolah serta perkumpulan orang tua dan guru
6 Semua
anak tumbuh dan berkembang dalam pola yang sama, tetapi setiap anak berkembang
sesuai dengan kemampuannya. Setiap anak memiliki minat sendiri, perangai
sendiri, dan cara berinteraksi sosial serta pendekatan khas terhadap
pembelajaran.
Memahami
usia dan tahap perkembangan anak akan membantu orang tua untuk memahami berbagai
perubahan yang diharapkan pada saat anak tumbuh dan berkembang (lihat grafik berikut
di bawah ini). Orang tua atau pengasuh harus mampu mencari pertolongan jika
anak tidak berkembang seperti yang diharapkan.
Dengan
mengamati bagaimana anak bereaksi terhadap sentuhan, suara dan cahaya, orang
tua dapat mengenal ciri-ciri berbagai kemungkinan masalah perkembangan atau
kecacatan. Jika seorang anak berkembang lambat, orang tua atau pengasuh dapat
membantunya dengan meluangkan waktu lebih lama bersama anak, bermain dan bicara
kepada anak serta memijat tubuh anak.
Jika anak
tidak memberikan reaksi terhadap perhatian dan rangsangan, maka orang tua dan pengasuh
harus minta pertolongan kepada petugas kesehatan terlatih. Memberikan
pertolongan dengan segera menjadi sangat penting. Orang tua dan pengasuh harus
mendorong kemungkinan perkembangan terbesar kemampuan anak.
Anak
perempuan atau laki-laki yang cacat memerlukan kasih sayang dan perlindungan
khusus. Anak tersebut memerlukan perhatian, perawatan, dan bantuan lain seperti
yang diperlukan oleh anak lainnnya : surat kelahiran, menyusui, imunisasi,
makanan bergizi, serta perlindungan dari kekerasan dan perlakuan yang tidak
pantas. Seperti semua anak lainnya, anak cacat harus didorong untuk bermain dan
bergaul dengan anak lainnya.
Seorang
anak yang tidak bahagia atau mengalami kesulitan emosi, akan menampakkan
beberapa perlaku yang tidak biasa, seperti :
- Tiba-tiba menjadi sangat emosional, sedih, tidak bersahabat, malas atau tidak mau membantu.
- Terus menerus mencari perhatian dan berperilaku bermasalah.
- Sering menangis.
- Sulit tidur.
- Menjadi kasar terhadap anak lain.
- Duduk menyendiri, bukannya bermain dengan teman atau anggota keluarga lainnya.
- Tiba-tiba kehilangan minat terhadap kegiatan yang biasa dilakukan atau pekerjaan sekolah.
- Kehilangan selera makan.
Orang tua
anak tersebut atau pengasuhnya dianjurkan untuk bicara dan mau mendengarkan
anak. Jika muncul permasalahan, segera minta tolong petugas kesehatan terlatih
atau guru. Anak yang memiliki kesulitan mental atau emosi atau yang pernah
dilecehkan memerlukan pelayanan konseling atau pelayanan kesehatan jiwa. Anak
tersebut harus diteliti untuk menetapkan pengobatan atau bantuan apa yang ia
perlukan.
Grafik
berikut ini membantu orang tua memahami bagaimana anak berkembang. Setiap tahap
merupakan bagian dari proses perkembangan yang berkelanjutan, berkembang
berdasarkan tahap sebelumnya dan mempengaruhi tahap berikutnya.
Tidak
semua anak tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang sama. Kemajuan yang lambat
mungkin merupakan hal yang normal atau mungkin disebabkan oleh gizi yang tidak
cukup, kesehatan yang buruk, kurangnya rangsangan atau masalah lain yang lebih
serius. Orang tua boleh mendiskusikan
kemajuan anak mereka dengan petugas kesehatan terlatih atau dengan seorang guru.
TAHAP ANAK BERKEMBANG
Pada usia 0-4 BULAN
Pada umur satu bulan bayi bisa :
- Menatap ke ibu.
- Mengeluarkan suara o.. o..o..
- Tersenyum.
- Menggerakkan tangan dan kaki.
Pada umur tiga bulan bayi bisa :
- Mengangkat kepala tegak ketika tengkurap.
- Tertawa.
- Menggerakkan kepala ke kiri dan kanan.
- Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum.
- Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.
Nasihat bagi para orang tua dan pengasuh :
- Sering memeluk dan menimang bayi dengan penuh kasih sayang.
- Gantung benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat bayi.
- Ajak bayi tersenyum dan bicara.
- Perdengarkan musik pada bayi.
Berbagai tanda peringatan yang harus diwaspadai :
- Tidak mau menyusui atau daya hisap bayi untuk menyusui lemah.
- Gerakan kaki dan lengan sedikit sekali.
- Tidak bereaksi terhadap suara atau cahaya walaupun terang sekali.
- Menangis lama sekali tanpa alasan yang jelas.
- Muntah dan diare, yang dapat mengakibatkan dehidrasi.
Pada usia 4-6 BULAN
Pada umur enam bulan seorang bayi bisa :
- Berbalik dari telungkup ke telentang.
- Mempertahankan posisi kepala tetap tegak.
- Meraih benda yang ada di dekatnya.
- Menirukan bunyi.
- Menggenggam mainan.
- Tersenyum ketika melihat mainan atau gambar yang menarik.
Nasihat untuk para orang tua dan pengasuh:
- Sering tengkurapkan bayi.
- Gerakkan benda ke kiri dan ke kanan di depan matanya.
- Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian.
- Beri mainan benda yang besar dan berwarna.
- Baringkan bayi pada lapisan permukaan yang bersih,rata, dan aman sehingga bayi dapat bergerak dengan leluasa untuk meraih berbagai benda.
- Lanjutkan kebiasaan untuk memegang dan memeluk bayi setiap hari, serta berikan kasih sayang serta cinta.
- Pangku atau pegang bayi dalam posisi yang aman sehingga ia dapat meilhat apa yang terjadi disekitarnya.
- Lanjutkan memberi ASI baik siang ataupun malam, sesuai dengan keinginan bayi, dan mulai memberi makanan lain (dua hingga tiga kali makan dalam satu hari, dimulai sejak usia enam bulan, tiga hingga empat kali dalam sehari mulai usia sembilan bulan).
- Ngobrol, membaca, atau menyanyi bersama anak sesering mungkin, tidak saja ketika lapar atau saat mau tidur.
Berbagai tanda peringatan yang harus diwaspadai :
- Kejang atau sulit menggerakkan anggota tubuh.
- Kepala bergerak terus (mungkin merupakan gejala infeksi telinga yang dapat mengakibatkan tuli jika tidak diobati).
- Merespon sangat lemah terhadap suara, wajah yang sudah dikenal atau pemberian ASI.
- Menolak pemberian ASI atau makanan lain.
Pada usia 6-12 BULAN
Umur 9 bulan bayi bisa:
- Merambat.
- Mengucapkan ma..ma..da..da..da.
- Meraih benda sebesar kacang.
- Mencari benda atau mainan yang dijatuhkan.
- Bermain tepuk tangan atau ciluk ba.
- Makan kue atau biskuit sendiri.
Umur 12 bulan bayi bisa:
- Berdiri dan berjalan berpegangan.
- Memegang benda kecil.
- Meniru kata sederhana seperti ma..ma.. pa..pa..
- Mengenal anggota keluarga.
- Takut pada orang yang belum dikenal.
- Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis atau merengek.
Nasihat untuk para orang tua dan pengasuh:
- Ajari bayi duduk.
- Ajak main ciluk ba.
- Ajari memegang dan makan biscuit.
- Ajari memegang benda kecil dengan dua jari.
- Ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan.
- Ajak bicara sesering mungkin.
- Latih mengucapkan ma..ma..pa..pa.
- Beri mainan yang aman dipukul-pukul.
- Tunjuk beberapa benda dan sebutkan nama benda-benda tersebut, bermain, bicara dan bacakan kepada anak sesering mungkin.
- Gunakan waktu makan dan kegiatan keluarga lainnya untuk mendorong pergaulan dengan seluruh keluarga.
- Limpahkan selalu kasih sayang kepada anak, dan berikan reaksi baik pada waktu anak sedang senang ataupun sedang marah.
- Jika seorang anak perkembangannya lambat atau mengalami cacat fisik, maka pusatkan perhatian pada kecacatan tersebut dan berikan stimulasi serta interaksi ekstra.
- Jangan biarkan anak berada pada satu posisi selama beberapa jam.
- Berikan lingkungan yang aman untuk mencegah kecelakaan, dan hindarkan benda berbahaya, seperti benda tajam, kantung plastik, dan berbagai benda kecil yang dapat ditelan anak.
- Lanjutkan menyusui dan yakinkan anak mendapatkan makanan yang cukup serta berbagai jenis makanan keluarga.
- Bantulah anak mengenal penggunaan sendok dan mangkok makan.
- Yakinkan bahwa anak telah memperoleh imunisasi lengkap dan menerima dosis suplemen gizi sesuai dengan yang dianjurkan.
- Jagalah agar tangan anak tetap bersih dan mulai mengajari anak mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
Berbagai tanda peringatan yang harus diwaspadai :
- Tidak mengeluarkan bunyi ketika bereaksi terhadap yang lain.
- Tidak memperhatikan berbagai benda yang bergerak.
- Tidak bergairah dan tidak peduli terhadap pengasuh.
- Kehilangan selera makan atau menolak makan.
Pada usia 1-2 TAHUN
Umur dua tahun, seorang anak harus mampu untuk :
- Naik tangga dan berlari-lari.
- Mencoret-coret pensil pada kertas.
- Dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya.
- Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti, seperti bola, piring dan sebagainya.
- Memegang cangkir sendiri.
- Belajar makan minum sendiri.
Nasihat untuk para orang tua dan pengasuh:
- Ajari berjalan di undakan atau tangga.
- Ajak membersihkan meja dan menyapu.
- Ajak membereskan mainan.
- Ajari mencoret-coret di kertas.
- Ajari menyebut bagian tubuhnya.
- Bacakan cerita anak.
- Ajak bernyanyi.
- Ajak bermain.
- Berikan pujian kalau ia berhasil melakukan sesuatu.
Berbagai tanda
peringatan yang harus diwaspadai:
- Kurang peduli kepada orang lain.
- Sulit menjaga keseimbangan ketika berjalan.
- Mengalami luka dan berbagai perubahan dalam perilaku yang sulit dipahami (terutama setelah anak telah dirawat oleh orang lain).
- Kehilangan selera makan.
Pada usia 2-3 TAHUN
Nasihat bagi para orang tua dan pengasuh :
- Mengayuh sepeda roda tiga.
- Berdiri di atas satu kaki tanpa berpegangan.
- Bicara dengan baik menggunakan dua kata.
- Mengenal 2 – 4 warna.
- Menyebut nama, umur dan tempat.
- Menggambar garis lurus.
- Bermain dengan teman.
- Melepas pakaiannya sendiri.
- Mengenakan sepatu sendiri.
Nasihat untuk para orang tua dan pengasuh :
- Ajari berpakaian sendiri.
- Ajak melihat buku bergambar.
- Bacakan cerita anak.
- Ajari makan di piringnya sendiri.
- Ajari cuci tangan.
- Ajari buang air besar dan kecil di tempatnya.
Berbagai tanda peringatan yang harus diwaspadai :
- Kehilangan minat untuk bermain.
- Sering terjatuh.
- Kesulitan untuk memainkan benda kecil.
- Tidak dapat memahami beberapa pesan sederhana.
- Tidak mampu berbicara dengan menggunakan beberapa kata.
- Tidak berselera makan.
Pada usia 3-5 TAHUN
Umur lima tahun, seorang anak harus mampu untuk :
- Melompat-lompat satu kaki, menari,dan berjalan lurus.
- Menggambar orang tiga bagian (kepala, badan, tangan/kaki).
- Menggambar tanda silang dan lingkaran.
- Menangkap bola kecil dengan kedua tangan.
- Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar.
- Menyebut angka, menghitung jari.
- Bicaranya mudah dimengerti.
- Berpakaian sendiri tanpa dibantu.
- Mengancing baju atau pakaian boneka.
- Menggosok gigi tanpa bantuan bergerak secara terkoordinasi.
Nasihat untuk para orang tua dan pengasuh:
- Minta anak menceritakan apa yang ia lakukan.
- Dengarkan ia ketika bicara.
- Jika ia gagap, ajari bicara pelan-pelan.
- Awasi ia mencoba hal baru.
Berbagai tanda peringatan yang harus diwaspadai :
- Takut, marah atau kekerasan ketika bermain dengan anak lain yang dapat merupakan gejala masalah emosi dan kesewenangan.
Pada usia 8 TAHUN
Seorang anak harus mampu untuk :
- Perkembangan fisik lebih stabil dan lebih bertingkat, jika dibandingkan dengan usia di bawah delapan tahun.
- Otot semakin kekar, keterampilan gerak meningkat .
- Kemampuan untuk memahami dan mengkomunikasikan berbagai konsep yang abstrak dan idea yang komplek mulai berkembang.
- Ruang lingkup perhatian semakin luas, dan ia mampu memfokuskan perhatiannya pada masa lalu, masa yang akan datang ataupun masa kini.
- Kemampuan belajarnya semakin luas, dan ia mampu membaca, menulis, serta memecahkan masalah dilingkungan sekolah.
- Teman-teman dan pergaulan dengan kelompoknya semakin menjadi penting.
- Minat untuk pertemanan termasuk menikmati waktu bersama ia dan kelompoknya serta merujuk kepada kelompoknya untuk mendapatkan informasi.
- Kemampuan mengendalikan dirinya meningkat, dan memahami masalah emosi yang lebih komplekpun meningkat pula.
Nasihat untuk para orang tua dan pengasuh :
- Menjadi tokoh panutan baik untuk anak perempuan maupun anak laki-laki.
- Mendorong anak untuk dapat mengekspressikan perasaan dan keyakinannya serta kemampuan untuk memecahkan masalah.
- Mengenal dan mendukung kekuatan anak, keterampilannya sebagaimana juga keterbatasannya.
- Meluangkan waktu bersama anak untuk ngobrol, bicara dan mendengarkan anak.
- Mengembangkan kegiatan yang dapat dikerjakan bersama anak, yang dapat menyebabkan anak merasa berhasil, aman dan disayangi.
- Mendukung dan memfasilitasi waktu anak bermain dengan teman2nya, ataupun dalam kegiatan ekstra kurikulernya.
- Hargai dan dorong perilaku positif serta membuat ketentuan yang jelas dan konsisten.
- Tunjukkan minat dan terlibat dalam sekolah anak anda - ingat bahwa ayah dan ibu serta pengasuh merupakan guru pertama dan utama .
Berbagai tanda peringatan yang harus diwaspadai :
- Kesulitan untuk mencari dan mempertahankan teman serta sulit untuk turut dalam kegiatan kelompok.
- Menghindari tugas dan tantangan tanpa melakukan usaha, serta menujukkan gejala pasrah.
- Sulit menyampaikan kebutuhan, pikiran dan perasaan.
- Sulit memfokuskan diri pada tugas, memahami dan menyelesaikan pekerjaan sekolah.
- Sikap melawan yang berlebihan, atau rasa malu terhadap teman dan keluarga.